NovelToon NovelToon
Striptis Single Mom

Striptis Single Mom

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Roman-Angst Mafia / Anak Yang Berpenyakit / Chicklit
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: malkist

Di bawah lampu kerlap-kerlip euforia club, Rane, si Single Mom terpaksa menjalankan profesi sebagai penari striptis dengan hati terluka, demi membiayai sang anak yang mengidap sakit jantung.

Di antara perjuangannya, kekasih yang dulu meninggalkan dirinya saat hamil, memohon untuk kembali.

Jika saat ini, Billy begitu ngotot ingin merajut asmara, lantas mengapa dulu pria itu meninggalkannya dengan goresan berjuta luka di hatinya?

Akankah Rane menerima kembali Billy yang sudah berkeluarga, atau memilih cinta baru dari pria Mafia yang merupakan ipar Billy?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon malkist, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

"Sebelum dia terkena serangan jantung, dia menyebut nama itu. Semua wanita dicurigainya sebagai Rane. Wanita penari striptis nya Skybar pun dianggap Rane. Pejalan kaki pun dulu dianggap wanita itu saat dua Minggu lalu. Billy memang sudah rada - rada sepertinya."

Pernyataan Devon yang tak pasti itu membuat Marc mendengus pelan.

"Jadi kau tak mengetahui wanita itu secara personal?"

Devon mengangguk jujur. "Tau wajah saja tidak sama sekali."

Marc pergi begitu saja. Ia kira Devon memiliki informasi yang detail atau selembaran foto Rane.

"Aku salah apa?" gumam Devon kurang peka.

Tak mau ambil pusing, Devon hanya mengedikkan bahu cuek.

"Ini bagaimana?" monolog nya melirik buket bunga dan parsel buah di tangan nya. Masa iya di buang karena tak jadi menjenguk Billy.

"Sayang sekali udah beli mahal-mahal. Telepon saja dulu kali ya."

Devon memutuskan mengabari kedatangan nya ke Billy.

"Halo, Bil__"

"Brengsek, dari kemarin kemarin kenapa kau tak mengangkat telepon ku?"

Waduh, langsung disemprot. Telinga Devon sampai sakit diteriaki.

"Kau di mana sekarang?"

"Kenapa kau marah-marah padaku?"

"Kau di mana!"

"Astaga, kau membentak ku lagi. Menyebalkan. Aku di taman rumah sakit. Puas? Dan tadinya mau menjenguk mu tapi tidak jadi karena Marc__"

"Marc? Tunggu. Tunggu aku di situ. Awas kalau kau berani pergi."

Tut...

Billy langsung mematikan telepon. Sebelum pergi, ia melirik ke bed, di mana ada Sia yang barusan disuntik penenang oleh Dokter.

Tak butuh waktu lama menunggu, Devon sudah melihat sosok Billy yang berjalan cepat ke arah nya.

"Bunga dan buah untuk mu."

Billy mengabaikan bawaan Devon yang ditaruh di kursi taman.

"Apa Marc bertanya sesuatu?" Billy cukup mengenal Marc, apapun yang keluar dari mulut kakak ipar nya itu, tak pernah main-main.

Devon mengangguk. "Dia bertanya tentang Rane."

Damn it! "Lalu?"

"Lalu kau berharap apa? Aku yang tidak tahu apa-apa harus mengatakan apa coba?"

Billy lega mendengar nya karena Devon yang kurang peka tak menceritakan tentang malam itu.

"Tapi, aku cerita tentang penari striptis itu yang bernama Rose. Kau serangan jantung ketika membuka topeng nya dan mengganti nama nya Rane."

"Yaak, si bodoh ini!"

Untung Devon tangkas mengelak sehingga tulang kering nya selamat dari tendangan kesal Billy.

"Hei, hei, kenapa kau pemarah sekali? Jantung mu bisa kumat."

Jantung sialan. Memang lagi berdenyut sakit saat ini.

"Nah, kan. Kau kesusahan bernafas sekarang. Duduk di kursi sini. Atur nafas mu."

Ini lah sebabnya, Billy menunda menghampiri Skybar. Ia harus pulih total untuk menghadapi Rane. jangan sampai penyakit nya kumat yang selama pacaran pun ia sembunyikan karena tak ingin membuat wanita itu kepikiran.

"Aku antar ke ruangan mu."

Billy segera menepis tangan Devon. "Aku sudah baikkan. Devon, tolong jauhi Rose."

"Mulai! Kau selalu mengganggu kesenangan ku." Devon mendengus.

"Banyak wanita lain di bar itu, tapi jangan dia."

Baru lah Devon memicing curiga. "Tunggu, jadi kau tak berhalusinasi menyebut dia Rane karena memang Rose adalah wanita yang kau cari?"

Anggukan mantap Billy membuat Devon mengumpat.

"Sialan kau, aku sudah memboking nya lagi nanti malam."

Mata Billy berkilat marah.

"Hei, kau menakuti ku."

"Aku bahkan bisa memotong burung mu jika kau menyentuh nya."

Di lirik milik nya, Devon reflek mengamankan 'adiknya' menggunakan dua tangan.

"Fine, aku akan membatalkannya. Lalu setelah nya apa? Kau pikir bisa menghentikan pria-pria lain memakai jasanya?"

Ejekan Devon bak belatih menghunus Billy.

"Ck, bisa bisanya kau tergila-gila dengan wanita modelan pel4cur seperti dia."

Kepalan tangan Billy menguat. Darah nya mendidih tak terima dengan penghinaan Devon. Tapi sial nya, ia tak bisa membela Rane karena kenyataannya demikian.

Sudut bibir Devon terangkat mencemooh. Sejurus menepuk bahu Billy, "Cinta memang buta, Bro. Tapi setidaknya pakai sedikit logika mu. Lupakan pel4cur itu."

"Jika ketiga kalinya kau mengatai dia yang tak pantas di depan ku, aku bersumpah untuk menghajar mu tanpa mengenal pertemanan kita lagi, Devon."

Ngeri sekali cok. Billy seperti nya marah besar.

"Oke, aku..." Devon membuat pergerakan mengunci bibir nya. "Cepat sehat." Devon menarik diri pergi.

"Itu yang aku harapkan, kesehatan. Biar bisa menemui Rane dan meminta penjelasan kenapa dia berakhir di bar." Tatapan sendu Billy berlabuh ke langit yang tadi nya cerah, mendadak mendung dan langsung gerimis.

***

"Rane, apa kau membuat masalah ke pelanggan?"

"Madam, aku sudah bilang, biasakan panggil aku Rose."

"Ah, aku lupa. Oke, oke, Rose. Sekarang jawab pertanyaan ku."

"Masalah apa? Aku tidak paham." Rane menjauh dari bed karena tak ingin menggangu Dande yang sedang tidur oleh pembicaraannya dengan Madam melalui telepon.

"Tuan Devon baru tadi pagi memboking mu, tapi barusan sudah membatalkan pesanan nya secara tiba-tiba."

Rane bernafas lega. "Baguslah."

"Dasar bodoh, kau seharusnya bersedih kehilangan bonus banyak."

"Madam, aku sudah memutuskan hanya akan menari tanpa naik ke ranjang mereka."

Madam sedikit kecewa mendengar itu. "Apa kau sudah kaya dan tak membutuhkan uang pengobatan?" sarkas nya.

Rane melirik Dande yang terpulas damai. Tentu ia masih butuh biaya. Tapi saweran setiap menari di depan mata keranjang lumayan banyak mencukupi.

"Madam, apa aku boleh meminta nomer telepon Tuan Devon?"

"Buat?"

Mau mengembalikan uang pria itu karena memang tak ada layanan di ranjang di malam itu, dibuat Billy yang datang mengganggu. Dan Rane sebenarnya berterimakasih tentang itu.

"Ada perlu sedikit."

"Baiklah. Tapi jangan membuat masalah di belakang ku."

Tak lama, sederetan nomer masuk lewat chat.

Dengan pertimbangan matang, Rane menelpon Devon.

"Ini siapa?" To the point, Devon menjawab. Suara hujan terdengar seperti pemandangan yang dilihat Rane melalui jendela di depan nya.

"Rose. Penari striptis malam itu."

Devon terperangah menatap layar telepon nya, lalu buru-buru menempelkan nya kembali ke telinga.

Rane menelepon nya. Kebetulan sekali.

"Iya, ada apa?" Devon menjawab antusias.

"Tuan Devon. Bisa kah kau mengirimkan nomer rekening mu?"

"Buat?"

"Kau memberi ku bayaran banyak malam itu, tapi tau sendiri. Kita tidak jadi__"

"Oke, aku paham." Devon memotong. "Tapi aku maunya dibalikin secara kes," pinta Devon punya rencana.

"Jadi kau ingin bertemu?"

"Ya."

"Baiklah. Di mana? Aku bisa nya sekarang."

"Sial tapi Nona. Aku sekarang terjebak hujan di lobby rumah sakit."

"Aku bisa menghampiri mu sekarang, Tuan Devon."

"Eh, tunggu. Kau mau kemari sekarang? Memang nya kau tau rumah sakit mana?"

Tentu saja karena Rane sempat melihat sosok itu tadi.

"Katakan di rumah sakit mana?" Rane pura-pura bodoh.

"Medical Center Pusat."

"Tunggu aku."

Tut...

Setelah panggilan berakhir, Rane mengecek tasnya. Seperti nya uang kes nya kurang jumlah yang diberikan Devon malam itu.

"Aku harus menarik tunai dulu." Untung di rumah sakit itu ada mesin penarikan di dalam minimarket lantai satu.

Rane meninggalkan ruangan.

Tepat berbelok ke arah lift, Billy masuk ke ruangan Dande dengan bunga dan buah pemberian Devon, sebagai permintaan maaf kecil nya karena ia sempat pergi di tarik Sia tanpa pamit.

"Ternyata kita satu lantai," gumam Billy yang tau ruangan Dande hasil bertanya tanya pada suster.

Lagi, perasaan Billy selalu damai dan merasa tak ingin jauh jika sudah melihat wajah imut Dande.

Ada sesuatu yang tak bisa ia pahami.

"Hai, Nona cerewet. Aku datang tapi kau malah tidur." Suara Billy sangat rendah, tak ingin mengganggu.

Drrrrt...

Sialan, dering hape nya mengagetkan. Untung Dande tidak terganggu.

"Apa lagi?" Billy sangat ketus ke Devon namun suara nya pelan.

"Jangan bacot, Billy. Buruan ke lobby rumah sakit. Ku anggap kau berhutang besar kepada ku karena Rose ... maksud ku Rane. Dia mau datang kemari. Kalau kau ingin melihat nya, datang lah cepat."

Billy punya banyak pertanyaan tentang kenapa Rane ingin bertemu Devon dan hal lain nya, tapi ia urungkan dan segera meninggalkan ruangan itu.

"Aku akan datang. Ah, Devon. Jangan sekali kali kau berani membongkar info apapun tentang Rane ke Marc."

"Iya, iya. Buruan kemari! Kau bisa mempercayai ku, Sialan!"

1
Ana
semoga kamu baik-baik saja ya rane, ini semua karena Billy yang egois tidak memikirkan dampaknya
Ana
Billy oh Billy sekarang apa yang akan kau lakukan jika rane dan dande menderita 😢😢😢
Ana
nah loh 😂
Ana
hmmm 🤔diajak mungkin ya kak
Agus Tina
😀😃😃😃😃 bagus perempuan kuat bukan menye2 bisa menggunakan kelemahan sekaligus kelebihan fan kekuatannya ...
Agus Tina
Bagus ceritanya
Ana
Billy menempatkan rane dalam masalah 😩😢😢😢
kasihan rane nanti
Ana
waduh, kabuuuur devon
Ana
padahal bukan Billy 🙈
Ana
ck rumit, malah mungkin hidup rane ga akan tenang jika dengan Billy
Ana
hais devon kamu masuk kandang singa eh🤭 kan gawat kalau Marc tau
Ana
apa rane beneran melakukan itu sama Billy, tapi kenapa? pake pengaman ga, kalau ga bisa aja kan hadir dande kedua 🙈malah mikirin aku hahaha😂
Ana
kenapa ga tes DNA aja bil
Ana
Billy kah 🤔🤔
Ana
hmmmm apakah jatuh cinta terhadap rane bisa merubah seorang marc
Ana
hadeeeh tambah rumit, marc bakalan tau deh
Ana
😂😂😂😂hahaha kelemahan laki-laki emang itu
Ana
semoga berhasil rane
Ana
ck semoga ga terlaksana keinginan mu
Ana
ck gawat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!