NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Kaiser

Istri Rahasia Kaiser

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Nikah Kontrak / Identitas Tersembunyi / Angst / Dijodohkan Orang Tua / Bad Boy
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: tiatricky

Lelaki yang sangat ingin kuhindari justru menjadi suamiku?
•••

Kematian Devano dan pernikahan kedua sang Papa, membuat kehidupan Diandra Gautama Putri berubah. Penderitaannya bertambah ketika tiba-tiba menikah dengan laki-laki yang membencinya. Kaiser Blue Maverick.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tiatricky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 7

Diandra termenung di balkon kamar sendirian. Menikmati udara malam hari yang begitu dingin. Mendongak kepala dengan menatap bintang-bintang di langit.

Tes

"Mama...hiks, kangen aku sama Mama. " Airmata turun begitu derasnya. Memukuli dadanya yang terasa sesak.

"Aku butuh pelukan dan perhatian Mama lagi. Papa lebih sayang sama kakak dibandingkan aku anak kandungnya. Aku lelah, Ma. Bisa Mama jemput aku?."

Tangisan gadis itu terdengar pilu dan menyakitkan. Meremas besi tepi balkon dengan kuat. "Tuhan, aku hanya ingin tenang. Itu saja. Tapi kenapa Engkau mempertemukan ku dengannya. "

Menarik nafas dalam-dalam kemudian hembuskan. Dia kembali mendongak kepala memohon. "Lelaki yang sangat ingin kuhindari justru menjadi suamiku?."

"Hei! Masuk ke dalam sana!." Suara seorang pria tidak terdengar di telinga Diandra.

"Kamu budeg kah? Hei!." Andre berteriak keras di bawah sana.

"Sudahlah, kamu jangan mengurusinya. Ayo, antar aku ke restoran. Mereka sudah menungguku!." Rena berucap mengabaikan keberadaan Diandra.

Andre menghela nafas panjang dan mengangguk kepala. Kenapa aku seperti dilihat seseorang?

Rena mengernyitkan dahi melihat tingkah suaminya yang celingukan mencari sesuatu. "Kamu kenapa sih? Aneh banget. "

Pria itu menggelengkan kepalanya. "Ayo kita berangkat bersama. "

Bahkan Ayah tidak memeluk ku lagi. Hanya memikirkan Mama dan kak Kesya. Selayaknya anak angkat! Diandra membatin miris.

Brak

"Bantuin gue kerjain tugas ini. " Kesya masuk ke dalam kamar Diandra dengan mendobrak pintu kasar.

Diandra menoleh kearah buku tersebut. Gadis itu menutup pintu balkon kamar.

"Besok tugas gue dikumpulin. Jadi Lo harus selesain malam ini juga. " Kesya tersenyum miring kemudian pergi dengan menutup pintu keras.

"Ya Tuhan..." Diandra mengelus dadanya. Dia lalu menatap pada buku tugasnya. Menghela nafas berat.

"Ada PR nggak ya?." Mendudukkan dirinya di atas kursi depan meja belajar. Kemudian meraih ponselnya. Ponselnya tampak retak dan tidak layak pakai.

Gadis itu membaca grup kelas. "Aku harus secepatnya mengerjakan PR. Tugasnya banyak sekali yang belum aku kerjakan. Semangat!."

Diandra mengusap wajahnya dengan kedua tangan. Bersiap untuk mengerjakan tugasnya sekaligus tugas Kesya.

•••

"Maaf ya, besok Sabtu aku nggak masuk sekolah. " Kaiser berucap mengalihkan perhatian yang lain.

"Lo kenapa nggak masuk?." Alaska bertanya.

Plak

Rival menonyor kepala Alaska.

"Apaan sih Lo! Ribut sama gue?." Alaska mengusap kepalanya. Dia menatap tajam. Teringat sesuatu, dia pun memukul mulutnya sendiri. Untung aja gue gak keceplosan.

"Kenapa kamu sayang?." Vanesa bertanya untuk mendengar alasan kekasihnya tidak masuk sekolah.

Kaiser berpikir sejenak agar Vanesa tidak mencurigainya. "Ayahku ada bisnis di perusahaan cabang. Jadi otomatis aku diikutkan. "

Vanesa tidak puas mendengar jawaban itu. "Kegiatan apa sih? Yang jelas dong ngomongnya. Jangan bikin aku khawatir tahu. "

Kaiser menggelengkan kepala dan tersenyum. Mengusap punggung tangan kekasihnya dengan lembut. "Biasalah. Masalah kerja sama gitu. Kurang deh akunya.

Vanesa mengangguk kepala percaya. Dia tersenyum. Sepupu? Bukannya sepupu Wandi tinggal di Malang? Mencurigakan. Tapi gue gak boleh bikin Kaiser curiga. 

"Main kartu yuk! Gue yang kocok kali ini. " Alaska berujar.

"Awas aja kalau curang lagi. " Elang menuding Alaska dengan tatapan tajam.

"Guys, kemarin gue lihat Diandra pulang malem-malem sendirian. " Chika berucap mengalihkan perhatian yang lain.

"Pulang malem-malem sendirian?." Chika mengangguk kepala sebagai jawaban atas pertanyaan dari Alaska.

"Lo tahu cewek itu habis ngapain?." Kaiser bertanya dengan penasaran.

Chika berdehem lama. Dia memajukan badannya ke depan. "Gue lihat pakaiannya robek gitu. Terus ada bekas ciuman. Dia pulang kira-kira jam dua malem. Dan kebetulan banget gue juga baru pulang bareng Rival. "

Rival mengerutkan keningnya. "Yang bener aja. Aku nggak lihat loh, Yang. "

"Pasti ngejalang sih. " Vanesa tersenyum miring. Gue gak rela Devano mati sebelum gue puas ngelakuin sesuatu ke dia. Gue harus bikin cewek sialan itu mati.

Plak

Kenzie menatap Vanesa dalam diam. Entah apa yang ada di pikirannya sekarang.

Vanesa yang merasa dilihat terus, menoleh. "Lo kenapa lihat gue segitunya?."

"Siapa?." Kaiser bertanya.

Vanesa menggelengkan kepalanya tersenyum. Dia mengelus pipi kekasihnya dengan lembut. "Bukan apa-apa sayang. Seperti biasa, Kenzie suka curi-curi pandang ke aku. Tap—."

"Apa?." Kaiser terbangun dari duduknya.

Kenzie berdesis jengkel. Dia ikut berdiri dengan tegak. Menghisap rokok lalu menghembuskan asap rokok. "Kenapa? Lo cemburu?."

Kaiser berjalan mendekat. Tangannya sempat melayang namun suara seseorang menghentikan gerakannya.

"Motor kita dibocorin sama geng WALKER." Salah satu anggota berujar.

"Ngapain lagi sih mereka. " Dengan tidak sabaran, Alaska berjalan keluar lebih dulu dari yang lain.

•••

Malam hari di luar markas HORIZON.

"Dimana ketuanya?." Rafael ketua geng WALKER bertanya dengan keras.

Kaiser maju dan menarik jaket kebanggaan WALKER. "Ada urusan apa Lo sama cewek gue hah?."

Rafael balik menarik kerah baju Kaiser. Menatap dengan penuh permusuhan. "Oh, jadi cewek itu pacar Lo. Oke. Lo kasih tahu dia buat tanggungjawab karena udah bikin nyokap gue mati. "

Alaska dan Elang terkekeh geli mendengarnya.

"Emangnya Lo punya bukti apa hah? Jangan ngomong tanpa bukti yang kuat. Itu namanya fitnah! Tahu?." Elang berucap.

"Dulu Lo yang bikin bokap gue mati tapi nggak ngaku. Sekarang Lo nuduh temen kita sembarangan? Lo punya otak kan?." Alaska mengetuk-ngetuk kepalanya.

Bug

"Widih, langsung emosi!." Anggota Rafael terkekeh pada Rival yang langsung menendang di bagian tengkuknya.

"Tanggungjawab Lo! Motor gue bocor gara-gara Lo tusuk pake paku. " Rival menyentak dengan tajam.

"What?!." Chika terkejut mendengarnya. "Tanggungjawab sekarang! Gimana gue pulang nanti?."

"Tinggal jalan kaki lah. Apa susahnya?. " Celetuk seorang gadis sambil duduk di atas motor dengan tangan memegang rokok.

Chika menoleh dan berjalan mendekat. "Lo gak punya otak ya? Jalan kaki malem-malem begini yang ada gue gak pulang. Dasar lonte!."

Gadis itu melotot mendengarnya. Dia menghembuskan asap rokok di depan Chika. "Jaga ucapan Lo bangsat!."

Beberapa saat kemudian terjadilah pertarungan antara geng HORIZON dan WALKER. Sedangkan Kenzie tampak masa bodo. Merepotkan. 

Laki-laki itu menjalankan motornya dengan jalan kaki. Dia terlihat malas untuk bertengkar. Pertengkaran adalah sesuatu yang merepotkan. 

Ckit

Kenzie seketika berhenti di hadapan seorang laki-laki. Dia menghembuskan nafas berat. "Minggir!."

"Minggir? Lo mau kemana hah? Gue pengen gelut nih. " Laki-laki itu tidak sabaran. Dia sengaja menghentikan motornya di depan motor Kenzie.

"Sumpah. Lo gak usah masuk geng motor kalau males kek gini. " Yang satunya berujar.

Kenzie menatap mereka berdua dingin. Bergeming di tempatnya berhenti.

"Manusia bukan sih?." Tanya si jidat lebar.

Laki-laki dengan tato di tangannya mengamati Kenzie. "Manusia goblok! Kalau setan udah kabur gue. "

Jidat lebar pun mendekat. Dia terkejut ketika tubuhnya dihantam ke tanah. "Akh! Sialan Lo bangsat!."

Laki-laki bertato itu seketika mendelik melihatnya. "Lo apain temen gue hah? Tulangnya patah gimana? Gue yang disalahin. "

Bug

"Akh! Tolongin bego! Jangan di sana doang!." Kesal jidat lebar dengan tangan memegang perutnya yang baru saja diinjak oleh Kenzie.

"Lo minggir atau temen Lo mati?." Kenzie mengancam dengan kepalan tangan berada di wajah jidat lebar.

Laki-laki bertato itu seketika menyingkir dari jalan motor Kenzie. "Iya, gue bebasin Lo kali ini. Lain kali gue yang jebak Lo. Brengsek!."

Kenzie pun menuju kearah motornya. Dia naik dengan kaki mengayuh ke depan. Terlalu malas sebenarnya.

Jidat lebar bangun dari tengkurap. Dia tampak kesusahan dengan tangan memegang perutnya. "Shit!."

"Jago juga tuh cowok lawan sendirian. " Yang satunya berujar dengan senyuman merekah.

Bersambung...

1
Metana
yang dicekik orang tua lo aja, kenapa Diandra Dia kan gak salah apa-apa/Speechless/
Người này không tồn tại
Next chapter, please! Aku harus tahu kelanjutan ceritanya.
DreamHaunter
Baca cerita ini seperti terlempar ke dunia lain. Aku suka banget, terima kasih telah membuat pengalaman membaca ini begitu intens. 🙌
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin yaa
total 1 replies
Isolde
Tolong update sekarang juga biar bisa tidur malam dengan tenang.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!