NovelToon NovelToon
Soulmate Surprise From Crush

Soulmate Surprise From Crush

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: DeaIsw31

Menceritakan kisah cinta dari seorang Pemuda yang salah jatuh cinta, karna menyukai istri orang, dan di masa depan dia menikahi anak dari wanita itu.

"Mba, gue suka sama Mba." pernyataan tak terduga dari seorang tuan muda Fazakha Almafriz Widjaya.
" Astaghfirulloh Tuan muda!! kan Tuan muda tau saya udah punya anak sama suami," Jawab kaget Miana Tinada Trihaka.
"Bunda, maksudnya om ini suka sama bunda gitu? " Anzia Almana Trihaka
"Iya emang kenapa? dasar bocil." Jawab ngegas Faza.
"Idih...denger ya om! jan ganjen godain bunda ntar Zia kutuk gak ketemu jodoh ampe kepala 3" Asal ceplos Zia.
.
.
.
.
13 tahun kemudian.
"s
Seneng sekarang ya kamu! dulu aja kamu suka istri saya sekarang anak saya jadi istri kamu." Tutur Vandra Trihaka
"Gak papalah ya om... eh maksudnya ayah mertua," senyum tengil "Dari rival jadi menantu." Tambah Faza dengan senyum kikuk

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DeaIsw31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mission accomplished

"Kamu barusan ngegoda pria dewasa gak takut saya makan?" Faza.

Zia hanya terdiam dia cukup kaget, namun dirinya tetap focus mendengarkan Earphone yang ada dikupingnya.

"Zia, target ada diluar, dia sedang menyamar menjadi sekertaris CEO Wj construction," Suara dibalik earphone.  

Zia tak menjawab omongan suara itu, Zia mengerti apa yang harus dia lakukan.

"Gak takut, takuk buat apa?  mau makan gue dimana?" Zia, dengan nada datar. Karna dalam hatinya ingin cepat-cepat misi ini selesai dan bisa sedikit bernafas menjalani kehidupan normal, "Ayo cepat ajak gue pergi Za,kak Faza...Faza sayang..."Lanjut Zia dengan suara mendayu- ndayu.

Faza tak meladeni godaan Zia, kalo diladeni malah dia bakal kelepasan, dia memilih meninggalkan Zia karna udah baper di panggil sayang dengan nada meliuk-liuk, bergetar hati Faza.

Zia yang tak mendapat respon Faza langsung mengejar dirinya, dia mengeluarkan kaca mata memakaikan padanya, Faza sampai terkejut. Dia tak ada waktu untuk protes ke Zia karna saat dia akan protes, Zia mengacak-acak rambut Faza Dan melepas dasinya.

"Astaghfirullah, gue barusan diapain, ni bocah lama-lama gue halalin juga! biar gue didik dengan cinta, ehh..." Batin Faza. 

"Tolong kerja samanya Tuan,gue gak ada waktu bercanda lagi, bawa saya kemobil anda , agar tidak saya tidak mencolok sebagai penyusup, mari anda pimpin, supaya publik melihat CEO berjalan dengan karyawan pembersih kantor ini, mari jalan dengan gaya anda saat ini." Zia.

"Ingat!! Setelah selesai dengan permainan gak jelas kamu ini, saya minta imbalan. Karna tidak ada yang gratis di dunia ini," Faza.

Zia hanya mengangguk lalu mengikuti Faza.

Sesampainya di tujuan, Zia berjalan dibelakang Faza. Membuat Alfa terheran-heran karna baru kali ini Faza bawa cewe.

"Tuan." Alfa hendak bertanya tapi Faza langsung menjawab,

"Alfa tolong rahasiain ini, tolong antar kami ke hotel saya sebentar," Faza.

Alfa mengangguk,mereka masuk di dalam mobil,selama perjalanan tidak ada suara di dalam mobil, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Dasar? sama saja dia ternyata, sampe nyewa karyawan kantor sendiri, bukanya ke club kan banyak. Tapi dari body dia emang oke si," Batin Alfa. 

"Hoo...dasar piscopat sialan, gue pastiin bisa nangkep lo hari ini, emang gue gak tau apa lo lirik-lirik gue." Batin Zia.

"Apa yang direncanakan bocah gue ini, ngapa dah tadi pas di liff minta ke hotel bareng sama Alfa juga, dari mana dia kenal Alfa coba? Apa Alfa yang berhianat? " Batin Faza. 

Tak lama kemudian mereka sampai di tempat parkir hotel yang hendak mereka sewa, kebetulan tempat parkirnya kebagian di paling ujung dan sepi jauh juga dari cctv, Faza turun duluan niatnya mau buka pintu buat Zia, namun saat Faza turun, Zia langsung kebangku supir duduk di pangkuan Alfa lalu mengunci mobil nya.

"Zia! apa yang kamu lakukan," Faza yang terkejut.

"Tunggu om, nanti gue ganti rugi." Zia.

"Si anjir, malah suruh nunggu, gimana bisa nunggu kalo posisi lo lagi minta pangku Alfa?" Ocehnya yang tak terdengar.

"Ketangkap juga akhirnya lo! " Zia.

"Ha. Siapa kamu? " Alfa lngsung melempar Zia kebangku sebelah dengan kasar.

"Malaikat maut, " Zia dengan smirk andalannya.

"Hoo...jadi kamu iblis cantik yang dimaksud akhir- akhir ini? " Alfa memegang dagu Zia, "Mau main sama saya?" Tambah Alfa.

Bugh

Zia tersenyum dan mengangguk dengan menggoda.

"Ya, mau mulai yang seperti apa?" Zia sambil mengedipkan sebelah matanya.

Alfa tersenyum, tampa dia sadari Zia sedang mengambik sesuatu di bawah kupingnya.

Alfa hendak mencium Zia, namun dengan cepat Zia membogem kening Alfa sampai mental menabrak kaca.

"Sialan! jijik bangat di pegang sama lo," Zia sambil mengeluarkan pistol.

Di tengah kesadaran Alfa, dia mengira akan dihabisi Wanita yang ada di depan pandangannya, dia mengakui dia lengah kali ini, dia jatuh pingsan, baru kali ini dia merasakan tenaga seorang Wanita sekuat Zia.

Faza yang tadinya menggedor-gedor pintu, diam. Mendengar pembicaraan mereka dan tak lama kaca mobilnya pecah.

"Bocah julidku beneran bukan main, masa iya Alfa pria dewasa bapak belur kaya gitu? apa iya Alfa penghianat!" Batin Faza. 

Lalu bergegas menghampiri Zia yang membuka pintu dan memeluknya, dia tidak perduli tangan Zia penuh noda darah.

"Kamu terluka dibagian mana?" Faza dengan khawatir.

Zia terdiam menatap Faza, kekhawatirannya tergambar jelas diwajah rupawan didepannya itu.

Zia menggeleng, "Gue gak kenapa-napa, ini darah orang itu, untuk penjelasannya nanti saja ya, gue mau beresin ini dulu, soal mobil juga nanti bakal gue urus."Zia.

Faza tak berkata apa-apa dia hanya menatap Zia yang sedang mengecek keadaan Alfa.

" Misi selesai, sisanya urusan lo sama kakek gue, " Zia berbicara pada orang disebrang telfon, lewat earphone. Lalu, dia memasukkan pistolnya kesaku celana.

"Bagus, tunggu 10 menit pengawal gue datang buat urus pischopat kali ini".

" Hm..." Zia,melirik Faza yang tengah menatapnya tajam, "Jangan lupa mobil Pajero yang gue rusakin, terus cctv mobil sama gedung, jangan kaya waktu itu! lo lupa ngilangin bukti,".

" Tenang, mobil ganti rugi CEO WJ construction sedang melaju kesitu juga, lo gak perlu pusing, yang lo pikirin sekarang penjelasan ke Orang itu, gue liat dia butuh penjelasan," Orang di balik earphone Zia.

"Yang ini juga gak usah lo pikirin,gampang. yang gue penasaran lo di mana sekarang sampe bisa liat gue? " Zia.

"Biasa, yang paling tertinggi (gedung)."

Faza tak berkata apapun, dia hanya berdiri layaknya manekin menyaksikan orang suruhan Zia memandunya untuk pergi dari lokasi dan membawa Alfa pergi, Faza juga tidak bertanya apapun, padahal sekertaris terpercayanya di gotong entah kemana.

"Jadi, Apa penjelasan kamu?" Faza membuka pembicaraan saat Zia mulai menghampirinya.

"Boleh gak, gue mandi di hotel yang tadi di pesan, lengket sama darah nih gak enak, " Zia, sambil mengelap bekas darah di tanganya, masa ia masuk hotel dengan keadaan berdarah kan bisa berabe.

"Kamu masuk aja kekamar no A19," ucap Faza, sembari memberikan kartu masuk ruangan itu.

"Terus anda? " Zia.

"Nanti nusul, tenang aja ini  hotel saya jadi aman, dan ruangan itu ruang privasi saya,"Faza.

" Thanks," Zia tanpa basa-basi menolak.

Faza prov.

Zia ninggalin gue begitu aja, sebenernya banyak bangat yang mau gue tanyain ke Zia, tapi gue diem.dari dia kenapa bisa ngincer Alfa, dari Alfa di gotong sama beberapa orang bertubuh besar, sampe mobil yang persis sama mobil milik gue datang, bahkan surat-suratnya pun sudah atas nama gue.

Sedang kan mobil yang kacanya pecah dibawa sama salah satu orang-orang tadi, sampe bekas darah sama pecahan kacanya juga udah bersih, seolah-olah tak pernah terjadi hal yang cukup mengerikan tadi,

Gue akui, gue gak pernah liat adegan action langsung, sebenernya tubuh gue agak gemetaran pas Zia membogem Alfa lalu mendorongnya ke kaca sampai pecah, dari sini gue semakin sadar, bahwa gue dan Zia berbeda jauh, padahal gue adalah CEO terkenal juga.

Gue denger karna Zia tak segan lukain Alfa,si Alfa katanya mau dibawa ke dokter dulu, nunggu dia sadar baru di introgasi.

Gue juga gak ikut Zia, karna dia kan udah gadis ya, masa iya gue nungguin Zia mandi? gak mungkin lah! Ya, gue tuh pria dewasa takut nya insting buaya gue khilaf, jadi gue suruh Zia masuk aja kekamar duluan, beberes badannya yang bau anyir darah, dan gue mau pesen makanan dulu, makan siang gue tertunda tadi sama buat bocah julid gue.

Dipikir tadi badan agak tremor ini malah perut lapar, keknya emang gue gak ada rasa jijik apa ya liat darah?

Sengaja agak lama juga gue diluar baru masuk. Pas di depan pintu gue ketok dulu lah, padahal si itu kamar gue sendiri, tapikan di dalem ada anak gadis, jadi gue nunggu jawaban Zia. Cukup lama gue nunggu tak kunjung juga ada sahutan, gue dengan ragu masuk pake kartu cadangan rahasia gue, ternyata Zia masih mandi, sambil nunggu gue duduk di sofa, tanpa sadar gue tertidur.

Sampai gue terbangun, melihat Zia memakai baju gue.

Zia prov

Zia membuka pakaian-nya dan segera membersihkan diri, dia sabun dagunya yang disentuh Alfa dengan kasar, dia mandi sangat lama, memang Zia kalo sudah selesai melaksanakan misi dia langsung mandi dengan bersih, biasanya malah pake kembang atau pake wewangian buat ngusir sentuhan-sentuhan para bajingan yang menyentuhnya.

Zia mengguyur rambutnya yang panjang sambil menatap usb yang dia letakkan di depan kaca kamar mandi dengan ukuran sangat kecil, yang berhasil dia dapatkan saat naik kepangkuan Alfa.

"Sialan, kalo bukan karna tadi gue dapat info ada barang berharga di bawah kuping Alfa, gak mau gue duduk kepangkuan dia."

Falsback off

Sebelum sampai di parkiran.

"Zia, dengerin gue.Kata kakek lo di balik topengnya ada usb rahasia, lo harus ambil itu, posisinya di bawah topeng pas dipembatas kuping target."

"Damm! gimana gue dapetinnya? " Batin Zia. 

Bak cenayang pria di sebrang sana berkata "Lo tenang aja, Zi. Jangan khawatirin gimana dapetin itu usb, lo tinggal kepangkuan target, sisanya lo bisa sendiri, gak usah sumpah serapah di dalem hati pas denger ini ya." Pria itu.

Flashback on.

"Sabar Zia, misi ini selesai sisanya tinggal mencari apa yang kamu inginkan." Zia bergumam di bawah guyuran shower.

Zia selesai mandi, dia juga bersiap untuk menjelaskan ke Faza tentang kejadian ini, Zia membuka lemari di bawah wasthafel hanya tersedia handuk biasa, dan bathing suit pria, mungkin itu punya Faza. Karna biasanya kalo di hotel ukuran bathing suit satu ukuran, kalau yang dia liat berkelas dan memiliki warna hitam.

Dia pakai itu karna tas isi bajunya ketinggalan dikantor Faza.

Dia keluar dengan rambut basah dengan baju kebesar dan melihat Faza yang tertidur dengan posisi duduk.

Zia mendekati Faza diam-diam lalu menatapnya.

"Kok bisa kak Faza tambah keren, " Batin Zia.

"Alesan dulu pas bocah gue gak mau manggil Faza kakak karna kesel aja sama anak remaja yang natap bunda dengan kekaguman, bener aja si Faza ini naksir emak gue, sebenarnya pen panggil dia kakak, tapi seneng aja liat expresi misuh-misuh kak Faza di panggil om apa tuan muda, niatnya mau sebentar jadi keterusan."

"Sampe dimana gue pas sd di bully sama anak-anak sok kaya, gue si diem aja tapi malah datang kak Faza yang datang jewer tuh anak, semenjak itu gue kayaknya terkesan sama Faza, sampe dia mau kuliah keluar negeri gue merasa rindu, nyesel juga gak manggil dia kakak pas pamitan, sampe pas masuk kelas 1 smp dapet berita soal Faza, pas juga kelas 2 smp gue dapat misi resmi sekalian cari-cari soal Faza."

"Tanpa sadar gue suka mungkin kagum atau apa, tapi gue yakin kalo perasaan ini adalah rasa suka sebagai lawan Jenis, padahal gue gak pernah ketemu, cuman lewat gambar tapi gue suka sama pria yang didepan gue ini.

"Lucu,dan gak jelas, suka tantrum! itu yang pas kecil gue nilai kak Faza,"

"Pas gue remaja dari lubuk hati yang paling dalam pria didepan gue masih lucu, masih suka tantrum tapi ada bedanya sekarang dia hot, dan berwibawa."

Zia tersenyum, disaat bersamaan Faza membuka mata mereka saling menatap, Zia menurunkan pandangannya melihat bibir dan jakun Faza.

"Zia lu harus sadar, kenapa lo kaya banting harga di depan Faza jadi remaja murahan si! " Batin Zia. 

"Ya alloh tolong kuatkan iman hambamu ini yang jarang ibadah, buka mata kok disuguhi kek ginian, cewe baru keramas punya kesan sendiri gusti," Batin Faza. 

"Bukan muhrim jangan liatin bibir gue," Ceplos Faza membuat lamunan Zia sadar.

Zia tak berexpresi apapun dari pada malu ketauan natap bibir Faza terlintas sekalian aja dia nyium Faza tapi dia tahan.

"Ye...kepedean," Zia.

"Pake baju kamu, jangan baju saya!" Faza.

"Pelit amat dah!" Zia.

"Bukan soal pelit! ini bahaya tau," Faza.

"Bahaya gimana? gak jelas, baju gue kelupaan di kantor lo, terus baju tadi ada noda darahnya." Zia.

"Oh...bilang dong, biar gue pesenin baju,"Ucap Faza, lalu langsung menelfon asistennya di sini, untuk membelikan Zia baju.

Selama Faza sedang menjelaskan ukuran baju Zia, Zia menyisir rambutnya di depan kaca, dia tidak menolak baju dari Faza atau sok jaim, dari pada pake jubah mandi ada yang beliin baju ya diterima.

"Makan dulu sini,"Faza.

"Makannya nanti, gue mau jelasin kalo sekertaris kakak bukan Alfa, dia Alno, kakak Alfa yang menyamar jadi dia, sedangkan Alfa berada di rumah sakit karna ditusuk 1 minggu yang lalu sama si Alno," Zia.

"Tunggu, tunggu? Jadi, maksud kamu dia orang lain? Dia mukanya sama gitu, suara, sampe sikap sama kok,saya diam bukan berarti gak khawatir ya sama Alfa yang udah kamu lukain. Tadi, saya mau dengar penjelasan kamu dulu karna dia katanya di bawa ke rumah sakit, kalo enggak saya tolongin Alfa dulu, dia lebih dari sekertaris, dia seperti saudara bagi saya."Faza.

"Di bilangin ngeyel, kakak mau bukti? " Zia.

"Perlu lah, biar saya percaya kalo emang dia bukan Alfa, dan apa tujuan dia ke perusahaan saya." Faza.

"Mau bunuh lo!" ucap Zia, sambil melangkah kekamar mandi mengambil ponsel yang ada di celana tadi.

"Jangan bercanda," Faza terkejut.

"Gue gak pernah bercanda," Zia sambil memberikan ponselnya pada Faza.

Degh

Ternyata yang dibilang Zia benar, saat dia melihat keponsel Zia, Alfa sedang terbaring penuh kabel, dan ada satu foto kalau yang tadi sama dia itu orang lain memakai topeng kulit, wajah pria yang menyamar sebagai Alfa ada bekas luka di pipinya.

"Dia mau bunuh lo karna disuruh lawan bisnis lo, tentang suara dan cara kerja dia gue gak tau, mungkin ada karyawan penghianat lain, lo perlu cari tau," Zia.

"Terus tujuan kamu incar dia karna apa? Khawatir sama saya? " Faza.

"Gak lah, gue incar dia udah lama, dari 1 tahun lalu tapi gak ketangkap, kebetulan dia nangkring di perusahan lo, seminggu gue pantau baru gue tangkep," Zia jujur tujuannya, dan bohong soal kekhawatiran-nya, "Ya gue khawatir tapi gue gak bisa bilang." Batinnya. 

"Makasih, " Faza.

"Buat apa? Itu tugas gue kali. Oh iya, kok kakak gak kaget ya sama kejadian tadi, kaya udah tau gitu gue bisa bunuh orang." Zia.

Faza langsung berusaha mencari alasan, "Masa iya mau teriak kaya banci?" Jawabnya, sebenernya mah dia sempet gemetar.

"Kakak gak mata-matain saya kan? " Zia dengan lembut.

"Jangan ketauan!" Batin Faza. 

"Apaan dah, kaya gak ada kerjaan mata-matain kamu, mending perjelas kamu mau manggil saya apa? lo? atau kakak? saya lebih suka di panggil kakak, yang sopan kamu kalo bicara sama orang tua," Faza.

"Didikan siapa ini ya? keinget dulu ada remaja yang bilang terserah kita mau bilang lo atau gue karna kita udah gede kecuali anak kecil, emang kakak udah tua sekarang ya?" Zia.

Faza menunduk sembari menyentuh pangkal hidungnya, "Dijawab salah, gak di jawab juga salah tapi bener juga, dulu gue kaya Zia bangat sesuai mood kalo bicara, Astaghfirullah... bahkan di ati aja gue ngomongnya gue kan? bukan saya kaya di lisan. Ck, kaya senjata makan tuan kalo kaya gini," Lalu Faza menatap Zia.

"Kakak...," Lembut Zia.

"Gak udah deh, terserah kamu aja, merinding denger kamu bilang kakak pake nada lembut." Faza.

"Tapi aneh juga loh,dipikir kok kakak kenal Zia? " Zia.

Faza menatap Zia dengan hati penuh rasa takut ketauan kalo dia mata-matain si Zia, malu kan kalo ketauan, padahal si Zia berharap Faza jujur karna Zia tau Faza mencari tau tentang dirinya, makanya dia langsung blak-blakan.

Gimana? sampe sini betah gak teman-teman? hihi nantikan terus kelanjutannya ya.

1
Aisyah Sitv
agak gak masuk akal sih ini nebak nya 😭
DeaIsw31: Amena Udah pro soal cium, dan kolop mengokop kak😭😭😭


semoga betah y,. Terima kasih udah datang. oh iya. maaf kalo banyak typo lagi di revisi tiap hari👋👋👋
total 1 replies
AnlaziStar
Zia.. gantian yok, 😭😌
AnlaziStar
🌚🌚🌚ada dimana mana... aku suka gak bohong gak munafik.
AnlaziStar
qoutes-nya kak.... 😭
Bintang malam
ihh baperr... 🌚🌚🌚 btw covernya ganti ya kak?
Bintang malam: wkwkwkwk.,, puasa sebelum bulan puasa ya kak bulan sadran?
AnlaziStar: 🌚🐥🤪.. besok mau puasa.. takut bangat aku baca adegan gini di part selanjutnya
total 2 replies
Erikha_disty
semangat thor
SicantikJelita
izin share qoutes nya Thor, 😭😭😭
DeaIsw31: silahkan 😭😭😭
total 1 replies
SicantikJelita
menyala Thor.. lanjutkan
AnlaziStar
ngakak woy! dari pada ngomong di belakang mending ngomong depan suaminya langsung 🤣 plot cerita mereka jadi mertua lu Za.
AnlaziStar
wih... dah rame aja.. alumi Warren Citra banyakan ya😌
AnlaziStar
bagus Thor.. kurang suka mafia, tapi aku gas karna ini cerita kak Dea😌🤩🤩🤩😍 malah buat penasaran.
Bintang malam
cmimwww...
gak tau lah Thor. aku jadi seneng gini. gak bisa aku gak komen tiap bab.. tau sendiri padahal aku paling anti.. aku jatuh cinta nih
Bintang malam
ih baper masa.. 🤣 kelilipan lalat😭
Bintang malam
sedikit menangkap, sesuai judul. kayaknya nanti Faza nikah sama dia sesuai blurb 🤣
Nuha_sage
baperrrrrrr. apa ini dihh...😢 tanggung jawab thorr aku baper..wkwkwkwk
Bintang malam: sama ih...
total 1 replies
Nuha_sage
cepetan up thorr..penasaran
Nuha_sage
😉 i'm comingg
Nuha_sage
apa ini😄😆😆😆 aku sukaaa.... bagus..aku terperangkap dan jatuh cinta dalam setiap karyamu kak
Bintang malam
ih,,,, cerita baruu.... aku sukaaaaaa.... jangan lupa ya kak, Warren sama Citra di update.. aku gak sabar nunggu lanjutan mereka.

btw ini asik kak.. penasaran lanjutannya.
Bintang malam: iya Thor.. rutin update ya Thor🙏
Bintang malam: dapat laporan kak. 🤣
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!