Season kedua dari Batas Kesabaran Seorang Istri.
Galen Haidar Bramantyo, anak pertama dari pasangan Elgar dan Aluna. Sudah tumbuh menjadi pemuda yang sangat tampan. Ia mewarisi semua ketampanan dari ayahnya.
Namun ketampanan juga kekayaan dari keluarganya tidak sanggup menaklukkan hati seorang gadis. Teman masa kecilnya, Safira. Cintanya bertepuk sebelah tangan, karena Safira hanya menganggap dirinya hanya sebatas adik. Padahal umur mereka hanya terpaut beberapa bulan saja. Hal itu berhasil membuat Galen patah hati, hingga membuatnya tidak mau lagi mengenal kata cinta.
Adakan seorang gadis yang mampu menata hati si pangeran es itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kangen
"Len, apa lo gak bisa kasih kesempatan gue sekali lagi untuk perbaiki hubungan kita?" Galen yang ingin mengambil ponselnya mengurungkan niatnya, lantas berbalik, melihat ke arah Safira dengan tatapan mengejek.
"Hubungan mana yang lo bicarakan!" sarkas Galen membuat Safira terdiam.
"Oke gue minta maaf. Gue salah dengan ucapan gue waktu itu. Tapi —"
"I don't care!" tukas Galen. "Lebih baik lo keluar sekarang!" Nada bicara Galen pelan, tetapi penuh tekanan membuat Safira sedikit ketakutan.
"Gue belum selesai bicara, Len. Gue sengaja jauh-jauh ke sini demi lo."
"Gue gak suruh!"
"Please, Len. Kasih kesempatan gue—" Ucapan Safira terhenti karena tiba-tiba Galen keluar.
Galen merasa muak dengan keberadaan Safira di ruangan itu, lantas memilih untuk keluar dari kamar itu setelah memungut ponselnya. Tidak ingin mengambil resiko diikuti oleh Safira, Galen mengunci pintu kamar dari luar, mengurung Safira di dalam ruangan itu.
"Len, buka!" Safira menekan handle pintu beberapa kali, tetapi pintu tidak bisa dibuka.
Laki-laki itu benar-benar mengunci pintunya dari luar. Safira berdecak, menghentakkan kaki lantas berjalan ke tempat tidur dan duduk di tepian dengan wajah memberengut.
Bukan tanpa alasan Safira memutuskan untuk melakukan hal itu. Ia baru menyadari jika tidak ada laki-laki yang memperlakukan dirinya begitu baik seperti yang pernah Galen lakukan padanya, meskipun sikap Galen dingin, tetapi di baliknya ada perhatian yang lebih. Tidak seperti Evan. Dari awal Safira memutuskan untuk menerima cinta Evan lantaran laki-laki itu terlihat sangat baik, tetapi baik hanya berpura-pura, nyatanya ia hanya dijadikan bahan taruhan dengan teman-temannya.
"Bodohnya gue," sesal Safira.
Di luar Galen berjalan sambil mengirim pesan pada Lucyana. Ia cukup khawatir Lucyana mungkin sempat mendengar apa yang diucapkan oleh Safira dan menjadi salah paham.
"Lo pindah ke kamar gue!" perintah Galen pada Arabella.
Arabella yang sedang nonton drakor lewat iPadnya terkejut dengan kedatangan Galen ke kamarnya yang tiba-tiba. Melihat wajah garang sang kakak dan tidak adanya Safira di kamar itu sudah membuat Arabella bisa menebak apa yang telah terjadi.
"Kenapa? Bertengkar sama kak Safira?' tebak Arabella.
Diamnya sang kakak sudah mewakili jawaban untuk pertanyaannya. Arabella mengela napas berat lantas meletakkan iPad di sampingnya. "Kakak sebenarnya masih punya perasaan sama kak Safira gak sih?"
"Setelah lo tahu hubungan gue sama Ana, lo masih tanya perasaan gue ke cewek sialan itu?" decak Galen.
Arabella meringis mendengar perkataan Galen, belum lagi raut wajah sang kakak yang mengerikan, membuat Arabella memilih untuk pergi. Arabella mengambil iPadnya sebelum keluar dari kamar.
"Kak Safira nyari gara-gara aja sih? Udah tahu kak Galen kalau lagi marah nyeremin banget," gerutu Arabella.
Sementara itu di dalam kamar, Galen duduk dengan menyandarkan punggungnya di kepala ranjang, berdecak saat Lucyana tidak membalas chat ataupun menerima telepon darinya, membuat khawatir. Ia lantas menghubungi seseorang.
"Cari tahu di mana cewek gue!" perintah Galen pada seseorang di seberang sana.
Tidak menunggu waktu lama Galen mendapatkan apa yang dia mau. Rupanya ponsel Ana tertinggal di apartemen, sedangkan kekasihnya sedang berada di sebuah tempat, seperti ballroom, dia sedang merangkai bunga. Sepertinya untuk sebuah acara pernikahan. Melihat gadisnya baik-baik saja membuat Galen merasa lega.
Ia lantas kembali menghubungi seseorang, "awasi cewek gue!"
Setelah itu mematikan sambungan telepon secara sepihak. Galen menaruh ponsel di meja nakas lalu merebahkan tubuhnya. Rasa lelah membuat Galen memilih untuk tidur. Tetapi sebelum itu tidak lupa untuk mengunci pintu kamarnya, berjaga-jaga agar Safira tidak bisa masuk seperti sebelumnya.
Di tempat lain Lucyana sedang merangkai bunga di sebuah ballroom. Toko bunganya menerima pesanan bunga untuk acara pernikahan. Lucyana ditugaskan untuk merangkai bunga bersama beberapa rekannya.
Meksipun Lucyana terlihat serius, tetapi pikirannya sebenernya sedang melayang, memikirkan tentang Galen. Suara perempuan yang mengatakan kata rindu pada kekasihnya, dan juga sambungan telepon yang terputus secara tiba-tiba membuat Lucyana resah. Mungkinkah Galen memiliki kekasih lain selain dirinya?
Lucyana menggelengkan kepala, mencoba menepis pikiran buruk itu. Ingin menghubungi kekasihnya juga tidak bisa, karena terburu-buru ponselnya tertinggal di apartemen. Mungkin karena efek kangen membuat dirinya jadi berpikir macam-macam.
"Ck, awww!" rintih Lucyana.
"Ana, ada apa?" tanya via, rekan kerja yang berada di sampingnya.
"Gak apa-apa. Tidak sengaja terkena duri," jawab Lucyana.
"Makanya kalau kerja jangan melamun," tegur Via. "Pasti lagi mikirin pacar lo yang gantengnya kelewatan itu ya?" ledek Via. Lucyana merespon perkataan Via dengan senyuman.
Dan pada akhirnya semua pekerjaan itu selesai.
Sekitar pukul delapan malam semua pekerjaannya selesai. Lucyana duduk di salah satu kursi yang ada di dekatnya, memijat tengkuk juga pundak yang terasa pegal, membungkuk untuk memijat bagian betisnya yang terasa sakit.
"An, pulang yuk!" ajak Via.
"Eh Iya." Lucyana mengambil tasnya dan menyilangkan di pundaknya. Saat ingin pergi seseorang menghentikan langkahnya.
"Nona Ana."
Lucyana dan Via menoleh bersamaan, ia melihat seseorang berdiri di belakang mereka. Via mungkin tidak mengenalnya, tetapi Lucyana mengenalnya. Dia adalah orang suruhan Galen yang mengantar jemput dirinya ke sekolah.
"Iya ada apa?" tanya Lucyana.
"An, lo kenal?" bisik Via disambut anggukkan oleh Lucyana.
"Siapa, An?" tanya Via sambil berbisik.
"Itu … sopirnya pacar aku." Lucyana bicara dengan nada ragu.
"Sopirnya aja keren begini." Via terkekeh membuat Lucyana mengulas senyumnya.
"Oh iya, ada apa, Pak?" tanya ulang Lucyana.
"Mari Nona saya akan mengantar Anda pulang," ucapnya.
"Tapi saya mau pulang sama teman-teman saya," tolak Lucyana.
"Mending lo pulang sama dia aja. Gue takut dia maksa lo nanti," bisik Via.
"Tapi —"
"Gak apa-apa, Mas. Ana pulang sama Masnya aja." Via mendorong pelan Lucyana ke depan pria itu.
"Eh, gak apa-apa, Vi?" Lucyana menoleh ke belakang meminta pendapat Via.
"Iya. Dari pada nanti dia maksa lo, terus lo diapa-apain sama dia," bisik Via.
"Ya udah deh." Lucyana menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal diikuti tawa kecilnya, merasa lucu dengan tingkah Via yang terlihat ketakutan melihat pria yang ada di hadapan mereka. Padahal tidak akan sampai separah itu jika ia menolak untuk diantar pulang. "Ayo, Pak."
"Mari Nona. Mobilnya sudah ada di lobi."
Lucyana mengangguk, lalu berjalan lebih dulu menuju lobi diikuti oleh pria itu. Setelah Lucyana jauh barulah satu temannya menghampiri Via yang masih berdiri di tempatnya, menatap kagum pada Lucyana.
"Siapa orang yang bareng sama tuh anak?" tanya Arum.
"Sopirnya cowoknya Ana," jawab Via pandangannya masih tidak lepas dari pria yang mengikuti Ana.
"Masa sih? Jangan-jangan itu sugar daddynya Ana. Ngakunya aja sopir cowoknya," tuduh Arum.
Senyum Via luntur, ekspresi wajahnya berubah menjadi tidak senang setelah mendengar perkataan Arum, lantas menatap arum tidak suka, "nggak usah julid jadi orang. Bilang aja lo iri sama Ana."
abis kamu fir ga ada kata ampun lagi dari keluarga galen
pengin baca safiraaa di hujat emak dan netizen yg dsanaaa
pengin liat safira dimaki2 emak nya
km kok hmmm nyebelin bgt
yok thor bisa yok double up lagi
jangan2 dia ngomong macem2 lagi sama ana
tiap chapter minim 3x baca
soale nagih bgt