#KARYA ORIGINAL!!#
Update setiap hari.
Fang Tian, seorang pemuda berumur sekitar 20 tahun. Saat sedang berjalan santai di tepi pantai, sebuah pesawat kecil menukik tajam kearahnya dan membunuhnya.
Tapi hal yang tidak terduga terjadi, dia menyebrang ke dunia kultivasi, di mana kekuatan adalah segalanya. Hidupnya sangat berat selama tiga bulan, hingga akhirnya dia membangkitkan sistem yang ditunggu-tunggunya. Hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat, menggapai puncak dengan bantuan sistem.
Tidak hanya itu, dia mendapatkan istri yang sangat cantik yang sebenarnya adalah seorang yang sudah bereinkarnasi sebanyak enam kali!!
Tanpa dia sadari, ternyata ada sebuah belenggu yang mengekangnya agar tidak bisa berkembang, memaksimalkan potensi aslinya.
Siapakah yang sebenarnya memasang belenggu pada istri Fang Tian? Apa mereka berdua dapat melepaskan belenggu itu?
Penasaran dengan cerita mereka, silahkan baca....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur_Afif, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3 - Perekrutan murid sekte Sky Dragon
Seminggu kemudian.
Fang Tian akhirnya sampai didepan gerbang kota Tianshan. Sepanjang perjalanan, dia sangat beruntung tidak bertemu hewan buas, ataupun penjahat. Keberuntungan ini begitu berharga di dunia yang begitu keras.
Pintu gerbang besar terbuka lebar, dengan ukiran-ukiran rumit dan mengandung aura misterius. Di atas gerbang, sebuah tulisan besar yang berisi 'Tiangshan' terpampang jelas.
Banyak orang yang berlalu lalang, ada yang masuk kota, adapun yang pergi keluar. Kota lebih ramai dari biasanya karena akan diadakan perekrutan murid sekte immortal, yang diadakan sekali setiap lima tahun.
Banyak anak-anak muda yang berdatangan ke kota Tianshan untuk mengikuti acara ini. Tidak terkecuali orang yang cukup berumur yang masih tidak menyerah untuk menjadi immortal. Bagaimanapun, ini adalah impian setiap orang di dunia yang kejam ini.
"Wow... Sangat besar dan begitu mewah, " ucap Fang Tian terkesima melihat begitu megahnya kota Tianshan.
Fang Tian segera masuk kedalam. Suasana di sana begitu ramai, dengan hiruk pikuk layaknya kota modern. Banyak orang dari berbagai tempat berkumpul di sini.
Di beberapa sudut kota, terlihat sekelompok pemuda mengenakan seragam biru langit dengan motif naga yang mendominasi. Kehadiran mereka sangat mencolok, membuatnya menjadi pusat perhatian.
Fang Tian berkeliling kota sebentar sebelum acara perekrutan murid sekte dimulai. Tidak hanya untuk memahami struktur daerah sekitar, tapi juga untuk mencari informasi-informasi penting.
...***...
Satu jam berlalu begitu saja. Kerumunan orang berlari menuju ke suatu tempat dengan tergesa-gesa.
Perekrutan murid sekte immortal sudah dimulai, mereka menuju ke sana untuk mengikutinya. Tak mau ketinggalan, Fang Tian juga ikut kerumunan itu.
Mereka masuk lebih dalam ke kota dan berhenti setelah sampai di tempat lapang. Di hadapan mereka ada sebuah panggung kecil terbuat dari kayu.
Di atas panggung, seorang pria dengan tampang garang sedang memantau kerumunan orang didepannya. Matanya menyapu semuanya, tidak ada orang yang terhindar dari pandangannya.
Pandangannya penuh intimidasi. Orang-orang yang melihatnya langsung berkeringat dingin, seperti sedang berhadapan dengan hewan buas yang sangat kuat.
Tidak terkecuali Fang Tian, keringat bercucuran di dahinya hingga menetes. "Jadi ini seorang kultivator! Hanya dari pandangannya saja sudah sekuat ini!" Gumamnya dalam hati, merasa semangat.
Suasana sangat sunyi, tidak ada yang berani bersuara sedikitpun.
Kemudian, suara sedikit serak penuh dominasi terdengar jelas ke seluruh area, memecah kesunyian.
"Baiklah, kita mulai perekrutan murid sekte Sky Dragon yang ke 111," ujar pria yang ada di atas panggung.
Sekali lagi, pria itu memandangi kerumunan, " namaku Huang Zhen, aku akan menjadi pemandu kalian dalam perekrutan murid sekte Sky Dragon," jelasnya.
Setelah selesai bicara, seorang murid sekte Sky Dragon naik ke atas panggung, kemudian mengarahkan tangannya kedepan. Sebuah batu besar muncul dari cincin yang dikenakannya, permukaannya berkilau dan memantulkan cahaya, layaknya sebuah cermin.
"Ini adalah Soulmirror Stone. Batu ini dapat menunjukkan spiritual root yang dimiliki seseorang. Untuk menjadi seorang murid sekte Sky Dragon, kalian harus memiliki spiritual root, agar bisa menempuh jalan kultivator," jelas Huang Zhen.
Spiritual root adalah inti seorang kultivator, tanpa adanya ini, seseorang tidak bisa menyerap energi spiritual, sehingga tidak bisa menempuh jalan kultivator dan harus menyerah menjadi immortal. Hampir semua orang memiliki spiritual root, namun ada kasus yang sangat langka di mana seseorang tidak memiliki spiritual root.
Huang Zhen melanjutkan, "batu ini akan bersinar sesuai dengan tingkat spiritual root milik kalian, semakin tinggi tingkatannya, semakin tinggi juga bakat kalian dalam berkultivasi."
Tingkat spiritual root terbagi menjadi:
> Fana
> Earth
> Heaven
> Saint
> Emperor
> Immortal
Dibagi menjadi tiga lapisan, yaitu rendah, menengah, dan tinggi.
"Minimal kalian harus memiliki spiritual root tingkat Earth untuk lolos. Tidak perlu banyak basa-basi! Kalian naik satu-satu," ucap Huang Zhen tegas, mendesak.
Satu persatu orang naik ke atas panggung.
Seorang gadis muda dengan kuncir dua naik ke atas panggung, dia meletakkan tangannya di atas Soulmirror Stone. Detik berikutnya, cahaya keluar dari batu, namun tidak terlalu terang.
"Tingkat Earth lapisan rendah, lolos!" ujar salah satu murid Sky Dragon.
Gadis itu turun dari panggung dengan perasaan gembira karena lolos. Di samping itu, tidak sedikit orang yang merasa kecewa karena tidak lolos.
Salah satunya adalah seorang kakek tua yang mengikuti perekrutan murid yang hanya memiliki spiritual root tingkat Fana lapisan tinggi, hanya satu tingkat saja untuk lolos, namun takdir berkata lain. Walau umurnya sudah sangat renta, dia masih memiliki semangat yang membara layaknya masih muda.
Satu persatu orang mulai naik keatas panggung, ada yang lolos, ada pula yang mengalami kekecewaan.
Saat suasana sangat suram, karena lebih banyak yang gagal daripada yang lolos. Ekspektasi semua orang menurun, banyak yang sudah merasa putus asa bahkan sebelum mencobanya.
Tiba-tiba, cahaya yang sangat terang keluar dari Soulmirror Stone, menarik perhatian semua orang. Seorang pemuda berdiri diatas panggung penuh percaya diri dengan senyum nyentrik.
Seorang murid Sky Dragon berseru lantang, "Tingkat Heaven lapisan tinggi! Lolos!"
Reaksi mereka mungkin terlihat berlebihan. Namun, di tempat terpencil seperti ini yang hanya mengandung sedikit aura spiritual. Ini sudah sangat langka seseorang memiliki spiritual root tingkat Heaven.
...***...
Seorang pria tua dengan rambut dan jenggot panjang keputihan memandang dari kejauhan dengan senyum tipis, merasa tertarik akan sesuatu. "Menarik! Dengan bakatnya, masa depannya pasti akan cerah. Dia pasti akan menjadi pilar sekte di masa depan."
Ia berdiri di atas rumah dengan kedua tangannya terlipat didepan dada. Rambutnya berkibar lembut terhembus angin. Namun, walau dia berada di tempat yang sangat mencolok, tidak ada seorangpun yang menyadarinya dan merasakan kehadirannya.
Pria itu hanya mengamati jalannya perekrutan murid tanpa melakukan apapun.
...***...
Perasaan Fang Tian campur aduk. Rasa gelisah, takut dan penasaran menjadi satu. Hatinya berdebar kencang menunggu gilirannya tiba.
Setelah menunggu dengan sabar, akhirnya giliran Fang Tian yang naik ke atas panggung. Dengan harapan besar, ia meletakkan tangannya di atas Soulmirror Stone.
Dia sangat berharap akan mendapatkan hasil yang memuaskan, paling tidak dia akan lolos seleksi. Namun, takdir berkata lain.
Biasanya, saat tangan di letakkan di atas Soulmirror Stone. Batu ini langsung bersinar, namun kali ini tidak, bahkan tidak bereaksi sedikitpun.
Hatinya semakin berdebar kencang, tangannya berkeringat dingin. Pikirannya melayang kemana-mana, membayangkan hal yang paling sangat tidak diinginkan.
Murid Sky Dragon yang bertugas menggelengkan kepalanya pelan, penuh kekecewaan. "Tidak memiliki spiritual root! Gagal!"
Ucapan itu seakan menyambar hati Fang Tian, rasanya sangat sakit. "A-apa.... Aku tidak memiliki spiritual root!...." Gumamnya sambil bergetar, tidak percaya.
"Oke, selanjutnya," ujar murid Sky Dragon.
Mendengar itu, Fang Tian menjadi sangat panik. "Tunggu.... Tunggu sebentar. Aku yakin ada yang salah dengan benda ini," serunya sambil menunjuk Soulmirror Stone.
Murid itu menggeleng pelan, "tidak ada yang salah dengan ini. Hanya saja kamu tidak memiliki spiritual root saja," ucapnya santai, seakan tidak peduli.
"Apa!..." Ucap Fang Tian yang masih tidak percaya. Pikirannya yang tidak-tidak menjadi kenyataan.
Dengan langkah pelan dan lemas, dia turun dari panggung dengan penuh rasa kecewa. Keputusasaan memenuhi hatinya.
Orang-orang yang melihat ini mulai bergosip. Ada yang merasa empati, kasihan, ada yang juga melihatnya terlihat lucu.
"Sampah!.." ucap pemuda yang sebelumnya mendapatkan spiritual root tingkat Heaven dengan nada mengejek, tatapannya terlihat merendahkan.
Fang Tian tidak menggubrisnya, dia sudah sangat lelah untuk menanggapinya. Langkahnya lemas tidak bertenaga, berjalan sempoyongan seperti orang mabuk.
Dia berjalan tanpa tujuan, meninggalkan tempat yang tidak menyenangkan ini. Dia bahkan menjadi pusat perhatian karena seperti seorang yang sudah tidak punya semangat hidup.
...***...
Langkah Fang Tian terhenti setelah ada seseorang yang menghalangi jalannya. Orang itu muncul entah dari mana, seakan muncul dari udara tipis.
Seorang pria tua dengan rambut putih panjang diikat dan jenggot tipis, mengenakan hanfu putih. Tidak nyentrik namun berwibawa.
Pria tua itu mengamati Fang Tian dari sudut ke sudut, dari ujung rambut sampai ujung kaki tanpa berbicara sedikitpun. Fang Tian hanya diam saja melihat tingkah laku orang di depannya ini, malas menanggapi.
Akan tetapi, lama kelamaan, dia merasa mulai risih. Entah apa yang ada dipikirannya, Fang Tian ikut mengamati pria tua di hadapannya.
"Dari perawakannya, jelas orang ini bukan orang biasa," pikir Fang Tian dalam hati. "Apa jangan-jangan dia seorang kultivator kuat?!" Pikirannya, matanya berbinar penuh harapan.
"Alur pola ini terlihat akrab, aku yakin, pria tua ini sedang mencari seorang murid yang akan mewarisi teknik tak terkalahkannya!..."
Raut wajah Fang Tian yang sebelumnya lemas lesuh, sekarang lebih baik. Senyum kecil terlukis di mulutnya, mengharapkan sesuatu.
Di samping itu, pria tua yang mengamati Fang Tian tiba-tiba menggelengkan kepalanya pelan, menyadari ada yang tidak beres.
"Cek... Cek... Cek.... Sayang sekali," gumam pria itu sambil menggelengkan kepalanya pelan. Suaranya sangat pelan hingga Fang Tian tidak mendengarnya.