NovelToon NovelToon
Colloseum: Survival Game

Colloseum: Survival Game

Status: sedang berlangsung
Genre:Dunia Lain / Anime / Fantasi Isekai / Game / Light Novel
Popularitas:356
Nilai: 5
Nama Author: rider1049v

Survive Game adalah permainan dimana semua pemain nya harus bertahan hidup hingga dia menjadi orang terakhir, para pemain di bolehkan saling membunuh ataupun kerja sama. Dan siapapun yang berhasil bertahan sampai akhir, akan mendapatkan hadiah berubah hal untuk meminta satu permintaan apapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rider1049v, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Card Raja.

Chaelye menatap pria itu dengan tatapan terkejut, pria itu menunduk dan bertanya sekali lagi.

"Kalau kau memiliki kekuatan, apa yang akan kau lakukan?"

"Aku....." Chaelye kembali terdiam tidak berkata-kata.

Pria itu kemudian bangkit dan mulai berjalan menjauh darinya, pertanyaannya terus muncul di pikiran Chaelye tanpa henti, Chaelye kembali teringat saat dia pertama kali sampai ke aula besar itu, dia benar-benar tidak tau apa yang terjadi dan sangat ketakutan.

Hingga dia di teleportasi ke hutan, Chaelye benar-benar ketakutan dan hanya bersandar di pohon sambil menangis, hingga Asaki melihat Chaelye dan menyelamatkan nya.

"(Aku benar-benar lemah, aku benar-benar penakut, jika waktu itu Asaki tidak menolong ku, maka aku sudah pasti di makan oleh monster...... Aku hanyalah beban bagi yang lain, tapi! Tapi!)"

Chaelye mengepalkan tangannya.

"(Kenapa? Kenapa mereka masih ingin membawa ku? Bahkan Taro sangat mempercayai ku.)" pikir Chaelye dengan penuh pertanyaan.

Chaelye mulai menangis kembali, tapi kali ini dia mengingat perkataan Asaki dan Taro "jangan pernah menganggap diri mu itu lemah, jika kau terus berusaha kau pasti akan menemukan kekuatan di dalam diri mu" kata Taro, "Jangan hanya bisa berharap tapi lakukanlah sendiri, jika kau tidak mampu maka lampaui lah batasmu" kata Asaki. Chaelye mulai berdiri, dia kemudian berteriak ke pria itu.

"Tunggu!" teriak Chaelye.

Pria itu berhenti dan melihat ke arah Chaelye.

"Kau sudah mendapatkan jawabannya?" tanya pria itu.

Chaelye mengangguk dengan penuh keyakinan.

"Jika aku memiliki kekuatan, maka aku akan menghancurkan kelemahan ku ini!" jawab Chaelye dengan tegas.

Pria itu terkejut dengan perkataan Chaelye.

"Tidak apa-apa jika aku tidak bisa bertarung di sisi mereka, setidaknya aku bisa membantu mereka di pertempuran! Aku ingin menghancurkan kelemahan ku ini, dan tidak menjadi beban bagi mereka lagi!!" kata Chaelye.

Pria itu tersenyum mendengar jawaban Chaelye.

"Itu benar-benar jawaban yang luar biasa," kata Pria itu.

Chaelye terkejut dan terdiam.

"Kekuatan ada bukan untuk melindungi, tapi untuk menghancurkan, ketika kau berhasil menghancurkan musuh mu dengan kekuatan mu, hati mu akan mengatakan kalau kau berhasil melindungi, benar-benar pikiran yang konyol....... Kekuatan itu ada, hanya untuk menghancurkan, bukan untuk melindungi!" kata Pria itu sambil tersenyum.

Pria itu bergerak dengan cepat ke arah Chaelye, dan dalam sekejap pria itu sudah ada di depan Chaelye.

"Aku menyukai mu, aku akan membantu mu, terima lah kekuatan ku, kekuatan dari silver king, Arc Silvanus!" kata Pria itu sambil menyerahkan card nya ke Chaelye.

Card itu memiliki nama Arc Silvanus, dengan gambar dunia yang di penuhi dengan awan mendung, Chaelye mengambil card itu.

"Gunakan card ini, dan bertarung lah bersama teman-teman mu." kata pria itu.

Aura perak yang terpancar dari tubuh Chaelye perlahan mulai menghilang, Chaelye mulai berdiri dan sambil mengusap air mata nya.

"Aku tidak akan menjadi beban lagi!" kata Chaelye dengan tegas.

Dia mengeluarkan card milik nya, dan seketika itu tubuh Chaelye bersinar terang, mata nya memancarkan cahaya perak dan aura perak mengalir dengan tenang keluar dari tubuh nya. Nemesis yang melihat itu langsung menarik pedangnya dan mengarahkan nya ke leher Chaelye, tapi dengan mudah pedang itu di tangkis dan di hancurkan, Nemesis terkejut dan langsung mengambil langkah mundur.

"Hebat, tubuh ku terasa ringan dan sangat kuat," gumam Chaelye.

"Tubuh mu saat ini ada di dalam card itu, dan tubuh yang kau pakai saat ini adalah tubuh ku." bisik Arc di dalam pikiran Chaelye.

"Jadi begitu." kata Chaelye.

"Tapi hati-hati, meskipun itu adalah tubuh ku, tetap saja aku menyesuaikannya nya dengan diri mu, jadi jangan bergerak dengan ceroboh." kata Arc.

"Baik!" jawab Chaelye.

Chaelye mengangkat tangannya, perlahan waktu mulai mundur ke belakang, Nemesis terlihat kebingungan dan memproses apa yang sedang terjadi, terlihat luka Taro yang perlahan-lahan mulai sembuh dan Taro yang mulai bernafas kembali, setelah sembuh total, Taro berdiri dan langsung tertawa.

"Hahahaha....... Itu boleh juga Chaelye, kau benar-benar hebat!" kata Taro.

Chaelye tersenyum mendengar pujian Taro.

"Taro, aku akan membantu mu, bertarung lah!" kata Chaelye.

"Tanpa kau suruh, aku akan bertarung." kata Taro.

"Hm. Dasar bodoh, kau lupa seberapa kuat aku?" tanya Nemesis dengan senyuman sinis.

"Aku tidak lupa," jawab Taro. "Dan kau juga seharusnya tidak lupa, bahwa aku tidak sendirian?" tanya balik Taro.

Nemesis hanya tersenyum dan memasukkan pedangnya ke sarung nya, warna mulai terserap kembali ke dalam pedang Nemesis, membuat pemandangan menjadi hitam putih, Nemesis dengan cepat kembali menyerang Taro, Taro menangkis serangan Nemesis tapi kali ini tidak terjadi apa-apa.

"Apa!" kata Nemesis terkejut.

Nemesis mengambil jarak.

"Bagaimana bisa? Kekuatan ku yang bisa memanipulasi kemungkinan, tidak bekerja terhadap mu?" tanya Nemesis.

Chaelye tersenyum kecil.

"Segala kekuatan mu tidak akan berefek banyak ke Taro." kata Chaelye.

Nemesis melihat ke arah Chaelye dengan tatapan kesal dan bingung.

"Apa maksud mu?" tanya Nemesis.

" kekuatan ini membuat kekuatan lawan jadi seimbang dengan kekuatan temanku. Jadi, sekuat apapun serangan yang kau keluarkan, kekuatannya hanya akan setara dengan kekuatan Taro!" jelas Chaelye.

Nemesis terkejut, dia semakin kesal dan mulai mengepalkan tangannya sampai berdarah.

Di saat yang sama, Yintia sedang berjalan menuju ke arah monster-monster bayangan itu, monster-monster bayangan itu menyerang Yintia dan Yintia mengayunkan pedangnya dan menebas monster-monster bayangan itu, aneh nya yang keluar bukanlah tebasan api melainkan tebasan petir.

Monster-monster bayangan yang terkena tebasan itu hanya termundur dan tidak musnah.

"Jadi kalian sudah memiliki resistensi terhadap petir ya?" tanya Yintia.

Monster-monster bayangan itu kembali berdiri dan menyerang Yintia.

"Tapi, petir ku ini bukanlah petir biasa, melainkan petir kekacauan." gumam Yintia sambil tersenyum.

Yintia mengayunkan pedangnya sekali lagi, dan petir ungu langsung menyambar dan memusnahkan monster-monster bayangan itu, bahkan sampai ke tubuh utama nya.

"Fiuuu, benar-benar melelahkan." kata Yintia sambil tersenyum.

Kembali ke Taro dan Chaelye yang sedang melawan Nemesis.

Nemesis benar-benar di buat kesusahan oleh Taro, Nemesis mengayunkan pedangnya dengan kuat tapi serangannya seperti tidak berguna, Taro menangkis serangan Nemesis dan membalasnya.

Nemesis mengambil jarang dan memasukkan kembali pedangnya ke sarung nya.

"Jika aku tidak bisa menang melawan nya, maka aku akan mengincar orang yang tidak memiliki perlindungan!" kata Nemesis.

Nemesis berlari ke arah Chaelye dan mengayunkan pedangnya ke arah dada Chaelye, tapi pedang Nemesis langsung patah begitu mengenai dada Chaelye.

"Tubuh ku saat ini jauh lebih keras dari berlian, kau tidak akan bisa melukai ku." kata Chaelye.

Nemesis kesal dan mundur, Taro langsung bergerak dengan cepat dan menyerang Nemesis tanpa henti, Nemesis terkejut dan berusaha untuk menahan serangan Taro, Taro tertawa sambil terus memojokkan Nemesis.

"Sial," gumam Nemesis. "Sialan!!!!" teriak Nemesis.

"Kau bisa melolong dengan bagus untuk sekelas anjing." ejek Taro.

"Tutup mulut mu!" balas Nemesis dengan kesal.

Nemesis akhirnya terjatuh, Taro mengarahkan pedangnya ke leher Nemesis, Nemesis terdiam tidak bergerak.

"Pilih lah, mundur atau mati?" tanya Taro.

"Akan ku ingat penghinaan ini, akan aku balas kalian semua." kata Nemesis sebelum menghilang.

Nemesis menghilang dari tempat itu, dan Chaelye kembali ke tubuh aslinya, dia mengeluarkan card milik Arc dan menatap nya.

"Terima kasih, sudah memberikan ku kekuatan." kata Chaelye.

Taro mendekati core dan tanpa basa basi langsung menghancurkan core itu dengan sekali ayunan, labirin perlahan mulai menghilang, pemandangan air terjun mulai muncul di hadapan mereka, Yintia langsung berlari ke arah Chaelye dan menepuk pundak nya.

"Kau berhasil Chaelye!" kata Yintia.

"Akhirnya kau melampaui batas mu." kata Asaki.

Chaelye melihat ke arah Taro yang saat ini sudah kembali menjadi Taro yang kalem.

"Ya, untuk diri mu yang sekarang, aku beri nilai 100," kata Taro.

Chaelye tersenyum semakin bahagia.

"Terima kasih, semuanya." kata Chaelye.

1
Protocetus
kunjungin ya novelku, Mercenary of Dorado
Kiriyama Noe
10 km apa nggak kejauhan cuy
Kiriyama Noe
bagian ini setelah labirin bagusnya di kasih titik
Kiriyama Noe
Kurang bagus kalau di kasih kurung untuk menjelaskan pikiran karakter, lebih baik langsung saja tanpa pakai kurung
rider1049v: itu udah jadi ciri khas ku sendiri
total 1 replies
Kiriyama Noe
lumayan untuk episode ini, tapi ya masih sedikit kurang penjelasan, dan ada juga yang typo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!