NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Beda Hati

Takdir Cinta Beda Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Pernikahan Kilat / Romansa
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Zahrotul Wulandary

Khalisa harus menelan pil pahit kala calon suaminya malah menikahi sahabatnya sendiri disaat pernikahan mereka hanya 1 minggu lagi. Sakit hati tentu saja Ia rasakan tapi karena tidak mau terlalu berlarut dalam kesedihan Ia akhirnya menerima tawaran Paman nya yang seorang Direktur sebuah rumah sakit untuk menjadi relawan di daerah terpencil.

Bertahun-tahun Ia menjadi relawan dan setelah semuanya selesai Ia memutuskan untuk pulang dan melepas rindu dengan keluarga nya. Namun, bukannya melepas rindu setelah pulang Ia malah harus menghadapi Arkana Xander Walton akibat perjodohan gila yang diatur keluarga nya.

" Tanda tangani kontrak itu! "

" Lebih baik batalkan saja pernikahan ini jika harus terikat kontrak. Aku tidak berminat untuk bermain dengan sesuatu yang sakral. "


Bagaimana kisah ke-dua nya yang harus bersatu disaat hati keduanya berbeda. Sanggup kah Khalisa hidup bersama Pria kejam nan gila seperti Arkan atau Ia akan menyerah.

Mari simak cerita nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zahrotul Wulandary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bukan Barang

Sekarang sudah terhitung 4 hari setelah hari dimana tubuhnya diukur untuk membuat gaun pengantin.Tapi sejak itu pula Khalisa tidak pernah keluar rumah meskipun hanya sebentar. Bahkan saat Arkan datang kerumahnya, Perempuan itu tidak keluar sama sekali. Alasannya singkat saja, Khalisa tidak mau guna-guna yang Arkan berikan untuknya semakin manjur. Ia hanya berusaha menghindari sesuatu yang mendatangkan dosa. Dan bertemu Arkan adalah dosa karena dirinya selalu goyah saat bertemu Pria itu meskipun tidak saling bertatapan.

Hari ini adalah jadwal dimana Ia harus mencoba gaunnya namun Khalisa tidak mau keluar bagaimanapun Mama nya memaksa. Perempuan yang mengenakan hijab instan dengan baju terusan motif bunga-bunga berlengan panjang bewarna biru muda itu bersembunyi di dalam kamarnya meskipun pintu kamarnya di ketuk berulang kali.

" Kamu kenapa sih nggak mau keluar? Masa sama Arkan aja takut. Cemen banget katanya kuat." Seru Abang nya dari balik pintu.

" Emang takut. Dia pakai guna-guna." Serunya membuat Bastian geleng kepala.

Ini yang katanya Dokter hebat dan telah berhasil menyelematkan ribuan nyawa dengan penyakit kronis. Bastian jadi ragu apa Adik nya memang sehebat itu. Mana ada zaman sekarang pakai guna-guna. Jika pun ada itu artinya mereka merupakan sekumpulan orang pengecut yang tidak layak mendapatkan apapun.

Bastian menyerah membujuk Adik nya yang keras kepala. Sudah 1 jam Ia berdiri di depan pintu sambil berteriak layaknya orang gila namun Adiknya tetap tidak mau keluar. Bastian memilih untuk menemui Mamanya dan melaporkan jika Ia juga tidak bisa membujuk sang Putri Kerajaan.

" Aku nyerah. Adek nggak  mau keluar jadi pernikahannya batal aja." Kata Bastian tersenyum remeh kepada Arkan yang memang ada disana.

Tatapan tajam dengan cepat terasa sampai membuat Bastian merinding. Rasa dingin segera menghampiri kala Arkan tidak berbicara apapun setelah ucapan Bastian yang sepertinya sukses memancing kemarahannya. Bastian mengedarkan tatapannya kesembarang arah untuk mengurangi rasa takut dalam dirinya. Arkan memang manusia kejam bahkan auranya saja bisa membuat orang merinding.

" Bastian!" Tegur Mama nya.

Sekar menatap tidak enak hati pada calon Suami Putri nya yang sudah menunggu begitu lama. Arkan rencananya memang akan menemani Khalisa feeting baju pengantinnya. Sebenarnya Ia adalah orang yang super sibuk dan tidak punya waktu untuk mengurusi hal yang tidak berguna ini.

" Bawa gaunnya nya kesini." Perintahnya pada Lukas dengan rahang mengetat.

Fatah hanya bisa menghela napas melihat semuanya. Entah kebaikan apa yang dilakukan Putrinya sampai mempunyai Suami seperti Arkan. Ini semua gara-gara wasiat Ayahnya yang menyebabkan Putri nya di incar oleh keluarga paling berpengaruh itu.

Namun saat gaun tiba pun Khalisa tetap tidak mau keluar sampai kesabaran Arkan habis. Dengan langkah lebar, Arkan naik menuju kamar Khalisa dan membawa serta gaun pengantin nya. Bastian yang melihatnya segera berlari mengikutinya untuk memastikan sesuatu yang buruk tidak terjadi. Fatah dan Sekar juga demikian namun mereka hanya melihat dari jauh. Kedua anak itu perlu bicara perihal masa depan mereka.

Brak

" Waseh!" Kaget Bastian melihat Arkan menendang pintu kamar Adiknya.

Satu tendangan kuat dari Arkan berhasil membuat pintu kamar Khalisa terbuka lebar. Khalisa terkejut bukan main apalagi saat melihat sang pelaku yang menendang pintu kamarnya adalah Arkan. Khalisa menunduk takut saat tidak sengaja melihat wajah penuh amarah Arkan yang menatapnya sangat tajam. Tangannya berkeringat dingin. Jantungnya berdebar kencang. Arkan benar-benar terlihat menyeramkan.

" Berhenti bersikap seperti anak kecil! Coba gaun Mu sekarang! Aku tidak punya waktu untuk menemani Mu bermain!" Suaranya rendah namun terdengar menyeramkan. Tidak ada nada tinggi karena sepertinya Arkan sengaja menahannya.

Gaun itu dilempar kearah Khalisa sampai membuat tubuhnya terjingkat. Demi apapun Khalisa benar-benar takut sekarang. Aura Arkan terlalu menyeramkan.

" Jangan menguji kesabaran Ku, Khalisa! Cepat coba gaun Mu sekarang juga!" Arkan benar-benar geram saat melihat Khalisa masih diam di atas ranjang nya.

Ia mati-matian menahan amarahnya agar tidak meledak disini dan membuat Khalisa takut. Jangan sampai semuanya jadi kacau hanya karena amarahnya. Sedangkan Khalisa masih diam, Ia berusaha mengumpulkan setitik keberaniannya untuk menjawab Arkan. Hari ini semuanya harus jelas. Ia tidak mau dirugikan jika pernikahan ini benar-benar terjadi.

" Aku tidak mau menikah diatas perjanjian. Aku tidak mau di nikahi hanya karena sebuah saham." Katanya dengan suara sedikit bergetar.

" Saya tidak butuh persetujuan Mu." Kalimat dingin itu terucap dengan sangat lancar dari bibir Arkan. Hati Khalisa terasa sakit mendengar jika jawabannya tidak berarti apapun bagi Pria itu. Ia seperti sebuah barang yang hanya diinginkan untuk mendapatkan barang lain.

Khalisa melempar gaun pengantinnya kelantai dan menatap tajam pada Pria yang katanya kelak akan jadi Suaminya. Ia tidak suka dipaksa seperti ini. Khalisa tidak suka Arkan dan tidak mau menikah dengannya.

" Sebenarnya apa mau Mu, Tuan Arkan! Aku tidak mau menikah dengan Mu."

" Kau harus! Karena tidak ada pilihan lain selain menikah dengan Ku."

" Kenapa Kau terus memaksa Ku! Aku tidak menginginkan pernikahan ini." Suara Khalisa sedikit meninggi namun Ia dengan cepat menunduk saat merasa sesuatu mengalir di pipi nya. " Kita tidak berada dalam lingkaran yang sama. Kau dan Aku sangatlah berbeda! Jadi tolong jangan memaksa Ku." Pecah sudah tangis nya didepan Pria itu. Khalisa sudah tidak tahan dengan paksaan yang Ia terima. Ia benar-benar tidak menginginkan pernikahan ini.

" Aku bukan barang, kenapa Kau tidak mengerti." Ucap nya dengan suara serak.

Arkan mengalihkan tatapannya berusaha untuk tidak luluh dengan tangisan Khalisa. Ia melirik jam tangannya kemudian kembali menatap tajam pada perempuan yang menangis didepannya.

" Pernikahan akan tetap dilakukan lusa. Kau tidak bisa menolak. Saya tidak butuh persetujuan siapapun untuk pernikahan ini. " Kalimatnya terdengar penuh tidak punya perasaan dan itu berhasil membuat hati kecil Khalisa sakit.

Arkan kemudian keluar meninggalkan Khalisa yang menangis di kamarnya. Namun saat melewati Bastian, bahunya ditahan lalu sebuah pukulan mendarat dengan cepat diwajahnya hingga sudut bibirnya terluka.

" Tuan! " Ucap Lukas menatap tajam Bastian dan hendak membalas. Namun isyarat tangan Arkan yang terangkat membuat Lukas berhenti meskipun tangannya ingin memukul.

" Lebih baik Kau batalkan pernikahan ini jika Kau hanya bisa membuat Adik Ku menangis." Bentak Bastian.

Arkan menyeka darahnya dan menatap Bastian datar. Pukulan Bastian tidak berarti apa-apa baginya. Arkan memilih untuk tidak membalas dan kembali berjalan sampai didepan Fatah dan Sekar.

Arkan menunduk kepada Fatah seraya berkata maaf. Kalimat yang sangat sulit terucap dari bibir kejam Arkan. Lukas bahkan kaget mendengar kata ajaib itu keluar dari bibir Tuannya. Sungguh suatu keajaiban.

" Maaf. Aku membuatnya menangis. " Katanya dengan nada bersalah dihadapan Fatah juga Sekar.

Lukas tidak berkata apapun karena masih terkejut. Sebenarnya apa yang dipikirkan Tuannya. Tadi berkata begitu kejam sampai calon Nyonya nya menangis dan sekarang berkata penuh sesal dihadapan orang tuanya. Lukas bingung apakah Tuannya benar-benar menginginkan pernikahan ini terjadi. Disatu sisi Ia bersikap seolah tidak perduli, tapi disisi lain Ia terlihat sangat peduli bahkan nekat membatalkan meeting nya yang bisa memberinya keuntungan 10 kali lipat. Bahkan jadwal keluar negeri pun Ia batalkan.

Lagi-lagi Fatah hanya bisa menghela napas panjang. Arkan memang sangat kaku dan sulit mengubah tabiatnya. Fatah sudah tidak heran lagi karena mengenal Arkan dari kecil.

" Biar Papa yang bicara dengannya. Pulang lah, Kamu pasti lelah seharian ini. " Ucap Fatah penuh pengertian.

" Benar, Nak. Biarkan Kami yang berbicara dengan Khalisa dan memberinya pengertian. Maaf karena sifat Khalisa barusan membuat Mu marah. " Tambah Sekar.

Arkan mengangguk kemudian pamit pulang meninggalkan kediaman Sapphire. Biarkan Fatah yang mengambil alih sisanya. Arkan tidak sanggup jika harus berlama-lama melihat Khalisa menangis. Hati Arkan sakit melihatnya dan lebih sakit lagi karena semua itu akibat ulah nya.

" Semua media sudah diberitahu tentang pernikahan Anda. Para Wartawan sekarang berkumpul di depan kantor menunggu klarifikasi Anda. " Lapor Lukas dengan hati-hati melihat wajah Tuannya yang kacau.

" Gantikan Saya untuk klarifikasi." Tandasnya. Pikiran nya sedang kusut dan Ia butuh ketenangan. Jangan sampai pertanyaan para pencari berita itu membuat amarahnya muncul kembali.

Benar. Arkan tidak berniat menyembunyikan pernikahan nya sama sekali. Toh semua keluarga nya juga sudah tau. Apalagi para kerabat dua keluarga juga sudah tau tentang wasiat itu. Arkan memang tidak pernah berpikir ingin menyembunyikan pernikahan nya terlepas keluarga nya tau atau tidak tentang wasiat itu.

Baginya, semua orang bahkan satu dunia harus tau jika Perempuan cantik dengan hijab dikepala nya itu adalah Istrinya. Istri dari seorang Arkana Xander Walton.

Dengan kekuasaan nya, Ia bisa melindungi Istrinya tanpa harus bersembunyi. Ia tidak ingin nantinya orang lain berpikir jika Khalisa masih lajang karena pernikahan mereka disembunyikan.

Bukan gaya Arkan namanya jika tidak membuat heboh.

Khalisa adalah miliknya dan selamanya akan tetap menjadi miliknya.

1
Omer zayn
ceritanya bagus.. mana cerita selanjutnya???
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!