Aku anak ke 4 dari 4 bersaudara, atau bisa di sebut anak bungsu. Aku memiliki keluarga yang hampir mendekati sempurna karena aku terlahir dari keluarga konglomerat ternama di kota Jakarta, 3 saudaraku adalah CEO di perusahaan ternama. Setelah lulus kuliah di luar negeri aku kembali ke Jakarta, kembali ke keluargaku aku yang sudah biasa hidup sederhana karena jauh dari keluarga akhirnya mendapatkan pekerjaan yang tergolong biasa di bandingkan saudaraku dan aku menutup rapat-rapat identitasku.
Keluargaku selalu mendukung apapun yang aku lakukan dan apa yang aku mau, baru kali ini papa, mama, dan ketiga saudaraku menentang aku menikah dengan orang biasa yang membuat hidupku berubah drastis karena selalu bersitegang dengan mertua dan adik iparku sampai perselingkuhanpun terjadi dalam pernikahanku.
Apa yang akan terjadi dalam kehidupannya ?. yuk simak selengkapnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 Cowok ?
Setelah pertengkaran Sivanya dan Rina melalui telpon, Juna memarahi ibunya lantaran perkataan ibunya dianggap sudah keterlaluan apalagi sampai mengatakan kematian untuk anaknya, karena bagaimana pun anak Sivanya adalah anaknya juga darah dagingnya sendiri. Mayang yang berada disitu juga kena amukan Juna karena mendukung kata-kata ibunya. Juna hanya mengingat bahwa dia adalah anak perempuan dan belum menikah jangan sampai kehidupan rumah tangganya nanti lebih parah dari yang di rasakan oleh Sivanya.
*****
Di kediaman Sivanya, setelah Sivanya mengangkat telpon dari mantan ibu mertuanya dia mendadak pingsan. Karena dia terkejut bagaimana bisa mantan mertuanya mendoakan Sivanya dan calon cucunya meninggal. Bagaimana bisa seorang nenek begitu membenci cucunya sendiri, bukankah itu juga darah dagingnya sendiri ?
Tiba-tiba tubuhnya menjadi lemas, kakinya sudah tidak mampu menopang badannya lagi, matanya menjadi gelap. Lalu seketika dia terjatuh, dia tak ingat apa-apa lagi, hal terakhir yang dia ingat adalah teriakan ibunya.
Sivanya …
Sivanya …
Sivanya …
Saat terbangun Sivanya sudah berada di rumah sakit, namun ada yang aneh perutnya kok sudah tidak membuncit lagi sudah rata.
“Ya Tuhan, apa yang terjadi pada diriku ini. Dimana anakku ?” Tanya Sivanya dalam hati
Saat Sivanya melihat ke sebelah kiri mamanya sedang menangis, papa dan ketiga kakaknya juga menangis.
Deg…
Deg…
Deg…
Melihat itu Sivanya sudah tak sanggup lagi.
“Ada apa ini ?” Batin Sivanya
Diam
Hening
Mereka yang ada di sana semua diam, taka da yang menjawab. Dan tiba-tiba Tomi bicara.
“Dek tenanglah pangeran kita baik-baik saja kok, pangeran Atmaja sedang dalam masa pemulihan. Dia lahir premature jadi harus berada di ruang NICU untuk bayi, dia harus di sinar agar bisa bertahan hidup dek, sabar ya” Jawab Tomi
“Terima kasih tuhan, engkau memberikan kesempatan untuk anakku melihat ibunya dan dunia ini. Tapi tunggu kok kak Tomi bilang pangeran Atamaja ?, apa anakku laki-laki ?” Tanya Sivanya dalam hati
“Mama apa dia laki-laki ?” Tanya Sivanya pelan masih merasa lemas
“Iya sayang, kami semua tidak menyangka tapi setelah operasi ceasar dokter memberitahukan bahwa dia berjenis kelamin laki-laki. Sungguh hebat kuasa tuhan sayang” Jawab Ainun
“Lihat sayang, bahkan saat dokter bilang dia perempuan tapi ynag maha kuasa menghendaki lain, walau pun dia lahir karena sebuah kecelakaan tapi tak ap akita harus berdoa agar dia tetap baik-baik saja sayang” Ucap Lucky
“Aku ingin mas Juna dan keluarganya melihat keajaiban tuhan ini, akan ku buat dia menyesal” Tegas Sivanya
“Untuk sekarang biarkan mereka tidak mengetahui jenis kelamin anaknya, setelah akta cerai kamu pegang barulah keluarga Wijaya mengumunkan semuanya secara detail mulai dari menghilangnya dirimu sampai pernikahan, dan kelahiran pangeran keluarga atmaja. Bagaimana papa ?, mama ?, Sivanya ?” Usul Arbhi
“Baiklah itu jalan terbaik agar mereka menyesal, setelah ini biarkan aku memegang salah satu anak perusahaan ya pa ?, aku ingin membalas mereka satu per satu” Ujar Sivanya
“Baiklah saynag, apapun keinginanmu yang penting kamu sehat terlebih dahulu” Jawab Lucky
\*\*\*\*\*
Setelah beberapa jam Sivanya bisa melihat anaknya, walau pun hanya bisa melihat dari luar ruangan karena bayi kecinya harus berada dalam ruangan steril tersendiri dia hanya bisa melihat dari luar ruangan steril. Sivanya hanya bisa tersenyum dan berdoa kepada tuhan yang maha kuasa supaya kami cepat pulang ke rumah.
Tak terasa 2 minggu sudah Sivanya dan bayinya berada di rumah sakit, keadaan dia dan bayinya sudah membaik, mereka sudah di perbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit. Saat keluar dari rumah sakit tak sengaja aku bertemu dengan salah satu tetangga di komplek mas Juna geng ibu-ibu rempong.
“Siva ?, kamu udah lahiran ya ?” Tanya ibu tersebut
“Iya sudah bu, 2 minggu yang lalu” Jawab Sivanya
“Kamu dan bayi kamu sehat kan ?” Tanya ibu tersebut
“Iya bu sehat-sehat. Bu sedang apa di sini ?. apa ada keluarga ibu yang sakit ?” Tanya Sivanya
“Biasa ibu hanya ngecek Kesehatan saja Siv, ya sudah ibu duluan ya. Mari pak bu” Ujar ibu tersebut
Mereka hanya membalas dengan senyuman, sesampai di rumah.
“Setelah ini Juna kan menelponmu Sivanya” Ucap Zulfikar
“Untuk apa ?” Tanya Sivanya
“Ibu-ibu yang tadi, ibu-ibu rempong yang membuat rusuh waktu konfrensi pers Juna kan ?” Tanya Zulfikar
“Oh iya bener, pasti setelah ini akan heboh. Hahahaha” Jawab Sivanya sambil tertawa
“Hahahaha, sungguh papa tidak menduga ada ibu-iu seperti itu di kampung mantan suamimu itu. Mereka sangat rusuh” Ujar Lucky sambil tertawa
“Oh iya hampir lupa, kamu akan memberi nama siapa pangeran kecil kit aini dek ?” Tanya Arbi sangat antusias
“Aku akan memberikannya nama Bintang Putra Atmaja, agar semua yang dia inginkan nanti bisa langsung memintanya kepada yang maha kuasa. Agar dia tahu bahwa yang maha kuasa adalah pemilik segala yang ada di bumi dan di langit” Jawab Sivanya
“Bagus baget Namanya, kita akan panggil dia bintang. Dan dia juga akan menjadi bintang di rumah ini” Ucap Zulfikar
“Iya, mama setuju” Jawab Ainun
\*\*\*\*\*
Di tempat, tempat tinggal Juna dan keluarganya kegaduhan sedang terjadi karena berita yang menyebar dari tetangga yang bertemu dengan Sivanya di rumah sakit tadi.
“Bu Rina saya punya berita yang sangat terkini, dan sekalian saya mau belanja” Ucap Ibu tersebut
“Apalagi ?, belum puas kamu mengusik hidupku ?. aku sekarang sedang pusing bu” Tanya Rina
“Ya elah bu, ini soal Sivanya. Tadi saya gak sengaja ketemu dia di rumah sakit. Dia baru lahiran ternyata” Jawab Ibu tersebut
“Mana mungkin, bukannya dia masih 7 bulan ?” Tanya Rina tidak percaya
“Gak tahu juga ya, tapi dia sudah lahiran aku tadi tidak sempat melihat anaknya tapi sudah di patikan dia sudah melahirkan” Jawab Ibu tersebut
“Ibu gak salah lihat kan ?” Tanya Juna tiba-tiba
“Masa saya salah lihat, saya belum rabun ya tapi Jun dari selimut yang di pakai oleh anak kamu warnanya bukan warna cewe tapi warna biru gambarnya supermen mungkin saja laki-laki” Jawab Ibu tersebut
Juna dan ibunya saling pandang, seperti ada sesuatu yang di pikirkan dalam otaknya mereka berdua. Setelah kepergian tetangganya itu, Juna dan ibunya langsung menelpon Sivanya. Sivanya yang mendengar ponselnya berdering lantas mengambilnya dan melihat siapa yang menelponnya.
“Siapa sayang yang menelpon ?, kenapa gak dia angkat ?” Tanya Ainun
“Biasalah mah, mas Juna dan ibu bergantian menelponku. Malas saja mah pasti mereka sudah mendengar berita dari tetangga yang tadi bertemu di rumah sakit” Jawab Sivanya
“Angkat saja, beritahu dia bahwa surat siding kalian juga sudah keluar. Bilang dia untuk tidak mempersulit siding putusannya nak. Sidangnya minggu depan” Ucap Ainun
Namun tiba-tiba nomor baru menelpon lagi setelah 5 kali menelpon akhirnya Sivanya mengangkat telpon tersebut.
“Hallo ?, maaf ini dengan siapa ya ?” Tanya Sivanya
“Hallo mbak, ini saya Mayang katanya mas Juna mau bicara sama mbak dari tadi ko di telpon nggak di angkat-angkat” Jawab ketus Mayang
“Hallo Sivanya ?, apa bener kamu sudah lahiran ?” Tanya Juna dengan tidak sabaran
“Sudah” Jawab Sivanya singkat
“Kok bisa kan baru 7 bulan ?” Tanya Juna masih penasaran
“Ya bisalah, kenapa kamu berharap anak ini, kan kamu kemarin-kemarin tidak peduli dengan anak yang aku kandung ini. Dan ibu kamu juga kan sudah mendoakan yng tidak-tidak dengan anakku ini” Jawab Sivanya
“Bukan begitu Siva, aku hanya ingin mengetahui Namanya dan keadaannya” Desah Juna
“Hahah soh peduli kamu padaku, lebih baik kamu pikirkan 1 minggu lagi siding pertama kita mas. Jangan persulit, ingat atau kamu akan menyesal” Jawab Sivanya
“Sivanya, aku punya syarat agar kita bisa bercerai dengan baik-baik” Ujar Juna dengan penuh arti
*****
#Apa kira-kira syarat yang Juna berikan kepada Sivanya ?#
#Apakah dia akan meminta uang sogokan ?#