Wanita Tahanan Tuan Muda

Eleanor mendapat julukan wanita tahanan tuan muda setelah satu bulan lebih tinggal di rumah keluarga Xavier. Karena selama Eleanor tinggal disana, Arka tidak pernah membiarkan Eleanor pergi kemanapun layaknya seorang tahanan. Eleanor lebih sering menghabiskan waktu di kamar bersama Arka.

Para pelayan mulai berpikir jika Eleanor selalu menghangatkan ranjang Arka. Padahal kenyataannya Arka hanya menemani Eleanor di kamar agar Eleanor tidak merasa bosan. Bahkan sekarang Arka banyak melakukan hal positif sejak Eleanor tinggal bersamanya.

"Memang benar ada beberapa orang yang tidak tahu malu menempel pada orang kaya," ucap salah satu pelayan sengaja menyindir Eleanor saat Eleanor memasuki dapur.

Mereka dilarang membicarakan tuan muda, namun tidak ada larangan menyindir wanita milik tuan muda. Sehingga mereka terang-terangan menyindir Eleanor.

"Modal wajah cantik dan mengangkang saja bisa hidup enak," ucap yang lainnya.

Para pelayan itu tidak tahu jika dibelakang mereka sekarang ada Arka yang siap untuk memecat mereka kapan saja. Berani sekali mereka mengatakan hal buruk tentang wanita kesayangan Arka. Mereka tidak tahu saja kehadiran Eleanor di rumah itu sudah berhasil membuat Arka semakin dekat menjadi pewaris.

"Aku tidak bisa membayangkan selonggar apa miliknya satu bulan lebih melayani Tuan muda."

Eleanor yang sadar jika para pelayan sedang membicarakannya mendecih. Lalu Ia menghadapkan badannya pada ketiga pelayan yang baru saja menyindirnya itu.

"Kalian pikir aku wanita yang mau melayani Tuan muda kalian di ranjang demi uang?" tanya Eleanor sambil menunjuk dirinya sendiri. Ia tidak menyangka akan di cap sebagai wanita seperti itu oleh pelayan di rumah Arka.

Eleanor mengakui dirinya bukan wanita suci, keperawanannya sudah hilang. Namun, Eleanor bukan wanita yang secara sadar menjual harga dirinya. Lagipula, Eleanor juga tidak kekurangan uang. Eleanor wanita karir —owner Best4U.co sekaligus desainer pakaian.

"Kalian tidak tahu saja aku sudah pernah membayar Tuan muda kalian untuk menghabiskan satu malam bersama," ucap Eleanor terlewat kesal atas tuduhan pelayan.

Arka terkekeh dan bertepuk tangan. Merasa bangga dengan apa yang baru saja Eleanor katakan. Padahal Arka sudah siap membela Eleanor, tapi Eleanor bisa mengatasi sendiri mulut pedas para pelayan.

"Kalian dengar yang kekasih saya katakan?" Arka berjalan menghampiri mereka.

"Tuan muda..." ketiga pelayan langsung ciut saat melihat Arka. Mereka menunduk karena takut dipecat oleh Arka.

"Maaf, kami tidak bermaksud—"

"Bukan saya yang seharusnya mendapatkan maaf kalian," ucap Arka menyela.

Ketiga pelayan itu panik dan langsung meminta maaf pada Eleanor karena takut dipecat. Gajih disana lebih tinggi dari tempat lain, mereka lebih memilih menurunkan ego daripada kehilangan pekerjaan yang gajihnya besar.

"Maafkan kami, nona," ucap ketiganya bersamaan.

Sebenarnya mereka ogah meminta maaf, mereka meminta maaf hanya sebagai formalitas agar tidak dipecat. Dalam hati, mereka tetap mencibir Eleanor dan bahkan menganggap Eleanor halusinasi sudah membayar tuan muda mereka untuk bermalam. Harga diri tuan muda mereka tidak akan bisa dibeli oleh uang receh Eleanor.

"Mereka meminta maaf padamu, sayang. Kamu mau memaafkan mereka atau aku harus memberi mereka hukuman agar kamu bisa memaafkan mereka?" tanya Arka melihat Eleanor diam tidak merespon permintaan maaf pelayan padanya.

Sudah banyak yang terjadi selama satu bulan lebih ini. Sekarang mereka sudah mengubah panggilan mereka menjadi aku-kamu. Sudah seperti pasangan kekasih sungguhan.

"Tidak perlu, aku sudah memaafkan mereka," ucap Eleanor malas memperpanjang masalah.

Arka mengangguk mengerti.

"Ke depannya jangan bicara sembarangan. Atau, saya akan membuat kalian menyesal sudah memiliki mulut," nada bicara Arka lembut, namun terdapat ancaman serius di dalamnya.

"I-iya, Tuan muda. Kalau begitu kami akan melanjutkan pekerjaan. Permisi, " para pelayan itu kemudian pamit undur diri meninggalkan Eleanor dan Arka di dapur.

Arka tahu Eleanor masih kesal pada pelayan-pelayan itu, bisa dilihat dari bagaimana wajah Eleanor sekarang. Arka membiarkan pelayan pergi karena tahu Eleanor sedang membutuhkan perhatian darinya

Arka mengenal dengan baik karakter Eleanor meski mereka baru mengenal satu bulanan lebih. Eleanor memiliki emosi yang kadang meledak-ledak, namun dibalik itu Eleanor adalah wanita berhati lembut dan pemaaf. Eleanor hanya perlu mendapat sedikit perhatian dan pemahaman dari orang sekitarnya bahwa Eleanor berhak mengeluarkan emosi dan amarahnya.

Eleanor emosi dan marah itu karena ada alasan, bukan semata-mata karena Eleanor ingin marah-marah. Seperti yang terjadi sekarang, Eleanor marah karena pelayan mengatakan hal buruk tentang dirinya.

"Jangan cemberut begitu, sayang," ucap Arka mencubit pelan pipi Eleanor.

Hubungan mereka tidak intim, namun tetap ada bumbu romantisnya. Apalagi posisinya sekarang Arka untuk pertama kali jatuh cinta dengan perempuan dalam hidupnya.

"Kamu bilang mau membuat kopi? mau aku bikinkan saja kopinya, hm?" tawar Arka tidak membiarkan suasana hati wanita kesayangannya buruk karena perkataan pelayan.

Arka ingin Eleanor terus merasa bahagia berada di rumahnya. Karena memang tujuannya mengajak Eleanor tinggal bersamanya adalah untuk itu.

"Aku serius bisa menghukum mereka loh kalau kamu mau. Atau, kamu mau aku langsung memecat merek hm?" Arka memberikan penawaran lain. Kali ini menyangkut orang yang sudah membuat suasana hati Eleanor buruk.

"Tidak perlu, lagipula kita yang terlalu ambigu dan membuat orang lain salah paham."

-

-

Berbanding terbaik dengan Eleanor dan Arka yang menjadi semakin dekat. Persahabatan Kai, Elang dan Cantika renggang sejak Eleanor dinyatakan hilang dan terbukti bahwa Kai hampir melakukan pelecehan terhadap Eleanor.

Ya, rencana Arka berjalan dengan mulus. Semua rekaman CCTV saat Arka membawa Eleanor pergi dari apartemennya dihapus, hanya tersisa rekaman saat Kai melakukan pelecehan serta melakukan kekerasan terhadap Eleanor.

Elang sangat marah mengetahui yang Kai lakukan terhadap Eleanor, dan sejak hari itu Elang tidak pernah mau berurusan lagi dengan Arka dalam bentuk apapun itu.

"Apa kita akan terus seperti ini?" tanya Cantika pada Elang. Cantika merindukan persahabatan mereka yang dulu saat belum terjadi kesalahan pahaman dan sebelum Kai mencoba melakukan pelecehan terhadap Eleanor.

"Kita semua tahu Kai mabuk waktu itu, Kai gak sadar yang dilakukannya terhadap El," Cantika berusaha meminta pengertian Elang agar Elang bisa memaafkan Kai.

Cantika tidak membenarkan yang Kai lakukan terhadap Eleanor. Tapi mereka juga tidak bisa tutup mata jika hari itu Kai sedang mabuk dan dipengaruhi oleh alkohol. Kai tidak sadar sudah melakukan hal buruk terhadap Eleanor.

"Tapi gara-gara itu El menghilang sekarang. Gue sudah mencari El kemana-mana, tapi sampai sekarang El gak ketemu," ucap Elang masih belum bisa memaafkan Kai.

Benar kata Arka, Elang akan sibuk menyalahkan Kai atas apa yang sudah Kai lakukan. Namun meskipun begitu, Elang masih melindungi Kai dengan tidak melapor pada polisi bahwa Eleanor hilang. Karena kasusnya mungkin akan berubah jika Elang lapor polisi.

"Gue khawatir terjadi sesuatu sama El," lirih Elang.