NovelToon NovelToon
Ninja'S Storm

Ninja'S Storm

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:177
Nilai: 5
Nama Author: After Future

Pohon Neraka Dunia terbelah, membebaskan miliaran jiwa pendosa ke dunia para ninja. Sementara itu di gunung yang berada di bawah kekuasaan Klan Naga Badai, tetua Klan Naga Badai memilih prajurit muda untuk mewarisi gulungan Dewa Badai dan Dewa Bayangan.

Inilah kisah Ren yang memulai perjalanan panjangnya menguasai peninggalan-peninggalan Dewa kuno serta pertempuran tanpa akhir melawan jiwa-jiwa yang terbebas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon After Future, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 11: Alat Curian

Keduanya terdiam, masing-masing tenggelam dalam pikirannya, ketika tiba-tiba semak di dekat mereka bergoyang liar.

“A—apa itu? Aku melihat api… tapi warnanya biru!” Zenin berbisik panik, matanya melebar seperti melihat hantu.

“Bicara yang jelas, Zenin! Tidak ada yang namanya api biru di dunia ini,” tukas Ren tajam, suaranya terdengar lebih seperti bantahan daripada pernyataan.

Ren, yang menganggap dirinya adalah manusia dengan pengetahuan paling luas, menolak mentah-mentah adanya fenomena yang tak tercatat dalam buku TCONN. Tapi Zenin bersikeras. “Aku bersumpah, Ren! Aku melihatnya! Tepat di balik semak-semak itu!”

Perasaan tak nyaman merayap di dada Ren. Meski masih tidak percaya, dia tahu Zenin bukan tipe yang suka mengada-ada. Dengan berani, Ren mengambil keputusan yang jarang dilakukannya: lari.

“Ren, kenapa kita lari?” Zenin bertanya dengan napas terengah.

“Karena api biru itu, Zenin! Ada legenda yang mengatakan kalau api biru melambangkan roh orang mati. Kalau kita mendekatinya, kita tamat!” jawab Ren, menggenggam erat ikan hasil pancingan dan juga buah persik 1000 tahun.

Sesampainya di mulut goa, nafas mereka masih memburu. Tapi kelegaan itu tak berlangsung lama.

“Hai… kalian lagi,” suara dingin menyapa mereka.

Di depan mereka berdiri Renka, wajahnya penuh kesombongan, ditemani seorang pria berbadan kekar yang dikenal sebagai ninja pengendali tanah. Tatapan Renka menusuk tajam, seperti ingin menelanjangi keberanian Ren.

Renka menyeringai sinis. “Bukan hanya kami,” ucapnya sambil melirik ke atas tebing.

Zenin menoleh, dan matanya menangkap dua bayangan melompat turun dengan kecepatan yang mengerikan. Sebelum sempat berpikir, TRANG! Dua bilah pisau beradu, nyaris mengenai Zenin. Ren bereaksi cepat, menghalau serangan itu dengan refleks luar biasa.

“Zenin, mundur!” perintah Ren tajam.

Zenin tak tinggal diam. Dia melemparkan bom asap, asap hitam pekat menyelimuti tempat itu dalam sekejap. Namun musuh mereka sudah siap.

“Trik murahan,” Renka mencibir. “Tutu, waktunya!"

Sosok bertopeng kera melompat turun. Dengan gerakan gesit, dia menciptakan sulur tanah menyerupai rambut yang menjalar cepat, menjebak mereka dalam penjara alami.

Di dalam kepulan asap, Ren bergerak seperti kilat. Dengan satu gerakan, dia mengaktifkan fuinjutsu, membekukan darah salah satu musuh. “Maaf,” ucap Ren sebelum mencincang tubuh lawan itu dengan elemen petir yang menyala ganas.

Tapi aksi heroiknya terlambat. Kepala musuh yang terpenggal menggelinding hingga ke kaki Tutu. Penjara sulur tak mengizinkan Ren bergerak lebih jauh.

Renka mendekat, tepuk tangannya menggema di antara mereka. Wajahnya penuh kemenangan. “Bagaimana rasanya, Adikku, menjadi tidak berdaya?”

Ren melangkah mundur, matanya mengawasi setiap pergerakan Renka. Tapi ejekan itu tak menghentikannya. “Aku tidak punya kewajiban menjawabmu!”

“Jangan begitu, Ren,” cibir Tutu sambil tertawa. “Kau tahu dia ini kakakmu, kan?”

Ren mendengus marah. “Diam kau gondrong! Rambutmu bau tahi sapi dan tahu basi!”

Renka menahan tawa, sementara Ren mengepalkan tinjunya, perlahan mengumpulkan seluruh cakra listriknya.

“Kalian pikir aku tak punya cara untuk mengatasi kalian? Zenin, minggir!” serunya. Dalam hitungan detik, Ren melepaskan seluruh cakranya, menciptakan badai listrik besar di dalam penjara sempit itu.

\=\=\=\=

Beberapa menit sebelumnya, di balik rimbunnya pepohonan, dua ninja muda memperhatikan Ren dari kejauhan. Yukio tampak resah, sementara di sampingnya, seorang wanita bernama Ten Ten berdiri dengan ekspresi tidak sabar.

"Itu dia. Ren," Yukio berbisik, matanya tajam mengamati setiap gerak-gerik target. "Aku akan bicara dengannya. Jangan khawatir, aku akan meyakinkannya untuk mengembalikan senjata yang dia ambil."

Ten Ten mendengus. "Lakukan cepat! Aku tidak punya waktu. Jika pemilik aslinya tahu senjatanya hilang, kita semua dalam masalah besar."

Keduanya berpindah dari satu pohon ke pohon lainnya dengan lompatan gesit, mendekati lokasi Ren. Jarak mereka kini hanya dua kilometer.

"Sebenarnya, senjata apa yang dia curi?" Yukio bertanya dengan hati-hati.

Ten Ten menatapnya dingin, terdiam sejenak. "Maaf, itu rahasia. Aku tidak diizinkan membocorkannya kepada siapa pun, bahkan padamu."

Yukio membuang napas kasar, mencoba menekan rasa ingin tahunya. Kalau begini barang itu pasti sangat berharga. Pikirnya.

\=\=\=\=

Di sisi lain, Ren berdiri di tengah lapangan kosong, memandangi alat baru di tangannya dengan frustrasi. Sarung tangan hitam itu berkilat samar di bawah sinar matahari, tetapi sejauh ini hanya menjadi beban.

"Ayo, menyala lah!" Ren menggertakkan gigi, berkali-kali mencoba mengaktifkan alat itu.

Renka, berdiri tidak jauh darinya, tersenyum miring sambil menyilangkan tangan. "Kasihan sekali kau, Adikku. Mau kubantu? Aku cukup ahli dengan alat seperti itu."

"Tidak perlu! Urus saja urusanmu sendiri!" Ren menjawab tajam, mencoba menyembunyikan kegelisahannya.

Beberapa detik kemudian, alat itu akhirnya menyala, memancarkan aura biru samar. Sarung tangan itu mencengkeram tangannya erat, dan dalam sekejap, Ren merasakan kekuatan baru yang mengalir di tubuhnya—kekuatan magnet.

Magnet. Sebuah fenomena fisika yang mungkin tampak sederhana tetapi menyimpan kerumitan yang mengagumkan. Magnetisme, inti dari kemampuan baru ini, adalah gaya tarik atau tolak yang dihasilkan oleh muatan listrik yang bergerak.

Dalam dunia fisika, magnet terbagi menjadi dua jenis utama: magnet alami, seperti magnetit, dan magnet buatan yang dapat diciptakan melalui proses induksi elektromagnetik. Magnet memiliki dua kutub—kutub utara dan kutub selatan—yang saling berinteraksi berdasarkan prinsip bahwa kutub sejenis akan saling tolak, sementara kutub berlawanan akan saling tarik.

Ren merasakan kekuatan ini bekerja di tubuhnya, tetapi apa sebenarnya yang terjadi? Magnetisme berasal dari pergerakan elektron dalam atom-atom suatu bahan. Elektron-elektron ini memiliki sifat seperti kompas kecil, yang disebut momen magnetik. Ketika momen-momen ini sejajar dalam arah tertentu, bahan tersebut menjadi magnetik. Dalam kasus Ren, alat itu tampaknya mengubah struktur energi di sekitarnya, menginduksi medan magnet yang dapat dia kendalikan dengan kehendaknya.

Kemampuan Ren ini memungkinkan dirinya untuk memanipulasi objek berbahan logam, menariknya seperti gaya gravitasi mini, atau bahkan menolaknya dengan kekuatan yang cukup besar. Misalnya, dia dapat mengangkat pedang musuh tanpa menyentuhnya, atau menciptakan perisai logam dengan menarik benda-benda di sekitarnya. Fenomena ini disebut elektromagnetisme, yang terjadi ketika arus listrik menghasilkan medan magnet.

Medan magnet yang dihasilkan oleh Ren juga memiliki garis gaya magnetik, yang tak kasatmata tetapi nyata. Garis-garis ini bergerak dari kutub utara menuju kutub selatan di luar magnet, menciptakan pola melingkar yang menggambarkan kekuatan medan. Intensitas medan magnet Ren akan bergantung pada faktor-faktor seperti jumlah "arus energi" yang dia salurkan dan jarak objek dari sumber medan.

Dengan kemampuan ini, Ren tidak hanya memegang kendali atas benda logam tetapi juga memiliki potensi untuk mengubah keseimbangan di medan pertempuran. Bayangkan saja, sebuah pedang terlempar ke arahnya hanya untuk dihentikan di udara, lalu berbalik menyerang pemiliknya. Atau, dengan sedikit konsentrasi, dia dapat mengunci gerakan musuh bersenjata logam hanya dengan memanipulasi medan magnet di sekitar mereka.

Bagi orang-orang yang tidak memahami magnet, kemampuan ini mungkin tampak seperti sihir. Tetapi di balik semua itu, Ren sebenarnya sedang memanfaatkan hukum-hukum fisika yang mengatur alam semesta, menjadikan dirinya perwujudan hidup dari ilmu pengetahuan yang digabungkan dengan kekuatan.

"Akan kuhajar kalian semua sekarang!"

Ren merentangkan tangannya. Dari dalam tanah, serpihan logam mulai bermunculan, seakan tertarik oleh gravitasi yang hanya dia miliki. Mata Ren berbinar, bibirnya melengkung penuh percaya diri.

"Ini dia," gumamnya.

JLEB—Salah satu potongan besi itu menusuk buah zakarnya si ninja gondrong. Ninja gondrong pun pingsan karena syok dan penjara yang dia pertahankan kehilangan wujudnya.

"KAU LICIK REN!"

"Diam kau jalang! Aku akan memukulimu setelah ini!"

JLEB! Makian Ren menusuk relung hati Renka yang terdalam. Meskipun sakit hati Renka tetap tidak akan membunuh Ren. Renka bertekad akan merebut buah itu dari Ren sebelum Ren kembali ke wilayah Naga Badai.

Tidak jauh dari sana, Yukio dan Ten Ten tiba.

"Ren!" Yukio memanggil, melompat dari dahan terakhir. "Berhenti bermain-main dan kembalikan senjatanya!"

Ren memutar tubuhnya dengan santai, melirik keduanya. "Oh, kalian. Apa kalian datang untuk menonton?"

Ten Ten maju dengan langkah cepat, matanya menatap tajam ke arah sarung tangan di tangan Ren. "Itu bukan mainan, Ren. Kau bahkan tidak tahu kekuatannya, bukan? Kembalikan sebelum semuanya terlambat!"

Ren menyeringai, satu tangannya terangkat. Serpihan logam di sekitarnya bergerak mengikuti perintahnya. "Kau terlalu banyak bicara. Kalau mau, ambil saja dariku... jika kau bisa."

Serpihan besi melayang di udara, menciptakan badai kecil yang memaksa Yukio dan Ten Ten mundur beberapa langkah.

"Ren, hentikan!" Yukio mencoba mendekat, tetapi serpihan logam itu menghalanginya, seperti tembok tak terlihat.

Ten Ten menggertakkan gigi. "Kau sudah mencari masalah, Ren!"

\=\=\=\=\=

Chapter selanjutnya, pertarungan seru Ren dan Renka!

\=\=\=\=\=

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!