Cinta Dan Ilmu Hitam

Melihat Lee Ya yang telah terjatuh ke lantai, ternyata belum menghentikan tindakan mereka kepada Lee Ya. Tindakan mereka lebih brutal lagi dengan memukul dan menginjak badan Lee Ya sampai ia hampir tidak sadarkan diri.

"Sudah! hentikan dulu." ucap salah seorang dari mereka. Lee Ya yang dalam keterpurukannya, badannya yang sudah semakin lemah pun masih berusaha untuk bangkit dan mencoba menguatkan dirinya. Melihat hal itu, salah satu dari ke empat pria tersebut pun merasa heran.

"Waahhh! ternyata kamu cukup kuat juga yah?." ucap pria tersebut. Kemudian ia menghampiri Lee Ya yang sedang tertunduk dalam keterpurukannya.

"Hey, biarkan kami memastikan sekali saja. ayolah!" lanjut pria merayu Lee Ya. Ia pun kemudian mencoba mengangkat dagu untuk melihat wajah Lee Ya. Namun, Lee Ya tetap menepis dengan berusaha memalingkan wajahnya hingga membuat pria tersebut semakin kesal.

"Aisshh dasar wanita g*la ini!!!" tegas seorang pria dengan kesal. Kemudian ia memukul kepala Lee Ya dan menarik nya dengan perasaan sangat kesal hingga terlihatlah wajah Lee Ya dengan jelas. Sebelah matanya yang membiru akibat pukulan dari mereka di sertai bibir yang berdarah, wajahnya yang di penuhi jerawat kering juga aura yang sangat gelap, dan air mata yang mengalir di pipinya.

"Waaahhhh!!! hahaha lihatlah!! Ternyata dia benar-benar j*lek sekali!!! Hahahaha..." ucap salah seorang dari mereka sambil tertawa terbahak-bahak. Kemudian setelah itu, mereka pun meludahi wajah Lee Ya dan tertawa dengan puas.

"Cih!!..." .

Namun tiba-tiba, angin mulai bertiup kencang. Seketika tawaan mereka terhenti. Mereka terkejut dan heran melihat gelagat Lee Ya yang aneh.Jiwanya mulai dirasuki oleh ilmu hitam. Nampak gari-garis urat yang berwarna hijau dalam kulitnya berubah menjadi hitam. Kemudian urat-urat tersebut menyebar ke punggung tangannya menuju ke tulang wajah hingga ke wajahnya. Aura wajahnya yang gelap berubah menjadi putih pucat dan matanya yang sedikit kemerah-merahan berubah menjadi sangat merah dengan sedikit ke kehitam-hitaman. Penampilannya berubah menjadi menyeramkan. Ia menampakkan wujud dari ilmu hitam yang telah menguasai dirinya selama ini. Dengan tatapannya yang menyeramkan, sehingga membuat ke empat pria tersebut terkejut dan ketakutan.

Diwaktu yang sama.

Joo Han yang sedang duduk menikmati suasana taman perpustakaan kampus, tiba-tiba handphonenya bergetar. Terlihat pesan atasan yang menyuruhnya untuk memperbaiki kinerja nya dan pesan ibu yang menyuruhnya segera pulang Jika tidak lembur. Melihat pesan tersebut ia pun menarik napas panjang dengan sedikit kesal dan membalas pesan-pesan tersebut. Kemudian Ia beranjak dari tempat duduknya. ketika hendak melangkahkan kakinya untuk pergi, ia di hentikan dengan tiupan angin kencang yang muncul tiba-tiba dengan sekejap.

"Angin apa itu tadi?" ucap Joo Han dnegan heran. Setelah ia di kejutkan kembali oleh suara teriakan Lee Ya yang berada di atas tepatnya dalam gedung perpustakaan.

Lee Ya yang jiwanya telah di kuasai oleh hitam pun akhirnya menarik dan melempar ke empat pria tersebut satu persatu hingga terjatuh dan tersungkur ke barisan kursi dan rak buku dalam perpustakaan.

Orang-orang yang masih berada dalam ruangan tersebut terkejut termaksud Soo Ram dan beberapa teman-temannya yang sedang menuruni tangga untuk keluar dari gedung perpustakaan. Suasana saat itu pun semakin menakutkan, ketika Lee Ya perlahan-lahan muncul dengan penampilannya yang sangat menyeramkan hingga membuat orang-orang dalam perpustakaan ketakutan dan berlari keluar meninggalkan ruangan tersebut. Ia dengan tatapannya yang menyeramkan melihat satu persatu dari ke empat pria yang tersungkur lemah. Dan tatapannya pun tertuju pada satu pria yang telah menarik kepala dan meludahi wajahnya. Dengan tatapan yang sangat menyeramkan, ia menghampiri pria tersebut dan mencoba untuk membunuhnya dengan cara mencekik leher pria itu menggunakan kedua tangannya sekuat tenaga.

Namun tiba-tiba, suara Adzan Magrib berkumandang. Mendengar suara itu, jiwa Lee Ya tersadarkan kembali. Ia pun segera menghentikan tindakannya. Melihat semua itu, Ia sangat terkejut dan heran pada dirinya, kemudian ia berlari meninggalkan ruangan tersebut dengan ketakutan.

Soo Ram dan beberapa temannya merasa heran dan penasaran dengan apa yang telah terjadi di dalam. Namun ketika akan kembali untuk memeriksa kejadian tersebut, Mereka di kejutkan oleh penampilan Lee Ya yang masih menyeramkan, Ia berlari keluar dari ruangan perpustakaan. Soo Ram pun berlari masuk kedalam untuk melihat. Dan betapa terkejutnya ia melihat situasi perpustakaan saat itu. Ia pun kembali untuk melihat Lee Ya dan melihat beberapa temannya yang sedang ketakutan. Namun tatapan Soo Ram tertuju heran pada Ye Na yang hanya tersenyum melihat Lee Ya pergi meninggalkan mereka.

Lee Ya yang terkejut dengan apa yang sudah ia lakukan berlari dengan tergesa-gesa tanpa memperdulikan orang-orang di sekitarnya. Dan Joo Han yang sedari tadi penasaran dengan teriakan Lee Ya dari atas, tiba-tiba ia melihat Lee Ya berlari keluar dari dalam gedung perpustakaan. Pandangannya tertuju heran pada Lee Ya yang semakin mendekatinya. Menyadari hal tersebut, Lee Ya pun menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Joo Han hingga mata mereka saling bertatapan. Melihat hal itu, Joo Han sangat terkejut yang seakan-akan tak percaya dengan penampilan Lee Ya yang sangat menyeramkan.

menyadari Joo Han yang terkejut dengan penampilannya, Ia pun segera memalingkan wajahnya dan berlari jauh meninggalkan Joo Han. Ia berlari dan segera memasuki bus yang hendak berangkat.

Kehadiran Lee Ya yang tergesa-gesa itu pun membuat semua orang dalam bus terkejut dan ketakutan saat melihat penampilannya. Namun Lee Ya dengan perasaan takut dan khawatirnya tetap melanjutkan langkahnya mencari dan menempati kursi kosong di belakang. Dalam perjalanan di dalam bus, ia duduk dengan menyembunyikan wajahnya sambil mengepalkan kedua tangannya yang dingin dan gemetar karena ketakutan.

Dan Joo Han yang terkejut dan terdiam sejenak, mencoba untuk mengejar Lee Ya.

"Lee Ya!!" teriak Joo Han memanggil Lee Ya dalam bus. Namun langkahnya terhenti melihat bus yang telah berjalan jauh.

"Argh!! lagi-Lagi aku gagal menjaga sikapku! sial!! Sial!! sial!!" ucap Joo Han dengan perasaan kesal pada dirinya sendiri. Joo Han yang masih dalam kekesalannya tiba-tiba jam tangan yang selalu ia kenakan berbunyi sebagai pertanda bahwa waktu sholat telah tiba. Ia pun segera bergegas ke mesjid terdekat untuk melaksanakan sholat.

Setibanya Lee Ya di kos nya. Ia terdiam sejenak. Menenangkan kembali dirinya dari kekhawatirannya. Setelah itu, ia bergegas mengambil wudhu untuk melaksanakan sholat. Dan dalam sholat sujud terakhirnya, Lee Ya meluapkan semuanya dengan air mata dan ketakutan dan tak lupa ia juga meminta kekuatan dan kesembuhan untuk dirinya. Ia pun tenggelam dalam tangisannya.