NovelToon NovelToon
Batalyon Pulau Karang

Batalyon Pulau Karang

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan / Pengawal
Popularitas:28.1k
Nilai: 5
Nama Author: Bojone_Batman

Berawal dari pertemuan tidak sengaja dengan seorang gadis yang disangka adalah seorang wanita malam malah membuat Letnan Rico semakin terjebak masalah karena ternyata gadis tersebut adalah anak gadis seorang Panglima hingga membuat Panglima marah karena pengaduan fiktif sang putri.

Panglima memutasi Letnan Rico ke sebuah pelosok negeri sebagai hukumannya setelah menikahkan sang putri dengan Letnan Rico namun tidak ada yang mengira putri Panglima masih menjalin hubungan dengan kekasihnya yang notebene adalah sahabat Letnan Rico.

Mampukah Letnan Rico mendidik sang istri yang masih sangat labil. Bagaimana nasih sahabat Letnan Rico selanjutnya??? Apakah hatinya sanggup merelakan sang kekasih?? Siapakah dia??

Konflik, Skip jika tidak sanggup..!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone_Batman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9. Berkah tersembunyi.

Perlahan Nindy mulai tersadar, ia pun tersenyum tipis melihat suaminya.

"Kita ke rumah sakit ya dek..!!" Ajak Bang Danar.

"Nggak usah, Bang. Masih ada kegiatan lagi kan di kantor??" Kata Nindy.

"Kamu belum sehat, bagaimana kalau nanti pingsan lagi??" Tolak Bang Danar.

Nyatanya selain merasa bersalah, melihat Nindy pingsan membuatnya ketakutan setengah mati.

'Kenapa bisa begini??? Bisakah aku yang tidak mencintainya bisa merasakan hal seperti ini??'

tok.. tok.. tok..

Bang Danar segera membuka kaca mobilnya.

"Aku sudah laporan ke kantor, kita lanjut besok saja..!! Kei mendadak juga nggak enak badan." Kata Bang Rico.

"Ya sudah, ayo balik pulang saja. Istriku juga nggak kuat berdiri." Jawab Bang Danar.

Keinan menunduk mendengarnya. Akhirnya mereka pun memilih pulang.

...

Sesampainya di rumah, Bang Rico duduk berdua dengan Keinan menyelesaikan permasalah mereka. Tatap tajam terus mengarah pada Keinan. Hanya asap rokok berkeliaran sekedar menyamarkan pemandangan menakutkan itu.

Sungguh Keinan takut melihat wajah dingin suaminya. Hatinya merasa bersalah bisa berbuat di luar batas seperti tadi.

"Mau di hukum apa??"

"A_pa saja." Jawab Keinan.

"Hafalkan surat Al Baqarah..!!" Perintah Bang Rico.

"Panjang, Bang..!!"

"Hafalkan..!!! Biar pikiranmu fresh..!!!" Ucap ulang Bang Rico.

Keinan hanya bisa menangis sembari menghapus tangisnya. Ia mengangguk menjawabnya.

Sebenarnya Bang Rico tidak tega menghukum Keinan tapi istrinya sudah sangat keterlaluan. Sedari tadi ia membolak balik pikirannya. Ia berusaha memaafkan meskipun menyakitkan, asal tidak sampai melakukan tindakan fatal, ia masih bisa menahan diri terlebih ia percaya sebenarnya sahabatnya juga tidak sembrono dan seb******n itu.

"Masuk kamar dan jalani hukumanmu..!!"

//

"Minum obat ya, dek..!! Ini ada obat pereda nyeri." Bujuk Bang Danar tapi Nindy menolaknya.

Rasa bersalah Bang Danar semakin menjadi tapi dirinya tidak ingin salah menerka.

"Abang, kenapa Kei selalu menatap Abang seperti itu?? Apakah ini teguran dari Tuhan karena Nindy punya pekerjaan buruk??" Tanya Nindy.

Seketika Bang Danar menarik Nindy ke dalam pelukannya. "Tidak ada apa-apa. Hanya perasaanmu saja." Jawab Bang Danar setiap sang istri menanyakan tentang Keinan.

"Bang, apakah janji nikah itu bisa Abang penuhi??" Tanya Nindy lagi.

"Kenapa tanya begitu??? Abang tidak akan ingkar." Janji Bang Danar. Nindy memalingkan wajahnya kemudian memejamkan mata. "Nindy ingin tidur, sendirian..!!"

...

Bang Danar merokok di teras belakang rumah. Ia mengingat kelakuan bejatnya tadi.

"Astagfirullah hal adzim.. kenapa aku bisa berbuat segila itu??? Apa yang aku pikirkan???? Bo*oh.. bo*oh.. bo*oh..!!!" Bang Danar sampai mengusap tubuhnya disana sini. Ia merasa jijik dengan dirinya sendiri.

Perasaannya tak karuan, pikirannya terus memikirkan Nindy. Hari ini melihat Nindy tak sadarkan diri membuatnya begitu takut.

Merasa tidak tenang, Bang Danar beranjak kemudian mandi dan membersihkan diri.

:

Bang Danar bersujud dalam sholatnya, sungguh dirinya menyesali 'perselingkuhan' itu.

Dari balik pintu, Nindy melihat suaminya bersujud cukup lama hingga akhirnya selesai dan mengusap wajahnya yang nampak sembab.

"Lailaha illallah, Astagfirullah hal adzim..!!" Bang Danar terus beristighfar. Dadanya masih terasa sesak mengingat kelakuannya.

"Abaaang..!!"

Bang Danar menoleh pada sumber suara yang memanggilnya dengan nada lembut lagi manja.

"Dalem, dek. Sudah bangun??" Bang Danar segera beranjak dan menyentuh kening Nindy. "Alhamdulillah." Nindy sudah tidak demam lagi dan hati Bang Danar sedikit bisa bernafas lega. Entah di sadari atau tidak, Bang Danar mengecup kening Nindy kemudian memeluknya.

***

Pagi ini Bang Danar dan Bang Rico bertemu wajah. Agenda rangkaian pengajuan nikah belum usai. Berdiri di belakang punggung mereka para istri yang pastinya selalu ada.

Tak ingin terjadi hal seperti kemarin, Bang Danar melangkah mendahului sambil menggandeng tangan Nindy.

"Hari ini ada kegiatan apa, Bang?" Tanya Nindy dengan suara khas nya yang lembut.

"Wejangan dari para senior, paparan rohani dan pemeriksaan Intel." Jawab Bang Danar.

"Abang dari Intel, lalu siapa yang akan memeriksa kalau Abang yang mengajukan nikah??"

"Nanti ada yang mewakili, staff Intel tidak hanya ada Abang." Senyum Bang Danar menanggapi pertanyaan sang istri.

Di belakangnya, Bang Rico terus mengawasi sahabatnya, masih terdengar setiap jawab yang lembut meskipun lirih.

Di samping Bang Rico, Keinan hanya menunduk menatap jalan dan tidak berani lagi mengedarkan pandang kesana sini.

...

"Kesalahan apa yang tidak bisa di maafkan??" Tanya senior.

"Ijin menjawab.. perselingkuhan..!!"

Dengan tegas Bang Rico mengatakan hal demikian. Keinan seakan tidak bisa menjawab apapun.

"Bagaimana dengan Bu Rico."

"Sama." Hanya itu jawab yang keluar dari mulut istri Letnan Rico.

"Bagaimana dengan Bu Danar??"

"Maaf Pak, saya terlalu awam. Setiap manusia pasti pernah berbuat salah entah itu besar atau kecil. Tapi sesakit apapun kesalahan itu, kita tidak bisa menghakimi. Saya tidak akan 'meminta' jika tidak 'di beri'.

Senior mengerutkan keningnya menerka setiap ucapan Nindy. Ia mengalihkan pandangan pada Letnan Danar.

"Apa ada masalah?" Selidik senior Bang Danar.

"Ijin.. saya melakukan kesalahan." Jawab Bang Danar ingin mengakui kesalahannya.

"Abang tidak pandai merayu." Sambar Nindy dengan tenang.

"Owalah.. makanya to, jadi orang jangan terlalu kaku, Danar. Hidup jangan terlalu serius, jangan terlalu panas. Istri juga butuh di ajak bicara, di ajak bercanda." Nasihat senior.

"Siap salah, Bang." Bang Danar melirik Nindy yang masih duduk tenang. Hatinya mulai bertanya-tanya, apakah mungkin sang istri melihat kejadian kemarin.

"Lalu, Letnan Danar, menurutmu apa yang tidak bisa di maafkan???"

Bang Danar terdiam sejenak. Tidak pernah hatinya segelisah ini menghadapi sesuatu.

"Tidak jujur pada istri, melukai fisik dan mentalnya.. Sementara itu..!!" Jawab Bang Danar karena pikirannya sudah terasa buntu.

"Itu dari sudut pandangmu. Bagaimana jika istrimu yang berbuat salah. Bisakah kamu memaafkan??" Pertanyaan senior begitu menekan seakan menguji kesabaran.

"Istri salah, jelas suami lebih salah. Pendidikan utama seorang istri berasal dari suaminya. Selesaikan dulu sebisanya, selebihnya tuangkan di atas sajadah." Jawab Bang Danar.

...

Bang Rico membelikan Keinan jus buah. Sejak kemarin ia memang mendiamkan sang istri. Melihat istri yang setidaknya punya rasa 'takut' padanya sudah cukup untuk sedikit menghukumnya.

"Minum dulu..!!" Katanya sambil membantu sang istri untuk minum.

Keinan mendongak dan melihat Bang Rico menatapnya dengan senyum. Di saat itu Keinan terisak kemudian memeluk Bang Rico.

"Maaf, Kei salah."

Bang Rico mengusap puncak kepala Keinan yang nyatanya masih labil.

"Yang sudah ya sudah. Jangan di ulangi lagi..!!" Pesan Bang Rico.

Disisi lain Bang Danar tidak tahan lagi melihat sikap Nindy yang mendadak dingin usai kejadian di rumah makan itu. Tak terpikirkan hal yang lain selain rasa resahnya akan perubahan sikap Nindy. Ia pun mengajak Nindy bicara di belakang gudang senjata.

Tidak ingin lagi ada situasi panas, Bang Danar segera menyelesaikannya.

"Bisakah kita lebih terbuka?"

"Nindy atau Abang yang tidak terbuka?" Kata Nindy dengan nada tenang.

deg..

Reaksi Nindy semakin membuat Bang Danar yakin akan kejadian kemarin.

"Kamu.. tau sesuatu??"

Nindy mengangguk, ia menunduk dengan tatapan sendu. "Abang masih cinta sama Kei. Itu sebabnya Abang tidak menolaknya kemarin."

Seketika itu juga perasaan Bang Danar bagai tersambar ledakan bom. Sang istri yang tidak bisa mengungkapkan rasa marah dan sedihnya sampai sempat tidak sadarkan diri karena kesalahannya kemarin.

"Kenapa?? Kenapa hati Nindy sakit sekali, Abaaaang..!!"

Bang Danar langsung memeluk Nindy, usahanya untuk menahan rasa sakit akhirnya tak berhasil. Tak terasa pipinya pun basah. "Abang minta maaf sudah menyakiti hatimu. Marah sama Abang, hukum Abang, kalau perlu bunuh Abang nggak apa-apa. Abang memang salah, tapi jangan di pendam sendiri..!!"

Nindy yang kesal memberontak kemudian memukul Bang Danar, pukulan sekuatnya namun tidak ada apa-apanya bagi Bang Danar. Hanya sebegitu saja balasan dari istrinya yang memang lugu dan lembut hati.

Di biarkan nya sang istri meluapkan perasaan dan emosinya hingga puas hingga akhirnya lemas dan ambruk di dalam peluknya.

"Maaf, sakit ya Bang?"

Tak tau bagaimana perasaan Bang Danar saat ini. Bagaimana bisa dirinya bertemu dengan wanita seperti Nindy.

"Nggak, sama sekali nggak sakit. Lebih sakit melihatmu menangis. Abang nyesel banget, dek. Nggak berani ulang begitu lagi. Apa masih ada maaf untuk Abang??"

Nindy mengangguk. "Tapi Nindy belum bisa lupa." Jawab jujur Nindy.

"Abang ngerti, biar sekarang Abang berusaha keras mengejar cinta Bu Danton."

.

.

.

.

1
Igo Wardana
tu kan bang Danar kemana.. kasihan nindy
dyah EkaPratiwi
ya Allah semoga bang danar cepat ketemu
Rini Haryas Sulistyo
kereeeennn
dyah EkaPratiwi
semoga tidak terjadi apa2 sama bang danar
putri
gagah namanya 👍👍👍👍👍👍
Mika Saja
betul yg dikata bang ruco bang danar,,,,,fokus selesaikan dengan rapih pulang.....
putri
🥰🥰🥰🥰🥰🥰
putri
semangaaaaat mbak naraaaaa nulisnyaaaaa🥰🥰🥰🥰
cipa
semoga ga ada tragedi besar bng danar celaka di misi perdamaian....


hayo kak remake tokoh²nya
sri wulandari
duh bertugas apalagi bang danar smg baik2 sj.. kok firasatku jelek y.. hmmm
Septi Astuti
aku deg2an... semoga bang Danar baik2 aj
dyah EkaPratiwi
semoga tidak terjadi apa2 sama bang danar
Mika Saja
🤭🤭🤭kirain ada hubungannya dengan bang Dallas,,
Mika Saja
untung macan tutulnya nurut,akhirnya kesampan ngidamnya,sampai dibela2in dr jau dr pulau karang....mba nara semangatttt
Mika Saja
ko ucapanmu menyedihkqn sekali bang danar
Rini Haryas Sulistyo
Smangat menulis kak Nara, hasil karyamu sll sy ikuti, krn ceritanya sll menarik, terima kasih utk up nya🙏🏼♥️
Nabil Abshor
Recomend bgt buat dibaca, selalu suka sama critanya mbak nara,,,, semangat ya,,,, succes sehat² sll,,,, lopeyu,,, 🥰🥰🥰
sri wulandari
semangat kak
dyah EkaPratiwi
seluruh cerita kakak bagus banget, semangat kak
Ratna dewi pravitasari
asli cerita kak nara tuh seru banget semuanya ada berasa masuk kedlm dunianya sehat² kak nara ... sehat bang danar dan bumil nindy /Kiss/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!