Janda Kesayangan Tuan Alan

"Apa, kenapa harus tiba-tiba?" tanya Gian yang bingung dengan keputusan Alan.

"Niat baik itu harus di segerakan, aku tidak mau Linda jatuh ke tangan mantan suami nya lagi." kata Alan langsung membuat Gian menelan ludah nya kasar.

"Mana mungkin, secara Davin sudah menikah." ujar Gian yang sedikit mencibir Alan.

"Jangan banyak bicara, lakukan saja apa yang aku perintahkan. Carikan WO terbaik untuk pernikahan ku dengan Linda." titah Alan kemudian pria itu keluar dari ruangan kerja nya.

Kemana lagi Alan, jika bukan pergi menemui Linda. Melihat Alan yang sudah berada di depan pintu, Linda hanya bisa membuang nafas nya perlahan.

"Ini kan jam kerja, kenapa kau ke sini?" tanya Linda.

"Aku bos nya, suka-suka hati ku lah!" sahut Alan membuat Linda kesal, "Sayang, setelah menikah kau boleh bekerja di perusahaan. Kau harus membalas rasa sakit hati mu."

"Aku tidak berniat membalas nya, biarkan saja tangan Tuhan yang bekerja." ucap Linda sambil membuat segelas jus untuk Alan.

"Tapi, setidak nya kau bisa membuktikan jika kau layak di hargai. Orang-orang seperti mereka harus tahu jika setiap manusia yang lahir itu istimewa."

"Aku tahu itu. Tapi, seseorang akan merasa istimewa jika berada di tangan dan pandangan yang tepat. Jadi, terimakasih sudah membuat ku menjadi yang teristimewa." ucap Linda dengan senyum termanis nya.

"Oh ya, aku sudah mengatur pernikahan kita. Kau tidak perlu ikut campur dan berlelah dalam mengurus nya. Cukup jadi ratu ku saja nanti." kata Alan memberitahu.

"Orang tua ku pasti bahagia jika aku memiliki suami yang cinta dan menerima ku apa ada nya seperti mu. Begitu juga dengan orang tua nya yang sangat bangga karena mereka memiliki anak laki-laki yang bisa menghargai seorang perempuan." tutur Linda dengan mata berkaca-kaca.

"Jangan sedih, aku tidak mengizinkan setetes air mata mu jatuh!" kata Alan lalu memeluk Linda.

Hanya sekedar melihat keadaan snag calon istri, jika di rasa baik-baik saja Alan akan kembali ke kantor lagi. Sebenarnya Alan tidak mengizinkan Linda untuk bekerja, namun pria ini harus membalas perbuatan orang-orang yang pernah menghina Linda.

Di tempat Lain, seharusnya Davin pergi bulan madu bersama Helen, namun nyata nya pria itu sudah masuk bekerja. Bukan apa-apa, Davin tiba-tiba merasa penasaran dengan mantan istri nya.

Davin berusaha menemukan kontak Linda dan juga alamat tempat tinggal Linda karena saat Davin pergi ke rumah Linda, tidak ada siapa pun di rumah itu.

"Sekarang Linda jauh lebih cantik dari pada Helen, seharusnya aku menyadari akan hal itu sejak dulu." ucap Davin yang terus memikirkan Linda.

Gelisah sudah pikiran Davin, bukan nya memikirkan Helen pria tersebut malah memikirkan mantan istri nya yang sekarang sudah berubah.

Di rumah, Diana dan Vina terus membicarakan tentang Linda yang muncul tiba-tiba bersama dengan seorang laki-laki kaya raya bahkan kekayaan keluarga mereka sendiri tidak sebanding dengan kekayaan Alan.

"Mamah masih bingung, Linda menghilang selama beberapa bulan. Muncul tiba-tiba dengan penampilan yang wow banget." kata Diana yang masih tidak percaya dengan perubahan mantan menantu nya itu.

"Vina juga tidak percaya mah, Vina pikir dia sudah mati. Duh mah, Vina mau banget sama kalung yang di pakai Linda, harga nya sangat fantastis." ujar Vina yang terus mengkhayal mengenakan kalung yang di pakai Linda saat pesta.

"Mamah juga mau. Itu kan edisi terbatas!"

"Kalian membicarakan apa?" tanya Helen yang tiba-tiba muncul.

"Oh, tidak ada!" jawab Diana dengan wajah gugup nya.

"Hanya kalung kak, ada keluaran terbaru." ujar Vina berbohong.

"Oh, aku pergi dulu. Ada pekerjaan sedikit." pamit Helen yang percaya begitu saja dengan ucapan Vina.

Setelah Helen pergi, ibu dan anak itu langsung mengusap dada lega. Bukan apa, jika Helen tahu jika mereka sedang memuji Linda, pasti saja Helen akan marah besar.