Dokter Al yang sudah sukses dengan kariernya berniat untuk membantu semua temannya yang belum sukses. Karna rasa iba dan tak tega. Membuat Al pun berusaha membantu semampu yang dia bisa. Dan itu dengan persetujuan Bee.
Namun pada suatu hari Al tidak sengaja di jebak seseorang. Orang jahat yang ingin menghancurkan lab di rumah sakit yang selama ini Al bangun.
" Apa mau mu ?" tanya Al pada pria bertopeng itu. Saat pria itu berhasil menangkap Al dan membawanya ke suatu tempat yang asing bagi Al.
" Aku menginginkan kehancuran mu dan juga harta mu" jawab pria itu serak. Sambil menatap tajam pada Al. Hingga membuat Al berusaha untuk tetap tenang. Walau ia dalam bahaya.
Dapatkah Al lolos dari para musuhnya...baca di sini ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11 Teman Lama Bee
Pria itu pun tersenyum. Lalu mendekati Bee dan mengulurkan tangannya. Dan Bee pun menyambutnya. Namun dengan cepat Bee juga melepaskan tangannya.
" Senang bertemu teman lama, kau tidak berubah Kent " Kata Bee ramah.
" Kau juga, malahan tambah cantik dan seksi Bee," kata Kent memuji.
Membuat Bee tersipu malu. " Terimakasih aku tetap sama seperti yang dulu. Bukannya kau kuliah di Jerman. Kenapa bisa ada di sini?" Bee pun menatap Kent penuh tanda tanya.
" Kami sudah pindah. Dan aku bekerja di perusahaan mobil di kota ini," kata Kent sembari mengambil dompetnya.
" Ini kartu namaku. kapan saja, kau bisa menghubungiku. Aku tidak menyangka kita bisa bertemu di rumah sakit ini. Akhirnya kau bisa menjadi dokter seperti impianmu Bee" kata Kent
" Ya....tapi aku baru saja bekerja setahun ini," kata Bee.
" Tak masalah, oh ya bisa aku minta kartu namamu," kata Kent.
" Oh sebentar," kata Bee. Mengambil kartu namanya didalam tas. Ini...maaf hanya kartu lama," kata Bee. Namun masih tertera jelas nama Bee sebagai spesialis jantung.
" Terimakasih, bolehkan aku bertanya padamu. Jika ada perlu sesuatu?" kata Kent.
" Ya...lalu siapa yang sakit?" kata Bee.
" Adikku, dia sering mengalami demam tinggi. Entah apa sebabnya. Dan hanya rumah sakit ini yang bisa menanganinya. Seorang dokter meminta kami untuk pindah ke sini. Setelah beberapa hari di rawat inap di rumah sakit ABC" kata Kent.
" Oh ya semoga saja adikmu cepat pulih, Oke .Kent aku kerja dulu ya. Sampai bertemu lagi lain waktu " kata Bee
" Ya selamat bekerja," kata Kent tersenyum penuh arti. Menatap punggung Bee yang berjalan meninggalkannya.
" Sekarang dia semakin cantik saja. Apalagi dia sudah bisa menjadi seorang dokter," kata Kent. Yang sejak dulu kagum pada Bee. Lalu Kent pun berbalik badan. Untuk kembali ke kamar rawat adiknya.
Di sebuah ruangan besar. Al baru saja selesai membereskan semua pekerjaannya. Al beranjak dari kursinya untuk duduk di sofa. Sembari tangannya meraih sebotol air mineral. Lalu meneguknya dengan perlahan.
" Alhamdulilah, semuanya sudah selesai. Aku hanya tinggal mengecek pekerjaan mereka," kata Al. Yang akhir akhir ini sangat sibuk. Karna rumah sakit mereka sudah mempunyai dua cabang. Dan itu cukup menyita waktu Al.
" Untung anak anak sangat mengerti," kata Al dalam hati. Yang sangat jarang bisa berkumpul dengan anak anaknya. Berbeda dengan Bee yang memilih jadi dokter biasa. Namun ia tetap memegang saham tertinggi di rumah sakit.
Lalu Al pun bangkit dari sofa. Berniat untuk berkeliling memeriksa rumah sakit seperti biasanya. Agar ia bisa melihat langsung kedisiplinan para karyawannya.
Dengan langkah gontai Al melangkah ke lorong VVIP yang terlihat sepi. Namun saat ia melewati sebuah pintu kamar.
Brak....
" Auw dokter ," kata suster itu kaget saat membuka pintu. Karna buru buru keluar.
" Suster ada apa !!" kata Al kaget Karena hampir saja suster itu menabraknya. Karena terlihat suster itu sangat panik. Hingga ia terhempas ke daun pintu
" Dokter.. tolong dok, pasiennya kejang kejang. Saya mau memanggil dokter Ana," kata suster itu.
" Ya sana panggil !!, biar saya yang akan memeriksa nya. Kenapa pasien sampai bisa kembali kejang," kata Al yang bergegas masuk. Untuk melihat kondisi pasien.
Dan terlihat seorang anak remaja bergerak kesakitan diatas ranjang. Suster di samping nya berusaha untuk menanganinya. Namun dia terlihat kewalahan. Al pun dengan cepat mendekatinya
" Dokter Al.. pasiennya," kata suster itu kaget.
" Biar aku yang menanganinya. Siapkan cairan obat penurun panas," kata Al merasakan tubuh si pasien demam tinggi . Lalu Al pun cepat memijat titik penurun demam. Agar si pasien bisa tenang. Dan juga merangsang titik syaraf keseimbangannya.
Tap ...tap ...tap.....
" Ada apa dengannya dok?" kata seorang wanita paruh baya. Yang datang bersama seorang pria muda.
" Dia hanya mengalami kejang biasa nyonya. Karna ada sumbatan titik balik. Yang tidak bisa mengantar udara ke jantungnya," jelas Al Yang masih memijat tangan si pasien. Sehingga pasien kembali tidur tenang.
Suster yang berdiri di samping Al pun lega. Sambil memberikan suntikan dengan hati hati. Yang membuat si wanita diam. Sambil mendekati ranjang pasien.
" Apa dia bisa sembuh dok?" kata wanita itu Yang tak lain ibu dari si pasien.
" Nyonya yang sabar, dia akan segera pulih Tapi tolong ubah pola makannya agar tidak memacu darah tingginya. Karna ia terbiasa makan junk food," kata Al
" Bagaimana dokter bisa tahu," sahut sebuah dari belakang Al. Hingga wanita di depan Al menatap putra sulungnya itu.
" Itu terlihat dari detak nadinya. Berikan ia makanan sehat. Hindari makanan bersoda dan minuman yang manis. Apalagi minuman keras. Karna emosinya itu membuat darah naik ke otak dan memicu kemarahan yang berlebihan. Namun ia memendamnya karna rasa takut," kata Al.
" Bagaimana bisa begitu, apa maksud dokter ?.Selama ini putra saya tidak ada masalah. Dia baik baik saja. Demam ini hanya disebabkan karna ia terjatuh dari tangga," kata wanita itu.
" Ya itu kejadiannya. Nyonya benar dia memang tidak terlihat punya masalah. Karna dia anak yang pendiam. Dan dia berusaha menyembunyikan semua masalah nya dari keluarga. Dia anak yang baik. Namun secara faktanya. Ia punya masalah di luar rumah. Mungkin itu tidak nyonya ketahui," kata Al menjelaskan.
Membuat pria yang berdiri di samping Al. Diam sambil berpikir. Tak lama setelah itu Ia pun, menatap wajah pria remaja yang terbaring diam di tempat tidur.
" Mi...biar Kent bicara dengan dokter," kata pria itu.
" Baik bisa kita bicara di ruangan saya saja. Agar tidak menganggu pasien. Biar ia bisa beristirahat.," kata Al
" Baik dok," kata pria itu. Menatap wanita yang berdiri di depannya.
" Pergilah," kata wanita itu sembari mengangguk. Agar putra sulungnya itu bicara dengan dokter yang menangani putranya.
" Ya mi, mami tunggu disini ya," kata pria itu libur mengusap, bahu sang mami. Agar sabar menemani adiknya.
" Mari...., suster nanti suruh dokter Ana keruangan saya," kata Al saat akan melangkah keluar.
" Ya dok," kata si suster. Yang sedang memeriksa selang infus si pasien.
Al pun lalu melangkah keluar dari kamar pasien. Dan menuju ke ruangannya. Di ikuti kakak si pasien di belakangnya. Dan hanya beberapa menit mereka pun masuk keruangan Al.
" Silahkan duduk!!" kata Al .
" Terimakasih dok, saya kakak si pasien. Nama saya Kent," kata pria itu memperkenalkan diri.
" Saya dokter Al, adik anda hanya mengalami demam biasa. Namun karna ada gejala darah tinggi pada usia dini. Karna sering mengonsumsi manis dan makanan tidak sehat. Itu memicu urat syarafnya cukup rentan. Saya akan meminta dokter ahli untuk menanganinya segera .Agar ia bisa cepat pulih dan beraktivitas lagi. Tapi saya minta untuk memantau adik anda di luar sana. Takut ia sering di bully atau ... semacamnya. Sehingga kondisinya menjadi parah," kata Al khawatir.
" Bagaimana itu bisa terjadi dok?" kata Kent.
" Itu bisa terjadi, karna tekanan batinnya mempengaruhi dirinya. Tapi jika kita bisa mengawasinya. Itu akan lebih baik. Agar kita tahu. Apa yang terjadi pada diri si pasien Dan apa yang membuat pasien. Bisa menjadi seperti sekarang ini. Biasanya itu karna pengaruh lingkungan dari luar," kata Al memastikan.
Membuat Kent terdiam. Lalu mengingat ingat, apa keluhan adiknya. Yang akhir akhir ini menjadi sangat pendiam. Sampai ia jatuh sakit.
" Apa pergaulan teman temannya bisa pengaruhi dok?" kata Kent
" Ya, cari sekolah yang baik. Dengan lingkungan yang juga sehat," kata Al menganjurkan. Karna ia bisa melihat sisi depresi dari diri pasien yang tadi ia lihat. Seakan ada beban pada diri pasien.
" Baik dok, dia pernah mengalami bully di sekolahnya. Karna ia siswa baru pindahan. Yang membuatnya tidak mempunyai teman. Karna bahasa Inggrisnya masih belum sempurna," kata Kent.
" Kalian bisa memindahkan nya di sekolah ACG di dekat lingkungan taman kota. Disana sekolahnya cukup disiplin dan bagus. Bahkan fasilitasnya sangat lengkap. Anak anak saya, juga bersekolah di sana," kata Al yang tahu. ada beberapa sekolah. Swasta dan negri di kota ini cukup tidak nyaman untuk di masuki. Karna ada beberapa anak anak orang penting yang merusak anak anak baru. Karna pergaulan mereka yang terlalu bebas.
" Ya dok, terimakasih infonya," kata Kent Yang menatap Al penuh selidik. Karna penasaran dengan Al yang terlihat sebagai dokter cerdas. Lalu matanya.....
" Dia seorang CEO ...." batin Kent kaget Melihat papan nama Al
************
Maaf telat update. Sebenarnya tadi sudah nulis. Namun karna ngak sempat disimpan hilang deh.
Apa kalian lupa bagaimana jeniusnya Dok Al, cari gara gara cari penyakit saja kalian
Salut sama Albi kok kepikiran bawa kredit card maminya
Tinggal berjuang keluar dari wilayah musuh, jangan sampai ke tangkap lagi
Semoga Dok Al dan anak anak selamat semuanya
Ga sabar nunggu aksi anak anak menyelamatkan Dok Al