Sandra, gadis yang hidup sengsara di keluarga kaya Hartawan. Sejak kecil, ia diperlakukan kejam oleh orang tuanya, yang sering memukul, menyalahkannya, dan bahkan menjualnya kepada pria-pria tua demi uang agar memenuhi ambisi keuangan orang tuanya. Tanpa Sandra ketahui, ia bukan anak kandung keluarga Hartawan, melainkan hasil pertukaran bayi dengan bayi laki-laki mereka
Langit, yang dibesarkan dalam keluarga sederhana, bertemu Sandra tanpa mengetahui hubungan darah mereka. Ketika ia menyelidiki alasan perlakuan buruk keluarga Hartawan terhadap Sandra, ia menemukan kenyataan pahit tentang identitasnya. Kini, Langit harus memilih antara mengungkapkan kebenaran atau tetap bersama Sandra untuk melindunginya. Sementara Sandra, cinta pertamanya ternyata terikat oleh takdir yang rumit bersamanya.
#foreducation
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Littlesister, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Anakku Tertukar
Owee... Owee....
Tangisan bayi itu memecah keheningan. Lega rasanya ketika mendengar bahwa bayi itu lahir dengan selamat tanpa kekurangan. Rasa sakit saat persalinan, seketika hiang begitu saja digantikan oleh rasa haru.
"Selamat, pak, bu, bayi laki-lakinya lahir dengan selamat dan sehat" ucap dokter yang menangani persalinan.
"Aku akan beri nama dia Rama Abimanyu Hartawan dapat dimaknai sebagai pemimpin bijaksana yang penuh keberanian dan pengorbanan dalam menegakkan kebenaran, dan akan menjadi kebanggaan keluarga Hartawan" Lelaki itu terharu dan bangga melihat putranya yang hadir di dalam kehidupannya tampan, dan sehat.
"Terima kasih kamu telah menghadirkan putra yang tampan dan sehat" Lelaki itu mencium kening wanitanya.
Perawat menggendong bayi Rama, membawanya keluar ruangan sebentar untuk prosedur medis standar. Rani, seorang pembantu di rumah Ratna, berdiri di lorong, memperhatikan semuanya dengan gelisah. Tangannya menggenggam erat bayi perempuannya,Tina, yang baru lahir beberapa jam sebelumnya.
"Tina… Maafkan Ibu. Ibu hanya ingin kamu punya kehidupan yang lebih baik. Kalau kamu tinggal di sini, di keluarga Hartawan, kamu akan bahagia. Tidak seperti hidup kita yang miskin ini…" ucap Rani seraya menukar bayi Rama.
"Kamu akan aman bersamaku, Rama. Maafkan aku, tapi ini satu-satunya cara agar Tina bisa punya masa depan…" Rani segera membawa Rama pulang.
Beberapa menit kemudian, perawat kembali ke ruang Ratna dengan membawa bayi perempuan yang kini disangka sebagai Rama. Ratna mengulurkan tangan dengan penuh cinta.
"Rama… anakku…" Ratna mencium bayi itu dengan lembut. Namun, seiring waktu, ia mulai menyadari sesuatu yang aneh
"Tunggu… kenapa anakku perempuan? Bukankah tadi dokter bilang laki-laki?" Bentak Ratna.
Perawat terkejut segera memeriksa catatan, wajahnya panik. Kekacauan terjadi. Perawat dan dokter berusaha mencari bayi laki-laki, tetapi Rama telah menghilang. Ratna mulai menangis histeris.
"Maaf, Bu… saya akan periksa lagi!" ucap perawat tersebut
"Tidak mungkin! Anakku… Rama… mana anakku?! Kembalikan dia! Dia anakku! Apa yang kalian lakukan?!" Ratna berteriak dengan penuh kepanikan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di tempat lain, Rani telah membawa Rama pergi dari rumah sakit. Ia berjalan cepat di lorong gelap, air matanya tak berhenti mengalir.
"Kamu sekarang anakku, Rama. Aku tahu ini salah… tapi aku ingin Tina punya masa depan yang cerah. Aku hanya seorang pembantu, aku tidak bisa memberi dia apa-apa. Semoga Tuhan memaafkan aku…" Rani berbisik sambil memeluk bayi Rama.
Rani segera pulang ke rumah keluarga itu, Ia berdiri di kamarnya yang kecil, mengemasi barang-barang ke dalam tas lusuh. Rama, bayi yang baru saja ia ambil dari rumah sakit, terlelap dalam selimut di atas kasur tipis. Rani menatap bayi itu dengan air mata mengalir di pipinya.
"Kita akan pergi jauh dari sini, Rama. Ibu akan membesarkan kamu sendiri, meskipun sulit. Ibu nggak akan biarkan kamu kembali ke sini."
Setelah melewati pagar belakang, Rani berhenti sejenak di tepi jalan, menatap rumah besar itu untuk terakhir kalinya.
"Rumah ini hanya menyimpan luka dan penyesalan. Aku nggak akan pernah kembali. Selamat tinggal, Tina… Selamat tinggal, semuanya." ucap Rani seraya meninggalkan rumah itu.
Kota kecil yang jauh dari rumah Hartawan, beberapa hari kemudian. Rani tiba di sebuah pemukiman sederhana dengan Rama dalam pelukannya. Ia berhenti di depan sebuah rumah kontrakan kecil yang kumuh, dengan cat dinding yang terkelupas.
Rani mengetuk pintu, dan seorang wanita tua membuka. Wanita itu adalah pemilik kontrakan yang murah hati.
"Kamu yang mau kontrak rumah ini, ya? Uangnya sudah dibayar. Silakan masuk." tanya Pemilik Rumah
"Terima kasih, Bu. Saya cuma butuh tempat kecil untuk memulai hidup baru." jawab Rani.
Ia melangkah masuk, melihat ruangan kecil itu. Tidak ada furnitur, hanya lantai kayu yang berderit dan dinding yang sedikit lembap. Rani duduk di lantai, mendekap Rama, sambil menangis dalam keheningan.
"Kita mulai dari sini, Nak. Ibu akan bekerja keras supaya kamu punya hidup yang layak. Mungkin nggak seperti anak orang kaya, tapi kamu akan bahagia. Ibu janji. Sekarang namamu, ibu ubah menjadi Langit" janji Rani.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di ruang administrasi rumah sakit. Dokter, perawat, dan petugas keamanan berada di depan layar monitor CCTV. Wajah mereka tegang setelah Ratna memaksa mereka untuk mencari tahu apa yang terjadi pada bayi laki-lakinya, Rama, yang hilang dari ruang bayi.
"Kalian bilang anakku laki-laki! Mana Rama? Mana dia?! Aku tidak akan pergi sampai kalian menemukannya!" bentak Ratna
"Ibu Ratna, kami sedang berusaha mencari tahu apa yang terjadi. Kami akan memeriksa rekaman CCTV untuk memastikan." ucap petugas yang sedang memantau cctv tersebut.
"Lihat ini. Wanita itu, dia masuk ke ruang bayi malam itu. Dia membawa bayi saat keluar!" seru petugas keamanan.
Rekaman CCTV terus diputar. Terlihat Rani menggendong bayi laki-laki, Rama, dengan tangan gemetar. Dia menatap sekeliling, lalu dengan cepat meninggalkan rumah sakit melalui pintu belakang.
"Itu anakku! Itu Rama! Dia menculik anakku! Cepat kejar dia! Aku tidak peduli, temukan anakku sekarang juga!" Ratna terkejut ternyata yang mengambil Rama adalah pembantu di rumahnya.
"Rani! Aku akan membuatmu membayar untuk ini! Kamu mencuri Rama dariku! Kenapa dia melakukan ini? Kenapa?!" tangis Ratna semakin menggema ke penjuru rumah sakit.
Ratna duduk di ruang administrasi dengan wajah penuh kebencian. Ia memeluk bayi perempuan yang telah ditukar dengan Rama.
"Aku tidak akan pernah menerima ini… Anak itu telah mengambil tempat Rama. Aku akan menemukanmu, Rama… Dan aku tidak akan pernah memaafkan Rani. Tidak akan pernah." janji Ratna.
Kehilangan Rama menjadi luka besar bagi Ratna yang tidak pernah sembuh. Setiap kali ia menatap Tina, kebenciannya semakin dalam. Sementara itu, Rani berusaha keras membesarkan Rama dengan kasih sayang, meskipun rasa bersalahnya tidak pernah hilang. Takdir kedua anak itu pun terpisah oleh keputusan yang mengubah segalanya.
...Akan kubuat kehidupanmu, menjadi sengsara. Ini sebagai bentuk pembalasan demdamku kepada Rani, Tina kini hidupmu tidak akan dipenuhi oleh kebahagian. Sekarang kamu akan hidup sebagai Sandra....
Misal.
"Aw, rasanya nyeri sekali. Walaupun ini bukan yang pertama kali, tetap saja rasanya sakit. Dia terlalu kasar di atas ranjang," ucap Sandra bla bla bla.
mmpir juga ke ceritaku yg "Terpaksa dijodohkan dengan seorang dosen"
tolong mampir lah ke beberapa novel aku
misal nya istri kecil tuan mafia