NovelToon NovelToon
Season Hunter

Season Hunter

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Iblis / Mengubah Takdir / Fantasi Isekai / Summon
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: LauraEll

Aditya, seorang gamer top dalam Astaroth Online, mendadak terbangun sebagai Spectra—karakter prajurit bayangan yang ia mainkan selama ini. Terjebak dalam dunia game yang kini menjadi nyata, ia harus beradaptasi dengan kekuatan dan tantangan yang sebelumnya hanya ia kenal secara digital. Bersama pedang legendaris dan kemampuan magisnya, Aditya memulai petualangan berbahaya untuk mencari jawaban dan menemukan jalan pulang, sambil mengungkap misteri besar yang tersembunyi di balik dunia Astaroth Online.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LauraEll, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 11 : Pembentukan The Hunters

Setelah melewati perjalanan panjang dan menghadapi bahaya di hutan terlarang, Lyra, Dale, dan Spectra akhirnya tiba di gerbang kota Eldenris. Langit jingga keemasan memeluk atap-atap bangunan, menciptakan suasana tenang yang kontras dengan kegelisahan di hati mereka. Tubuh mereka lelah, luka-luka kecil masih menghiasi lengan dan kaki, tetapi mereka tahu perjalanan ini belum selesai. Apa yang mereka temukan di hutan bukan sekadar bahaya biasa—ini adalah ancaman yang dapat mengguncang dunia.

Mereka melangkah menuju Guild Petualang, tempat yang selalu ramai dengan suara tawa, cerita petualangan, dan suasana persahabatan. Namun, bagi mereka bertiga, langkah ini lebih berat dari biasanya. Bukan hanya tubuh mereka yang lelah, tetapi juga beban pengetahuan tentang ancaman kebangkitan Raja Iblis yang membuat pikiran mereka tak tenang.

Begitu mereka masuk, hiruk-pikuk suasana menyambut. Para petualang duduk di meja panjang, berbagi cerita dan membanggakan pencapaian masing-masing. Aroma minuman hangat dan makanan memenuhi udara. Lyra, Dale, dan Spectra berjalan melewati kerumunan, menuju meja utama di mana Master Guild, Radgar, duduk dengan tatapan penuh wibawa.

“Master Radgar,” ujar Dale dengan suara tegas, menarik perhatian orang-orang di sekitar mereka. “Kami punya sesuatu yang sangat penting untuk disampaikan.”

Radgar, pria tua dengan janggut putih tebal dan mata tajam, mengangkat alisnya. “Apa yang kalian bawa kali ini? Bukankah kalian baru saja menyelesaikan misi di hutan terlarang?”

Spectra maju selangkah. “Benar, Master. Tapi apa yang kami temui jauh lebih serius dari sekadar makhluk biasa. Kami bertemu dengan prajurit terkutuk yang mengaku sebagai pengikut Raja Iblis. Dia berkata… kebangkitan Raja Iblis sudah dekat.”

Perkataan itu langsung menarik perhatian petualang lain di sekitar mereka. Namun, bukannya kekhawatiran, yang terdengar adalah tawa. Seorang petualang kelas B bertubuh besar menyeringai sambil berkata keras, “Oh, jadi petualang kelas E sekarang sudah bertemu Raja Iblis? Fantasi yang menarik!”

Wajah Dale memerah karena marah. Ia mengepalkan tinjunya, hampir saja maju ke arah pria itu, tetapi Lyra menyentuh lengannya, menenangkannya.

“Kami tidak bercanda!” Dale berseru dengan penuh emosi. “Kami melihatnya dengan mata kepala sendiri. Jika Raja Iblis bangkit, dunia akan hancur!”

Namun, ejekan dari petualang lainnya semakin keras. Tawa mereka memekakkan telinga, dan kata-kata mereka penuh sarkasme.

Radgar mengangkat tangannya, meminta semua orang diam, lalu menatap ketiganya dengan serius. “Apa yang kalian katakan ini bukan hal kecil. Tapi tanpa bukti, klaim ini hanya akan dianggap cerita kosong. Aku tahu kalian bertiga memiliki semangat, tetapi dunia petualang penuh dengan legenda. Tanpa bukti nyata, kata-kata kalian hanya akan menimbulkan kepanikan.”

“Kami hampir kehilangan nyawa kami, Master,” ujar Lyra, suaranya bergetar karena emosi. “Energi kegelapan di makhluk itu tidak mungkin bisa disalahartikan.”

Radgar menggelengkan kepala. “Aku percaya kalian yakin dengan apa yang kalian lihat. Tetapi di dunia ini, keyakinan saja tidak cukup.”

Kecewa dan marah, Dale berbalik, menggerutu, “Kalau mereka tidak percaya, kita akan buktikan sendiri.”

Lyra dan Spectra mengikuti Dale keluar dari Guild. Perasaan mereka bercampur aduk—marah, terluka, tetapi juga lebih tekad.

Saat mereka berjalan tanpa arah, Lyra menghentikan langkahnya, tiba-tiba teringat sesuatu. “Aku tahu siapa yang bisa membantu kita,” katanya dengan nada serius.

“Siapa?” tanya Spectra.

“Vizcount Granbell,” jawab Lyra. “Dia bangsawan yang paham akan ancaman besar. Dia tinggal di Kota Vinbelt, tak jauh dari sini. Kita harus menemuinya.”

Mereka segera berangkat, meskipun lelah. Perjalanan menuju Vinbelt memakan waktu setengah hari, tetapi pemandangan indah di sepanjang jalan sedikit mengurangi kelelahan mereka.

Ketika mereka tiba di kediaman Granbell, seorang pelayan mengantar mereka ke ruang pertemuan. Vizcount Granbell duduk di kursinya, dikelilingi buku-buku tua dan peta dunia. Matanya yang tajam menyiratkan kecerdasan sekaligus kewaspadaan.

“Lyra,” katanya dengan nada ramah. “Apa yang membawamu kemari?”

Lyra menjelaskan semuanya—dari pertemuan mereka dengan penjaga hutan terkutuk hingga ancaman Raja Iblis. Vizcount Granbell mendengarkan tanpa menyela, wajahnya perlahan berubah menjadi serius.

“Jika yang kalian katakan benar,” ujarnya setelah Lyra selesai, “ini adalah ancaman yang sangat besar. Aku mengerti kenapa Guild tidak percaya pada kalian. Sayangnya, di dunia ini, reputasi berbicara lebih keras daripada kebenaran. Kalian masih dianggap terlalu muda dan tidak berpengalaman untuk membawa kabar sebesar ini.”

Dale menyela, “Kami akan membuktikan mereka salah! Kami tidak peduli apa yang mereka pikirkan. Jika Raja Iblis benar-benar bangkit, dunia tidak akan punya waktu untuk meremehkan kami.”

Vizcount Granbell tersenyum tipis. “Tekad kalian mengagumkan. Tapi membuktikan diri tidak hanya butuh keberanian. Kalian perlu kekuatan, strategi, dan pengetahuan. Jika kalian serius, aku bisa membantu. Tapi ingat, perjalanan ini akan sulit.”

Lyra, Dale, dan Spectra saling berpandangan. Dalam sekejap, mereka tahu mereka siap menghadapi apa pun.

“Kami ingin membentuk kelompok petualang kami sendiri,” kata Lyra. “Kami akan menjadi lebih kuat dan membuktikan bahwa kami layak dipercaya.”

Vizcount Granbell mengangguk puas. “Baiklah. Kalian butuh nama yang kuat, sesuatu yang mencerminkan tujuan kalian.”

Spectra tersenyum lebar. “Bagaimana kalau kita menyebut diri kita The Hunters? Kita akan memburu semua ancaman kegelapan dan menunjukkan bahwa kita bukan petualang kelas rendah.”

Dale mengangguk setuju. “Nama itu sempurna.”

Granbell berdiri, mengambil sebuah peta besar, lalu meletakkannya di atas meja. “Kalau begitu, The Hunters, ini adalah awal perjalanan kalian. Aku akan memberikan misi pertama yang cukup menantang. Anggap ini sebagai ujian untuk membuktikan diri.”

Malam itu, dengan bantuan Granbell, mereka memulai babak baru dalam hidup mereka sebagai kelompok The Hunters. Dunia mungkin meremehkan mereka sekarang, tetapi mereka bertekad untuk naik peringkat, menghadapi kegelapan, dan menyelamatkan dunia dari ancaman Raja Iblis.

1
reza cryon
Lanjutin thor keren
Ell: Tenang Up tiap hari pantengin aja ya/Joyful/
total 1 replies
reza cryon
Lyra chan 🥺
reza cryon
waduwww😍
reza cryon
Boleh boleh maid nya xixiii
Musiba Bibabi
Duh mati dong :)
mugenda meme
wih up up thor
Musiba Bibabi
Update thorr buru
Ell: Siap bos otewee
total 1 replies
SINDY💐
novel kamu lebih bagus dari pada punya aku🙊
Ell: ehh engga juga kok kak tetep semangat yahh/Determined/
total 1 replies
SINDY💐
baru y?
Ell: Iyah nih kak makasi dah like😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!