Novel baru lagi ni,yuk....pantengin.
Tinggal di daerah lokalisasi, membuat kedua kakak beradik itu dianggap sama seperti wanita yang lainnya yang tinggal disana. Mereka tinggal sedari kecil di daerah itu karena memang rumah sederhana yang mereka tempati merupakan peninggalan bapak nya ,sehingga mereka ngak pernah bisa pergi atau menjual rumah itu.
Semua orang menganggap mereka sama dengan warga sekeliling nya ,walaupun sebenar nya sama . Tapi mereka mengerjakan pelayanan yang berbeda ,bukan pelayanan di atas ranjang melainkan pelayanan kebersihan
yuk.....mampir
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
001?
🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳
Max menghela nafas nya dengan kasar,dia ngak menyangka kalau sofia hanya meminta seratus juta. Bagi nya itu ngak kecil karena memang uang segitu ngak begitu besar buat nya, dia pun menatap ke arah Revan dengan tatapan datar .
"Kamu urus semua nya, malam ini aku akan menemui nya sendiri . Besok mungkin aku ngak masuk ,kamu ngak perlu nemenin aku nanti malam " perintah Max dan Revan hanya mengangguk,dia juga ngak berniat menjadi penonton.
Max menyandarkan tubuh nya ke sofa,dia memejamkan mata nya dengan perasaan yang cukup kalut. Membayangkan kalau dirinya memiliki penyimpangan dan tidak akan memiliki keturunan ,membuat nya merasa khawatir.
Sedangkan sofia,dia menekan dada nya yang sudah berdebar tak menentu. Jantung nya seperti akan keluar dari tempat nya, bayangkan pria tua dengan perut buncit dan kepala yang botak . Rasa nyeri menjalar di tubuh nya, tapi lebih baik seperti ini .
"Hanya sekali,sekali saja huuuuffff" gumam sofia dan dia menghembuskan nafas nya dengan kasar ,kemudian dia pun melanjutkan pekerjaan nya tadi .
Setelah menyelesaikan semua nya, sofia kembali ke rumah nya. Dia menatap ke arah Nadya yang sedang sibuk dengan pekerjaan rumah nya, dia merasa sedih memikirkan nasib adik nya yang akan menjadi wanita panggilan non halal seperti para tetangga nya. Dia ngak mau itu,sehingga dia berusaha untuk tetap tegar dan bisa melewati nya sekali ini saja .
Walaupun hanya sekali,tapi sofia tau akan berakibat fatal bagi kehidupan kedepan nya. Bagi nya ngak masalah jika tak menikah,dia bisa menjaga adik nya dan hidup berdua dengan Nadya.
Nadya merupakan saudara satu satu nya untuk nya, maka nya dia memilih untuk menjaga dan melindungi Nadya selama nya . Sofia berdiri cukup lama ,menatap ke arah adik nya dengan tatapan sayang nya.
"Kak.....ngapain disana ? " tanya Nadya dengan cukup keras, karena dia melihat sang kakak yang melamun sedari tadi didepan pintu.
"Capek,kamu ngapain ? Buat PR? Bisa ?" tanya Sofia,dia berusaha mengalihkan pembicaraan.
Sofia ngak mau Nadya tau apa yang akan dia lakukan nanti malam,dia merasa kalau nanti nya Nadya akan merasa bersalah. Dia ngak mau hal itu terjadi,dia ingin membuat Nadya bahagia .
"Bisa lah,tadi udah mendengarkan penjelasan dari guru kok. Kakak baru pulang ? udah makan ? tadi kak dessy bawa makanan " jelas Nadya dan Sofia hanya menggelengkan kepala nya.
"Kamu dah siap ngerjain PR nya ? kalau sudah siapin semua makanan di atas meja ,kita makan bareng . Habis makan kakak mau pergi,mungkin menginap dan ngak pulang" ucap Sofia ,dia pasti harus menginap hingga pagi baru pulang seperti saat Dessy masih menjadi panggilan non halal dulu.
"Hah.....kakak mau kemana ?" tanya Nadya,dia sempat mendengar percakapan kakak nya dengan Dessy yang menanyakan pria tapi tidak sepenuh nya karena dessy menyadari keberadaan Nadya saat itu.
"Ada kerjaan,disuruh jagain anak . Kedua orang tua nya mau keluar kota ,jadi kakak nemenin dia dirumah nya. Kamu mau ikut ? " jelas Sofia, dia berharap adik nya percaya.
"Ikut, aku nemenin kakak ya " jawab Nadya membuat Sofia hanya bisa menganggukan kepalanya saja .
Sofia berjalan masuk menuju kamar nya,dia tidur bersama sang adik di kamar milik kedua orang tua nya setelah kedua orang tua nya meninggal. Sedangkan kamar mereka sebelum nya ,ditempati oleh Dessy karena memang mereka yang minta.
Mereka mendukung dessy untuk berhenti menjadi wanita panggilan, apalagi saat ini sudah ada Rezi yang membantu keuangan gadis itu . Mereka berharap kalau Dessy bisa menjadi wanita yang lebih baik,apalagi keluarga Rezi sudah mengangkat nya menjadi anak .
Sofia berniat membersihkan tubuh nya, kemudian membicarakan mengenai pria yang menghubungi nya dengan nomor private. Dia juga akan meminta bantuan dessy agar Nadya mengurungkan niat nya untuk ikut bersama nya,mana mungkin dia membawa adik nya melihat hal yang tak pantas untuk dilihat.
Setelah membersihkan tubuh nya ,dia keluar dari kamar dan melihat Nadya yang masih sibuk menata makanan di atas meja ruang tamu. Sedari dulu mereka makan di ruang tamu bersama, karena memang ruangan di rumah itu hanya ada dapur dan ruang tamu juga dua kamar serta dua kamar mandi .
Satu kamar mandi berada di belakang dekat dapur dan satu lagi berada di kamar kedua orang tua nya ,karena waktu itu ibu nya sempat sakit dan meminta dibuatkan kamar mandi di dalam kamar sehingga kamar yang sempit itu menjadi lebih sempit lagi .
"Dessy mana nad?" tanya Sofia saat ingin menutup pintu kamar nya
"Masih dikamar kak,panggilan dong . Aku mau ambil piring dan minum ma"jawab Nadya dan Sofia mengangguk,ini waktu yang tepat untuk bicara dengan Dessy sebentar
"Dessy....." panggil sofia sebelum dia masuk langsung ke dalam kamar nya .
"Hei ....ayo bangun, kita makan dulu . Nanti aku mau pergi,kamu jaga rumah sama Nadya " ucap Sofia membuat Dessy yang tadi masih tidur langsung duduk ,dia menatap ke arah Sofia dengan tatapan bingung
"Dia sudah menelpon,malam ini aku akan pergi dan Nadya ingin ikut " ucap Sofia membuat Dessy melotot ,dia tau apa yang dimaksud oleh Sofia
Sofia pun menjelaskan dengan cepat semua yang terjadi pada nya siang tadi, dia juga menyebutkan kalau pria itu diberitahu oleh pak Rezi . Dessy hanya menganggukan kepala nya ,dia akan mengalihkan perhatian Nadya agar tidak ikut dengan nya.
Kalau sofia meminta nya untuk tidak ikut ,maka Nadya akan curiga dan semakin ingin minta ikut . Sofia dan Dessy tau bagaimana sikap dan sifat Nadya selama ini ,jadi dia merasa kalau dirinya harus segera mengambil tindakan.
"Kak.....kok lama sih ? ayo,nanti makanan nya dingin " ucap Nadya yang tiba tiba membuka pintu nya dengan cepat, untung nya mereka sudah selesai berbicara.
Mereka pun makan bersama, dessy berhasil menahan Nadya agar tak ikut dengan Sofia. Dessy merasa sedih karena pasti nya hidup sofia akan sama dengan nya, walaupun sofia melakukan nya sekali tapi tetap saja seperti dirinya ngak akan sesuci seperti dulu .
Sofia mendapatkan pesan nomor kamar dari nomor private yang menghubunginya tadi,dia pun berjalan keluar dan menghampiri ojek pesanan nya yang akan mengantarkan nya ke hotel Merpati yang di janjikan .
Tak lama mereka sampai didepan gedung yang menjulang tinggi,lampu lampu hias berkelipan di atas sana membuat gedung itu terlihat semakin mewah . Sofia kembali membuka ponsel nya dan melihat pesan yang di kirimkan oleh nomor private .
"Kamar 001"
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘😘