Seorang wanita cantik bernama Shen Yue berumur dua puluh lima tahun. Ia adalah seorang kultivator tingkat menengah, hidupnya sangat sempurna.
Tiga tahun lalu ia menikah dengan seorang pangeran, yang sangat tampan dan sangat menyayanginya, apapun yang di inginkan Shen Yue, pasti akan di berikan oleh suaminya.
Betapa sempurnanya hidup Shen Yue. Tapi suatu saat ia bertemu dengan seorang anak laki-laki yang berumur sekitar tiga tahun, hatinya mulai resah, apa lagi bayangan anak kecil itu selalu menganggu pikirannya.
Lebih mengejutkannya lagi, setelah ia membantu seorang tabib, tabib itu mengatakan jika ingatan Shen Yue di segel.
Shen Yue semakin resah, apa yang terjadi sebenarnya? Apakah cinta pangeran untuk dirinya tulus atau sebuah kebohongan.
Halo para reader's, Ayok mampir! pasti seru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Fitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Cahaya mulai nampak, suara burung mulai terdengar, bertanda pagi telah datang.
Perlahan Shen Yue membuka mata indahnya, hatinya berdebar-debar. Lagi-lagi ia bermimpi tentang Pangeran Han.
Shen Yue menghembuskan napas kasar, merasa kesal sendiri, ia berusaha melupakan Pangeran Han. Tapi dengan lancang suaminya datang dalam mimpi, bahkan mimpi itu terasa begitu nyata, tidurnya pun terasa begitu hangat.
Zie Su menoleh pada Nyonya mudanya, yang tengah melamun, "Nyonya? Apa baik-baik saja? " tanya Zie Su dengan khawatir.
Shen Yue pun menoleh pada pengawalnya, "Tidak ada, Aku hanya ingin segera bertemu dengan putraku."
Zie Su mengangguk, "Tak lama lagi kita akan menjemput Tuan Muda, " jawab Zie Su, ia selalu melihat Nyonya mudanya melamun saat bangun tidur, Zie Su berpikir mungkin karena Nyonya mudanya terlalu merindukan putranya.
Zie Su pun turun dari atas pohon, ia celingukan mencari kudanya. Tapi ia tak melihat keberadaan kedua kuda itu. Tiba-tiba Zie Su teringat pertarungan kemarin sehingga kedua kuda itu di lepaskan oleh Nyonya mudanya.
Zie Su mendongak ke atas pohon melihat keberadaan Nyonya mudanya yang terlihat masih bermalas-malasan, "Nyonya, kuda kita sudah tidak ada."
Shen Yue pun melihat ke arah bawah di mana Zie Su berdiri menatapnya, Shen Yue mengangguk, "Kita tidak perlu melewati hutan lagi."
Lagi pula keinginan dirinya untuk melewati hutan belantara ini sudah tidak ada, mungkin karena Shen Yue telah menemukan air spiritual yang sangat berharga.
Keduanya terbang menggunakan pedang, hingga matahari menampakkan cahayanya yang begitu indah, matahari menyinari bumi begitu terlihat Indah saat di lihat dari atas.
Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, keduanya telah sampai di negara tujuan. Banyak pasang mata menatap keduanya, lalu kembali melanjutkan aktivitas masing-masing, Shen Yue masih santai berjalan ke sebuah kedai.
Kedai hampir sama seperti restoran, hanya saja kedai biasanya di temukan di pedesaan dengan harga lebih terjangkau dan tempat sangat sederhana, mereka menjual makanan dan minuman, kebanyakan yang akan mampir para pendekar yang akan berpetualang.
Zie Su merasa heran melihat Nyonya mudanya mau mampir ke sebuah kedai, biasanya mereka akan mampir ke sebuah restoran di kota. Tapi memang Zie Su pengawal yang begitu menghormati Tuannya, sehingga ia tak akan banyak bertanya.
Shen Yue dan Zie Su yang masih berpenampilan sederhana, jadi orang-orang yang ada di kedai tak merasa sungkan, mereka melanjutkan pembicaraan.
Setelah menunggu, pesanan pun datang, Shen Yue dengan tenang mulai memakan hidangan tersebut.
Zie Su mengernyit merasa begitu heran, saat melihat Nyonya mudanya makan dengan makanan seadanya, bahkan tempat makanan pun begitu sederhana.
Shen Yue melirik Zie Su sekilas, Shen Yue pun mencapitkan beberapa sayur yang mereka pesan, meski dari penampilan sangat sederhana. Tapi rasanya hampir sama dengan makanan yang biasa mereka makan.
"Makan lah! " ujarnya pada Zie Su.
Obrolan orang yang berada di kedai begitu berbeda dengan orang-orang yang makan di restoran, di sini mereka begitu leluasa menceritakan apa yang mereka lihat atau dengar.
Seperti kejadian apa saja yang terjadi, bahkan hanya sekedar rumor pun mereka akan bercerita, tanpa takut menyinggung siapa pun, lagi pula di sini semua orang berpakaian sangat sederhana jadi tidak mungkin ada seorang bangsawan atau orang terhormat lainnya dari kota.
Shen Yue dan Zie Su pun keluar dari kedai, setelah membayar makanan mereka, Shen Yue telah mendengar beberapa cerita dari para pengunjung, apa lagi cerita dari ibukota Shenzhou, Shen Yue begitu menajamkan pendengarnya.
Shen Yue dan Zie Su terus berjalan. Tapi langkahnya di hadang oleh kuda, Shen Yue langsung menatap mata kuda itu. Tiba-tiba senyum cerah terbit di wajahnya, "Apa ini kau? " ujar Shen Yue dengan senang.
"Nyonya, bukankah ini kuda kita? " Zie Su begitu terkejut, bagai mana bisa? kuda yang terlepas kini datang kembali pada mereka, sungguh sangat aneh.
Shen Yue mengusap usap kuda berwana coklat miliknya itu, wanita cantik itu pun langsung menunggangi kuda miliknya itu dengan perasaan senang, bagai mana tak senang, kuda yang Shen Yue pilih ini telah menemani perjalanannya yang begitu jauh.
Bahkan kuda itu begitu lihai saat melewati jalan yang sedikit curam, Shen Yue tak memperdulikan bagai mana kuda bisa kembali datang menemuinya, yang penting mereka sudah kembali bersama.
Zie Su juga menunggangi kuda miliknya yang datang bersama milik Nyonya mudanya, Zie Su melihat sekeliling sebelum ia meninggal tempat itu bersama Nyonya mudanya.
.
Malam hari Di sebuah penginapan
Shen Yue baru saja keluar dari kamar mandi dengan wajah seger, wanita cantik itu baru saja membersihkan diri.
Shen Yue belum lama datang, ia langsung membersihkan diri.
"Nyonya, kapan kita akan menemui Tuan muda? " tanya Zie Su.
Shen Yue tertawa kecil, "Sepertinya bukan Aku yang tak sabar."
Zie Su tersenyum menggaruk kepalanya yang tak gatal, ia terlalu bersemangat, "Nyonya, Zie Su ingin segera bertemu dengan Tuan muda."
Shen Yue tersenyum mengangguk, "Aku juga," ujar Shen Yue, wanita cantik itu membayangkan bagai mana reaksi putranya, apakah menolaknya, Shen Yue menggeleng marasa tak mungkin jika putranya bersikap seperti itu. Tapi Shen Yue juga tak pasti karena selama ini keduanya tak saling mengenal.
lanjut thor seru cerita nua 👍👍
ah masih teka teki... lanjut thor...😊