Queena remaja berusia 18 tahun yang masih duduk di bangku SMA, Ia di buang oleh keluarga nya karna dianggap membawa sial setelah kematian kedua orang tuanya....Namun tiba tiba setelah 11 tahun di telantarkan, tiba tiba keluarga nya memaksa dia menikah karna alasan wasiat dari alm.Orang tua nya....
Vincent pria dewasa berusia 26 tahun, yang memiliki trauma pada kegelapan, tapi dia juga tak bisa tidur nyenyak dengan lampu terang. dia hanya bisa mengandalkan obat tidur setiap hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11
Malam Hari
Queena berjalan menyusuri jalanan kota J yang padat. Ia mencari udara segar guna menenangkan pikiran nya.
Sedangkan flora masih mengurung diri di dalam kamar nya, queena tak ingin mengganggu nya, karna ia tahu perasaan flora saat ini sedang kacau.
Nasib mereka sama persis, mungkin ini takdir dari Tuhan karna mempertemukan mereka dengan keadaan yang sama.
Dibalik pahit nya kehidupan, mereka bersyukur sudah di pertemukan. Mereka bisa saling mengerti perasaan satu sama lain, mereka juga saling menjaga sedari kecil.
Walau queena terkadang sangat jahil dan menyebalkan, tapi dia memiliki pemikiran yang cukup dewasa, dia selalu mengerti keadaan flora. Dia tak mau menuntut banyak pada flora, bahkan dia diam diam bekerja paruh waktu untuk memenuhi kebutuhan nya dan menabung untuk keperluan mendadak.
Queena melihat toko ice cream di sebrang jalan. ia pun tertarik dan ingin membeli untuk flora dan untuk dirinya sendiri, saat queena akan menyebrang karna lampu merah sudah menyala, tiba tiba ada kakek kakek yang juga ikut menyebrang. Queena melihat lampu kuning sudah menyala, ia dengan segera menuntun kakek kakek itu dan membantu nya menyebrang dengan selamat.
Vincent yang melihat itu pun semakin tertarik melihat queena, walaupun dia menyebalkan tapi sebenarnya dia baik.
"Mungkin aku mengagumi nya, tidak mungkin aku suka pada bocil rese seperti itu" gumam Vincent yang langsung melajukan mobil nya saat lampu hijau.
Kakek itu berterimakasih pada queena yang sudah membantu nya. Queena mengatakan dengan senang hati dia bisa membantu kakek itu.
Setelah queena memastikan kakek itu pergi naik taksi, ia pun langsung masuk ke toko ice cream.
Flora sangat suka ice cream rasa coklat, sedangkan queena sangat suka ice cream rasa strawberry. jadi dia memesan dua untuk di bungkus.
Queena pun kembali berjalan, sesampai nya dirumah ia langsung mengetuk pintu kamar flora.
"Masuk" teriak flora dari dalam kamar.
"Kak, aku membawa ice cream kesukaan kakak. Ayo makan" kata queena antusias ia berpura pura happy untuk menghibur kakak nya.
Mata flora terlihat sembab, hidung nya memerah. Rambut nya juga terlihat sangat acak acakan.
"Queen, berhenti berpura pura.....kamu bisa nangis di depan kakak, sekali saja perlihatkan rasa sedih mu....." kata flora menahan tangis.
"Aku gak sedih Kak....kakak ga liat aku selalu ketawa" kata queena dengan nada nya yang cengengesan.
"Jangan nangis, kakak tambah jelek, sekarang. Makan ice cream ini, nanti keburu meleleh" kata queena yang tak berani metapan mata sang kakak, ia sibuk mengeluarkan ice cream.
"ini kak ice cream nya, kakak rasa coklat, seperti biasa, ini kan kesukaan kakak" kata queena dengan senyuman nya yang tak pernah luntur,, ia terus mengembangkan senyum nya agar kakak nya tak larut dalam kesedihan.
"terimakasih dek ......Terimakasih karna selalu ingat apa yang kakak suka" kata flora lirih. Ia mengambil ice cream yang ada di genggaman queena.
"Ya iya dong kak, aku pasti selalu inget apa yang kakak suka dan apa yang kakak gak suka" kata queena seraya menjilati ice cream milik nya.
Mereka memakan ice cream bersama sambil memandangi bintang yang bertaburan di langit sana.
Setelah menghabiskan ice cream, queena pun membaringkan tubuh nya di kasur sedangkan kepala nya di atas paha flora, spontan flora pun mengusap kepala queena.
Flora memang selalu memperlakukan queena seperti itu sedari mereka kecil hingga queena remaja.
Queena pun tertidur di atas paha flora....Sedangkan flora masih memandangi wajah queena, ia tak tahu bagaimana jika nanti queena benar benar menikah dan akan meninggalkan nya.
Flora kembali menangis, ia benar benar tak ingin itu terjadi. Namun, flora tak bisa melarang queena karna keinginan orang tua nya.
"Apa memang aku di takdir kan untuk hidup sendiri? Kenapa tuhan tidak adil. Orang tua ku sudah di ambil, sekarang adik ku akan jauh dari ku. Ini semua sangat tidak adil" kata flora lirih menatap langit.
Queena mendengar perkataan flora karna ia hanya berpura pura tidur saja....Queena menahan tangis nya, ia tak ingin flora tahu jika dia sebenarnya belum tidur.
Setelah flora merasa lelah, ia memindahkan kepala queena ke atas bantal, lalu. Ia juga membaringkan tubuh nya di samping queena dan memeluk nya.
Flora sangat lelah hingga dia dengan cepat tertidur pulas. Kini mereka pun sudah tertidur dengan pulas karna sama sama kelelahan.
Pagi Hari
Queena terbangun dari tidur nya, ia tak melihat flora di dalam kamar. Queena pikir flora pasti sedang menyiapkan sarapan seperti biasa.
Saat queena keluar kamar, ia mengecek ke dapur. Namun flora tak ada, queena berpikir mungkin flora sudah berangkat kerja saat itu. Jadi queena mengambil ponsel nya dan menelfon flora.
*DRTTTTTT DRTTTT DRTTTT
Suara getaran ponsel flora terdengar di kamar, queena langsung menghampiri sumber suara. Benar saja, itu ponsel flora. Lalu kemana flora pergi?
Queena mendadak panik, ia keluar rumah untuk mengecek dimana kakak nya berada, ia juga pergi ke toserba yang selalu kakak nya kunjungi namun tak ada.
"Kakak....kamu dimana" ucap nya lirih, kali ini queena benar benar panik. Ia tak tahu harus meminta bantuan kepada siapa.
"Kakak jangan tinggalkan aku" gumam nya seraya berlari mencari cari keberadaan flora di sekitar tempat tinggal mereka.....Namun hasil nya tetap sama, ia tak menemukan keberadaan flora.
*DRTTTTTT DRTTTTTT DRTTTTT
Tiba tiba ponsel queena berdering, ia langsung menerima panggilan dari no tak di kenal nya.
"Siapa?" tanya queena penasaran.
"Temui aku, jika ingin kakak mu selamat. Aku akan segera mengirimkan lokasi nya" kata pria yang ada di sebrang telepon sana.
Tanpa menunggu jawaban queena, pria itu segera mengakhiri panggilan ny, dan ia langsung mengirimkan alamat nya pada queena.
Tanpa pikir panjang, queena langsung berlari masuk ke dalam rumah dan mengganti pakaian nya. ia berlari mencari taksi.
Saat queena sedang kebingungan mencari taksi, tiba tiba mobil yang ia kenali itu lewat, queena langsung menghadang dan memberhentikan mobil itu.
"om, tolong aku. kali ini aja, kakak ku di culik" kata queena memohon.
"Tak ada urusan nya dengan ku" kata Vincent dingin.
"Dia karyawan mu om. kalau bukan karna aku, lakukan lah karna dia karyawan mu" kata queena yang tak tahu lagi harus membujuk Vincent bagaimana lagi.
"Tidak!" ucap nya tegas
"Aku janji akan melakukan apapun, aku janji. aku mau jadi budak om selama yang om mau. aku juga akan mencuci semua pakaian om, aku bisa memasak, aku juga bisa membersihkan rumah.....ku mohon om" kali ini queena tak bisa lagi membendung air mata nya
"masuk" kata Vincent singkat.
Queena langsung masuk ke dalam mobil, dan memberitahu Vincent alamat yang akan ia tuju