Hari hari SMA, adalah hari yang menyenangkan, Namun tidak dengan seorang Adelia Fitriani, masa SMA nya harus terenggut, karena hutang hutang orang tuanya, dia harus putus sekolah, dan itu menjadi awal penderitaan untuknya, akankah dia mendapatkan titik kebahagiannya lagi.
Disamping kesedihannya, ada Mahatur, yang selalu memberinya dukungan, begitupun dengan Meidina, yang sudah ia angap sebagai kakak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon latifahsv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai bekerja.
Lalu tak lama, ada ka Aslan, yang tampak ke arah konter dengan mengendarai motornya.
"Eh Lea, udah disini," ucap Aslan, sambil memarkirkan motornya.
"Iya ka," ucap Lea.
"Maaf ya, kamu nungguin tadi, kaka ke pom dulu ternyata ngantri," ucap Aslan, diapun turun dari motor dan mulai membuka konter.
"Iya ka, ga papa, Lea juga baru nunggu bentar ko," ucap Lea.
"Syukurlah kalau gitu," ucap Aslan, yang sudah selesai membuak konter.
"Iya ka, terus ini, Lea ngerjain apa," ucap Lea.
"Pertama, kita beres beres dulu sebelum nunggu customer, kamu nyapu sama pel, kakak lap lap etalase," ucap Aslan, memerintah.
"Oh okay ka, lap dan sapunya dimana" ucap Lea.
"Sapunya ada di sana, dekat pintu kamar mandi, dan lap nya ada di kamar mandi, bersama embernya," ucap Aslan, menunjuk ke arah kamar mandi.
"Oh okay ka kalau gitu Lea mulai sapu sapu ya," ucap Lea, yang sudah mengambil sapunya.
"Iya," ucap Aslan.
Lea pun mulai menyapu, dan mengepel, Area konter tersebut, ta lupa dia juga menyapu lataran depan.
"Akhirnya seleai juga, pekerjaan pertama ku," ucap Lea, dalam hati, dengan senyum mengembang.
"Ka, udah seleai nii," ucap Lea.
"Cepat banget, yaudah kamu duduk dulu aja, sambil nunggu customer, nanti kalau kaka dah selesai, kaka ajarin cara cara melayani, yang beli pulsa, dan beli koutanya ya," ucap Aslan, masih dengan pekerjaannya.
"Siap ka, " ucap Lea.
Lea pun duduk sebentar, sambil menunggu Aslan selesai.
"Begini ya, rasaya bekerja, ini hari pertamaku bekerja, semoga aku semangat, dan kuat ya, bekerja disini, lumayan buat bantu orang tua ku," ucap Lea.
Aslan selesai melap lap etalase, sekarang dia menerangkan dimana saja penyimpan penyimpanan kartu, charger, dan segala perintilan konter, beserta harganya, tak lupa juga dia di ajarkan, bagaimana cara mengisi ulang pulsa.
"Nah, udah paham sekarang," ucap Aslan.
"Lumayan ngerti ka" ucap Lea.
"Yaudah kalau gitu" ucap Aslan.
"Iya ka," ucap Lea.
Tak lama dari itu, ada beberapa pelanggan, yang masuk.
"Ayo Lea, kita layani," ucap Aslan, sambil menghampiri customer.
"Iya ka" ucap Lea.
Lea menghampiri salah satu customer.
"Boleh ka, mau cari apa," ucap Lea dengan ramah, dan senyum nya.
"Saya mau cari kabel data, ada," ucap orang tersebut.
"Ada, ka mau yang kecil, apa yang gede, kabel datanya," ucap Lea.
" Yang kecil aja, de," ucap orang itu.
"Sebentar, saya ambil dulu ya," ucap Lea, lalu diapun mengambil disebelah lain, kabel data tersebut, " ini ka, silahkan mau pilih yang mana," ucapnya lagi, sambil menunjukan beberapa kabel data.
"Yang ini aja," ucap orang tersebut, menunjuk salah satu kabel data, yang diinginkan.
"Ada lagi yang lain," tanya Lea.
"Udah itu aja, berapa de," ucap orang tersebut.
"25 rb aja" ucap Lea.
"Ini uangnya, ba," ucap orang tersebut.
"Terimakasih, semoga berkunjung lagi," ucap Lea, sambil menyerahkan kabel data yang sudah ia bungkus.
"Iya mba, sama sama," ucap orang tersebut, lalu pergi.
Seterusnya, Lea bekerja melayani customer, dengan baik, dia begitu ramah, dalam melayani pelanggan, pembeli hari ini cukup ramai hingga akhirnya jam pulang.
Kini Lea sudah berjalan pulang, ke arah kontrakan nya, dengan senyumnya, lalu dia mengucapkan salam, karena pintu kontrakan tidak di tutup, jam menunjukan pukul 8 saat iya pulang.
"Assalamu'alaikum," ucap Lea, mencium tangan kedua ornag tua nya.
"Waalaikumsalam udah pulang," ucap bu Romlah, dan pa Beben.
"Iya pa, bu, pulang," ucap Lea.
"Gimana kerja hari pertamanya," ucap pa Beben.
"Lumayan menyenangkan pa," ucap Lea.
"Cape ga," ucap bu Romlah.
"Ga mah, ga cape, alhamdulilah," ucap Lea.
"Mungkin karena baru pertama kali," ucap bu Romlah.
"Iya mah, semoga seterusnya juga ga kecapean," ucap Lea.
"Iya aamiin, semoga aja yang betah, soalnya nyari kerja kan susah," ucap bu Romlah.
"Insyaallah ma, betah, soalnya juga ada waktu santainya ko," ucap Lea.
"Iya syukur deh, kalau begitu," ucap bu romlah.
"Iyaa maa," ucap Lea.
"Yaudah sana, kamu bersih bersih cuci kaki, cuci tangan," ucap bu Romlah.
"Iya siap ma," ucap Lea, menuju kamar mandi.
Kini dia duduk digelaran kasur, setelah bersih bersih, disana ada ibu dan bapaknya.
"Udah makan Lea," ucap pa Beben.
"Udah ko, pa," ucap Lea.
"Kapan kamu makan," ucap bu Romlah.
"Pas di konter mah," ucap Lea.
"Syukur kalau gitu," ucap bu Romlah.
"Iya ma," ucap Lea.
Lalu Lea pun memilih untuk memainkan hpnya, dan membalas pesan yang masuk, dia membalas pesan dari Meidina.
^Lea, gimana kabar kamu, aku kangen.
^Ga ada yang bisa aku cubit pas aku kesel.
^Kasian, aku juga kangen kamu ko.
^Huhu rindu sangat kamu pokoknya, kalau pulang harus ketemu aku ya.
^Iya insyaallah, ga tau kapan aku pulangnya juga, soalnya aku alhamdulillah, udah kerja.
^Serius, kamu udah kerja, cepet banget.
^Iya udah.
^Alhamdulilah ya, bisa bantu bantu keluarga.
^Iya bener, aku juga seneng bisa kerja.
^Hum, yaudah deh, aku cuman mau mengungkapkan rasa kangenku saja, udah ya makasih, aku lagi banyak tugas, ini huhu love u.
^Iya kalau gitu, semangat.
^Iya makasih ya Lea, kamu juga semagat kerjanya semangat cari uangnya.
^Iya siap.
Tak ada balasan lagi dari Meidina, diapun akhirnya membalas pesan dari Artur.
^Haii Lea, gimana hari pertama bekerja.
^Haii juga ka, cukup menyenangkan.
^Syukur kalau menyenangkan, gimana cape.
^Alhamdulilah, ga begitu cape.
^Syukur kalau gitu.
^Iya ka.
^Kamu udah makan?.
^Udah ka, kaka udah?.
^Aku juga udah.
^Syukur kalau gitu.
^Iyaa Lea, ini udah malam, kamu istirahat gih, cape kan, abis pulang kerja.
^Iya ka, kaka juga istirahat ya.
^Iya ini juga mau.
Lea tak lagi membalas pesan dari Artur, kini sekarang dia beristirahat, hari ini ya cukup melelahkan untuknya, kesan pertama yang cukup menyenangkan, hari pertama kerja ini, ada kesan tersendiri untuknya, ada pengalam yang cukup menyenangkan, walau sebenarnya hatinya menjerit, ketika menatap, ada anak sekolah yang lewat, namun sebisa mungkin dia kuat, dia yakin, mungkin ada secerca harapan di ujung sana, menikmati yang ada adalah jalan terbaik saat ini, kalaupun Lea tidak menerima keadaan, tidak akan ada yang berubah, jadi untuk apa menghabiskan energi, dengan tidak perlu, tapi, memang sekuat apapun dia, dia sedih ketika memandang keadaan saat ini, namun yang dia ingat adalah raut sedih ibunya, dia ingin mengembalikan raut bahagia di benak ibunya, jadi mari menerima keadaan ini, jika bukan untuk dirinya, setidaknya untuk orang tuanya.