naresh membenci nara, begitu pun sebaliknya. tapi apa jadinya jika keduanya menikah karena tak sengaja kepergok tidur bersama?
pernikahan kilat itu membuat naresh marah besar karena satu bulan lagi dia akan menikahi kekasihnya.
dengan keadaan pernikahan yang buruk, bagaimana nara menjalani pernikahan nya apalagi dengan naresh yang malah bertunangan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DnieY_ls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
gara gara postingan
Nara sudah siap dengan pakaian kerja nya pun naresh yang bersiap ke pabrik miliknya. Seolah pernikahan yang telah mereka alami hanyalah omong kosong, kedua nya bahkan sarapan sendiri sendiri.
Nara memasak lebih dahulu untuk dirinya dan memakannya di kursi samping kaca apartemen di dekat tv. Sembari menonton film kesukaannya.
Tak lama lima belas menit mungkin, naresh menyiapkan makanan nya sendiri dan makan di mini bar di dapurnya. Pun selesai makan mereka cuci masing masing bekas makan nya, seolah mereka hanya lah tinggal satu atap tanpa status.
Masing masing pula mereka pergi bekerja, tanpa pamit nan mengatakan sepatah kata pun. Nara yang bekerja di percetakan sangat berbanding dengan naresh yang mengurusi pabrik kain.
“Selamat pagi” nara duduk segera di kursinya.
Kelompok tiga yang di ketuai oleh merlin, berisikan empat orang yang kini berkawan layaknya saudara. Nara, opelia, sadrina dan merlin si ketua.
“Nara! Tega ya lo nikah gak undang undang kita” pekik pelia begitu kedatangan temannya. Sadrina dan merlin mengangguk setuju.
Dia dan dua temannya sibuk bergosip tadi, bukan hal buruk yang mereka omongkan tapi karena bunda clara memposting cerita di sosial media nya tentang pernikahan nara.
Nara buru buru membekap mulut boncos temannya itu, melirik sekitar takut ada yang mendengarnya. “Jangan keras keras, nanti orang lain denger”
“Oke” jari jempol pelia terangkat ke atas. “Tapi lo beneran udah nikah? Sama siapa?” beruntun dia bertanya penasaran dan mewakili dua teman nya yang lain.
Nara menghela napas pelan dengan kepala menunduk, kesal. Dia angkat kembali kepala nya menatap bergantian wajah teman temannya.
“Gue minta maaf gak ngundang kalian, tapi gue gak suka pernikahan ini. Kalian percaya dengan siapa gue menikah?”
Mereka menggeleng kan kepala kompak menjawab pertanyaan nara.
“Sama naresh sialan! Gara gara dia kita jadi nikah” nara memekik kesal melempar tatapan ke atas. Tangannya mengipasi wajahnya yang terasa panas dan dia ingin menangis.
“Hah? Serius lo?” ketiganya memekik bersamaan. Spontan mereka tertawa menertawakan sang sahabat.
“kok kalian malah ketawa sih? Gak kasian sama gue? Gua tersiksa loh ini nikah sama dia” nara memberengut kesal. Kepalanya sudah ingin meledak mengingat hal itu dana malah mendengar teman temannya menertawakan hal itu, rasa nya dia ingin membuang mereka ke laut agar di santap ikan duyung.
“Sorry sorry, kita gak sengaja. Lagian kok bisa sih nikahnya sama dia? Kenapa enggak sama yang mirip karakter yang sering lo bikin itu loh” pelia tampak heran tetapi masih menahan tawanya.
Dara menggeram pelan dengan mata yang naik, kemudian menatap ketiga temannya sekaligus yang kepo. “Gue gak tahu. Pokoknya gue gak mau nikah sama dia” kekeh dara mengeluh.
“Lo gak mau juga gimana? Kalian udah nikah sekarang. Lagian kenapa sih lo benci banget sama naresh? Perasaan dia gak ada salah deh sama lo” ucap sadrina.
Nara menghembuskan napas panjang, yang itu rahasia pribadinya dan tuhan. Alasan yang sangat dia benci sampai mengutuk dirinya kenapa harus cowok itu?
“Dia brengsek! Gue gak suka pokoknya. Lebih baik gue nikah sama louis rayans” jawab nara mulai setres.
Ketiganya menepuk dahi bersamaan, mulai kambuh penyakit khayalan nya. Louis rayans adalah salah satu karakter yang nara buat dalam bentuk dua dimensi atau bisa di bilang gepeng.
“Kambuh lagi penyakit nya” keluh merlin dan ketiganya duduk di kursi masing masing.
“Hati hati loh na, yang benci benci banget tuh bisa jadi cinta cinta banget” peringat sadrina dari kursinya.
Pelia dan merlin mengacungkan jempolnya ke atas. “Betul!” ujar mereka kompak.
Nara memegangi kepalanya mendengar ocehan tiga temannya, sungguh kepalanya ingin meledak mendengar hal itu dari kemarin. Tidak oma nya, keluarganya atau bahkan teman nya, mereka sama. Sama sama mengatakan, ‘jangan terlalu benci nanti jadi cinta’
Persetan dengan itu nara tetap membenci naresh dengan sepenuh hati.
naresh ketemu nara yh sdg jalan sm adam..posisi jadinya seri ya naresh
lanjut thor