metta seorang mahasiswa yang hobby naik motor sehingga gaya berpakaiannya menyesuaikan dengan hobbyny. hingga suatu hari ia dipertemukan dengan seorang sepupu tampan yang sebelum pernah ia temui.
akankah metta bisa menaklukkan hati dingin seorang galaxy yang selama 28 tahun tak pernah merasakan cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
lima belas
"hah..." helaan nafas metta memecah fokus beberapa orang yang sedang duduk disana
"lah ini manusia dateng-dateng udah buang nafas aja... Ada masalah..?" tanya danu yang duduk di sebelah metta
"hemmm..." jawab metta singkat
"di... Boleh ngobrol bentar ga berdua.?" tanya metta melihat dian
"boleh yuk di pojok sana" ajak dian yang melihat sahabatnya sedang ada masalah dan sedang ingin bercerita
"apa yang mau lo ceritain ke gw.?" tanya dian langsung saat mereka sudah duduk di pojokan
"gw ngga tau mulai dari mana intinya saat ini gw lagi bingung sama perasaan gw sendiri"
"cerita pelan-pelan, cerita yang mau lo ceritain, sebisa mungkin gw bakalan jawab" ucap dian bijaksana.
Dari sekian banyak teman hanya dian yang paling bijak dan pasti memegang rahasia jadi semua aman ditangannya
"gw.. Jatuh cinta sama cowo. Cuma nih cowo cuek banget. Kalo ngga ditanya ngga bakalan mulai ngomong. Sampai terakhir kita ketemu kayanya ada salah faham diantara kita. Gw ngga ngerti dia marah kenapa dan bikin gw sakit hati mangkanya malam itu gw mutusin kabur kehotel dan paginya pulang dijemput danu."
"hm... Terus sekarang gimana kabar tuh cowo.."
"dia udah balik ke tempatnya, ada masalah sama kerjaannya, tapi tiap hari dia selalu ngechat gw walau ngga pernah gw bales. Gw cuma mau tau sampai mana usaha dia buat bujuk gw"
"hmm... Kayanya nih cowo udah mulai ada rasa sama lo mett.. "
"yang bener..?"tanya metta antusias dengan mata yang berbinar
"seperti yang lo bilang dia ngga bakalan ngomong kalo ngga ditanya. Tapi sekarang dia inisiatif ngechat lo walau ngga pernah lo bales, trus sekarang lo mau gimana.?"
"gw juga bingung, masa gw nyusulin dia ke tempatnya. Ketauan banget kalo gw mupeng banget " keluh metta padahal itu yang ada dipikirannya saat ini.
"ngga apa-apa buat buktiin kalo emang dia udah ada rasa sama lo, udah ngga jaman kalo cewe selalu nunggu respon cowo, kadang ada beberapa cowo yang lebih suka sama cewe agresif apalagi denger sifat dia kayanya emang lo yang harus gerak maju kalo lo emang beneran suka sama dia."
"ngga apa-apa kalo gw maju duluan"
"dengan kepribadian lo ngga ada yang salah mett.." saran dian seakan membangkitkan semangat metta
"hmm.. nanti gw pikirin lagi. Thanks ya beib... Ngga salah gw cerita sama lo, pikiran sama hati gw udah plong" kini senyum metta pun terbit di bibirnya
"udah ngga usah galau lagi... Ngga cocok sama lo, btw anak-anak nanyain kelanjutan bisnis bengkel tuh gimana, cuma ngga berani bilang sama lo pas danu cerita keadaan lo pas dijemput tempo hari.?" dian mengingatkan
"oiya.. Lupa gw.. lokasinya udah ok kan.?" tanya metta dan diangguki oleh dian
"ok.. nanti kalo ketemu orangnya gw bakalan bahas lagi. Dia lagi punya kerjaan lain soalnya" metta tak memberitahu bahwa investor mereka adalah orang yang sama dengan yang metta ceritakan barusan
"kalo bisa jangan lama-lama, paling ngga kasih kabar pasti biar anak-anak ngga kecewa"
"beres.., gw cabut dulu ya.. Btw nih pegang kartu gw, lo bayarin semua makanan sama minuman anak-anak. Salam sama semua sorry ga bisa gabung"
Metta melangkah pasti, memesan taxi karena tau akan kemana... namun sebelumnya metta pulang kerumah untuk mengambil sesuatu.
2 jam berada di pesawat, kini metta sudah berada di bandar udara internasional changi singapura.
metta mencari spot terbaik yang bisa memberi tahu keberadaannya. Setelah itu metta mulai selfi dan mengirimkannya pada seseorang. Tak sampai 2 menit ponsel metta langsung berdering
-metta, kamu di singapur?" tanyanya memastikan
^hmmm^ jawab metta singkat menahan senyumnya
-tunggu mas disana, jangan kemana-mana, mas jemput kamu-
Gala mematikan panggilannya dan langsung bersiap menjemput metta. Ya metta mengirim pesan pada gala. Metta sudah memutuskan untuk maju kembali sebelum jelas tentang hubungan mereka.
Metta menunggu di restoran bandara, mengisi perutnya yang kosong tak lupa metta mengirim kembali foto dimana ia berada agar gala tak bingung mencarinya.
1 jam akhirnya orang yang beberapa hari ini sudah membuat metta bingung sedang mendekat kearahnya. Gala berjalan cepat menghampiri metta. Tanpa diduga gala langsung memeluk metta membuat metta terdiam mendapat perlakuan tak terduga ini.
"kenapa nakal banget sih kamu.. Pasti kesini ngga izin sama orang rumah" tanya gala saat mereka melepas pelukannya. Membuat metta tersenyum tanda apa yang gala katakan benar.
"niat berapa lama kami disini?"
"tergantung perlakuan mas gala, kalau perlu metta langsung beli tiket pulang sekarang juga mumpung masih dibandara"
"ngga, ada yang harus kita bicarakan. Bisa kamu ngga pulang hari ini"
"bisa... Metta bisa alasan nginep dirumah dian,"
"ya udah ayo ikut mas.." gala menarik tangan metta beranjak dari sana. perasaan metta menghangat melihat tangannya yang di genggam gala. Bagaimana bisa dia melupakan cinta pertamanya ini, ach..metta terlalu lemah kalo udah berhubungan dengan yang bernama galaxy
"ada yang tau kamu kesini.?"
"ngga ada, metta langsung pulang ambil pasport dan baju ganti. Ngga ngabarin siapa-siapa"
"mama papa.?"
"ngga ada mas... Mas mau metta bilang mama, kalo gitu metta harus bilang ke mommy juga"
"ngga, ngga usah.. Biar gini aja"
Gala membawa metta keparkiran menuju sebuah mobil.
entah kemana gala membawanya, metta hanya memperhatikan luar jalanan. Sampai mereka berhenti disalah satu apartement mewah dikawasan itu
"ayo turun.." ajak gala saat mereka sudah berada di basement
"ini.. Tempat siapa mas," tanya metta sambil mengikuti langkah gala
"apart mas.. Kamu bisa tinggal disini sementara" jawab gala
Sampai dilantai 10 gala melangkahkan kakinya kesalah satu pintu kamar disana. Setiap lantai hanya berisi 2 pintu kebayang betapa luasnya apartemennya
gala memasukan pasword pintu apart nya setelah pintu terbuka gala mempersilakan metta masuk terlebih dahulu
Kesan pertama yang metta lihat adalah rapi, bersih.. Sangat mencerminkan seorang galaxy
"mas tinggal disini..? Ngga dirumah mama papa?"tanya metta sambil membuka sepatunya
"apart lebih deket sama kantor. Sesekali mas pulang koq" jelas gala yang memperhatikan metta membuka sepatunya. Setelah selesai saat metta ingin melangkah masuk tangannya ditarik oleh gala mengakibatkan metta menabrak dada gala. Gala langsung memeluk metta erat lebih erat dari pelukan di bandara tadi
"maaf... Maaf... Mas minta maaf buat sikap mas terakhir kali.. " ucap gala ditelinga metta yang terdengar lembut dan penuh penyesalan.
"mas.. Bisa ngobrolnya sambil duduk" ucap metta yang merasa bahwa obrolan mereka akan lama.
Gala melepaskan pelukannya, meraih tangan metta dan mengajaknya duduk di salah satu sofa
"mas gala mau minta maaf apa.?" pancing metta yang masih bingung dengan sikap gala terakhir kali
"hmm. Waktu itu mas juga ngga tau kenapa mas begitu marah saat ngga sengaja liat kamu chat sama orang bernama galih.."
"galih..?" metta mengingat kejadian beberapa hari lalu " oh.. Sebentar" metta mengeluarkan ponselnya dan mengeceknya dan menaruh ponselnya dimeja tepat dihadapan gala
"metta lagi ngobrol soal tempat yang akan kita tempatin buat bisnis bengkel mas, galih salah satu temen nongkrong metta yang tugasnya nyari lokasi yang cocok. Dan saat itu dia ngabarin kalo ada lokasi yang bagus."
Gala mengusap tengkuknya tanda merasa bersalah.
"metta juga mau minta maaf, metta pergi ngindarin mas tanpa tau kejadian sebenernya"
"ngga, semua salah mas.. Kamu ngga perlu minta maaf.. Jadi... Sekarang ngga ada salah faham lagi kan..?" tanya gala memastikan dan di angguki oleh meta sambil tersenyum.
#Jangan jadi pembaca gelap ya tsay... Ditunggu absen jempolnya See U tomorrow