NovelToon NovelToon
BABA Untuk MAMA&ADIKKU

BABA Untuk MAMA&ADIKKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: kimshu

seorang pemuda menemukan orang yang tergeletak di pinggir jalan dengan keadaan penuh luka dan membawanya pulang kerumah.
"Baba?Baba sudah pulang?"tanya Raihan
"Apa yang kau katakan adik manis?"tanya pria asing tersebut
"kenapa Baba bicaranya aneh?"
bagaimana kelanjutannya mari kita baca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kimshu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Setelah keluar dari kamarnya Rakha menuju ruang makan untuk sarapan. Hari ini dia libur karena mau mengikuti olimpiade makanya dia diberikan waktu libur.

Rakha merasa sepi saat sarapan,mamanya sedang melayani penjual dan para adiknya sedang sekolah sedangkan si bungsu sedang bermain ke rumah tetangga.

Selesai sarapan Rakha kembali ke dalam kamarnya untuk mengambil buku yang di berikan gurunya untuk ikut olimpiade besok.

Di dalam kamar Rakha melihat uncle Ken sedang tidurdengan tenang mungkin karena efek obat yang dia minum.

Setelah mendapatkan apa yang dia cari, Rakha kembali keluar untuk belajar di ruang tengah sambil tiduran.

Namun saat mendengar ramainya di luar akhirnya Rakha keluar untuk membantu sang mama untuk melayani pembeli.

"Lho Rakha gak sekolah Tah??"tanya seorang tetangga

"Nggak Tante kebetulan hari ini libur"jawab Rakha sambil tersenyum 

"Dalam rangka opo kok libur le?"tanya tetangganya itu lagi

"Mau ada olimpiade Tante..."

"Wah awakmu Melu Tah le?"

"Alhamdulillah nggeh Tante..."

"Wahh hebat iso Melu olimpiade,tak dungakne oleh juara Yo le,belajar seng bener Ben iso mbanggakne mama e"(wah hebat bisa ikut olimpiade,saya doakan dapat juara ya nak,belajar yang bener biar bisa membanggakan mamanya)ujar tetangganya tersebut 

"Nggeh Tante terimakasih atas do'anya"ucap Rakha sambil mengatupkan tangannya di dada

"Ada yang bisa Abang bantu ma?"tanya Rakha pada sang mama

"Bisa minta tolong Abang bungkusin itu nasi pecelnya"

"Insya Allah bisa ma"ujar Rakha 

Rakha kemudian mulai membungkus nasi pecel yang sudah di bikin oleh mamanya. Sedangkan sang mama sedang mengulek bumbu untuk gado-gadonya.

Setelah selesai orang-orang mulai sepi jadi Rakha bisa masuk lagi dan melanjutkan niatnya untuk belajar.

Di ruang tengah Rakha sedang membaca buku pelajaran untuk olimpiade. Raihan pulang bermain langsung menuju ruang tengah untuk menonton.

"Abang tak syekolah?"tanya Raihan yang kaget melihat sang Abang di rumah

Raihan biarpun masih umur tiga tahun setengah namun bicaranya sudah jelas walaupun ada beberapa huruf yang masih sulit dia ucapkan.

"Abang libur Setu hari dek besok baru sekolah lagi"jawab Rakha dengan tersenyum sambil mengelus rambut Raihan 

Melihat banyaknya buku jiwa mencoret-coret Raihan meronta-ronta.

"Abang...."panggilnya sambil menunduk

"Kenapa dek?"tanya Rakha bingung dengan tingkah sang adik

"Boleh lehan minta keltas syama pensyilna?"tanya Raihan takut-takut 

Rakha yang melihat itu tersenyum ternyata sang adik menginginkan kertas dan alat tulis.

"Tentu boleh,sebentar ya Abang ambilkan dulu"ucap Rakha sambil berlalu untuk mengambilkan yang di butuhkan sang adik.

"Ini kertas sama pensilnya,Raihan bisa gunakan untuk belajar"ujar Rakha sambil menyerahkan beberapa lembar kertas HVS dan pensil 

"Talimakasyih Abang"ucap Raihan sambil tersenyum

Rakha belajar dengan tenang walaupun ada sang adik di sebelahnya. Raihan mengerti sang kakak sedang belajar sehingga dia tidak mau mengganggunya.

Raihan asyik sendiri dengan kertas dan pensilnya,dia menulis angka abjad dan juga menggambar. Apapun yang ada di dalam pikirannya dia tuangkan ke dalam kertas-kertas itu.

Sambil menulis dia sambil bersholawat,entah kenapa dia suka sekali bersholawat padahal tidak ada yang mengajari.

Rakha yang mendengar sang adik sedang bersholawat tersenyum,entah darimana adiknya itu bisa bersholawat walaupun bahasanya masih tidak lancar.

"Adek siapa yang mengajari bersholawat sayang?"tanya Rakha 

"Ayahna Zain yang ajali Abang"jawab Raihan 

Rakha ingat ayah Zain adalah seorang ustadz yang sering mengajari anak-anak seumuran Raihan mengaji setiap sorenya 

"Adek sering main sama Zain?"tanya Rakha

"Iya kalena lumahnya paling dekat dan Zain juga dak pelnah ejek adek dak punya baba"jawab Raihan

Ya Allah ternyata sebutuh itu adek kepada baba tapi siapa yang mau sama mama ya dengan banyaknya anak yang mamanya punya

Rakha berfikir ingin menjodohkan sang mama dengan uncle Ken namun apa keduanya akan mau.

Oh iya mengenai uncle Ken apa akan terus tinggal di rumahnya. Rakha hanya takut akan jadi fitnah nantinya.

Biarlah nanti akan dia diskusikan dengan sang mamanya saja bagaimana baiknya.

Hari sudah agak siang,dagangan sang mama sudah habis dan mamanya sudah mulai membereskan dagangannya.

Rakha yang melihat hal tersebut segera membantu sang mama,tak tega rasanya melihat mamanya mondar mandir sendiri.

"Mama istirahat saja dulu itu semuanya biar Abang yang beresin"ujar Rakha sambil menunjuk berabotan yang kotor.

Kanaya yang sudah capek berdiri sedari tadi hanya bisa menuruti perkataan putranya. Dia dusuk di sebelah Raihan yang sedang asyik sendiri dengan kertas dan pensilnya.

"Adek sedang buat apa sayang"tanya Kanaya sambil mengelus kepala sang buah hati

"Lehan lagi gambal kelualga kita,ini ada baba,mama,Abang,mas,kakak,mbak,Ayuk,teteh sama laihan"jawabnya dengan antusias

Kanaya yang mendengar hal tersebut merasa tercubit hatinya. Ternyata sang putra masih membutuhka sosok ayah di sampingnya.

Tapi dia tidak mau berfikir terlalu jauh,biarlah itu menjadi rahasia sang maha pemberi hidup. Jiak di beri Alhamdulillah jika memang sudah tidak ada jodohnya ya sudahlah.

Selesai Rakha membereskan semuanya dia ikut bergabung dengan mama dan adiknya.

"Mama menurut mama uncle Ken bagaimana?"tanya Rakha

"Apanya yang bagaimana?"tanya Kanaya tidak paham maksud sang anak

" Maksud Abang menurut pandangan mama bagaimana uncle Ken?"jelas Rakha

"Lumayan,ganteng juga tinggi,sepertinya juga baik"menurut Kanaya 

"Begitu ya ..."

"Hem memengnya kenapa bang?"

"Gak ada sih ma cuma tanya saja"jawab Rakha sambil nyengir 

"Ya sudah mama mau mulai masak buat makan siang kita dulu ya .."pamit Kanaya 

"Iya ma,kalau butuh bantuan Abang jangan sungkan buat manggil Abang ya ma..."jawab Rakha

"Ngapain mama sungkan sama anak sendiri"

Setelah itu Kanaya berlalu menuju ke dapur untuk mempersiapkan makan siang.

"Abang ciapa uncle Ken?"tanya Raihan yang ternyata dari tadi dia menyimak apa yang di bicarakan sang kakak dan mamanya.

"Bukan siapa-siapa nanti juga adek akan tau"jawab Rakha tak ingin memberi tahu sang adik karena takut salah paham nantinya.

"Oh....Abang dak kelja juga kan hali ini?"tanya Raihan

"Nggak Abang mau belajar seharian ini biar besok Abang bisa jawab soal,emangnya kenapa dek?"jawab Raka sambil bertanya balik

"Lehan seneng kalau Abang dak kelja jadi lehan ada temenna buat di lumah"jawab Raihan.

Biarpun saudaranya banyak namun Raihan kerap kali kesepian jika sedang pada sekolah atau kerja.

Kanaya yang mendengar obrolan putranya hanya tersenyum. Kanaya memasak untuk makan siang dan tidak lupa untuk membuatkan bubur tamu asingnya.

Kanaya berfikir tidak mungkin jika tamunya itu akan terus tinggal bersama dirinya. Dia harus segera mencarikannya kontrakan agar tidak ada fitnah di kemudian hari.

___________________

terimakasih buat yang sudah membaca 🙏🙏🙏 jangan lupa tinggalkan jejak ya....🥰🥰🥰

1
Irma Minul
good 👍
kimshu
terimakasih komennya🙏🙏🙏
Táo mèo
Thor, aku udah nggak sabar nunggu next chapter.
Arisu75
Jelas banget ceritanya!
rofik 1234
Luar biasa thor, semangat terus membuat cerita 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!