kinandhita chintya.wanita 24 tahun yang cantik dan sukses dalam karir nya.hidupnya bergelimang harta,bahkan sudah bertunangan dengan lelaki tampan,pujaan para wanita.namun seketika hidupnya berubah,disaat ia mengalami kecelakaan tunggal, dan entah terdampar dikehidupan yang sama sekali tak pernah ia bayangkan. keadaan semakin rumit,karena ia tidak mengingat apapun.AMNESIA ??.apakah ini takdir yang baik untuk nya?.apakah kehadiran pria sederhana,mampu meluluhkan hatinya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kanara yumna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tika
Kinan berdiri diteras depan.Ia benar2 menghindari Kaula sejak sarapan tadi.Kejadian semalam membuatnya kesal,malu,dan entah perasaan apa lagi.Ia ingin pergi,tapi tak tahu mau kemana.Sesungguhnya ia sangat nyaman tinggal dirumah ini.
"Sedang apa ??".
DEGH..Kaula berdiri tepat dibelakangnya.
"Aku tak bisa mengusirmu,karena sepertinya kamu sekarang menjadi kesayangan Ibuku"
Kinan tak menjawab hanya menunduk melihat jari jari kakinya.Kaula memperhatikan Kinan dari belakang, ia akui wanita itu memang cantik walaupun saat ini Kinan memakai daster milik ibunya, serta rambut sebahunya ia cepol sembarangan.Ia kemudian berdiri disamping Kinan.
"Aku minta maaf atas kejadian semalam " lanjutnya.Kinan ingin segera masuk kedalam rumah.Kejadian semalam benar-benar membuatnya malu.Namun langkahnya terhenti disaat Nina dan Raffa melambaikan tangan .
"Tante cantik ,aku dapat mobilan baru dari ayah" Raffa memamerkan mobil tersebut pada Kinan.
"Oh ya,bagus banget.Yuk main didalam "ajak Kinan, dan si bocah pun mengangguk senang. "Apa ku bilang Bang,cantik kan kayak bidadari. mantan mah lewat"Goda Nina ,saat Kinan sudah masuk kedalam rumah.
Kaula menghembuskan nafas kasar,tak seharusnya Nina mengucap kata mantan.
"Udah cantik, montok lagi,"sambung Nina mengerling nakal, dan dibalas Kaula dengan cubitan.
"Kamu anak kecil tau apa??" ucapnya kesal.
"Ich,20 tahun bukan anak kecil lah Bang,abang ja umur 30 belom nikah kelamaan jagain jodoh orang!!".Nina segera berlari masuk sebelum Kaula mencubitnya lebih keras lagi.
**
Warung kopi diperempatan jalan desa, merupakan tempat favorit kaum lelaki untuk berkumpul.Karena selain bisa menikmati kopi dan aneka gorengan atau pun kue basah,mereka bisa menghibur diri dengan bermain catur. Adapun yang bermain kartu dengan hukuman jepitan jemuran.Terkadang menjadi tempat info terbaru, atau para pengambil upah harian lepas yang mencari informasi pekerjaan.
"Eh,nak Kaula lama gak mampir"sapa Bu Nur, pemilik warung kopi.
Kaula tersenyum. "Kopinya 1 ya bu"ucapnya lalu duduk disamping Supri yang tengah asyik bermain kartu,dengan jepitan yang sampai kebibirnya.
"Bang Supri sekarang lagi sibuk gak ?" tanyanya
"Sudah 3 hari nganggur aku,kenapa mau ngasih kerjaan ??".tanya Supri menaik turunkan alisnya.
"Iya Bang,itu tanah almarhum kakek yang 5 hektar kemarin, saya minta ditebas semua "
Pembicaraan itupun menarik perhatian yang lain.
"Wah,ajak saya juga ya Kaula?" pinta Parjo. "Saya juga bisa kan ??" tambah Jumri.
"Boleh.saya minta Bang Supri mencari orang lagi. saya perlu sekitar 10 orang"jawab Kaula.
"Kapan mulai kerja??" tanya Supri.
"Ya kalau bisa besok kita mulai. Datang saja kerumah,kita mulai dari ujung perbatasan dekat sungai.Untuk lokasi yang dekat, jam istirahat kalian makan dirumah.Tapi kalau lokasi jauh,aku bawakan nasi bungkus saja,bagaimana??" tawar Kaula.
"Gampang diatur Bos Kaula" kekeh Supri. Kaula tersenyum,"Terimakasih "ucapnya.
Selanjutnya mereka pun bercerita tentang apa saja,kaula hanya mendengarkan.Saat ia menyeruput kopi hitam miliknya,pandangannya teralihkan pada mobil hitam yang lewat dan membunyikan klakson tersebut.
"Calon suami Tika,biasa hari minggu mereka pasti jalan jalan kekota.Kabarnya 2 minggu lagi menikah dan acaranya besar besaran" ucap Bu Nur.
"Sabar Kaula, semua perempuan sama saja. Selalu memilih laki-laki yang banyak duitnya. Bukan begitu Bu Nur??" tanya Supri.
"Siapa sih yang gak mau sama laki-laki kaya. Tapi anak juragan sawit itu kan sudah pernah menikah 2 kali"jawab Bu Nur