"wah ganteng banget coba aja dia suka sama gue pasti keturunan gue lebih bagus lagi orang daddy-nya Spek oppa-oppa Korea gini"hehe lumayan lah bisa ngedate sama cowok ganteng"Ucap Vhira dalam hati
Wajah datar dingin dan sifat cuek tapi aslinya bobrok apa lagi kalau soal nge halunya engak ada lawan..
"Manis banget sih apa lagi pipi chubby nya itu jadi tambah gemes deh pengen gigit"Ucap Arka terpesona
Akan kah Mereka mengetahui perasaan satu sama lain..?
Akan kah Mereka bersatu dari banyaknya rahasia yang mereka sembunyikan satu sama lain..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Hanapi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menghukum Yang Bersalah
+. Hospital
Semua berkumpul di ruang rawat Vhira karena mereka sudah tau siapa pelakunya dan Vhira juga sudah berkata akan menghukum sendiri orang tersebut sebelumnya.
"Kak kau keterlaluan aku bisa paham kalau yang lain masih ragu pada ku tapi kenapa kau juga ikut-ikutan mereka yang ingin mengetes ku"Ucap Vhira dengan nada kesal kepada Varo.Semua mata pun memandang Varo dengan tanda tanya.
"Maaf Vi kakak bukan ingin ikut mengetes mu kakak hanya tidak ingin sendirian sedangkan yang lain bawa pasangan."Jawab Varo seraya terkekeh.
"Sudah lah aku pending dulu masalah dengan kakak.Ada masalah yang lebih penting dari itu sekarang"Ucap Vhira lagi seraya mencoba bangun dari tidurnya karena dia akan menghukum orang yang cari masalah dengannya tadi lebih dulu.
"Kak Raka antar lah pacar mu pulang aku tidak yakin dia sanggup melihatnya nanti"Ucap Vhira memperingatkan.Raka menoleh ke arah arka seolah berkata"Memangnya apa yang akan kakak ipar lakukan kak .?"Arka pun hanya angkat bahu tanda tidak tau.
"Maaf nona muda apa saya tidak beloh ada disini..?"Tanya Wulan karena dia merasa harus melihat apa yang akan gadis kecil itu lakukan.Vhira menoleh melihat Wulan karena dia tidak yakin wanita itu akan tahan melihat hal kejam yang akan dia lakukan nanti.
"Apa kau yakin..?"Tanya Vhira sembari menatap Wulan.
"Biarkan saja Vi biarkan dia melihat agar kedepannya dia tidak membuat masalah yang tidak perlu.."Ucap Raka menjawab.Vhira mengangguk-anggukKan kepalanya seraya paham sedangkan Ke empat wanita lainNya hanya bisa diam karena mereka tidak ada yang berani lagi bersuara setelah tau gadis kecil yang sedari tadi mereka ganggu adalah pawangnya sang Tuan Muda Aderson
"Kak Raka kau sudah tau siapa aku apa kau yakin pacar mu akan mampu melihatnya karena yang aku tau dia wanita biasa jauh dari kehidupan kita"Ucap Vhira memperingatkan.Raka menjawab hanya dengan anggukan kepala karena sudah mengerti Vhira pun berjalan ke arah para wanita itu.
"Bisa kamu berdiri ditempat lain..?"Ucap Vhira pada Wulan dengan suara dingin dan wajah datarnya.Melihat Wulan tetap diam disana membuatnya kesal.
"Kak ajak lah wanita mu itu mendekat pada mu,aku tidak ingin menyakitinya"Ucap Vhira pada Raka
"Dan kalian..?!" Tunjuk Vhira pada Varo,Marco dan Bastian
"buat pasangan kalian berlutut.."Mereka bertiga menatap sang kakak tertuanya arka hanya mengangguk,Perintah pun dikerjakan.Dan karena tidak ingin buang waktu dan masih ada masalah utama jadi dengan cepat Vhira langsung menggoreskan belati kesayanganNya pada wajah ketiga wanita itu disambut teriak histeris dari mereka,sedangkan Wulan matanya Langsung dia tutupi dengan tangan karena tidak berani melihatnya
"Buka lah mata mu dan lihat dengan matamu kepala mu sendiri siapa kakak ipar kami dan apa akibat dari cari masalah denganNya"Ucap raka seraya memindahkan tangan Wulan dari wajahnya.Wulan pun dipaksa untuk melihat ke kejam gadis kecil itu.
"Apa yang kamu lakukan..?"Tanya weni
"Kenapa merusak wajah kami..?"Tanya rani
"Kenapa kau sekejam ini..?"Tanya Wila serentak
"Karena kalian sudah berani melirik milikku.Kanza adalah milik ku tidak ada yang boleh menginginkannya jika ada dia akan tau akibatnya.Aku sebenarnya ingin mencongkel keluar mata kalian itu tapi tidak aku lakukan karena kita sedang dirumah sakit.."Ucap Vhira dengan mata tajamnya yang menatap mereka bagaikan malaikat kematian
"Dan kau yang paling berani karena dengan santai dan tidak tau malunya mendekati milikku."Ucap Vhira lagi dengan tangan menunjuk arah Rani.
Sret..
Sekali lagi Vhira menggores wajah Rani dengan santai sembari tersenyum devil.
"Ahhhhhhhhh.. Wajah ku.."Ucap Rani histeris dan tidak lama setelah itu dia pun pingsan..
"Bawa mereka pergi."Ucap Vhira yang ditujukan untuk Bastian Marco dan Varo.Setelah Mereka pergi tinggal lah Vhira, Arka,Raka,Wulan,Aksa dan Rita
"Kak Aksa apa kau mencintainya.? Apa kau masih ingin bersamanya..?"Tanya Vhira
Deg.
"Apa kakak ipar sudah tau.."Ucap Aksa dalam hati.
"Kak jika kau mencintainya maka aku tidak akan membunuhnya."Ucap Vhira semua mata menatap padanya
"Apa perkataan ku ada yang salah.."Tanya Vhira semua diam dengan pikiran masing-masing.Karena tidak ada yang menjawab Vhira pun langsung mengeluarkan pistolnya.
Dor
Bukan dibagian jantung karena Vhira masih ingin bermain-main.Wulan jangan ditanya raut wajahnya sudah pucat seperti tidak ada darah yang mengalir,Bastian Varo dan Marco telah kembali tetap setelah Vhira menembak pistolnya.Mereka terdiam ditempat masing-masing.Vhira kembali mengeluarkan belatinya lalu dengan santai menusukkanNya pada paha Rita.Rita pun hanya diam tanpa mengeluarkan suara apa lagi jeritan membuat semua mata menatapnya seolah berkata"Bukan orang biasa".Vhira tidak menanyakan apa pun karena dia sudah mengetahui semuanya.
"Pergilah aku tidak membunuh mu karena aku masih memandang kak Aksa lalu jika setelah ini kau ingin balas dendam datang lah pada ku secara langsung.Aku akan menunggumu"Ucap Vhira setelahnya
"Jika kau ingin mengantarkannya pulang pergilah kak."Ucap Vhira lagi menatap Aksa setelah itu dia pun kembali berbaring tubuhnya cukup lelah saat ini.Aksa hanya menatap sebentar sebelum wanita itu di bawa pergi oleh beberapa orang berbaju hitam.
"Kak Aksa dia mencintai mu..! Walau benar niat awalnya tidak baik tapi sekarang dia mencintai kakak jadi jika kakak mencintainya jangan dilepaskan kak.Tidak mudah untuk mendapatkan cinta dari orang yang kita cintai tapi aku orang yang beruntung karena aku mencintai orang yang mencintai ku.."Ucap Vhira seraya memandang arka dengan senyum cerah setelah itu barulah dia ingat kalau dia sudah dikerjai oleh para adik sang kekasih
"Kenapa kalian melakukan semua ini.? Jika kalian tidak menyukai ku meragukan ku kalian bisa bicara pada ku tidak perlu melibatkan orang yang tidak bersalah, karena ulah kalian aku jadi menyakiti beberapa wanita.."Ucap Vhira dengan wajah sedihnya.Pertanyaan itu dia tunjukkan pada adik-adiknya sang kekasih mereka hanya diam tanpa ada yang berani buka suara arka yang tidak mengerti pun mendekat karena sudah melihat sang kekasih mulai badmood
"Apa maksud kamu bee.?"Tanya arka meminta penjelasan
"Kanza kau tidak tau atau hanya pura-pura tidak tahu..?"Ucap Vhira dengan dingin
"Bee.."Ucap arka berupa peringatan karena sang kekasih sudah mengunakan bahasa kasar padanya
"Apa ayank.."Ucap Vhira manja seolah tidak tau kalau arka sedang kesal karena bahasanya tadi.
"Hu baik mereka tidak perlu ikut pindah ke negara B jika kak Raka mau cukup dia saja yang ikut.Aku tidak ingin darah tinggi ku selalu naik.?!"Ucap Vhira
"Kenapa bee..?"Tanya arka
"Ayank benar-benar tidak tahu..?" Dijawab dengan gelengan kepala dari arka .
"Para wanita itu bukan lah kekasih mereka.Para wanita itu di panggil hanya untuk membuat ku kesal hanya untuk mengetes ku saja dan lebih parahnya nya lagi hanya untuk membuat ku rendah diri"Ucap Vhira kesal
"Padahal kan aku yang paling cantik aku yang paling baik dan hanya aku yang ayank cintai,benar begitu kan.? Jadi percuma saja mereka membawa wanita mana pun karena Dimata ayank cuma ada aku.Ayank engak akan tergoda sama wanita lain.Vhira benarkan ayank..?"Ucap Vhira panjang lebar dengan gaya centilnya,dijawab arka dengan anggukan kepala serta tangan yang mengelus rambut sang kekasih lalu Arka mengedarkan pandangannya melihat adiknya satu persatu ada amarah dan kecewa Dimata arka seolah dia tidak percaya adik-adiknya bisa membuat rencana seperti itu.
"Baik lah seperti perkataan mu saja bee,Hanya kita berdua saja tidak dengan yang lain."Ucap arka
"Aku ikut kak.."Ucap Raka arka menoleh pada adiknya itu.
"Kenapa Raka boleh ikut bee...?"Tanya arka penasaran
"Ayank engak liat kekasih kak Raka baik gitu."Ucapan Vhira membuat semua atensi mengarah kepada Wulan.
"Dia bukan kekasih kak Vi.."Ucap Raka mengoreksi ucapan Vhira.
"Tapi kalian kan saling suka."Ucap Vhira diakhir dengan kekehan nya Raka dan Wulan saling lirik satu sama lain.
"Kak kami minta maaf kami hanya ingin memastikan apa benar kak arka mencintai kakak ipar karena belum lama ini kakak bahkan menyuruh kami mencari tahu tentang seorang gadis,jadi kami hanya ingin melihat saja."Ucap Bastian mewakili disertai anggukan yang lain.
"Kakak minta maaf Vi sekali ini saja maafkan kakak lagi pula dia kan bukan kekasih kakak. Ya ya ya ..?"Bujuk Varo mengiba
"Sudahlah lupakan saja toh aku tidak apa-apa lalu kalian berhenti memanggilku kakak ipar."Ucap Vhira
"Rasanya aneh kalian memanggil ku seperti itu padahal umur kalian cukup jauh di atas ku."Jawab Vhira lagi sebelum arka salah paham.
"Memang berapa usia anda nona. ?"Tanya Wulan karena yang lain masih terdiam.
"16 tahun,aku masih SMA kak."Jawab Vhira
"What..?"Teriak mereka serentak membuat Vhira,arka,Raka dan Varo spontan menutup telinga.
"Bisakah kalian tidak berteriak.."Ucap arka sembari meniup Telinga sang kekasih yang berdenging.Bastian,Marco dan Aksa menatap Raka dan Varo bersamaan
"Kapan kalian tau...?"Tanya Aksa karena tidak melihat wajah terkejut mereka.
"Tunggu dulu,Jangan-jangan..?"Ucap marco sengaja men jeda kalimatnya.Dibalas anggukan dari Vhira,arka,Varo dan Raka.
"O M G.."Ucap marco setelah paham situasi,sedangkan Bastian dan Aksa masih diam belum nyambung.
"Kakak ipar ah tidak maksud ku Vi itu adalah gadis yang kak arka cari selama ini"ucap Marco lagi Bastian dan Aksa pun mengangguk-angguk mengerti.
1
2
3
"Apa..?"Teriak Bastian setelah sadar dan mendapatkan tatapan tajam dari semuanya.
"Lalu kenapa kamu menghukum rita sangat berat Vi ..?"Tanya Bastian setelah hilang terkejutnya tadi Vhira yang awal sudah tenang terlihat mengepalkan tangannya
"Seperti itu pun kau anggap hukuman berat..? Itu tidak sebanding dengan yang sudah dia lakukan.Dia membuat ku masuk rumah sakit dan dia juga sudah melukai milikku."Ucap Vhira dingin
"Apa maksud mu Vi..?"Tanya Aksa
"Wanita itu sebelumnya juga pernah menyuruh anggotanya untuk mencoba membunuh ku.."Ucap arka
"Dia itu salah satu inti dari mafia"the death"yang ingin menuntut balas atas kematian sang adik."Ucap Vhira setelah dia rasa suda cukup tenang kembali
"Lalu apa hubungannya dengan kak arka Vi.?"Tanya Varo
"Karena dia meninggal bunuh diri setelah dipermalukan oleh kakak kalian ini.."Ucap Vhira
"Kapan kejadiannya kenapa kami tidak tau.."Ucap Varo lagi
"Bukannya kalian tidak tau kalian hanya tidak ingat saja "Ucap arka. Baru saja Varo ingin kembali bertanya pintu ruang rawat Vhira diketuk
Tok
Tok
Tok
Pintu pun terbuka
"Permisi semuanya saya ingin mengecek keadaan nyonya Aderson .."Ucap dokter itu
"Silahkan dok.."Jawab arka seraya beranjak berdiri dari duduknya yang memberi ruang untuk dokter itu memeriksa sang kekasih
"Keadaan istri anda sudah membaik tuan tapi tolong jangan banyak di ajak bicara dulu ya nyonya,agar tenggorokanNya cepat sembuh dan Tuan jangan lupa untuk memberikan obat lalu makananNya jangan makan yang keras-keras dulu"Ucap dokter itu lagi
"Iya terima kasih dokter Dara.."Ucap Vhira dengan senyum manisnya
"Senyum anda manis sekali nyonya"Puji dokter Dara dibalas kekehan dari Vhira
"Baiklah kalau begitu saya permisi Tuan nyonya dan semuanya."Ucap dokter Dara meninggalkan ruangan itu diikuti suster dari belakang.Setelah itu saat Varo ingin bertanya lagi arka lebih dulu berucap
"Bee istirahat lah biar bisa cepat sembuh kita harus cepat kembali ke negara B kamu masih harus sekolah."Ucap arka tidak ingin mengingat yang tidak penting Vhira pun menurut saja karena dia juga sudah lelah tubuhnya pun masih agak lemas
"Dan kalian cepat lah selesai urusan disini jika kalian ingin ikut pindah ke negara B."Ucap arka dibalas anggukan dari semuanya.