NovelToon NovelToon
Janda Perawan

Janda Perawan

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta pada Pandangan Pertama / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: reindranovita Ristiana

Melati harus menjadi janda, sepeluh menit setelah ijab qabulnya.
Di saat yang bersamaan berita kecelakaan yang menimpa kakak nya menjadi salah satu penyebab diri nya harus kehilangan sosok ayah di dalam hidupnya.
Menjadi janda setelah ijab serta kehilangan ayah dan kakak serta kakak iparnya.
Bersama Ibu dan keponakannya
Melati pun memilih hijrah ke Ibu Kota untuk melanjutkan hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon reindranovita Ristiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 Kenangan Galuh

Galuh menyeka air matanya perlahan ,menghela nafas sesak yang mendera .

Ingatannya kembali terlempar pada kenangan masa silam .

Kenangan nya bersama dengan Mawar Jingga Lestari .

Flash Back On ....

Waktu pun berlalu ,Galuh dan Mawar pun telah menyelesaikan jenjang sekolah menengah atas mereka .

Kedua nya pun sama sama melanjutkan ke perguruan tinggian negeri di kota mereka .

"Mawaaaarrr ,,, "panggil Galuh dengan suara riang berlari menghampiri sahabatnya .

Hari ini mereka sama sama melihat papan pengumuman seleksi penerimaan mahasiswa mahasiswi baru di kampus .

"Gue keterima War ,gue keterima "ucap Galuh dengan antusias .

Mawar hanya tersenyum menanggapi ucapan sahabatnya tersebut .

"Kalau loe ,gimana ?"tanya Galuh setelah puas dengan euforia kebahagiaannya akibat di terima di perguruan tinggi incarannya .

"Di terima dong "sahut Mawar sambil menaik turunkan kedua alisnya dan tersenyum menyeringai kearah Galuh .

"Sumpeh loe "sahut Galuh .

"Yeeeaaayyy ...."

Kedua sahabat itupun saling berpelukan dan melonjak lonjak sebagai ekspresi kegembiraan mereka sebab di terima di perguruan tinggi yang sama .

Mereka pun mulai menjalanu hari hari sebagai mahasiswi di salah satu kampus negeri di kota mereka .

Waktu pun terus bergulir ,tahun pun mulai berganti .

Menjelang kelulusan Galuh pun menikah dengan Galih pemuda yang di jodohkan oleh orang tua nya yang juga merupakan ketua kelas nya dulu sewaktu masih SMA .

Semenjak menikah Galuh pun juga mulai mengubah penampilannya ,menggunakan jilbab untuk menutup kepala dan rambutnya dan mulai menjaga sikap dan tutur bicaranya .

Tak lama berselang ,enam bulan setelah pernikahan Galuh ,Mawar pun melangsungkan pernikahannya dengan Asoka ,

Kakak tingkat yang di kenalnya ketika ada seminar di kampus .

Waktu bergulir ,pun akhirnya Galuh harus berpindah tempat tinggal dari kampung tersebut .

Sebab Galih mendapatkan kenaikan jabatan dan mutasi kerja .

Galuh pun berpamitan pada Mawar sahabatnya .

"Aku pergi dulu ya war ,".

"Jangan lupa ,kasih aku kabar kalau ada apa apa "ucap Galuh memeluk erat tubuh sahabatnya tersebut .

"Kamu hati hati ya di sana ,di tempat orang tidak ada saudara ,tidak ada kerabat ,tidak ada teman ".

"Jaga diri baik baik ,jangan lupa juga berkabar jika sudah sampai "pesan Mawar yang di angguki oleh Galuh .

"Galih ,titip Galuh ya ,tolong jaga dia "ucap Mawar beralih menatap pada Galih .

Pria itu pun mengangguk ,menyetujui ucapan Mawar .

Setelah berpamitan Galuh dan Galih pun akhirnya pergi meninggalkan kampung halaman mereka .

Flash back Off

.

.

.

.

.

.

Galih mengelus bahu Galuh pelan ,menyalurkan energi menenangkan pada istrinya tersebut .

Galuh masih terisak ,air mata yang sesekali menetes pun di usapnya dengan cepat .

"Mama ,benar benar tidak menyangka pa ,nasib Mawar akan berakhir seperti itu ,hiks ...".

"Mama ,benar benar menyesal tidak bisa menemani dia di saat terakhir ,,,hiks ".

"Kenapa Mawar tega meninggalkan kita semua pa ,,,hiks mama ,hiks ,mama , ....".

Galuh pun kembali tergugu ,saat teringat semua kenangannya bersama Mawar .

Air mata yang tadi sudah berhenti menetes pun tak urung jatuh lagi .

Di tumpahkannya segala tangis kesedihannya tentang Mawar pada dada suami nya Galih .

"Sabar ma ,".

"Igstifar ,ingatlah yang bernyawa pada akhirnya pun akan meninggal juga ".

"Mungkin sudah menjadi garis takdir Mawar harus meninggal dengan cara seperti itu ,tidak perlu di tangisi ,tidak perlu di sesali ".

"Lebih baik ,kita kirimkan doa sebanyak banyak nya ,agar arwahnya tenang di sana "nasehat Galih menatap kearah Galuh dengan lembut .

"Yuk ,kita jamaah ,setelah itu kita kirim doa untuk Mawar ,Asoka dan Paman Surya "ucap Galih mengurai senyum dan mengulurkan tangan kearah Galuh .

Galuh pun tersenyum dan menyambut uluran tangan suaminya .

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Suara tangis Gendis pun menginterupsi .

Galuh yang sedang menyiapkan makan malam pun ,segera mematikan kompor dan bergegas meng hampiri putri bungsu nya .

Senyum Galuh pun terkembang ,tatkala melihat Gendis telah tertawa tawa di dalam gendongan papa nya .

Di sampingnya berdiri Gibran ,si putra sulung sambil menggandeng tangan papa nya .

"Anak mama ,kebangun ya ,".

"Yuk ,sini sama mama ,habis itu kita mandi ya "ucap Galuh meraih Gendis dari gendongan papanya .

"Makasih ya pa ,"ucap Galuh tersenyum mengangguk kearah Galih .

"Pekerjaan papa sudah selesai kah ?"tanya Galuh pada Galih sebelum melangkah ke kamar mandi sambil menggendong Gendis .

Galih hanya tersenyum lalu menganggukkan kepala .

"Abang sama papa dulu ya ".

"Mama mau mandiin dedek Gendis "ucap Galuh mengacak pelan rambut Gibran .

Yang di balas anggukan oleh Gibran .

Setelahnya Galuh pun segera memandikan Gendis karena hari pun mulai sore menjelang petang .

Setelah selesai memandikan dan menggantikan baju Gendis ,

Galuh pun segera menyiapkan makan malam .

Galuh tak pernah berhenti bersyukur sebab di karuniai keluarga yang harmonis dan saling menyayangi .

Sebelum terlelap tak lupa kembali di kirimkannya lantunan doa untuk sahabat nya ,lalu setelahnya Galuh pun terlelap dalam pelukan sang suami tercinta .

.

.

.

.

.

.

.

Melati tersenyum puas dan menatap dengan bangga hasil masakan eksperimen baru nya .

Menu baru untuk menjadi salah satu menu di restoran milik Ander .

"Bagaimana paman ?"tanya Melati dengan nada antusias ,menanti dengan tidak sabar komentar chef Rahmat yang baru saja mencicipi menu masakannya .

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

Melati masih sabar menunggu dengan reaksi jawaban chef Rahmat setelah mencicipi menu baru yang dia buat .

Terlihat wajah Melati melihat dengan penuh harap dan menanti dengan cemas akan jawaban dan pendapat dari chef Rahmat .

"Gimana paman ?"

"Euhm , "alis chef Rahmat saling bertaut .

Kembali mengambil makanan hasil olahan dari Melati dan mengunyahnya .

"Hmmmmm ,,,,ini enaknya lebih dari kata enak banget Mel ,hahahahha ....".

"Wah ,wah wah bisa bisa sebentar lagi kamu bisa di angkat menjadi kepala chef ,seperti paman "ujar jawab chef Rahmat sambil tertawa jenaka .

"Aiihh ,paman mana mungkin seperti itu ,lagipula Melati mana ada skill agar layak di angkat jadi chef paman ".

"Sudah bisa bekerja di sini dan bisa punya kesempatan menjadi asisten paman saja ,rasanya Mel sudah bersyukur paman ,"

"Hmmmm ,kamu terlalu merendah Mel ,paman tau kamu punya bakat dan paman juga tau ,kamu punya kemauan untuk belajar dan berusaha dengan keras "ujar chef Rahmat .

Kembali menyendok makanan yang tadi di olah oleh Melati .

"Paman justru senang jika ada yang bisa seperti paman di restoran ini ".ucapnya lagi .

"Hmmmm ,sepertinya aku tertinggal sesuatu "ujar Ander yang tiba tiba sudah datang ,menyenderkan bahunya pada kusen pintu,dan melipat kedua tangan di depan dada .

Tatapanny tajam menatap kearah Melati dan juga chef Rahmat kemudian melangkah maju kearah keduanya .

Chef Rahmat pun segera menunduk hormat pada Ander .

"Apa kau baru saja mencoba membuat menu baru ?"tanya Ander mencondongkan wajahnya sehingga berada tepat di belakang telinga Melati .

Membuat gadis itu pun sedikit terkesiap dan segera menjauhkan wajahnya .

"Euhhmm ,ya ,a ..a..ku ..punya menu baru "ucap Melati dengan sedikit terbata .

"Suapi aku "ucap Ander tiba tiba

Tangannya pun mengambil gawai miliknya dari dalam saku celana dan mulai sibuk menekan tombol tombol angka yang ada di gawai tersebut .

"Heh ".

"Suapkan makanan yang baru kamu buat itu ke dalam mulut ku ".

"Kamu lihatkan ,tanganku sedang sibuk "ujar Ander menatap tajam kearah Melati .

"Oh ,eh iya "sahut Melati ,lalu segera menyuapkan menu baru yang dia olah ke dalam mulut Ander .

Di samping chef Rahmat yang melihat itu semua pun hanya menahan tawa yang ingin pecah .

Sebagai orang yang sudah punya cukup pengalaman .

Chef Rahmat tau ,Ander hanya sedang mencari perhatian dari Melati .

Dering bunyi ponsel milik Melati pun ,menginterupsi kegiatannya yang sedang menyuapkan makanan pada Ander .

"Maaf ,saya angkat telfon dulu "ucap Melati ,meletakkan sendok di atas piring dan mengambil gawainya dari dalam saku apron yang di gunakannya .

Berjalan sedikit menjauh lalu menggeser tombol bergambar telfon berwarna hijau tersebut keatas .

📲📞 Assalamualaikum ,hallo ,iya bu

📱📞 Waalaikum salam ,Mel

📱📞 Bisakah Mel izin pulang sekarang ,

📱📞Adel badannya demam tinggi .

📱📞Dia juga muntah muntah terus dari tadi .

Beritahu bu Fatma melalui sambungan telfon pada Melati .

Mendengar hal itu ,Melati pun segera meminta izin pada Ander untuk pulang lebih cepat .

Setelah sambungan telfonnya berakhir .

"Paman ,Ander ".

"Bolehkah Melati ,izin pulang cepat hari ini ?"tanya Melati dengan nada memohon .

"Ada apa ?".

"Apa ada masalah?"tanya Ander melihat kearah Melati .

Terlihat raut cemas dari wajah gadis tersebut .

"Adel ,demam dia juga muntah muntah dari tadi ".

"Melati dan Ibu ,bermaksud membawanya kerumah sakit ".beritau Melati pada chef Rahmat dan Ander .

"Kalau begitu ,ayo !".

"Aku antar kamu pulang !"ucap Ander melangkah menuju pintu dapur .

"Tapi ?".ucap Melati tertahan .

"Sudah !".

"Ayo ,cepat !".

"Adelia ,harus segera di bawa ke rumah salit bukan ?"ujar Ander ,menoleh kearah Melati .

Gadis itu pun akhirnya mengangguk ,lalu bergegas menyusul Ander yang sudah jalan terlebuh dahulu menuju mobil nya yang terparkir di samping restoran .

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Begitu tiba di rumah dan membuka pintu .

Melati segera menghampiri Ibu nya yang sedang menggendong Adelia yang rewel karena demam .

Sesekali bu Fatma berjalan mondar mandir ,demi menenangkan cucu nya yang sedang rewel .

"Masha ALLAH bu ,bagaimana keadaan Adel ?"tanya Melati dengan wajah cemas .

Di raba nya kening Adel yang terasa panas .

"Dari tadi rewel terus Mel ,".

"Bahkan susu nya yang tadi dia minum pun dia muntahkan ".jawab bu Fatma ,sambil mengayun ayunkan Adelia dalam gendongan .

"Kalau begitu,kita segera ke dokter bu ".

"Biar dokter bisa memeriksa dan kita segera tau Adelia sakit apa "ucap Ander yang sudah berdiri di belakang Melati .

Bu Fatma dan Melati ,hanya mengangguk ,mereka pun segera bergegas membawa Adelia ke dokter .

Dengan diantarkan oleh Ander .

.

.

.

.

.

.

.

.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!