NovelToon NovelToon
Cinta Untuk Sekali Lagi

Cinta Untuk Sekali Lagi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Cinta Murni
Popularitas:503
Nilai: 5
Nama Author: Aninda Peto

Aulia Aisha Fahmi Merupakan sepupu Andika, mereka menjalin cinta tanpa sepengetahuan orang tua mereka. Andika adalah cinta pertama Aulia dan ia begitu mencintainya. Namun, kejujuran Andika pada ayahnya untuk menikahi Aulia ditentang hingga Andika perlahan-lahan hilang tanpa kabar.

Kehilangan Andika membuat Aulia frustrasi dan mengunci hatinya untuk tidak menerima pria lain karena sakit di hatinya begitu besar pada Andika, hingga seorang pria datang memberi warna baru di kehidupan Aulia... Akankah Aulia bisa menerima pria baru itu atau masih terkurung dalam masa lalunya.

Penasaran dengan kisah selanjutnya, yuk ikuti terus setiap episode terbaru dari cerita Cinta untuk sekali lagi 😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aninda Peto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 13

"Menikmati kesendirian seperti yang sudah-sudah. Hanya, kali ini sedikit berbeda, kurasakan jiwa lain yang sedang membersamai kesendirianku"

Siang hari, setelah menyelesaikan seluruh rangkaian kerja bakti di sekolah, sebagian siswa memilih bermain bola voly, bulu tangkis dan ada yang menghabiskan waktunya di pantai, sebab lokasi sekolah SMA Negeri 4 Waesala itu berada tak jauh dari pantai dan ada banyak sekali pepohonan mangga maupun kelapa bertebaran di sekitar bangunan sekolah bahkan pohon buah-buahan lainnya milik warga setempat.

Aulia memilih duduk di gazebo depan kelasnya sembari memanjakan matanya menatap teman-teman sekolahnya yang tengah asik bermain di bawah terik sinar matahari.

Sesekali bibirnya ditarik ke atas membentuk lengkungan lebar, ia tersenyum dan ingin merasakan bermain di bawah terik matahari. Namun, ia tidak memiliki bakat untuk bermain voli, tangannya akan selalu merasakan sakit saat bola mengenai lengannya itulah sebabnya ia tak berani, dan lebih memilih untuk tetap diam.

"Lia, lulus nanti apa kamu akan kuliah?" Seseorang bertanya padanya, ia pun menoleh ke arah pemilik suara.

"Yah tergantung, kalau punya uang... Kalau kamu gimana Serly?" Jawab Aulia apa adanya, ia pun mengajukan pertanyaan yang sama pada perempuan yang duduk di hadapannya.

"Kalau aku sih langsung kerja aja, kamu tahu sendiri kan biaya kuliah sangat mahal, sulit bagi orang tuaku membiayai ku apalagi dengan pekerjaan sebagai petani" Jelasnya panjang lebar. Aulia hanya mengangguk mengerti. Memang benar yang dikatakan Serly, ada banyak sekali pengeluaran yang harus dibayarkan, mulai dari tempat tinggal, uang kuliah maupun uang makan, mungkin jika diberi kesempatan untuk kuliah dengan beasiswa ia pasti akan menerimanya. Namun, mengingat untuk memperoleh beasiswa bukanlah pekerjaan yang mudah, sangat sulit dan harus bersaing dengan yang lain.

"Semoga segala urusanmu selalu dimudahkan dan ingatlah untuk tetap semangat" Ucap Aulia dengan nada tulus, dan tampak wajahnya yang berseri-seri membuat teman wanitanya mengangguk dan ikut tersenyum mendapatkan motivasi dari Aulia.

Sesaat, suasana di sekitar menjadi hening, tatapan Aulia memandang kosong ke depan, entah apa yang tengah dibayangkan oleh perempuan muda itu.

Di sisi lain, seorang perempuan dan seorang laki-laki sedang berseteru di pantai yang tak ada seorang pun di sana, hanya mereka dengan suasana memanas.

"Jika kamu tidak segera memutuskan hubunganmu dengan Aulia, aku akan melaporkan hal ini kepada Tante Rani!" Ucap Seorang perempuan yang memiliki potongan rambut Wolf cut tengah menatap tajam ke arah pria di depannya bahkan jari telunjuknya menunjuk wajah pria itu.

"Kau mengancam ku?" Ucap pria itu yang merupakan Ryan, ia menatap tajam perempuan di depan matanya itu, ia sangat membenci seseorang yang berdiri di depannya karena berani mengatur kehidupan percintaannya.

"Tak ada seorang pun yang bisa mengatur perasaanku apalagi sampai melarangku untuk berhubungan dengan Aulia, dia adalah wanitaku jangan coba-coba kau mengusiknya, jika kamu berani menyentuhnya bahkan seujung kukunya pun aku akan membuatmu menyesal. Dara, kuharap kau bisa memahami kata-kataku ini!" Bisik Ryan dengan suara datar lalu meninggalkan Dara yang tengah menahan emosi, ia mengepalkan tangannya dan menghentakkan kakinya merasa dongkol.

"Sial! Semua ini gara-gara perempuan jalang itu, aku pasti akan memberikan pelajaran awas saja kau" Batin Dara Menggertakan giginya.

Ryan berhenti di kejauhan tatkala matanya tertuju pada sosok perempuan yang mengisi hatinya, ia melebarkan senyum di bibirnya lantas berjalan tergopoh-gopoh menghampirinya, sesungguhnya hatinya sudah sangat rindu, sedetik tidak bertemu membuatnya tak mampu menahan rindu yang menyiksa batin, lantas bagaimana jika sudah tidak berada di dunia yang sama?

Kakinya berhenti sejenak menatap wajah rupawan sang kekasih dari samping terlihat sangat memesona, apalagi jika melihatnya secara keseluruhan. Oh hati pria itu sedang berbunga-bunga seperti sakura yang bermekaran di akhir Maret. Namun, ia melihat ekspresi wanitanya tak biasanya, litani kesedihan tampak jelas di wajah perempuan itu yang tengah duduk seorang diri.

"Tersenyumlah dan jangan biarkan suatu hal merebut senyummu dari bibirmu" Bisik seorang pria dengan nada lembut dan juga halus. Aulia menoleh mendapati prianya tengah menatapnya penuh cinta. Namun, ada sedikit kekhawatiran yang dipancarkan dari kornea mata hitam milik Ryan.

"Apakah seperti ini?" Tanya Aulia melebarkan senyumannya. Ryan mengangguk pelan sembari menyentuh dadanya yang terasa aneh.

"Aku tidak ingin melihatmu bersedih tetapi aku juga tak mampu menahan debaran dahsyat pada jantungku saat melihat senyumanmu yang memesona" Masih dengan posisi memegangi tengah dadanya tepatnya di sisi kiri.

"Kamu menggombal lagi, untung tidak ada orang yang mendengarnya" Tutur perempuan itu memutar bola mata malas, menghadapi prianya yang penuh dengan gombalan sastra, yang mampu membuatnya malu setengah mati.

"Hahahaha, aku memang sedang menggombalmu tetapi setiap gombalan yang kuberikan adalah situasi yang berasal dari hati, tak ada sedikit pun dusta yang melekat di dalamnya... Aku mencintaimu, sungguh-sungguh mencintaimu" Jelas Ryan tertawa kecil melihat ekspresi lucu Aulia. Perempuan itu sedang celingak-celinguk memastikan tak ada orang di sekitarnya, jujur saja ia menyukai setiap untaian kata yang terlontar dari mulut Ryan, yang mendeskripsikan betapa besar perasaannya pada Aulia, akan tetapi ia juga merasa malu jika sampai ada yang mendengar kalimat tersebut. Hal itu akan menjadi bulan-bulanan teman-temannya dan ia tidak ingin hal itu terjadi.

Dari jauh, Dara melihat interaksi Ryan dan Aulia yang semakin intens membuat perempuan itu mendelik jengkel bahkan sorot matanya memancarkan kebencian yang teramat sangat.

"Kita telah dijodohkan sejak kecil Ryan, bagaimana bisa kau memilih Perempuan lain sementara kita sudah saling kenal saat kita bayi... Aku tidak pernah rela kamu di ambil oleh perempuan itu, aku akan memperjuangkanmu bahkan bila harus menjadi orang jahat, aku tetap melakukannya" Ucapnya dengan penuh keyakinan dan tekad yang kuat.

Dara telah dibutakan oleh nafsu yang dianggap sebagai cinta, padahal cinta tidak akan merenggut kebahagiaan dari seseorang yang dicintai, bahkan harus dengan ikhlas melepasnya jika dia tidak ditakdirkan bersama. Namun, banyak sekali kesalahan pemahaman tentang cinta. Orang-orang menganggap bahwa cinta harus diperjuangkan bahkan, jika nyawa taruhannya itu adalah pengorbanan yang sepadan.

Cinta yang saat ini adalah cinta yang dilandasi ambisi dan kekuatan jahat menyelimuti, tak ada lagi kasih sayang yang ada hanyalah sebuah kehancuran

"Auli..." Panggil Ryan dengan tatapan penuh isyarat, lalu Aulia pun menengok hingga kedua mata mereka saling bertemu. "Jika suatu saat nanti atau dikemudian hari akan ada rintangan di dalam hubungan kita, percayalah aku akan selalu memperjuangkanmu sebagaimana aku berjuang untuk mendapatkanmu" Sambungnya lagi membuat Aulia menatap dingin.

"Aku terlalu lelah bila harus kembali hidup dalam lengkara cinta, jangan kau patahkan sayapku di saat aku mulai perlahan-lahan mengepak sayap yang kau berikan... Ryan, aku tidak ingin merasakan hubungan seperti yang dirasakan bentala pada nabastala" Ucap Aulia penuh lirih dengan tatapan sayu bermohon pada pria di depannya.

.

.

.

.

.

Lanjut part 14

1
Agus Tina
Baguus
Aninda Peto: makasih kak
total 1 replies
Dair Kasma
suka paragraf pertama
Dair Kasma
lanjut
Dair Kasma
aku suka kata diksi yang digunakan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!