Bercertia tentang anak laki2 yang segala kelebihannya di sembunyikan oleh teman masa kecilnya
Ketika SMP mereka pun mulai berpacaran, namun selama hubungan mereka. Anak laki2 itu justru malah di perlakukan seperti babu.
Puncaknya ketika SMA, anak laki2 itu kerap kali di buat layaknya seperti anjing peliharaann yang selalu patuh dan menurut pada gadis teman masa kecilnya itu.
Namun, setelah sekian lama di posisi itu, anak laki2 itupun akhirnya merasa muak dan memutuskan gadis teman masa kecilnya itu.
Bagaimana kira2 kehidupan anak laki2 itu setelah putus dari teman masa kecilnya itu..?
Yuk simak ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizSlide, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 : Flashback..
Sedikit Flashback ke masa ketika Seiji masih duduk di sekolah dasar.
Hari itu adalah perlombaan lari di festival olahraga di tempat Seiji bersekolah. Saat itu Seiji sedang senang2nya dengan olahraga karena dirinya terlahir dengan mewarisi kemampuan ayahnya yang juga sangat pandai dalam berolah raga.
Saat itu Seiji berhasil menjadi juara di sekolah mereka setelah mengalahkan pesaing lainnya yang bahkan usia dan kelas mereka dua tingkatan diatasnya.
Seiji sangat senang dan bahagia atas kemenangannya saat itu, dan murid memberinya selamat. Namun Yuki(mantan) justru nampak sangat tidak senang dengan itu.
Dia langsung menarik Seiji untuk pergi dari kerumunan murid2 yang memberinya ucapan selamat dan membawanya menuju ruang kelas yang sedang sepi.
"Apa yang kau lakukan Seiji.." ucap Yuki marah
"Eh..? Tapi, aku kan menang.. bukannya kamu harusnya senang..?" ucap Seiji bingung
Yuki langsung menyambar medali kemenangan yang tengah di pegang Seiji lalu membantingnya kelantai dan menginjaknya.
Seketika perasaan Seiji hancur dan tidak dapat berkata apa2.
Saat itu Yuki berkata..
"Aku tidak suka kau jadi pusat perhatian anak2 lain.."
"Kamu itu sahabatku, dan kamu cuma boleh menunjukan kemampuan mu itu di depanku saja.."
"Apa aku mengerti..?" bentak Yuki
Seiji yang masih merasa hancur hanya diam dan tidak menjawab perkataan Yuki.
..
Ketika SMP, hal serupa kembali terjadi. Namun Seiji melakukan itu karena ada ayah, ibu dan kakaknya yang kebetulan datang ke festival olahraga sekolah mereka untuk menyaksikan Seiji bertanding.
Ketika di garis start Seiji sempat bingung harus bagaimana, dia masih ingat kejadian saat SD dimana Yuki sangat marah padanya dan menginjak2 medali kemenangan yang susah payah di raihnya.
"Ayo nak, kau pasti bisa.." teriak ayahnya
"Jangan menyerah nak, keluarkan semua kemampuan.." teriak ibunya
"Ayo kalahkan mereka, adikku pasti nomor satu.." teriak Kyoko
Melihat keluarga yang sangat dicintainya repot2 datang untuk memberinya semangat membuat Seiji tidak ingin mengecewakan mereka. Dan melupakan kejadian di masa SD yang sebelumnya membuat dia ragu.
Perlombaan pun di mulai..
Sejak start Seiji langsung memimpin, di 100 meter pertama dia terlihat bersaing ketat dengan seorang kakak kelas yang juga ikut klub lari di sekolah mereka.
"Maju Seiji, kalahkan dia.." teriak ayahnya
Sampai di jarak 150 meter, posisi mereka masih imbang.
Mendengar sorakan dari sang ayah membuat Seiji menjadi semakin bertekad untuk menang.
Di jarak 250 meter Seiji mulai memimpin dengan jarak yang sangat tipis.
"Ayo anakku kau pasti bisa.." teriak ibunya
Mendengar sang ibu menaruh harapan padanya membuat Seiji benar2 lupa dengan kejadian ketika dia SD.
Sayangnya di jarak 300 meter, lawannya kembali berhasil kembali menyamakan posisi dan mereka kembali sejajar satu sama lain.
Kyoko yang melihat itu langsung berteriak memberi semangat pada adiknya.
"Seiji, kau pasti bisa.. Kakak akan memelukmu jika kau menang.." teriak Kyoko dengan wajah ceria dan senyuman lebar di wajahnya
Melihat ekspresi kakaknya membuat Seiji kembali terbakar semangat dan semakin membulatkan tekadnya untuk menang.
Bahkan dia lupa dengan konsekuensi dari Yuki yang pasti akan sangat marah padanya karena melanggar perintahnya.
Setelah semua dukungan yang dia terima, akhirnya dia pun berhasil keluar menjadi pemenang dan Kyoko langsung memeluk adik tercintanya di hadapan semua orang.
Yuki yang melihat Seiji jadi pusat perhatian orang2 dari kejauhan pun murka dan bersiap untuk memberi hukuman untuk Seiji di kemudian hari.
Benar saja, beberapa hari setelahnya Seiji mendapat hukuman dari Yuki untuk menunggunya di luar restoran yang sedang hujan lebat ketika Yuki dan teman2nya sedang makan bersama disana.
Itu adalah kali pertama Seiji hujan2an karena perintah pacarnya(mantan) nya kala itu.
...
Kembali ke pertandingan Seiji dan Tatsuya saat ini di sekolah yang kini sudah mencapai jarak 250 Meter.
Seiji tidak sengaja mengingat kembali momen2 dimana dirinya di hukum oleh Yuki. Itu membuat kecepatan lari Seiji sedikit berkurang karena rasa trauma nya yang tiba2 muncul
Terlebih dia mengingat ketika Yuki membanting serta menginjak2 medali kemenangannya saat SD dan ketika Yuki memerintahkannya menunggu di luar restoran meskipun sedang turun hujan lebat.
Itu benar2 membuat trauma di hati Seiji muncul, sehingga menganggu nya. Dia lupa kalau saat ini perlombaan yang sedang dia lakukan mempertaruhkan hubungannya dengan Karin di masa depan.
Karin dan yang lainnya terus memberi dukungan pada Seiji supaya dia menang.
"Seiji kau pasti bisa..!!" teriak Karin
"Ayo maju..!!" teriak Kenji
"Jangan menyerah Seiji..!!" teriak Miki
Namun rasa trauma yang begitu mendalam muncul di fikiran Seiji membuatnya tidak dapat berlari dengan baik.
Bahkan di jarak 280 meter dia sudah tertinggal beberapa meter dari Tatsuya.
Tentu tertinggal satu meter saja sudah sangat sulit, mengingat Tatsuya adalah seorang pelari andalan dari sekolahnya itu sendiri.
...-100 meter.....
Kini Tatsuya sudah mencapai jarak 300 meter dan menyisakan sprint lurus di 100 meter terakhir tapi Seiji masih tertinggal beberapa meter di belakang Tatsuya.
Mengetahui kalau Seiji tertinggal membuat Karin mulai merasa sedih dan terlihat ada sedikit air mata berlinang di tepi matanya.
Karin merasa frustasi melihat Seiji yang tertinggal dari lawannya, dia semakin menyadari kalau dirinya sudah menyukai Seiji saat ini.
Dia pun berteriak sekuat dan sekeras yang dia bisa..
"Jangan sampai kalah Seiji..!!" teriaknya
Entah bagaimana, teriakan Karin terdengar oleh Seiji dan kembali menyadarkannya.
"Sial, bagaimana bisa aku mengingat hal itu. Yuki sudah bukan siapa2 lagi bagiku, kenapa juga aku harus takut dia marah.." ucap Seiji dalam hatinya
Seiji kembali fokus pada pertandingan yang tengah di hadapinya. Dia melihat kalau dirinya tertinggal beberapa meter dari Tatsuya yang berlari di depannya.
"Maju Seiji..!!" teriak Kenji
"Kau pasti bisa..!!" teriak Miki
Mengetahui kalau Karin, Miki dan Kenji bersorak untuknya. Seiji kembali bersemangat dan mempercepat larinya yang kini tinggal kurang 85 meter dari garis finish.
...-85 meter...
Nampaknya Tatsuya terlalu mem-presure dirinya sejak awal sehingga lalai dalam menjaga stamina miliknya. Dia mulai terlihat sedikit kelelahan dan larinya pun mulai melambat.
Seiji menyadari kalau Tatsuya mulai sedikit melambat.
"Bagus, dia mulai kelelahan.." ucap Seiji dalam hatinya
Karena dirasa staminanya masih cukup, Seiji langsung mempercepat larinya untuk mengejar ketertinggalannya dari Tatsuya yang kini kurang 70 meter dari garis finish.
...-70 meter...
Karin sangat khawati melihat Seiji yang masih tertinggal dari Tatsuya, dia semakin cemas karena memikirkan jika sampai Seiji kalah maka kesempatan mereka untuk bersama menjadi sulit mengingat taruhan yang di buat Seiji bersama Tatsuya.
"Jangan kalah..!!" teriak Karin sekuat tenaga
Seiji melihat dengan jelas ketika Karin berteriak padnya sambil meneteskan sedikit air matanya.
Seketika Seiji kembali teringat ketika Karin, Miki, Yuri dan Kenji mengajaknya pergi karaoke bersama2 beberapa hari yang lalu.
...-65 meter.....
Dia merasa sangat senang dan bahagia saat itu, karena dia akhirnya menemukan tempat yang baginya sangat menyenangkan bersama mereka semua..
...-60 meter.....
Tanpa sadar perasaan itu membuatnya semakin bersemangat dan larinya semakin cepat.
...-50 meter.....
Tatsuya masih memimpin dengan jarak dua meter dari seiji di sisa 50 meter terakhir, namun staminanya hampir terkuras habis.
Ditambah sejak awal pertandingan Tatsuya beberapa kali menoleh kearah Seiji yang terus membayanginya dengan jarak beberapa meter dan semakin mendekat dia akhir.
Itu menjadi tekanan tersendiri bagi Tatsuya.
...-45 meter.....
Ditambah sejak 100 meter terakhir dia melihat Karin begitu bersemangat memberi dukungannya pada Seiji yang membuatnya semakin merasa tertekan.
Sejak saat itu Tatsuya baru sadar kalau dirinya sudah lengah karena ter-presure karena beberapa kali menoleh dan terus di bayang2i oleh Seiji.
kukira cinta, ternyata permisi ya..