Kaisar Yang shi yang mendatangi peramal sakti, untuk meramalkan nasib putra mahkota. peramal sakti tersebut menyebutkan kalau putra mahkota akan menikah dengan putri jenderal yang ada diperbatasan selatan negeri Yang shi, tapi seluruh negeri Yang shi tak tahu kalau jenderal tersebut memiliki dua anak kembar, mereka berdua terpisah oleh waktu dan tempat yang berbeda.
Dan saat itu juga saudara kembarnya datang dengan menggunakan jam waktu milik mamanya, dia datang dari masa depan untuk tinggal bersama saudaranya.
Bagaimana cerita si kembar tersebut?, siapa diantara mereka berdua yang akan menjadi putri mahkota?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 11.Perselisihan.
Di aula utama kediaman keluarga Lou, keributan tersebut sudah terdengar di telinga paman dan bibi Xin qian.
Mereka berdua yang bertubuh lemas karena obat yang diberikan oleh Xin xin, dengan tertatih-tatih mereka berdua berjalan kearah aula utama.
Mereka berdua yang melihat putri mereka Li yang, yang menangis memohon ampun kepada Xin qian yang saat itu dia dirangkul oleh Shi.
Mereka berdua lalu mendatangi Li yang, dan meminta anaknya untuk berdiri.
"Jangan seperti ini nak!, sebenarnya apa yang sudah terjadi? " Tanya ayah Li yang.
Dari belakang Xin xin menceritakan, yang sudah terjadi kepada mereka berdua. Dan semua perbuatan yang dilakukan Li yang pada Xin qian, mereka berdua yang terkejut melihat Xin qian ada dua.
Apa lagi dia tahu semua perbuatan Li yang yang sudah mereka coba tutupi, mereka berdua tidak percaya kalau saudara kembar Xin qian masih hidup.
"Bagaimana bisa komandan?, seingatku adik ipar pergi membawa kembaran Xin qian yang saat itu terkena wabah cacar. Orang yang terkena wabah tersebut pasti sudah meninggal, apa lagi anak kecil seusia Xin xin waktu itu? " Ucap ibu Li yang.
"Tapi bi, lihat aku masih bisa berdiri didepan kalian semua. Dan saya ini bukan hantu, jika tidak percaya bibi bisa pegang aku! " Ucap Xin xin.
Bibi pun memegang wajahnya, dan dia sudah yakin bahwa Xin xin adalah manusia. Dan menghapuskan keraguan kepada dirinya.
Mereka berdua memohon untuk tidak menghukum putri mereka, dan meminta kepada Xin qian sambil menangis. Mereka meminta ampun, agar tidak memperpanjang masalah ini lagi.
Karena hati Xin qian yang tidak tega melihat kerabatnya memohon kepadanya, maka dia pun memaafkan dirinya.
Xin xin pun yang kesal dengan sikap Xin qian yang terlalu baik hati, dia pun langsung pergi dari aula utama.
"Buat apa aku berada disini!, Dan juga maafkan aku telah membuat kalian bolak-balik ke kamar mandi, tapi jika kalian membuat masalah lagi untuk kami berdua kalian akan menerima balasan ku dua kali lipat dari yang kalian lakukan! " Ucap Xin xin dengan tegas.
Setelah mengucapkan kata-kata itu, dia langsung pergi dari sana. Xin qian yang melihat saudaranya yang kecewa terhadap keputusannya, maka dia berusaha mengejar Xin xin yang berjalan kearah kamarnya.
Dan komandan Bo meminta mereka tidak membuat masalah dengan putri jenderal Lou, karena jenderal Lou dalam perjalanan kembali ke ibukota.
Mau tidak mau mereka bertiga menuruti ucapan komandan Bo, dan meminta Shi kembali ke penginapan mereka.
Dalam perjalanan Shi yang mengkhawatirkan keadaan mereka, tapi dia ditenangkan oleh komandan Bo.
"Kamu jangan cemaskan gadis-gadis itu!, asalkan ada Xin xin dekat Xin qian mereka tidak bisa macam-macam pada dirinya" Ucap komandan Bo dengan tenang.
"Komandan benar, Saya melihat Xin xin seperti melihat jenderal Lou versi wanita. Tegas, cerdas dan berani sangat berbeda dengan Xin qian" Ucap Shi.
"Tunggu dulu, sejak kapan kalian berdua menjalin hubungan?,atau karena alasan ini kamu tidak pernah menolak perintah jika disuruh untuk melihat keadaan Xin qian" Ucap komandan Bo yang penasaran.
Tapi Shi hanya menjawab semua pertanyaan Bo dengan tersenyum, dan berjalan mendahului komandan Bo.
Selama perjalanan kembali ke penginapan mereka, Bo tidak menyerah ingin mendengarkan cerita cinta mereka berdua.
Sedangkan dikamar Xin xin yang marah dengan sikap Xin qian,saat Xin qian menyusul Xin xin masuk kedalam kamarnya.
Xin qian dengan lembut mencoba menjelaskan maksudnya memaafkan mereka, Xin xin hanya terdiam dan tidak memperdulikan saudaranya tersebut.
"Aku tidak perduli kamu memaafkan mereka atau tidak, tapi jika aku lihat mereka menganiaya kamu lagi akan aku patahkan kedua tangan mereka. Seharusnya aku marah dengan si tua Luo itu, yang meninggalkan kamu gadis polos ditangan rubah" Ucap Xin xin yang marah.
Mendengar ucapan Xin xin, Xin qian malah marah kepada Xin xin yang menghina ayahnya yang dia hormati. Dan malam itu mereka berdua untuk pertama kalinya mereka bertengkar, sambil saling memukul mengunakan bantal tidur mereka.
Setelah kelelahan dan puas bertengkar, mereka berdua pun tertawa. Karena sikap kekanak-kanakan mereka itu, dan rasa marah dalam hati mereka pun sirna.
Mereka berdua saling meminta maaf dan berpelukan, dan perasaan kecewa Xin xin pada saudaranya sudah mereda.
"Maafkan aku, kata-kata sedikit kasar tadi" Ucap Xin xin.
"Aku juga minta maaf, aku sempat marah karena kamu menyebut ayah kita si tua Luo dengan nada marah" Ucap Xin qian.
"Apa kamu begitu kecewa dengan ayah? " Tanya Xin qian.
Xin xin pun melepaskan pelukannya dari Xin qian, dan dia menjawabnya dengan menganggukan kepalanya.
"Kenapa? " Tanya Xin qian dengan lembut.
Xin xin pun menceritakan apa saja yang dia alami bersama mamanya, dan ejekan dari orang-orang tentang dirinya sebagai anak tanpa ayah.
Bahkan dia juga menceritakan tentang mamanya yang selalu di hina, karena tidak punya suami. Walaupun sudah dijelaskan semua tuduhan itu, mereka masih mengejek Xin xin dan mamanya.
Xin qian pun mengerti kenapa sikap Xin xin seperti itu, dia bersikap kuat untuk melindungi dirinya.
Malam itu Xin xin menceritakan keadaan yang dia alami bersama Jia li,Xin qian pun mengetahui kehidupan mereka ternyata tidak semudah yang dia bayangkan.
Karena pertengkaran itu hubungan persaudaraan mereka jadi akrab,Xin qian yang dulu pernah iri kepada Xin xin bisa bersama ibunya. Tapi setelah mendengar perjuangan Xin xin, yang seusianya dia harus mencari nafkah dan merawat ibu mereka yang sedang sakit, dia merasa kalau dirinya masih beruntung.
Di lain tempat.
Di kamar putra mahkota, permaisuri datang ke kamar putranya dengan membawa gulungan.
Setelah tahu kedatangan permaisuri Qian fan dan orang yang ada disana memberikan hormat kepada permaisuri, setelah permaisuri menyuruh Qian fan untuk berada disampingnya.
"Lihat apa yang ibu bawakan untuk mu!, gadis ini pilihan dari para dewa untuk menjadi putri mahkota" Penjelasan permaisuri.
Qian fan yang merasa tidak tertarik dengan pernikahan, tapi setelah permaisuri membuka lukisan gadis itu.
"Ibunda pasti menyuruh aku menikah dengan Li mei, jadi buat apa ibunda memperlihatkan lukisan wajahnya" Ucap Qian fan.
"Dia bukan Li mei, tapi jika kamu suka dengan Li mei. Dia bisa kamu jadikan selir, gadis ini benar-benar takdir yang dihadirkan oleh langit.Sekarang lihatlah! " Ucap permaisuri sambil memaksa Qian fan melihat lukisan yang dibawa oleh permaisuri.
Karena paksaan permaisuri Qian fan langsung terdiam, dan terus memperhatikan lukisan wanita itu.
Dia lalu mengambil lukisan yang diperlihatkan oleh permaisuri, dan Qian fan merasa pernah melihat wajah gadis itu.
Permaisuri yang melihat reaksi Qian fan, dia lalu menjelaskan kalau dia putri jenderal Lou yang bernama Lou xin qian.