Yenara Axullia (20thn) bersikeras mengejar laki laki dingin bernama Negime Stuart Milly (30thn). Yena tidak pernah putus asa untuk mendekati Egi, sampai sampai Egi mengecapnya sebagai wanita murahan, Yena tak perduli jika dianggap seperti itu, karena Yena akan menjadi perempuan murahan jika dihadapan Egi.
Gadis merepotkan seperti Yena sangat menggangu kehidupan Egi, Ketenangan CEO N.S Group itu mulai terganggu akan hadirnya wanita bernama YENARA AXULLIA, bodohnya Egi terjebak dalam permainan Yena, hingga tanpa sengaja ia membuang benih berharga nya kedalam rahim Yena!!.
_________
So? Penasaran nggak?? Kalau penasaran baca ya!! Jangan lupa vote, comen, share, kalau ada typo tandain!! Oke? Jangan kelamaan buat mampir!!!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KaniaAzzaraAulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7.
Ayok guys, votenya lah, setidaknya hargai para penulis, oke???.
follow, Vote and comen, share juga kalau perlu, biar pada baca cerita ini bestie🥺
*
*
*
*
HAPPY READING!!
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
Decapan bibir semakin terdengar keras, Egi kembali menyerang Yena, Kecupan demi kecupan Egi layangkan pada setiap inci tubuh Yena, tidak ada yang Egi lewatkan secuil pun. Semakin dalam serangan Egi, Yena tidak dapat berkutik, dengan diliputi kemarahan Egi memberi hukuman pada Yena, Tentu saja hukuman yang menyenangkan bukan??.
Yena meronta pun tiada guna, karena kekuatan Egi lebih besar, ditinggal 5 tahun, semakin gagah saja tubuh itu.
Egi semakin liar, dengan melucuti pakaian Yena yang hampir terbuka sempurna, tangan nakalnya mulai merayap kemana mana menelusuri seluruh permukaan tubuh mulus Yena. Tubuh Egi memanas, Yena bisa merasakan ada sesuatu yang mengeras dibawahnya, dia paham itu, Egi sudah mode On!!.
Tangan Egi meremas buah dada Yena, itulah Sumber kehidupan Cello bisa sebesar sekarang, Egi ingin merasakannya juga, apakah nanti itu akan menjadi benda favorit nya??.
"Akhhhhhk"jerit Yena, Egi mulai menyesap pucuk merah buah dada nya itu, kenapa dia rasa Egi kembali menjadi bayi???.
Egi terus menyesap benda kenyal mirip squishy itu, sangat lembut dipegang apalagi di sesap seperti ini, nikmat meurennn....
Tangan Egi beralih dari buah dada menggemaskan milik Yena, kini tangan Egi menjelajah bagian paling penting, tangan Egi semakin turun ke bawah pusar Yena, Egi mengelus lembut, pelan pelan ia memasukan jari tengah nya, bergerak lembut maju mundur. Ia lakukan itu agar Inti Yena bisa terbiasa, sebelum benda yang lebih besar memasukinya, biarpun Yena pernah disentuh, tapi Egi yakin Yena belum pernah melakukan nya lagi, maka dari itu Egi memberikan Yena pemanasan terlebih dahulu.
Belum dimasukkan adik kecilnya kedalam saja sudah senikmat ini, bagaimana jika adik kecil Egi masuk dan mengobrak Abrik isi didalam? tempat Yena melahirkan Cello, pasti makin nikmat deh.
Yena sudah tidak karuan lagi, yang bisa ia lakukan adalah mendesah, tubuh nya menggelinjang saat mendapatkan pelepasan pertama nya, nafasnya tersengal.
Egi berhenti, Yena merasa lega, tapi Kelegaan Yena tak berangsur lama, Egi membuka bajunya hingga nampakla tubuh atletis kotak kotak itu, tubuh yang digilai banyak wanita, Yena beruntung bisa melihatnya hari ini.
Mata Yena tak berkedip, Sejenak Yena terpesona."kenapa dia sexy sekali."
Dari baju, Egi meneruskan untuk membuka Celana panjangnya, Yena yang tersadar pun melotot.
"Egi, a..apa kau serius ingin melakukan itu??"
Egi menatap Yena sebelum membuka sempurna celananya."Kau pikir aku bercanda?? Ini udah kepala nanggung" deru nafas Egi terdengar memburu, pertanda Egi sudah sangat bergairah.
"T..tapi Ki...ta kan belum menikah."
Egi tidak menjawab Yena, Mata Yena seketika tertutup saat Egi berhasil memelorot kan celana nya bersamaan dengan celana dalam Egi, jantung Yena berdetak kencang, benda yang dari tadi bersembunyi didalam celana itu akhirnya keluar, mengacung tegak ke udara, sangat gagah dan perkasa.
"Kenapa ditutup wajah mu Yena?"tanya Egi menyeringai.
"Apa perlu kau bertanya?ck..." Yena berdecak kesal, Egi tersenyum.
Tanpa Yena liat, Egi mendekati tubuh nya, tepat berada disamping telinga Yena, mengigitnya sebentar, Yena merasa geli.
"Setelah ini, aku akan membawa mu dan Cello pada orang tua ku, aku janji akan menikahi mu, biarpun dahulu kau yang mulai, aku sebagai laki laki akan bertanggung jawab atas kalian."bisik Egi panjang lebar.
Benarkah apa yang Egi katakan?.
Yena terbengong pada pikiran nya sendiri, sampai tidak sadar, Egi telah memasukinya, benda tumpul itu menancap sempurna pada inti Yena.
Yena mendesis sakit, walau sudah tidak gadis lagi, tapi Yena tidak pernah melakukannya lagi setelah dulu sama Egi yang pertama, jadi masih terasa sempit dan sakit, adik kecil Egi serasa dipijat lembut didalam sana dengan satu hentakan.
"Bisa ku gerakin sekarang??"tanya serak Egi.
Mau jawab tidak, sudah terlanjur masuk, ya udahlah yain aja.
Yena mengangguk pasrah, menikmati perlakuan lembut Egi.
Egi bergerak sesuai irama, maju mundur perlahan, Yena menengadahkan kepalanya, tangannya terkalung di leher Egi, selanjutnya, hanya suara desahan, erangan Desisan dan dencitan kasur yang terdengar didalam kamar kedap suara itu.
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
Satu jam lebih bertarung diatas ranjang, Egi ambruk diatas Yena, dia berguling ke samping, nafas keduanya sama sama tersengal, mereka kembali merasakan Nikmatnya surga dunia.
"Apa setelah kejadian ini kau masih berfikir mencari pengganti ku sebagai Daddy nya Cello.?" Tanya Egi menatap langit-langit kamar Yena.
Yena melirik Egi yang terbaring di sampingnya"itu bisa saja ku lakukan, jika kau kabur nanti."jawab santai Yena.
Egi ikut melirik, keduanya bertemu mata, Egi terkekeh"maka siap siap saja calon mu nanti tinggal nama."
"Apa yang kau ucapkan tadi sungguhan?"tanya Yena.
"Apa aku terlihat orang yang suka bercanda?"jawab Egi dengan pertanyaan lagi.
"Bukankah kau membenciku?"
Egi menghela nafas"iya, dulu aku membencimu, tapi entah kenapa, karena kebencian ku aku malah selalu mencari mu sejak kau pergi, aku juga heran dengan diriku sendiri."
"Lalu apa kau mencintaiku???"
Egi mengedikan bahunya.
"Ckck.....kau ini tidak pasti banget"kesal Yena, ia bangkit ingin membersihkan badannya.
Belum Yena berdiri, tubuhnya ditarik, Alhasil Yena terduduk di kasur, sepasang tangan kekar Egi memeluknya dari belakang.
"Kita sudah melakukan hal ini, kau masih berfikir bahwa aku tidak mencintaimu?"
Egi mengecup leher Yena, menambah cetakan bekas kepemilikan disana.
"Jadi?."ucap Yena bertanya.
"Aku tidak lagi mencintaimu Yena, tapi sudah tergoda oleh mu"jawab Egi.
Deg....deg...deg...deg...deg....
Detakkan jantung Yena semakin kencang, apa selama Yena pergi lima tahun Egi kursus belajar menggombal?.
Egi menggendong tubuh polos Yena ala bridal style, mereka masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan badan mereka yang penuh dengan jejak percintaan mereka dan peluh keringat, hanya mandi ya ngga ada yang lain!!..
Beberapa menit selesai acara mandi, Yena dan Egi sudah siap dengan pakaian mereka, karena baju tadi belum sobek, mereka memakai pakaian nya lagi, agar anaknya yang polos itu tidak curiga.
Dibantu Egi, Yena mengeringkan rambutnya menggunakan hairdryer, sebaliknya, Yena juga membatu mengeringkan rambut Egi, udah kayak suami istri beneran aja kalian ini😌.
CKLEKKK!
Pintu kamar terbuka, keduanya keluar dari kamar, didepan tv cello sedang duduk memainkan ponselnya, Keduanya bernafas lega, anaknya tidak curiga, Yena pergi ke dapur, sedangkan Egi menghampiri sang anak disofa.
"Cello, main apa?fokus banget main gawai nya??"tanya Egi setelah duduk di sofa.
"Game Dad, oh y kalian Dali mana?"tanpa menoleh Cello bertanya, ia sangat fokus bermain game.
Egi menggaruk kepalanya yang tidak gatal"mmmm..itu... kami tadi habis diskusikan masalah kepindahan Cello dan Mommy ke negara Daddy."
"Oh, benarkah???"
"Iya"jawab Egi, menelan ludah.
Yena datang, dan ikut duduk di samping ayah dan anak itu, Yena mengelus lembut Rambut Hitam Cello.
"Udah dulu mainya, Cello makan dulu gih sana, tadi mommy goreng ayam"suruh Yena.
Cello mematikan gawai nya langsung, matanya memancarkan cahaya"oh ayam goreng? Cello like it."
"Dia tidak curiga kan??"bisik Yena di kuping Egi.
"Tenang saja, yang pasti Cello akan segera tau jika dirinya akan mempunyai adik"balas bisik Egi, cubitan manis pun Yena berikan, Egi cuma tergelak karena kekesalan Yena.
Cello berlari ke dapur untuk menyantap ayam goreng kesukaan nya.
Tanpa Yena dan Egi tau, Cello menyeringai"kalian pikil aku bodoh? Pasti sebental lagi Cello bakal punya adik, xixixi"Cello membatin sambil cekikikan.
*
*
To be continued