NovelToon NovelToon
Kebohongan Istriku

Kebohongan Istriku

Status: tamat
Genre:Tamat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Cinta Murni
Popularitas:68.7k
Nilai: 5
Nama Author: KOHAPU

Candra Firgon seorang pianis sekaligus pewaris tunggal keluarga konglomerat mengalami kecelakaan, hingga membuatnya tidak dapat melihat.

Tapi dirinya merasa beruntung, ada seseorang wanita yang mencintainya dengan tulus. Menikah dengannya, mengatakan banyak kalimat indah.

Tapi bagaikan pelangi yang pudar setelah hujan terhenti. Istrinya menghilang kala pengelihatannya kembali.

"Petter! Temukan Giovani, tidak peduli pada apapun!" Teriaknya murka.

Sedangkan Petter menunjukkan senyuman kariernya."Baik tuan..."

Banyak hal yang disembunyikan istrinya. Termasuk beberapa hal yang mencurigakan, parfum istrinya terkadang tercium dari tubuh Petter.

Apa istrinya berselingkuh dengan Petter kemudian melarikan diri?

Ada banyak tanda tanya... juga hal mencurigakan yang disembunyikan asistennya.

"Uuueekk..."

"Petter kamu kenapa?" tanyanya.

"Tidak apa-apa, tuan saya ingin mengundurkan diri."

Bau perselingkuhan tercium menyengat. Apa istrinya yang menemani ketika dirinya buta, berselingkuh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Yang Merah

Bekerja dengan sungguh-sungguh, Petter selalu melakukannya. Kala malam menjelang, Giovani bangkit dari tempat tidur, menghela napas kasar, memastikan Candra telah tertidur lelap.

Penyamaran sebagai dua orang berbeda tanpa celah? Segalanya harus dilakukannya dengan sempurna. Membuka dua koper besar yang berada di bawah tempat tidur.

Otot silikon berukuran tidak terlalu besar, kain yang biasanya digunakan untuk mengikat bagian dadanya. Serta setelan pakaian pria, sarung tangan kulit, rambut palsu, tidak lupa kacamata.

Benar-benar sulit untuk dijelaskan, kala wanita cantik ini memasuki kamar mandi. Tapi yang keluar bagaikan pria rupawan tulen. Mungkin hanya satu hal perbedaan yang sulit dikenali. Jakun, tapi tidak semua pria terlihat jakunnya, jadi tidak masalah sama sekali.

Setelan pakaian berwarna biru tua. Membuka satu koper lagi, mempersiapkan senjata api, mengisinya dengan peluru.

Senyuman terlihat di wajah Petter."Benar-benar cari mati." Gumamnya tersenyum, menggunakan suara bariton yang dibuat-buat.

Hal yang sudah biasa dilakukan seorang Petter. Mengapa? Giovani pergi ke ibukota hanya berbekal ijazah SMU. Mencari pekerjaan, bahkan pernah menjadi kuli angkut di pasar.

Sayangnya kehidupan jalanan begitu buruk, kecantikannya menbuat dirinya hampir mengalami pelecehan oleh beberapa preman. Untungnya saat itu ada seorang wanita yang menolongnya.

Penjaga warung yang terlihat bersahaja. Mantan atlet beladiri yang pada masa mudanya tidak terkenal sama sekali. Lebih senang menyembunyikan kemampuannya.

Dari sanalah dirinya belajar. Dua tahun belajar beladiri sembari bekerja apa saja, kuli angkut, tukang parkir, apapun dikerjakan olehnya. Beladiri yang penting baginya untuk menyelamatkan diri dari pelecehan, mengingat betapa kejamnya ibu kota.

Tidak disangka akan begitu berguna, kala dirinya menjadi Petter. Dua tahun? Itu juga waktu yang diperlukan untuk mendapatkan sertifikat kepemilikan senjata api, setelah bekerja selama 2 tahun sebagai pelayan Candra.

Benar-benar bersungguh-sungguh menjalankan perannya sebagai jin Aladin. Suara gaduh sedikit terdengar, pertanda ada orang yang memasuki sisi samping villa.

Petter segera melangkah santai menuju ruang tamu. Kala pintu ruang tamu dibuka olehnya, beberapa orang memasuki villa melalui jendela yang dicongkel.

"Bunuh saja!" Perintah salah seorang perampok yang dibayar Boby untuk menghabisi Candra.

"Wah... tidak disangka ada tamu yang datang tanpa memberikan oleh-oleh." Ucap Petter tersenyum, mengarahkan senjata apinya.

Dor!

Dor!

Dor!

Senjata yang tidak dilengkapi dengan peredam suara. Menembak tepat pada lengan dan kaki sang perampok. Tidak membunuh tapi menciderai.

Salah seorang dari perampok mengendap-endap ke arah belakang Petter, hendak menikam dari belakang. Tapi.

Srak!

Brak!

Satu tendangan, ditambah dengan satu tembakan merobohkannya dengan mudah. Tidak ada perampok yang dapat bangkit, semuanya memegangi luka masing-masing yang mengeluarkan darah segar.

"Bahkan aku sama sekali tidak berkeringat." Cibir Petter tersenyum. Sekarang mengerti bukan alasan Titania jatuh cinta pada Petter? Juga alasan mengapa Candra selalu takut, Giovani jatuh cinta pada Peter.

Wanita mana yang tidak akan berteriak melihat sang jin Aladin. Petter meraih smart phonenya, mulai menghubungi penjaga villa.

"Hubungi petugas kepolisian, katakan ada perampok yang memasuki villa." Perintah Petter, pada penjaga villa yang tengah berada di pos.

"Ok! Bos! Omong-ngomong kapan bos masuk ke dalam villa?" Tanya sang penjaga villa.

"Saat kamu berkedip." Petter menghela napas mematikan panggilannya. Matanya melirik ke arah ceceran darah berikut 6 orang yang tergeletak merintih di lantai.

"Giovani! Giovani!" Teriak Candra panik dari dalam kamar.

Brak!

Suara sesuatu terjatuh terdengar. Petter membuka pintu kembali ke kamar melihat Candra terjatuh di lantai. Mungkin sempat membentur sesuatu.

"Tuan..." Ucap Petter, membantunya berdiri.

"A...ada suara tembakan, Giovani tidak ada di tempat tidur. Di... dimana dia, apa dia terluka?" Tanya Candra meraba-raba, mendengar suara Peter.

"Nona Giovani sudah saya amankan. Nona baik-baik saja." Jawab Petter pelan.

"Aku tidak berguna bukan? Aku tidak dapat melindungi orang yang aku sayangi." Gumam Candra tertunduk, air matanya mengalir. Selama ini dirinya hanya tau hidup tenang, tanpa khawatir apapun. Tapi sekarang? Bagaimana jika Petter tidak datang. Apa yang akan terjadi pada Giovani?

"Anda berguna, jika menaikkan gaji saya." Jawab Petter, tapi tidak membuat Candra tersenyum sama sekali.

Dirinya mulai berfikir bagaimana jika Giovani menyukai asistennya. Petter lah yang menyelamatkan nyawa Giovani hari ini. Tapi memang benar, apa yang dimilikinya sebagai seorang pria?

"Petter, carikan donor kornea secepat mungkin. Sa...satu lagi, setelah dapat melihat bisakah kamu mengajariku, bagaimana caranya mengelola---" Kalimat Candra disela.

"Baik, tapi tuan muda harus berjanji, tidak akan mati. Karena jika anda mati, maka saya, mampus!" Ucap Petter mengingat seluruh warisan Candra akan jatuh ke tangan Boby. Apa yang terjadi selanjutnya? Tentu saja akan ada orang yang dikirimkan untuk membunuhnya. Mungkin pembunuh bayaran yang lebih profesional.

"Gi... Giovani benar-benar tidak apa-apa bukan?" Tanya Candra gemetar.

"Tidak apa-apa, Giovani sudah berada di tempat yang aman." Petter menenangkan majikannya.

"Kamu tidak merayunya kan? Apa dia tersipu saat kamu menyelamatkannya?" Tanya Candra, dengan kecemburuan tingkat tinggi.

"Dia tidak tersipu, katanya tolong jaga Candraku tersayang. Satu lagi, setelah berhasil menyelamatkannya, dia menitipkan pesan untukmu." Ucap Petter.

"Pesan?" Tanya Candra mengernyitkan keningnya.

"Naikkan gaji Petter." Sebuah keinginan akan uang yang mendasar.

"A...akan aku naikkan tapi jangan pernah merayu Giovani." Candra mulai dibimbing untuk duduk di sofa.

"Baik, tapi dinaikkan berapa? Apa bertambah satu juta setiap bulannya?" Tanya Petter antusias.

"Gajimu sudah melebihi gaji asisten pada umumnya. Naik 100.000 ribu setiap bulannya." Tegas Candra.

"Mayan..." Petter hanya tersenyum, meraih kue kering kemudian memakannya.

"Kamu tidak menyukai Giovani?" Tanya Candra menatap ke arah depan, mengingat dirinya tidak dapat melihat sama sekali.

"Dia bukan tipeku." Jawaban singkat dari Petter.

"Memang tipemu wanita seperti apa?" Tanya Candra tidak percaya. Pasalnya Jordi ataupun Boby tidak dapat menolak pesona Giovani.

"Tipeku? Aku menyukai seseorang yang memiliki banyak uang. Agar hidupku terjamin." Jawaban realistis dari Petter, membuat Candra mengangkat salah satu alisnya.

"Menikahlah dengan putri tunggal konglomerat." Saran dari Candra, tidak ingin asistennya yang keren memikat hati pacar barunya.

"Bagaimana ya? Aku lebih senang sendiri." Petter hanya tersenyum, melangkah membuka ice box kecil yang terdapat dalam kamar. Kemudian mengambil sekaleng soda.

"Carilah pacar, aku berjanji akan membiayai pernikahanmu." Masih saja Candra memilin jemarinya cemas.

Sedangkan Petter menipiskan bibir, benar-benar menahan tawanya. Bagaimana tuan muda manja ini terlihat begitu gugup saat ini.

"Kamu fikir aku akan berselingkuh dengan pacar barumu?" Tanya Petter.

"Siapa tau saja! Kamu fikir aku tidak tau, banyak wanita yang jatuh cinta padamu. Begitu juga dengan Titania. Tapi aku diam karena kamu tidak menanggapinya. Ji...jika Giovani...aku tidak akan dapat menerimanya." Sebuah jawaban penuh kesungguhan dari pemuda yang memegang erat tongkat lipatnya.

Dirinya masih bergantung pada Petter hingga dapat melihat kembali. Bagaimana caranya bersaing dengan pria sempurna?

"Aku tidak akan merebut Giovani darimu. Tau kenapa? Karena aku adalah Jin Aladin. Tidak mungkin aku jatuh cinta pada putri Jasmine. Jadi tuanku, apa permintaanmu kali ini?"

"Kirimkan buket bunga pada Giovani."

"Bunga Deposito?"

"Bunga mawar, yang warna merah."

1
M.ASROR EL HUDA
Luar biasa
user bojana
mampirrr
who am I
savage, thor 👍🏻
RahaYulia
kirain kamarnya c otto eh paman eric yg comel thor?
Eka Awa
ditunggu dgn sabar🤗
Tri Nurhasanah
jadi nggak sabar pengen cepet2 update n lgsg baca
Ufi Yani
gaskeunnnn..
yesi yuniar
siap berangkat 😍😍
ummah intan
terus berkarya terus..semua karyamu bagus
Indar
otw baca 🏃‍♀️
i_r cute
OTW...,...
Nur Wahyuni
melaju kesana
Senjaa💞
tunangan yg dicampakan???jd ingat senja n mentari....semangat terus berkarya thor,aku selalu setia membaca setiap karyamu...cuss lah otw baca😍😍😍😍
Abimanyu Rara Mpuzz
Alhamdulillah makasih ko atas hiburannya dikala penat dan bisa jadi mood booster🙏
alangkah syahdunya bila ada bochap😅 bukannya ngelunjak cuma saking sukanya sama ini novel sih
Abimanyu Rara Mpuzz
typo ko
who am I
kisah seorang gadis yang terpaksa memalsukan gender dan identitasnya untuk mencari nafkah untuk kebutuhan keluarganya, mendapat atasan yang lembek dan berubah menjadi 180% no lembek karena si gadis meninggalkannya
who am I
apaan tuh tamat, enga ada angin enga ada hujan tiba tiba thor memutuskan tali canvan "candra vani" dengan saya, saya enga terima........🙄
user bojana
selamat koko novel nya selalu bagus .nunggu yang berikutn
nurul zakiyah
Terima kasih atas cerita yang indah dan menghibur ini
YuWie
happy end... tapi kok wis end aja.ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!