Dunia berjalan dengan peraturan didalamnya, Gravitasi, Energi, dan segala sesuatu yang berada di alam semesta berjalan dengan aturannya masing masing.
Hingga pada suatu saat... manusia bisa memecahkan hukum dan aturan alam, mereka mendapat kekuatan yang disebut Rule Breaker. Kehidupan manusia pun menjadi kacau Karna pengguna rule breaker yang semena mena, mereka yang berbuat buruk menggunakan rule breaker disebut Cheater.
Ratusan tahun berlalu manusia pun membuat pasukan bernama Anti Cheater yang bertujuan memusnahkan seluruh Cheater, dan disinilah cerita sang pemeran utama bernama Rayyan yang bercita cita menjadi pasukan anti cheater dimulai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon We Are In Isekai Verse, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cara yang salah untuk mengerti.
Rayyan yang tidak bisa tidur di jam 3 pagi, dia memutuskan untuk berkeliling sejenak mencari udara segar. Rayyan keluar ruangan asrama secara diam diam agar tidak membangunkan yang lainnya.
Lalu Rayyan pergi ke taman dalam gedung asrama, dia mengambil handphone dari sakunya lalu menarik nafas dalam dalam. Dia mencari nama adiknya didaftar kontak lalu menelfonnya.
Beberapa saat setelah menunggu akhirnya adiknya mengangkat telfon darinya, lalu Rayyan mengatakan apa semua yang terjadi didalam ujian.. Termasuk tewasnya Chia.
"Maaf... Aku tidak bersamanya saat kejadian itu terjadi, jadi aku tidak bisa melindunginya. Maaf." ucap Rayyan dengan rasa bersalah
"Kakak bodoh! Bego! Kenapa, kenapa kakak ga bersama dia.. Seharusnya kakak melindungi dia..." ucap adiknya yang perlahan menangis.
Rayyan tidak bisa mengatakan apapun, dia hanya terduduk diam sambil mendengar suara adiknya menangis dari telefon. Sudah lama sekali dia tidak mendengar adiknya menangis seperti ini semenjak kejadian itu.
Kemudian telefon Rayyan dengan adiknya mati secara tiba tiba, sepertinya sang adik yang memutus nya. Rayyan hanya termenung duduk di bangku taman sendirian ditemani suara jangkrik dari speaker kecil.
"Yah mau bagaimana lagi, terima. Terima. Terima." ucap Rayyan.
Dia menekankan pada dirinya sekali lagi agar menerima takdir ini, walau sulit bagai silit tetapi Rayyan harus menerima ini semua dengan kesabarannya.
Pagi pun tiba dibarengi suara burung berkicau, sinar matahari cerah dan tentunya dengan hawa bergembira. Lalu Rayyan dibangunkan oleh seseorang.
"Bangun, oy bangun, Yan ih! Bangun tai" ucap seseorang.
"uhahehuha? Hah apa? dimana ini?" ucap Rayyan seperti orang Bingung.
Rupanya Rayyan ketiduran di kursi taman dan yang membangunkannya adalah Lisa, sejak tadi Lisa kesal Karna harus mencari Rayyan kesana-kemari dan ternyata dia ada di kursi taman.
"Kamu ini keman Belatinya Zayn, jangan bilang kamu lupa kan????" ucap Lisa sembari mencubit pipi Rayyan
"Belati? Belati... lah iya anj baru inget, ada dimana ya" ucap Rayyan seketika panik
"Jangan bilang kamu lupa hahhh?!!" ucap Lisa.
Rayyan panik mencoba mengingat dan ingatan terakhirnya adalah dia menggunakan belati itu pas di pertarungan akhir melawan Klein, setelah itu dia lupa sepenuhnya.
"Haduh.. Yaudah coba kita tanya ke pengurus ujian itu langsung" ucap Lisa.
Lisa pun mengeluarkan sebuah alat kecil lalu menekan tombolnya, seketika muncul sebuah hologram yang berpenampilan seperti handphone.
"jir modern" ucap Rayyan
"Gapunya yaaa??" ucap Lisa dengan nada mengejek
"Ya iyalah barang mahal gitu, yaudah cepet hubungi pengurus ujian itu" ucap Rayyan.
Lisa pun menghubungi pihak pengurus, setelah menjelaskan situasinya Rayyan dan Lisa diharap menunggu selama 30 menit atau lebih. Rayyan dan Lisa menghabiskan waktu untuk menunggu dengan rasa bosan.
Akhirnya yang ditunggu pun tiba. pesan dari pihak pengurus adalah Belati itu telah diambil oleh suatu Tim. Setelah ujian selesai barang barang bekas pertarungan akan dikumpulkan dan dibuang namun jika ada yang ingin mengambil maka dipersilahkan. Dan yang mengambil belati milik Zayn adalah Tim Cliffs.
"Lah kok gitu sih, jadi kita harus gimana ini" ucap Rayyan
"Ya kita datengin tuh tim Cliffs gajelas! Sini ikut" ucap Lisa sembari menarik tangan Rayyan.
Mereka berdua pun segera pergi ke tempat Tim Cliffs itu berada, nampaknya mereka salah satu tim kelas atas yang berada di lantai 3. Didepan pintu masuk ke tempat Tim Cliffs berada terlihat ada sesosok tunggu kiris Disana, eh maksudnya seorang yang terlihat ingin menyambut kedatangan mereka berdua.
Rayyan dan Lisa merasa heran seakan mereka berdua diundang kedalam sana, tapi ya tak usah dipikirin terlalu berat, Rayyan dan Lisa pun masuk mengikuti arahan orang itu.
Setelah mengikuti beberapa saat Rayyan dan Lisa melihat seseorang yang sedang duduk di singgasana, nampaknya dia Letnan Jendral yang memimpin tim ini. Rayyan bertanya dimanakah belati milik Zayn, meminta kalau itu segera dikembalikan.
"Kau mencari Belati ini kan? Kau boleh memilikinya kembali namun dengan suatu syarat.." ucap orang itu
"Syarat? Katakan saja gausah lama" ucap Rayyan
"Kita akan melakukan latihan pertandingan, kamu dan Nona manis yang Disamping mu itu akan melawan dua anggota Tim ku ini.." ucap orang itu
"Pertandingan latihan saja kan, jika kami menang kami mengambil kembali belati itu dan jika kami kalah maka apa yang terjadi?" tanya Rayyan
"Hei nona manis, kamu tidak menyukai tim mu yang sekarang kan? Ya tentulah tim Rivers itu salah satu tim Terendah hahaha, orang kuat dan cantik sepertimu sangat layak berada di Tim asuhan ku.
Disini penuh dengan fasilitas mewah, kamu ingin itu kan?, disini penuh dengan anggota anggota tampan yang siap menjadi pasangan mu kapan saja. berminat? Sayang sekali bakatmu terbuang begitu saja di tim Rivers sampah itu" ucap orang itu.
Lisa heran kenapa dia bisa semena mena itu merekrut anggota tim lain padahal belum 2 tahun, lalu orang itu menjelaskan bahwa dia adalah salah satu anak dari Jendral Rosel, dia bernama Raven anak pertama dari Rosel.
"Sekeluarga ga bener semua" ucap Rayyan.
Lalu Rayyan melihat kearah bawah dengan penuh bimbang, lalu dia memutuskan untuk menerima tantangan itu. Lisa ingin mengatakan sesuatu namun terpotong oleh jawaban Rayyan.
"Ya! Kami menerima itu" ucap Rayyan dengan tegas
"Yan, kamu yakin?!" ucap Lisa
"Aku yakin, jika kita menang maka belati milik Zayn kembali dan kamu akan senang kan? Haha. dan jika kita kalah maka kamu akan bergabung dengan mereka, kamu ingin kamar mewah dan fasilitas mewah seperti yang kamu biasa gunakan dan itu membuat mu senang juga kan?" ucap Rayyan dengan senyum polosnya.
Seketika Lisa menampar pipi Rayyan dan satu ruangan terkejut melihat hal itu, Rayyan terkejut kenapa Lisa menamparnya sementara Lisa memasang wajah sedih dan kecewa disaat bersamaan.
Lisa tidak pernah sekalipun terlihat memasang wajah seperti itu selama bersama Rayyan. Lalu Lisa berjalan keluar dari ruangan Tim Cliffs meninggalkan Rayyan disitu, Rayyan merasa bingung apa dia baru saja melakukan kesalahan, dia juga heran bagaimana mungkin seorang Lisa bisa memasang wajah sedih dan kecewa.
"Sudah dramanya sudah, aku akan menghubungimu kapten mu si Ryo itu untuk latihan pertandingan ini. Dan kamu Rayyan silahkan pergi dari ruangan ini, aku akan menghubungimu setelah Ryo menyetujui ini semua" ucap Raven.
Disisi lain memperlihatkan Lisa yang sedang duduk di bangku taman memasang ekspresi murung, lalu seseorang menghampirinya. Itu adalah Hiro! Dia entah kenapa tiba tiba muncul disini.
Hiro menyapa Lisa namun Lisa hanya murung sahaja, Hiro bertanya apa yang terjadi lalu Lisa curhat kepadanya. Lisa kecewa kenapa Rayyan kok seakan ga menghargai temannya, dia mudah saja menerima tantangan itu padahal Lisa ingin menolaknya tadi.
"Gini ya Lisa.. Aku lihat Rayyan sejak pertama kali itu dia berbeda dari yang lainnya, aku baru saja tahu dia kehilangan teman masa kecilnya dalam ujian dan aku terkejut kok dia masih bisa bersifat seperti biasa. dia itu tau mana yang terbaik buat temannya jadi dia mencoba berusaha yang terbaik.
Cukup yakin dan percaya saja sama dia, mungkin saja dia manusia yang terpilih?! haha bercanda" ucap Hiro.
"Ni letnan omongannya ga nyambung dan malah bercanda, gatau ah mending beli eskrim" ucap Lisa yang berjalan meninggalkan Hiro.
Disisi Lisa sebenarnya dia mencari Belati itu agar Zayn tidak marah kepada Rayyan, jadinya dia sangat berusaha mencari itu. Dan saat ditantang latihan pertandingan oleh Raven, Lisa sudah tidak peduli dengan Belati, dia ingin menolak Karna dia tidak ingin berpisah dengan Rayyan dan lainnya.
Dan Rayyan malah dengan mudah menerima tantangan itu, dan itu membuat Lisa merasa kecewa berfikir kalau Rayyan tidak mengganggap dirinya berharga.
Disisi Rayyan dia merasa bersalah karena menghilangkan Belati itu, melihat Lisa mencari Belati itu mati matian Rayyan berfikir pasti ada suatu perasaan didalam diri Lisa terhadap Zayn.
Rayyan juga menerima tantangan itu demi Lisa, karena dia menganggap bahwa Lisa melihat Rayyan tak lebih dari teman jadi jika mereka berpisah tidak akan terjadi masalah bagi Lisa.
"Kenapa ya... Dia sangat peduli dengan Belati itu.. Apa coba yang ku rasain sekarang ini.." ucap Rayyan dalam hati.
"Kenapa dia tidak mengganggap diriku berharga... apa aku tak lebih dari sekedar teman baginya?!..." ucap Lisa dalam Hati.
-Bersambung