Penyesalan terbesar karna telah salah mempercayai seseorang, Tunangan yang begitu di cintai nya menghianatinya padahal Ia sudah membuang satu-satunya Orang berharga dalam hidupnya yang seperti Keluarga baginya hingga meninggalkan dia untuk selama nya.
"dimana ini?" gumam Natalia celingukan memperhatikan sekitar.
Natalia Kembali ke masa lalu sebelum petaka itu terjadi, Natalia membalaskan dendamnya pada Orang yang telah menghianatinya.
ikuti kisahnya ya? bagaimana kisah cinta Natalia? Orang yang di masa kehidupan pertama telah Ia khianati demi Tunangan bajing*nnya kini takdir seolah menghukum Natalia dengan begitu mencintainya, akankah mereka bisa bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sucii Amidasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Drama Orang tak Tahu Malu
Natalia ternyata mendengarnya tapi berpura-pura tidak dengar.
"hah? Paman bilang apa barusan?" tanya Natalia keceplosan.
"Ehh? kok Paman sih? panggil Stev, Alia.. Stev." gumam Natalia.
Steven berdehem pelan lalu mereka mulai sarapan berdua tanpa perbincangan apapun lagi seolah perkataan tadi tak pernah ada.
"Apa Paman Udah menyukaiku? sebenarnya sejak kapan dia menyukaiku? kenapa? apa alasannya? dia sangat cerdas dan bertalenta mungkin kalau saja dia bekerja sendiri membuka Perusahaan kecil dari Nol aku yakin dia akan sukses besar, mungkin melebihi kesuksesan Perusahaan Panelly Group." batin Natalia berbicara sendiri.
"sedangkan aku? aku selalu membuat onar, aku kasar padanya, aku manja dan tak bisa apa-apa tanpa dia. kenapa Pria sepertinya bisa tertarik padaku?" batin Natalia lagi sungguh penasaran isi hati Steven.
Natalia ingin bertanya tapi Ia tak boleh kehilangan image polosnya saat ini, Natalia akan menunggu sampai Steven mengakui semua nya bahkan Natalia lupa ucapan sendiri kalau Natalia ingin Steven mencintai perempuan lain.
"Lia?? Liaaa?" teriak seseorang mengacaukan makan romantis Steven dan Natalia.
Natalia menghela nafas panjang lalu menatap Steven serius, "Stev? apa tak ada cara untuk melarang mereka masuk ke Rumah ini? atau kita pindah aja sementara ke Apartemen yang penjagaannya jauh lebih ketat?" tanya Natalia terlihat begitu malas dengan situasi sekarang ini.
Steven memegang tangan Natalia, "baiklah..! kita akan pindah ke Apartemen kalau kamu mau Alia." jawab Steven.
Natalia bisa mendengar suara keras Agung dan Vinne bahkan Ia juga bisa merasakan kalau Kean pun datang bersama mereka.
"Ckk!! mereka pasti tak bisa tidur nyenyak tadi malam karna melihat postinganku yang udah menikah sama orang yang ingin mereka singkirkan dari hidupku supaya bisa mengendalikanku." batin Natalia tersenyum miris.
"kamu mau disini aja Alia? biar aku yang bicara pada mereka." kata Steven tampak begitu dingin melihat ke arah depan.
"iya." jawab Natalia sok imut.
Steven bangkit dari duduknya dan berjalan tenang meninggalkan dapur ke arah Ruang Tamu.
"Ada apa ini? kenapa aku bisa kedatangan Tamu tak di undang?" ucap Steven dengan wajah datarnya melihat kedatangan Kean, Agung dan Vinne sekaligus.
"kau apakan keponakanku?" teriak Agung.
"memangnya aku apakan Istriku?" jawab Steven angkuh.
Kean mengepalkan tangannya kuat-kuat, rahangnya mengeras sedangkan Vinne menatap kesal Steven yang jauh lebih sombong dari sebelumnya.
"Istri? kau menjebak Keponakanku yang Polos kan?" maki Agung mendekati Steven lalu mengguncang-guncang baju Steven yang tak berekspresi sama sekali.
"ciih!" Steven mendorong tubuh Agung hingga Pria paruh baya itu melangkah mundur mengenai Vinne.
"Pa?" Vinne memegang lengan Agung yang terangkat tinggi.
"tak apa." jawab Agung dengan geram.
"aku tanya sekali lagi kau apakan Lia sampai membuat postingan begitu? kalian tak mungkin menikah Kan? kalian cuma berbohong kan?" Kean bertanya-tanya sambil melangkah ke arah Steven.
"omong kosong !! apa foto-foto PreWed kami kurang romantis? aku rasa sangat bagus." jawab Steven sengaja memancing amarah Kean.
"sialan kau..!" Kean hendak meninju rahang Steven yang di tahan oleh kepalan tangan Steven.
Steven menyeringai, "istriku sangat menyukai wajahku sekarang dan aku tak mau membiarkan siapapun menggoresnya termasuk Kau!" kata Steven lalu menendang perut Kean terjerembab di lantai.
"Kean?" teriak Vinne menghampiri Kean dan berani memegang bahu Kean yang terjatuh tak elit di lantai.
"minggir kau!" teriak Kean.
"ahh?"
Kean mendorong kasar tubuh Vinne, padahal hanya ingin membantunya saja mengabaikan Vinne yang mengaduh kesakitan memegang tangannya sendiri, ternyata lengannya lecet.
"dasar tak berguna.!" decih Kean yang mengatakan hal itu untuk Vinne.
Vinne memejamkan matanya menekan amarahnya yang ingin meledak, "ini semua karna Lia..! dia yang membuat Papa dan Kean merendahkanku begini, lihat aja apa yang akan aku lakukan padamu setelah ini." batin Vinne begitu dendam pada Natalia yang bahkan tidak bersalah.
Vinne tidak berkaca dengan kesalahannya sendiri.
Steven tersenyum puas melihat ketiganya seperti tak berdaya menghadapinya.
"aku akan memanggil kuasa hukum untuk mengambil Natalia darimu." kata Agung dengan tegas.
"oh ya? kuasa hukum seperti apa yang mau kau katakan Pak Tua?" tanya Steven merendahkan.
"Kau?? pria bajing*n yang memanfaatkan Keponakan Polosku." teriak Agung menunjuk-nunjuk wajah Steven yang terkekeh.
Steven menepis tangan Agung kasar hingga Pria itu mengaduh memegang lengannya.
"aku udah lama menahan diri selama ini karna aku pikir tak akan menang melawan kuasa hukum yang kau maksud itu, tapi sekarang sekuat apapun kau mencoba mengambil Natalia dariku tak akan bisa kau dapatkan." senyum tampan Steven begitu pongah seolah menunjukkan betapa berkuasa nya Ia saat ini.
"brengs*k...!" maki Agung berusaha meninju Steven yang mengelak lalu menendang bok*ng Agung lagi-lagi tersungkur tak elit di lantai.
Agung melihat Natalia muncul dari dapur pun berteriak, "kau lihat kelakuan Pria ini Lia? dia menyakiti Pamanmu yang baik hati ini."
Kean beralih ke Natalia, "Lia? tolong katakan semua ini bohong kan? kau cuma balas dendam karna kesal padaku iyakan? katakan pada Pria ini kalau kau hanya mencintaiku."
Natalia bersedekap dada memandang ketiganya bergantian.
Vinne melihat Natalia pun langsung tersenyum licik lalu berubah menjadi berkaca-kaca seolah Ia baru saja di sakiti oleh Steven.
Vinne berlari ke arah Natalia dan dengan tak tahu malunya merangkul lengan Natalia yang menatap tak senang padanya.
"Lia.. Lia.. dia benar-benar Pria yang jahat dan Kejam Lia? lihatlah apa yang telah dia lakukan pada kami didepanmu. kau tak mungkin berpura-pura tidak tahu kan?"
Natalia menepis tangan Vinne lalu mendorong bahu Vinne hingga terjatuh dan Vinne memekik di lantai menatap Natalia tak percaya, tangannya yang sudah lecet karna ulah Kean semakin lecet saja karna Natalia.
"Lia? apa kau benar-benar Lia?" lirih Vinne seakan belum mempercayai perubahan Natalia yang sekarang ini benar-benar nyata.
Natalia berjalan angkuh ke arah Steven lalu merangkul lengan Steven dengan mesra didepan Kean, Vinne dan Agung.
"kenapa kalian tak menghormati suamiku? berarti kalianlah yang tak tulus padaku." ucap Natalia dengan datar dan dingin.
"ti--tidak? tak mungkin kalian suami-istri sungguhan, kau hanya mencintaiku kan?" bantah Kean menggeleng tidak percaya.
Natalia meludah kesamping dengan jijik, "aku hanya mencintaimu? percaya diri sekali kau aku jatuh cinta sungguhan padamu." decak Natalia.
Deg!
"ap--apa maksud kata-katamu Lia?" tanya Kean seakan tidak percaya dengan apa yang barusan Ia dengar.
Steven mendengar perkataan Natalia pun membeku di tempat, "kamu tak menyukainya Alia?" bisik Steven terlihat mesra dan persis suami-istri yang menikah karna saling mencintai.
Agung bangkit dan menatap tajam Steven yang seolah meremehkannya.
"apa yang dia lakukan padamu Lia? dia mengancammu? katakan pada Paman Lia. Paman akan melindungimu darinya." teriak Agung begitu benci pada Steven yang makin besar kepala sehingga bersikap sombong dan lebih berani padanya.
"ahhh! sepertinya aku harus memposting foto buku nikah kita Suamiku." keluh Natalia dengan nada manja nya menyandarkan dagunya di lengan kekar Steven.
KAN lumayan uangnya Wkwkwkkw
kalo bisa sambil Live video ( jadi ga bisa apa² mereka berdua Wkwkwk 🤣)
Tapi kalo muka Tembok meh BEDA
aku mampir lgi😊