"Syifa saya bilang turun sekarang"
"nggak mau Gus gue belum puas makan mangganya, kan kata Gus nggak boleh buang-buang makanan ntar mubazir "ucapnya tak peduli dengan tatapan seorang pria di bawah sana .
"mau turun atau saya cium "
para santri mendengar itu langsung kaget mereka tak menyangka gusnya ternyata sangat so sweet ini terhadap istrinya.
"hah" mata gadis itu melotot tajam
"bugh"
"auwsshhh "ringis gadis itu saat melompat dari pohon akibat mendengar ancaman gusnya syifa syeena queenza Abimanagadis cantik dan super duper bar-bar Dia terpaksa harus menikah dengan seorang gus tampan
akankah suaminya dapat merubah sifat keberbaran istrinya dan dapat meluluhkan hatinya
kalau mau lanjutannya yuk! langsung join 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ALFI MARTIS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
"Isssh Gus, nggak usah sentuh sembarangan deh, lama lama ni jantung bisa copot tau, saking detakan nya yang kuat." kesal Syifa.
Bukannya diam tangan GusAlwi malah beralih ke dadanya Syifa. Guna merasakan detak jantungnya Syifa. Sesaat Syifa diam tapi...
"Issssh, Gus mesuuuum." teriak Syifa menepis tangannya Gus Alwi.
"Sudah halal bagi saya." ujar Gus Alwi pipi Syifa tambah merona. Dan mereka pun langsung melakukan perjalanan dengan suara ngorok dari Syifa yang memenuhi isi mobil.
Mobil pun sudah terparkir indah di dalam bagasi, Gus Alwi menoleh ke arah sang istri yang tidurnya tidak estetik sama sekalih, mulut yang terbuka serta suarangorok yang masih berlanjut sampai sekarang. Gus Alwi mendekat dan melepaska saltbet setelah itu pergi keluar menuju pintu bagian istrinya. Diangkat tubuh kecil dan berisi itu ke dalam gendongannya. Setelah itu mulai masuk.
"Maaf kan Syifa ya Nak." ucap Pak Syakir merasa malu dengan tingkah putrinya ini.
"Tidak apa apa pa. Syifa sekarang istri saya dan saya mempunyai tanggung jawab penuh padanya. Insyaallah saya akan mengubah sikapnya ini pa." ucap Gus Alwi tulus. Pa Syakir tersenyum mendengar penuturan
Mantunya ini. Memang dia tidak salah menikahkan mereka.
"Kalau begitu kami ke atas dulu ya Pa." pamit Gus Alwi. Setelah itu berjalan menaiki tangga setelah pamit kepada sang mertua.
Sesampai di tangga atas Gus Alwi di kejutkan dengan sekar yang akan turun. "Gus." panggil Sekar menghentikan langkah Gus Alwi.
"Him." dehem Gus Alwi.
"Saya ingin berbicara boleh tidak?" tanya sekar.
"1 menit."
"Saya mau bicara panjangdengan Gus dan juga tidak ada Kak Syifa." ujar Sekar gugup.
"Tidak bisa." ujar Gus Alwi dan langsung pergi. Gus Alwi bersikap begitu bukan tanpa alasan melainkan dia tau jikalau adik dari istrinya ini menyukainya. Sehingga dia harus berhati hati dalam bersikap.
Sekar mengepalkan tangannya kuat kuat, menatap nanar punggung kekar yang berjalan jauh.
Ceklek
Gus Alwi menurunkan sang istri di atas ranjang, kemudian dia mengambil kapas dan pembersihwajah untuk membersihkan riasan di wajah cantik istrinya. Gus Alwi membersihkannya dengan begitu lembut seperti seorang profesional saja.
"Bang*at, gue bak....." Syifa nigo dalam tidurnya. Dan itu membuat Gus Alwi tertawa kecil. Dia menyentil pelan b!b*r istrinya.
"Kau selalu mengumpat setiap saat humairah. Tapi saya pastikan umpatan itu bakal berubah menjadi kalimat suci Allah." ujar Gus Alwi.
"Kau selalu mengumpat setiap saat humairah. Tapi saya pastikan umpatan itu bakal berubah menjadi kalimat suci Allah." ujar Gus Alwi.
Setelah selesai Gus Alwi langsung membenarkan posisi tidur istrinya dan menyelimutinya dengan selimut sebatas dada.
Dan Gus Alwi pun berbaring di samping istrinya. Tapi sama sekalih tidak bersentuhan.
Ya, tadi niatnya Gus Alwi ingin shalat sunnah setelah sah menjadi pasangan suami istri. Tapi, karena tingkah istrinya yang di luar nurul ini membuat semuanya berantakan.
Waktu pun terus berjalan sehingga Jam sudah pukul 03.10, Gus Alwi menggeliat setelah itu membuka matanya perlahan lahan. Tapi saat akan bergerak badannya kaku. dia menoleh ke samping dan ternyata istrinya sedang menindih sedikit tubuhnya, dia sudah bagaikan gulung yang di peluk erat oleh pemiliknya.
Gus Alwi pun tersenyum kecil dan mulai mencoba melepaskan diri dari istrinya secara perlahanlahan. Tapi saat sudah hampir berhasil malahan Gus Alwi langsung di peluk erat kembali oleh Syifa.