NovelToon NovelToon
My Beautifull Ugly Wife

My Beautifull Ugly Wife

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Siska

Jelita Parasnya, wanita cantik yang berpura-pura tampil jelek agar suaminya tidak mencintainya.

Sakura Lerose, pria tampan yang tak pernah tahu bahwa istri jeleknya sedang menjebaknya untuk berkencan dengan wanita cantik.

Siapakah yang akan terjebak dalam jebakan cinta ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

018 - Mengintai Saka

"Jangan salahkan Saka selingkuh!"

"Kau terlalu jelek untuk Saka yang luar biasa tampan!"

Ucapan dari Mira terus berputar-putar dalam benak Jelita.

Apa ia sungguh pantas untuk mendapat penghinaan seperti itu?

Apa ia sungguh pantas diperlakukan semena-mena seperti ini?

Jelita hanya dinikahi untuk dijadikan jaminan. Ia hanya menjadi barang jaminan yang disimpan dalam lemari pakaian suaminya.

Ibu mertuanya, tidak, lebih tepatnya nenek lampir itu turut menghina keluarganya, terutama ibunya yang dianggap mendukung Jelita untuk menjadi parasit bagi pria kaya.

Apakah ia sungguh hanya bisa diam menerima penghinaan dan perlakuan semena-mena seperti ini?

Jelita menyeruput es teh hijaunya sambil berpikir bagaimana caranya untuk membalas semua penghinaan yang diterimanya ini.

Apakah ia sungguh perlu menciptakan sebuah skandal untuk suaminya?

Pernikahan mereka saja ditentang oleh si nenek lampir karena Saka menikah di saat yang tidak tepat.

Skandal perselingkuhan Saka jelas akan menjadi pembalasan untuk semua penghinaan ini, batin Jelita sambil mengaduk-aduk es teh hijaunya.

Jelita berpikir untuk menemukan seseorang yang pantas untuk menjalankan misi suci tersebut.

Tentunya selain cantik dan menarik, wanita itu harus bisa menjaga kerahasiaan bahwa Jelita adalah dalang di balik skandal perselingkuhan suaminya itu.

Sungguh tidak lucu sekali jika wanita itu sampai mengungkap bahwa Jelita adalah orang yang memberi perintah wanita tersebut untuk menggoda suaminya sendiri.

Lalu, di mana Jelita bisa menemukan wanita seperti itu?

Jelita membuka sosial media, terlihat banyak wanita-wanita muda cantik dengan tubuh molek yang bahkan terang-terangan siap menerima DM untuk mengirimkan daftar harga.

Tidak! Wanita-wanita seperti ini jelas sekali mudah terbaca maksud dan tujuannya ketika mendapat misi untuk menggoda Saka, batin Jelita.

Jelita sudah tahu bahwa Saka sangatlah licik. Pria itu jelas bukanlah pria yang gampang diperdaya oleh seorang wanita yang hanya mengandalkan kemolekan tubuh mereka saja.

Pria itu bahkan mengencani seorang mahasiswi kedokteran yang jelas memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi.

Lamaran Saka bahkan ditolak oleh gadis itu karena sang kekasih masih ingin mengejar mimpinya untuk menjadi seorang dokter.

Seandainya Jelita mempekerjakan kupu-kupu malam profesional pun, hasilnya sudah jelas bahwa suaminya itu bukanlah pria hidung belang yang mudah digoda.

Pria itu seakan tidak punya waktu luang untuk pergi berkencan dan bersenang-senang seperti pria dewasa pada umumnya.

Pria itu hanyalah seorang maniak kerja yang bekerja lebih dari dua belas jam dalam sehari.

Huuh! Di mana aku bisa menemukan wanita sempurna untuk menggoda suamiku?

Jelita mengeluh sambil menyesap es teh hijaunya.

Matanya tertuju pada jendela besar di hadapannya. Bayangannya yang sedang duduk terpantul dari dinding kaca itu.

Terpantul juga bayangan dari beberapa pria yang kepergok mencuri pandang ke arah Jelita melalui dinding kaca itu.

Bayangan Jelita tersenyum ke arah Jelita.

Hanya aku yang bisa, kata bayangan itu.

...***...

"Milan, tolong jadwal ulang agendaku setelah jam lima sore, hari ini aku akan pulang lebih awal," kata Saka.

"Semuanya, Pak?" tanya Milan.

"Ya, semuanya," jawab Saka.

"Baiklah," jawab Milan.

"Oh ya, satu lagi, tolong buat reservasi untukku di Restoran Fine jam delapan malam untuk dua orang," kata Saka.

"Baik, Pak," jawab Milan.

Saka kembali berkutat pada komputer tabletnya memeriksa pekerjaan dengan cepat agar ia bisa pulang lebih awal dan kemudian menemui Sera.

...***...

Restoran Fine berada di lantai tiga puluh enam, menjadikan restoran tersebut memiliki pemandangan terbaik gemerlapnya kota di kala malam.

Jelita membuntuti Saka yang memasuki restoran tersebut seorang diri.

Jelita menghampiri petugas reservasi di restoran tersebut untuk mendapatkan izin memasuki restoran. Tanpa adanya reservasi, pengunjung restoran tidak diperkenankan untuk masuk.

"Permisi, apakah Anda sudah reservasi sebelumnya?" tanya petugas itu dengan ramah.

"Tentu," jawab Jelita.

"Atas nama?" tanya petugas itu sambil membuka catatan daftar tamunya.

Jelita tentu saja tidak melakukan reservasi sebelumnya karena ia hanya membuntuti suaminya saja.

"Hmm, Saka?" tebak Jelita.

"Tidak ada nama Saka," kata petugas itu.

"Sakura Lerose? Lerose?" tebak Jelita lagi.

Petugas itu kemudian tersenyum setelah menemukan nama yang disebutkan Jelita.

"Silakan di meja tujuh," kata petugas itu.

Jelita memasuki restoran mewah tersebut, mengedarkan pandangannya untuk mencari sosok Saka.

Jelita mendapati Saka yang sudah duduk, menunggu di salah satu meja yang terletak di area terbuka.

Jelita sudah bisa memasuki restoran tersebut, namun ia perlu tempat untuk duduk sambil mengintai Saka.

Toh, pria itu tidak mungkin mengenalinya dengan penampilan Jelita yang sekarang.

Jelita mengambil meja yang letaknya berada di dalam ruangan namun menghadap langsung ke arah Saka yang masih duduk menunggu.

"Permisi," seorang pelayan datang dan kemudian menuangkan segelas air untuk Jelita.

"Terima kasih," kata Jelita.

Jelita kembali menunggu sambil mengintai Saka. Menit-menit berlalu begitu lambat dan membuat Jelita bosan.

"Permisi, meja ini sudah direservasi," seorang pelayan menghampiri Jelita bersama tamu.

"Oh, baik, maaf ya, saya numpang sebentar," kata Jelita.

Jelita beranjak dari meja itu dan pergi ke toilet. Di dalam toilet, Jelita memastikan penampilannya benar-benar sudah maksimal.

Ia harus menemui Saka untuk menjalankan misinya.

...***...

"Permisi.”

Saka mendongak saat seorang wanita asing menghampirinya dan langsung duduk di hadapan Saka.

"Maaf, saya datang terlambat, Anda pasti sudah menunggu lama," kata wanita itu.

Saka memasang ekspresi datar, namun alisnya sudah berkerut karena keheranan.

Siapa wanita asing ini?

"Anda benar, restoran ini memiliki pemandangan malam yang menakjubkan," kata wanita itu sambil tersenyum cerah.

Saka memindai wanita berparas cantik yang saat ini tersenyum cerah padanya.

Wanita itu memakai gaun terusan panjang berwarna merah muda lembut dengan bagian dada yang tertutup namun keindahannya jelas terlihat.

Rambut hitam wanita itu nampak bak sutera hitam yang tergerai lembut saat menyentuh kulit seputih susu.

"Anda sungguh terlihat lebih tampan saat bertemu langsung," kata wanita itu dengan bola mata hitamnya yang berbinar.

"Terima kasih atas pujian Anda, hanya saja, saya rasa pujian itu bukan ditujukan untuk saya," kata Saka.

"Mengapa Anda bisa berpikir begitu?" tanya si wanita asing.

"Saya yakin orang yang harusnya Anda temui bukanlah saya. Terus terang saya tidak mengenal Anda dan saya tidak mau mengenal Anda," jawab Saka dengan tegas.

"Benarkah?" wanita itu terlihat terkejut.

"Jadi, silakan Anda pergi, karena ada orang yang seharusnya saya temui dan itu bukan Anda.”

Wanita itu mengulas senyumnya meski Saka bersikap begitu dingin padanya.

"Ya, halo, Sayang, kau di mana?" tanya Saka saat menjawab teleponnya.

Saka tersenyum saat menjawab telepon dari kekasihnya, Sera.

Ia ingin menunjukkan pada wanita asing itu bahwa sudah ada kekasih yang ditunggunya.

Namun tiba-tiba senyum pria itu menghilang saat melihat wanita asing di hadapannya mengambil makanan yang diantar oleh pelayan.

...----------------...

1
Uthie
coba mampir 👍
Diny Julianti (Dy)
jelita berarti udah ngga perawan dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!