Alleta berusia 23th hidup penuh dendam dan mati dikarenakan dendam.
Usai melakukan misi balas dendamnya, ia pun meninggal usai tertembak oleh musuhnya sendiri.
Tetapi bukannya ke alam baka, ia malah hidup ditubuh anak remaja yang berusia 17tahun dengan nama yang mirip dengan namanya,
Parahnya tubuh yang ia masuki adalah penjahat sejati, anak yang suka mencaci maki dan durhaka kepada orang tuanya, membenci adiknya yang memiliki sindrom Savant. Bahkan pemilik tubuh ini juga memprovokasi teman-temannya untuk membully kakak kandungnya sendiri.
Mengejar salah satu pria tampan di sekolahnya bak manusia gila, Berbohong pada semua orang jika dirinya anak kaya raya padahal dia anak paling miskin di sekolahnya.!
Letta bukan orang baik, tapi dengan keadaan yang diperbuat pemilik tubuh ini membuatnya sadar jika ada manusia lebih jahat ketimbang dirinya.
'Pantas saja pemilik tubuh ini mati, benar-benar manusia sampah..! Jika aku Tuhan, aku tak akan membiarkan dia hidup di dunia ini."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Vuspita sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Om tajir
“ ehem..” Letta berdehem pelan menguatkan hatinya.” Iya maaf yah hmmm om, saya lagi diluar, kemaren lupa naro hp saya dimana.” Ujar Letta meringis pelan. tidak ada alasan lain juga untuk ia lakukan saat ini selain alasan itu.
“ yaampun kenapa engak bilang sama om? Om kan bisa beliin kamu HP baru loh sayang. Yang keluaran terbaru.” Letta menjadi melebarkan mata, merasa pundi pundi uang. Tapi tunggu dulu.
Ia tidak boleh senang duluan!!!
” Yah gimana mau bilangnya om kalo hp aku aja ilang ih.. “ ujar Letta kesal.
Di seberang terdengar suara tertawa kencang membuat Letta melebarkan matanya. “ aduh kamu yah... sekarang kamu ada dimana? Saya mau ajak kamu makan malam, malam ini, temani saya untuk dua hari kedepan bisa?” tanyanya pelan.
Letta hendak menerima tapi diam sejenak, masa ia harus terima langsung sih?" kalo saya nggak bisa??" Tanya Letta Sok jual mahal.
” saya tambahkan bayaran kamu dua kali lipat nanti.” Lanjutnya.
kan kan... haha
Letta menelan saliva keringnya.” Om?? Saya lagi di depan bank XX kota. Bisa jemput saya disini kebetulan saya lagi laper.” Ujar Letta tak tahu malu.
Sang lawan bicara hanya terkekeh dan mengangguk.” Sure.. im coming.” Ujarnya dan memberikan kecupan diujung telepon.
Letta menggusap pelan lehernya yang terasa dingin. Menatap nama yang tertera di HP letta.
Om Bima. Dipikir lamban olehnya mengingat bagaimana wujud Bima tapi letta tidak ingat sama sekali, ia mengusap keningnya dan berdehem memilih menunggu Om Bima saja.
Tintin. Letta bergenyit kaget saat mobil berhenti di depannya, menatap mobil itu dengan tatapan heran.
“ sayang..” Letta melebarkan mata mendengar laki laki paru baya keluar menatapnya penuh binar.
Letta menjadi sesak, hey ini laki laki sudah sangat matang, perkiraannya umur Bima ini sekitaran 38an, dengan brewok tipis sekitar dagunya, mata hitam dan rahang yang sangat tegas, alis mata yang tajam. uh jangan Tanya proporsi tubuhnya. tubuhnya sangat atletis dan juga kekar. Type type sugar dady yang sangat di sukai banyak perempuan,
Bugh. Letta mengerjab saat Bima memeluknya dan tersenyum mengusap bahunya lembut.
” I miis You babe.,” ujarnya ditelinga Letta.
Letta mendengarnya meremang dan terkekeh berusahalah melepaskan pelukan secara tenang dan pelan.” sure. Im To babe.” Ujar Letta dengan senyum tipisnya.
Bima mengusap pipi Letta dengan lembut membuat Aletta hampir nyaman.” Ayo masuk, kita makan.” Ujarnya.
Letta mengangguk segera memasuki mobil Bima. Mobil Portuner sport type mobil bapak bapak biasa, Bima memegang tangan Letta dan menggenggamnya. Letta hendak melepaskanya tapi karena tangan Bima sangat besar dan kekar bahkan tangannya tenggelam ditangan Bima.
“ Hem.... saya sudah libur tiga hari yang lalu dan pulang dari Newland sedari seinggu lalu. Tapi kamu sangat susah dihubungi. Kamu tau saya sudah siapkan banyak hadiah yang pasti kamu sukai.” Ujarnya mengecup tangan letta.
Letta melebarkan tangannya, tangan lain yang tidak dikecup oleh Bima terkepal. “ Oh yah??? apa kamu bawa untuk saya?” Tanya Letta dengan pelan.
Bima mengeleng.” No. kita akan pulang ke rumah saya sejenak usai makan untuk mengambilnya oke? Kamu nggak keberatan kan?” tanyanya.
“ nothing. Selagi itu barang mewah dan uang saya tidak keberatan.” Ujar Letta kepada Bima. Bima terkekeh mengusap tangan Letta dan menjalankan mobilnya.
Letta menghela nafas pelan. woh hidup Letta asli semakin membuat adrenalin nya terpacu, dulu ia bekerja dengan Ragiel tyidka pernah bersentuhan atau kontak fisik berlebihan pada para lelaki, tapi disini ia malah melanjutkan pekerjaan Letta asli. Tujuan utama Letta sampai hutangnya habis dan sudah bisa berbisnis, memiliki rumah saja.
“ babe. Kamu mau makan apa?” Tanya Bima pada Letta.
" Aku ikut kamu saja. " Jawab Letta tenang.
Bima mengernyit pelan melihat Letta.” saya rasa kamu ada yang berbeda dari biasanya.” Ujarnya meneliti penampilan letta.
Letta menatap Bima dnegan tatapan tenang.” Iya?? Apa itu?” Tanya Letta.
Bima tersenyum tipis.” you look fresher. Kamu lebih fress dari sebelumnya, kalo sebelumnya muka kamu banyak make up, sekarang tidak, tapi kamu terlihat lebih cantik. And rambut kamu, saya suka rambut lama kamu yang panjang dan bisa saya mainkan. Tapi sekarang rambut kamu sedikit tidak rapi, tapi anehnya kamu makin cantik, dasarnya kamu cantik akan tetap cantik babe.” Bisiknya saat mobil sudah berhenti diparkiran restoran.
Letta menahan diri agar tidak memukul Bima yang mendekatinya. Bima mengusap rambut Letta kebelakang dan berdehem.” Baju kamu biasanya terbuka, tapi sekarang lebih tertutup, kamu terlihat seperti remaja biasanya. Cup.” Letta melebarkan mata menatap Bima mencium pipinya.
“ why babe???? Kamu kelihatan marah?? kamu marah karena saya mengatakan tentang penampilan kamu? Maaf babe, saya hanya mengatakan kebenarannya saja. Kamu akan tetap cantik bagaimanapun penampilan kamu, kamu akan tetap sempurna dimata saya. “ ujarnya memeluk kepala letta.
Letta memerah dengan kepala yang didada Bima. Sialan. Mati matian Letta menahan umpatan yang hendak keluar dari mulutnya. Benar benar buruk, di cium oleh orang yang lebih tua yang bahkan letta tidak tau Bima ini sudah beristri atau belum,. Aduh letta ajdi pusing. Atau ia tidak usah ambil uang bima saja yah?
“ ayo babe. Kita makan.” Bima segera membuka pintu dan Letta bahkan tak sadar Bima sudah melepaskan pelukannya. Letta keluar dengan tenang dan segera di Gandeng oleh Bima, ltta melirik tangan Bima yang dipunggung nya dan bima yang menguap perutnya tenang. Letta merasa geli membuatnya menahan tangan Bima. Bima hanya terkekeh segera membawa Letta masuk.
Sampai di meja kosong pelayan segera menghampiri keduanya,. Letta memesan banyak makanan, tak lupa untuk take away nantinya, “ biasanya kamu makan sangat teratur dan sedikit, tapi apa sekarang kamu sedang ingin menambah berat badan babe?” Tanya Bima pada letta heran. Tatapannya benar benar tulus, suaranya yang berat dan tulus terdengar sangat enak ditelinga Letta. itu juga yang menahan Letta untuk stay dengannya.
“ yah... aku rasa nafsu makan ku semakin banyak. Nggak apa apa kan saya take always sebanyak itu?” Tanya Letta pada Bima tenang.
Bima menggeleng dengan senyum hangatnya.” Nothing. Apapun untuk kamu. Ujarnya lalu menyuapkan steak miliknya ke depan bibir letta.
Letta dengan pelan menerimanya membuat Bima tersenyum dan menjilat garpu usai letta makan tadi. Letta mengunyah makanan tak enak, menganggukkan gugup. “ Om tidak quality time dengan keluarga Om??” tanyanya pelan pada Bima yang di depannya gugup. He Letta harus memastikan jika Bima bukan suami orang yah..!!! Letta benar benar tidak ada ingatan tenbtang Bima atau klien letta yang lain. ingatan letta itu hanya tentang buruknya saja.
Bima mendengarnya menghela nafas pelan.” Ini saya quality time dengan kamu.” Ujarnya menatap letta masih dengan makan tenang.
Letta memakan pasta miliknya yang terasa sangat lezat dan nikmat tenang. “ hmm om tidak mau menikah lagi?” Tanya Letrta masih berharap Bima bukan suami orang.
di sebelah nangis bombay
itu ibaratnya S2 nya kedokteran
apa letta meninggal lagi Masi metong lagi sieh pemeran utamnya