"Mau gak Lo jadi pacar gue?"
"Gue udah jadi istri Lo kalau Lo lupa"
"Jawab atau gue cium Lo di sini"
UTTARA PRADIPTA ARSENIO putra tunggal seorang konglomerat di jakarta yang pindah ke sekolah baru untuk mengejar cinta pertamanya. Siapa sangka karena sebuah kesalah pahaman dia malah harus menikah dengan FANAYA LOVANIA seorang gadis biasa yang terkenal ambisius dan cerdas. mereka menyembunyikan pernikahannya dengan teman sekolahnya dan berjanji akan berpisah setelah lulus sekolah.
lalu bagaimana perasaan Uttara dengan cinta pertamanya? mengapa di saat melihat Fanaya di dekati pria lain Uttara merasa cemburu. akankah tumbuh rasa cinta di antara keduanya? atau mereka tetap teguh berpisah dan menganggap tidak ada yang terjadi di antara keduanya?
yuk baca lanjutannya gengs di jamin menghibur
happy reading
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
UTTARA VS ASKA
Tiba-tiba Mutiara menggebrak meja dan membuat semuanya terkejut. Gadis itu mendekati Fanaya dan Reina sambil berkacak pinggang
"Kalian ngetawain gue?" tanyanya sambil melotot
Reina berdiri lalu ikut berkacak pinggang juga "Dih perasaan benget Lo. Jangan sok kecakepan deh! Jangan mentang-mentang Lo selebgram, terus semua orang ngomongin Lo. Nggak penting banget sih!"
"Gue nggak budek ya, kalian dari tadi nyebut-nyebut nama gue!" Mutiara tak mau kalah
"Telinga Lo kali yang budek, biasa orang budek sering salah denger!" kali ini Fanaya yang berbicara "Mending Lo sekarang balik ke kursi Lo sebelum Aldo ngamuk. Aldo mau tidur, nggak ada yang boleh berisik!"
Mutiara yang merasa kalah itu pun balik badan meninggalkan Fanaya dan Reina sambil menghentakkan kakinya
"Keren! Lo keren Nay! Gitu dong, Sekali-kali keluarin taring Lo!" kata Aldo sambil memberikan kedua jempolnya
...****************...
Dua jam yang lalu Uttara ijin ke toilet dan kembali ke kelas setelah 20 menit. Siapa sangka waktu 20 menit itu dia gunakan untuk berkelahi. Uttara bukan tipe orang yang suka mencari masalah sama orang lain. Jika dia berkelahi itu artinya musuhnya itu yang mencari gara-gara terlebih dahulu.
Mutiara penyebabnya, gadis itu tadi pagi di hina oleh salah satu kakak kelasnya
Kakak kelas yang bernama Aska itu mengatakan kalau Mutiara adalah cewek bispak alias bisa pakai seperti cewek yang ada di klub malam atau sejenisnya. Tak hanya itu Aska menyebut kalau Uttara adalah salah satu pelanggan Mutiara. Siapa yang tidak marah? Mereka hampir saja berkelahi di parkiran kalau saja bel tanda masuk tidak berbunyi
Saat ke toilet pun Uttara tidak berniat berkelahi, dia tidak sengaja bertemu Aska di toilet dan berkelahi di sana.
mereka adu jotos dan keluar Uttara sebagai pemenangnya. Putra Sonya itu tidak perlu di ragukan lagi ahli bela dirinya.
"Gue bukan tipe orang yang suka cari-cari masalah, tapi karena Lo nantangin gue apa salahnya gue melawan, ya kan?" ucap Uttara sebelum meninggalkan Aska yang sudah babak belur di toilet.
ia pun kembali ke kelas tanpa merasa bersalah sama sekali. Siapa saja yang mencari masalah dengannya siap-siap saja merasakan tangan dan kakinya.
Uttara pun sudah menyangka kalau masalah ini bakal naik sampai ke kepala sekolah. Tapi Uttara santai dan tidak takut sama sekali
Kini Uttara dan Aska sedang berada di ruang BK. Ruangan yang sangat menakutkan bagi sebagian siswa, Guru BK pak Ridwan itu di sebut dengan gorila gila sama anak-anak SMA Garuda
"Tidak ada yang mau menjawab apa penyebab kalian berkelahi?" tanya pak Ridwan untuk kesekian kalinya
Baik Uttara maupun Aska tidak ada yang mau menjawab
"Telinga kalian masih berfungsi kan? Atau sudah rongsokan? Makanya kalian nggak bisa denger suara saya!" baru kali ini dia menghadapi siswa yang tidak takut sama sekali dengannya
"Uttara! Kamu murid baru tapi sudah buat onar! Kamu juga Aska, harusnya murid lama yang sudah hampir karatan kaya kamu kasih contoh ke yang lainnya. Heran saya kenapa selalu kamu yang masuk ke ruangan ini, saya sampai bosan lihat muka kamu" omel pak Ridwan
"Tidak ada yang mau bicara? Uttara!"
"Saya nunggu orang tua saya pak!" jawab Uttara santai
Pak Ridwan memijat jidatnya, Uttara berbicara seperti seorang terdakwa yang sedang menunggu pengacaranya
"Kamu Aska? Jangan bilang nunggu orang tua kamu juga. Kamu lupa kalau orang tua kamu sudah menyerahkan kamu ke saya sewaktu-waktu kamu berkelahi lagi. Orang tua kamu aja sudah bosan masuk ke ruangan saya ini. Masa sih kamu tidak?"
pak Ridwan masih saja mengomel. Pusing juga menghadapi kedua pemuda itu. Biasanya Aska tidak seperti ini tapi entah kenapa kali ini dia memilih bungkam seperti Uttara
Tak lama kemudian Sonya datang di susul dengan orang tua Aska
untuk Sonya masuk ke ruangan BK bukan hal yang baru untuk nya. Sejak Uttara SMP dia sudah menjadi langganan ruangan BK itu
Pak Ridwan sudah tau siapa Sonya tapi Sonya meminta pak Ridwan untuk memperlakukan Uttara sama seperti murid lainnya
"Uttara sekarang bicara apa penyebab kamu berkelahi. Orang tuamu sudah datang!" perintah pak Ridwan
Uttara menoleh kepada Aska. haruskah dia membeberkan penyebab dia berkelahi
"Uttara!" kali ini Sonya yang bersuara. Uttara memang terkenal suka memberontak di keluarga nya, tapi kalau sudah berhubungan dengan Mami nya Uttara tidak akan bisa berkutik sama sekali. Bisa di sebut bahwa Mami nya adalah pawang Uttara
"Dia menghina temen aku Mi" akhirnya Uttara buka suara juga.
"Menghina gimana maksud kamu?" tanya Sonya
Uttara menoleh kepada Aska "Ngomong Lo, jangan diam aja!"
"Kenapa bukan Lo yang ngomong?" jawab Aska
"Kenapa? Lo takut ngomong apa yang sudah lo sebut dengan mulut bau busuk Lo itu?" tanya Uttara
Aska terkekeh "Lo yang di tanya Pak Ridwan, kenapa harus gue yang jawab?"
Uttara berdiri dan bersiap menghajar Aska lagi, geram sekali rasanya Uttara melihat pemuda itu.
"Stop! Tadi nggak ada yang bicara sekarang malah debat" bentak Pak Ridwan "Tak ada yang mau jawab?"
Sonya mencuil lengan Uttara lalu melebarkan matanya. Akhirnya Uttara pun buka suara dan menceritakan semuanya apa penyebab dia berkelahi dengan Aska
Sikap Uttara membela temannya itu memang bagus, tapi karena Uttara berkelahi sampai membuat Aska babak belur akhirnya Pak Ridwan menskorsing Uttara selama 2 hari. Selama 2 hari itu Uttara diminta untuk merenungi kesalahannya dan menulis permintaan maaf sebanyak 100 lembar kertas HVS. Pun Aska, tapi Aska hukumannya 2 kali lipat dari hukuman Uttara.
Setelah semua masalah dengan guru BK selesai Sonya bergegas pulang. Tapi sebelum pulang Sonya meminta Fanaya menemuinya di parkiran. Ia ingin bertanya perihal Fanaya menelponnya tadi.
Tak lama kemudian Fanaya datang dengan nafas ngos-ngosan, sepertinya gadis itu berlari
"Kenapa Mi?" tanya Fanaya setelah masuk ke dalam mobil Sonya
"Kamu kenapa tadi telpon Mami?"
"Oh itu, aku boleh nggak nginep di rumah ibu satu hari aja Mi. Udah lama nggak nginep di sana" jawab Fanaya takut-takut
Sonya mengangguk " Tapi ada syaratnya"
Fanaya terkejut, apa setiap mau nginap di rumah ibunya harus ada syarat seperti ini? Apakah sekejam ini dunia ibu mertua?
Pulang sekolah akhirnya Fanaya membawa syarat ibu mertuanya. Syaratnya adalah Uttara. Ya Fanaya harus membawa serta Uttara ke rumah ibunya. Tak hanya 1 hari Sonya memberikan ijin tetapi 1 Minggu lamanya Sonya memberikan ijin.
"Kenapa gue ikut juga sih?" gerutu Uttara sepanjang perjalanan
"Kalau mau protes jangan sama gue, sama Mami sana" ucap Fanaya. Telinganya sampai sakit mendengar Uttara dari tadi.