NovelToon NovelToon
Kehidupan Penuh Luka

Kehidupan Penuh Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Selingkuh / Cerai
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Clara

Kehidupan memang penuh lika-liku. Itulah yang terjadi pada kisah kehidupan seorang gadis cantik yang merupakan putri seorang pengusaha kaya raya. Namun hidupnya tidak berjalan semulus apa yang dibayangkan.

Jika orang berpandangan bahwa orang kaya pasti bahagia? Tapi tidak berlaku untuk gadis ini. Kehidupannya jauh dari kata bahagia. Ia selalu gagal dalam hal apapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

"Tuan Gerald" seorang wanita menyapa atasannya itu yang masih fokus dengan calon istrinya. "Maaf jika saya mengganggu" ucap wanita itu saat merasa tak enak hati karena mengganggu waktu kedua orang yang ada di hadapannya itu.

"Ada apa?" Gerald menatap serius dan tak ingin membuang waktu. "Ada tuan Devan sedang menunggu anda sedari tadi"

Gerald menatap Arlla sejenak kemudian beralih pada sekretarisnya itu. "Saya akan menemuinya setelah ini" ucap Gerald

Sekretaris Gerald itu pamit undur diri dan keluar dari ruang kerja Gerald hingga menyisakan dua orang yang saling berhadapan tanpa suara. "Apa kau sudah bertemu dengannya?" tanya Gerald

"Sudah" jawab Arlla singkat mengingat pertemuannya dengan mantan suaminya itu di lift.

"Kau tunggu disini" Gerald beranjak dan keluar dari ruangannya untuk menemui Devan yang sedari tadi menunggu dirinya. Tampak seorang pria sedang duduk di ruang tunggu dengan koran di tangannya dan terlihat sedang sibuk membaca beberapa berita yang tertulis di kertas berwarna abu-abu itu.

"Pagi tuan Devan" sapa Gerald mengalihkan atensi Devan dan tertuju pada dirinya.

"Apa kau sudah menunggu lama?" tanya Gerald

Devan tersenyum tipis dan menggelengkan kepala pelan. "Aku mengerti soal kesibukanmu saat ini yang sedang mempersiapkan pernikahanmu" ucap Devan

"Selamat" Devan mengulurkan tangannya ke arah Gerald dan disambut baik oleh pria di hadapannya. "Terima kasih" ucap Gerald

Kedua pria itu duduk berhadapan dengan beberapa laporan dan laptop yang menyala di hadapan keduanya. "Apa kau tidak merindukan mantan istrimu itu?" tanya Gerald tanpa menata Devan cukup membuat pria itu terkejut.

"Hm siapa yang kau maksud?" tanya Devan seolah memastikan pertanyaan Gerald.

"Tentu saja Arlla. Apa kau memiliki banyak mantan istri?" tanya Gerald sembari mendongak menatap wajah Devan.

"Aku sedikit terkejut karena kamu mengetahuinya" ucap Devan apa adanya.

"Apa kau begitu mencintainya?" tanya Gerald

"Kita disini untuk membahas soal kerja sama kita jadi saya harap kita bisa bersikap profesional layaknya seorang rekan kerja" ucap Devan memberikan sedikit penekanan di kata 'profesional'.

"Baiklah tapi saya ingin memberikan ini kepada anda sebagai bentuk penghormatan saya dan saya harap anda bisa hadir" ucap Gerald dengan menyodorkan undangan pernikahannya pada Devan.

"Saya akan mengusahakan untuk datang" ucap Devan dengan tersenyum tipis.

Kedua pria itu mulai memasang wajah serius dan membahas soal kerja sama yang dilakukan antara dua perusahaan besar. "Saya harap projek ini bisa berhasil dan selesai tepat waktu" ucap Gerald

"Saya juga harap begitu" Devan menatap layar laptop dan mengecek beberapa hal yang ingin ia pastikan jika bekerja sama dengan perusahaan Gerald akan menguntungkan bagi perusahaannya.

"Saya ingin ke toilet sebentar" ucap Gerald dan beranjak dari duduknya meninggalkan Devan yang masih sibuk dengan benda tipis yang berada di atas meja.

Suara pintu yang terbuka membuat perhatiannya seketika teralih dan hatinya tergerak untuk melihat sosok yang keluar dari ruangan itu. Arlla. Dia wanita yang beberapa bulan lalu bisa ia peluk namun saat ini mereka hanya bisa saling melempar tatapan.

Devan tersenyum begitu manis menatap Arlla. Katanya memancarkan kerinduan yang ingin ia utarakan. Sejujurnya jika dibolehkan ia ingin sekali memeluk raga itu lagi. Tapi apalah daya, ia harus ingat jika saat ini status Arlla hanyalah mantan istrinya dan sebentar lagi akan menikah dengan rekan kerjanya yaitu Gerald.

"Semoga kerja samamu berhasil" ucap Arlla memberi semangat pada Devan. Mata Devan sedikit berair dan langsung di hapus oleh pria itu. "Jika dulu aku selalu menunggumu kembali padaku maka sekarang aku menunggu melihatmu bahagia dan tersenyum bersama orang yang kamu cintai, Arlla" ucapnya dengan tulus.

"Aku percaya jika ketulusan cintamu akan terbalaskan nantinya oleh wanita yang benar-benar pantas bersanding denganmu" ucap Arlla

"Aku pamit Devan" ucap Arlla

Arlla berjalan ke arah meja sekretaris Gerald dan menyampaikan pesan untuk Gerald. "Saya harus pergi sekarang dan katakan pada Gerald jika aku menunggunya nanti di butik mama" ucap Arlla lalu berjalan masuk ke dalam lift.

Kedua netra Arlla bersitatap dengan netra Devan sebelum akhirnya pintu lift tertutup rapat. "Mencintaimu itu mudah. Tapi untuk merelakanmu bahkan sampai sekarang aku tak tau caranya bagaimana"

1
Akhmad Soimun
Coba aah Ramaikan, kayaknya bagus..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!