Di awal kecelakaan yang menuntun dia harus pergi ke badan seorang wanita yang sebenarnya yang dia tidak ketahui.Membuat wanita itu mulai membiasakan hidup sebagai pemilik badan ini,sampai semuanya ia ketahui betapa berat penderitaan yang dialami pemilik badan ini.
Disaat itulah wanita itu bertekad merubah jalan kehidupan lebih baik dan tak akan tertindas oleh orang-orang yang membenci dirinya.
" Aku janji padamu,akan memberikan kehidupan yang lebih baik dari ini." batin Misya yang saat itu berjanji akan memberikan kehidupan yang lebih baik dari ini.
Bahkan akan memberikan kebahagiaan untuk dirinya walaupun ini bukan tubuh miliknya tapi milik orang lain
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia lukita 1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pertemuan yang tak disangka **
" Misya, sebenarnya ini mobil siapa?" Tanya Shinta dengan bisik-bisik.
" Mobil milikku,memang kenapa?" Tanya balik Misya pada Shinta yang terlihat kaget.
Shinta mencoba mencubit kedua pipinya dengan tangannya,Shinta pun melirik kearah Lily." Kita tidak sedang mimpi kan?"
" Mana mungkin kita mimpi,jangan aneh-aneh pertanyaanmu." Jawab Lily.
Shinta pun memeluk Misya , sepertinya dia mengungkapkan rasa bahagianya." Akhirnya doaku terkabul juga.Ternyata kamu sudah meraih kebahagiaan akhirnya,kalau bisa berikan pelajaran untuk keluargamu yang seenaknya menindas mu dan menghinamu." Ucap Shinta yang makin bahagia melihat perubahan hidup dari temannya.
Misya hanya membalas dengan senyuman." Sudahlah,semua hanya masa lalu yang terpenting aku sudah mendapatkan hidupku sendiri yang bahagia ini." Jawab Misya walaupun sebenarnya dia bukanlah Misya teman mereka yang sebenarnya.
Akhirnya mereka sampai di rumah milik Misya, reaksi mereka berdua terlihat begitu kaget.
" Kamu yakin ini rumah kamu?" Tanya Shinta yang tak percaya apa yang dia lihat di depan.
" Iya, ini rumahku .Ayo kita masuk." Ajak Misya yang begitu antusiasnya mengajak mereka,berbeda dengan mereka yang masih tak percaya jika teman mereka memiliki rumah semewah ini.Pandangan mereka tertuju pada suatu ruangan yang nampak mewah.
" Aku tidak menyangka kalau diam-diam kamu memiliki rumah semewah ini." Ucap Shinta yang terpesona dengan rumah besar yang dimiliki oleh Misya.
" Sudahlah,kalian jangan diam saja ayo kita ke taman belakang sekalian kita makan bersama-sama." Ajak Misya yang sudah menyiapkan semuanya untuk teman-temannya.
Shinta pun membalas dengan anggukkan,mereka begitu menikmati waktu mereka dengan makanan yang sudah tersedia diatas meja.Hingga ada beberapa makanan manis maupun makanan yang lainnya yang sudah tersedia ,mereka begitu menikmati hari santai mereka.
"Aku tak menyangka jika hidupmu akan berubah seperti ini, tapi lebih baik sih daripada satu rumah dengan keluargamu." Jawab Shinta yang tahu betul bagaimana penderitaan sahabatnya.
"Sudahlah jangan kamu bicarakan mereka lagi, kehidupan teman kita sudah nyaman untuk apa kita bicarakan mereka lagi." Jawab Lily yang lebih memilih fokus untuk kehidupan selanjutnya.
" Jangan bertengkar kalian,ayo kita habiskan makanan kita .Keburu dingin nanti." Ucap Misya yang mengajak teman-temannya menikmati makanan mereka.
Setelah selesai makan,mereka duduk santai didekat kolam . Mereka asyik dengan obrolan mereka dengan canda tawa mereka.
"Waduh,sudah jam segini!" Teriak Shinta yang kaget melihat jam tangannya.
" Ada apa lagi kamu teriak begitu ?" Tanya Lily pada Shinta.
"Aku lupa ada barang yang harus aku ambil." Balas Shinta yang baru mengingat hal itu.
" Kebiasaan kamu itu pelupa jadi orang." Jawab Lily yang kesal pada Shinta.
" Sudahlah jangan cerewet kamu,aku mau balik pulang dulu.Keburu nanti tokonya tutup." Pamit Shinta yang terlihat begitu buru-buru ingin pulang.
" Ya sudah ,aku juga mau pulang juga." Pamit Lily yang sama-sama juga ingin pulang.
"Kalian itu , baru jam segini sudah buru-buru mau pulang." Balas Misya pada mereka.
" Gimana lagi, ini barang penting. Kapan-kapan lagi kita kumpul di rumahmu lagi ya." Jawab Shinta yang tak merasa nyaman pada Misya.
" Ya sudah, apalagi sepeda motor kalian sudah ada di luar." Sontak saja membuat keduanya kaget.
" Bukannya sepeda motor kami masih ada di kampus?" Tanya Shinta yang kaget dengan ucapan Misya.
" Orang suruhan ku sengaja membawa sepeda kalian,biar nanti kalian tidak kerepotan bolak-balik pergi kesana." Jawab Misya dengan santai.
" Oh begitu, ya sudah aku mau pulang dulu." Pamit Shinta sembari mereka bertiga saling berpelukan.Setelah kepergian mereka suasana kembali sepi lagi dan hanya tinggal Misya dan beberapa asisten yang sibuk dengan pekerjaan mereka.
Misya langsung masuk kedalam kamarnya, dia duduk terdiam didepan jendela kamarnya, seperti biasanya Misya menghubungi seseorang. Setelah selesai menghubungi seseorang itu, Misya segera ganti baju dan memakai sedikit make up dan mulai memakai baju warna merah dengan model baju sedikit sexy hingga membentuk badan langsingnya.
Misya terlihat sudah siap untuk malam ini dia keluar,dia keluar sendiri tanpa asisten. Misya diam-diam pergi menemui seseorang ditempat biasanya ia bertemu dengan seseorang.
Pada akhirnya Misya datang di restoran tempat pertemuan mereka,pelayan pun menghampiri Misya.
" Ruang VIP." Sembari menyerahkan kartu pada pelayan itu,sontak aja pelayan itu mengerti apa yang dimaksudkan oleh tamunya itu.
" Baiklah nona,saya antarkan langsung." Ucap pelayan itu berjalan memberikan arahan pada tamunya itu.misya berjalan santai menuju ruangan itu, sembari mengecek handphone miliknya.
Tanpa Misya sadari ada seorang pria yang kaget melihat kehadiran Misya ditempat itu.
" Bukannya itu Misya." Batin pria itu yang melihat wajah misya ditempat itu, saat dia ingin mendekatinya malahan tangannya ditarik oleh seseorang.
" Kamu mau kabur kemana,ingat hari ini ulang tahun kakekmu." Ucap wanita itu yang terlihat kesal .
" Tapi pi ma."
" Jangan banyak alasan kamu,ayo kita masuk kedalam. Keburu papamu nanti marah." Ucap wanita itu,pada akhirnya pria itu mengikuti perintah wanita paruh baya itu.
Nampak sekilas pria itu menoleh kebelakang seperti ada rasa kecurigaan kenapa wanita itu bisa datang di tempat seperti ini.Apalagi penampilan begitu berbeda tidak seperti biasanya.
Sedangkan posisi Misya sudah sampai ditempat biasanya dia kunjungi, bahkan kehadirannya sudah menjadi member tetap di tempat itu. Hingga dengan mudahnya Misya mendapatkan ruangan VIP.
Misya duduk santai menunggu kehadiran asistennya, Misya pun sudah memesan beberapa minuman dengan cemilan yang sudah ada dimeja.Tiba-tiba terdengar suara ketukan dari arah pintu, datanglah Arya yang langsung menghampiri nonanya.
" Selamat malam nona." Sapa Arya pada nonanya yang lebih dulu tiba.
" Malam." Jawab singkat Misya yang duduk memperhatikan Arya.
Arya langsung duduk ditempat duduknya dengan membawa sesuatu untuk nonanya."Ini nona,semua dokumen yang anda minta sudah saya siapkan." Ucap Arya yang langsung memberikan dokumen itu.
Misya pun mengeceknya dokumen yang di bawa oleh asistennya itu,hingga Ekspresi Misya berubah tersenyum.
"Bagus ,semuanya sudah lengkap tinggal aku nantinya akan menemui mereka." Balas Misya dengan nada sinis.
" Berarti nona akan menjalankan rencana itu?" Tanya Arya pada nonanya.
" Pastinya,aku tak bisa tinggal diam lagi setelah dia berani membuat masalah denganku.Dan kamu ingat besok kamu siapkan semuanya,jangan sampai ada mencurigainya." Pesan Misya pada asistennya.
" Baik nona,saya mengerti pesan anda mungkin saja dari mereka pasti tidak akan menyetujui jika nantinya anda yang akan meneruskannya." Ucap Arya yang tahu betul bagaimana sifat mereka.
" Biarkan saja,nantinya aku yang akan mengurusnya.Jadi tenang saja kamu." Balas Misya dengan santai.
Reaksi Arya hanya Membalas dengan menganggukkan kepala,dia tahu betul bagaimana sifat keras nonanya yang tak mau di atur bahkan dia akan berusaha merubah semuanya kembali pada tempatnya.
Misya pun pergi ke toilet sebentar,sedangkan Arya sibuk mengecek beberapa dokumen yang memang belum lengkap.Saat hendak keluar dari toilet,tidak sengaja Misya di kagetkan suara berisik dari arah luar toilet.Ia pun datang menghampirinya.
ditunggu upnya thor