NovelToon NovelToon
Kutukan Cinta Istri Tak Dianggap

Kutukan Cinta Istri Tak Dianggap

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Cinta Paksa / Penyesalan Suami
Popularitas:101.9k
Nilai: 5
Nama Author: Bareta

(Revisi)

Merasa akhirnya bebas dari ikatan pernikahan dengan Elsa, wanita pilihan orangtuanya, Edward, berniat menata ulang hidupnya dan membangun rumah tangga bersama Lily, sang kekasih.

Namun tanpa disadari saat tangannya menggoreskan tandatangan di atas surat cerai, bukan sekedar perpisahan dengan Elsa yang harus dihadapi Edward tapi sederetan nasib sial yang tidak berhenti merudungnya.

Tidak hanya kehilangan pekerjaan sebagai dokter dan dicabut dari wasiat orangtuanya, Edward mendadak jadi pria impoten padahal hasil pemeriksaan dokter, dirinya baik-baik saja.

Ternyata hanya Elsa yang mampu mengembalikan Edward menjadi pria sejati tapi sayangnya wanita yang sudah terlanjur sakit hati dengan Edward, memutuskan untuk menikah kembali dengan Erwin, adik iparnya.

Apakah Edward akan memaksa Elsa kembali padanya atau memutuskan tetap menjadi pria mandul dan menikahi Lily ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan Penjaga Hartawan

Edward benar-benar dipusingkan oleh Lily yang ngambek karena tidak bisa mendapatkan rumah idamannya.

“Harganya terlalu mahal, Ly, uangku belum sebanyak itu lagipula ukurannya terlalu besar untuk kita berdua.”

“Rumah itu akan jadi tempat praktekku juga, menghemat biaya daripada harus sewa tempat lain. Masalah ukuran, bukannya kamu bilang ingin segera punya anak denganku ? Tentu saja rumah itu tidak akan terlalu besar setelah kita punya anak. Kemungkinan aku akan mengajak mama tinggal bersama kita untuk membantuku.”

“Aku tidak keberatan soal rencanamu itu tapi tolong jangan rumah itu. Kita sama-sama cari yang lain ya ?” Edward tersenyum dan satu tangannya mengusap kepala Lily yang masih cemberut seperti anak kecil.

“Kenapa tidak menggunakan fasilitas bank saja ? Aku yakin kamu tidak akan kesulitan mengajukan pinjaman.”

“Aku akan mempertimbangkan usulmu itu tapi tidak ada salahnya kita mencari alternatif rumah lain yang sesuai dengan kemampuan gaji bulananku.”

“Kenapa tidak meminjam pada daddy-mu dulu. Aku yakin dokter Robert tidak akan keberatan membelikan rumah itu untuk calon penerusnya. Apa kamu tidak khawatir orang-orang akan membicarakan daddymu seandainya kamu membeli rumah kecil di komplek sederhana pula ?”

“Daddy justru akan bangga kalau aku bisa membeli rumah tanpa campur tangan uangnya meskipun hanya sebuah rumah sederhana. Saat ini aku benar-benar hidup dari gajiku di rumah sakit, tidak ada tambahan dari daddy atau mommy.”

“Lalu bagaimana kamu menjalani hidup saat masih menikah dengan gadis kampung itu ?”

“Elsa juga bekerja dan dia punya tabungan sendiri, apartemen yang kami tempati masih milik daddy. Aku hanya mengeluarkan biaya kebutuhan rutin bulanan seperti listrik, air dan pemeliharaan apartemen.”

Lily menghela nafas dan wajahnya yang masih ditekuk menatap keluar jendela samping.

“Kita cari pelan-pelan, untuk sementara kamu bisa kontrak rumah dulu untuk tempat tinggal sekalian ruang praktek.”

“Hhhhmm.”

Edward tersenyum tipis, tidak ingin memaksa Lily tidak ngambek lagi. Tatapannya fokus ke depan sambil memikirkan bagaimana bisa secepatnya menikahi Lily kalau miliknya tidak bisa berfungsi dengan baik.

*****

Elsa tersenyum sendiri saat menyusuri jalan di kampus barunya menuju ruang administrasi. Hari ini ia akan melakukan registrasi sekaligus mendaftar semester pendek supaya kuliahnya cepat selesai.

“Elsa !” 


Elsa mengernyit, bergeming menatap pria yang berjarak 5 meter darinya. Meski masih memakai kacamata hitam, Elsa tahu siapa pria yang sekarang sedang berjalan ke arahnya.

“Kapan Kak Erwin pulang ? Mommy nggak bilang apa-apa dan gimana ceritanya tahu-tahu udah di Yogya ?”

Erwin melepas kacamata hitamnya sambil tertawa. Elsa mengerutkan dahinya, adik Edward ini memang sosok yang berbeda meski wajah mereka sekilas mirip.

“Justru dapat mandat dari daddy dan mommy untuk menjaga kakak iparku yang sedang melarikan diri.”

“Siapa yang melarikan diri ? Rumah yang aku tempati daddy yang siapkan, kuliah di sini juga daddy yang urus.”

Erwin kembali tertawa dan mengacak gemas rambut kakak iparnya yang lebih muda. Wajah Elsa cantik alami apalagi sejak tinggal di Jakarta, kulitnya kembali putih bersih, wajahnya tetap menarik meski polos tanpa polesan make up. Entah kenapa kakaknya tidak pernah bisa melihat kecantikan Elsa malah menjadikannya musuh sejak gadis itu datang ke rumah mereka.

“Melarikan diri dari beruang kutub,” ledek Erwin sambil terkekeh sedangkan Elsa kembali mencibir.

“Kak Erwin beneran mau tinggal di Yogya apa cuma liburan doang ?”

“Tinggal di sini buat jagain kamu soalnya daddy dan mommy masih belum rela kalau kamu jadi milik laki-laki lain. Mereka lebih suka kalau kamu turun ranjang sama aku.”

Mata Elsa membola, bukannya besar kepala tapi kesal dengan adik iparnya semata wayang yang suka nyeleneh dan menggodanya.

“Pasti kak Erwin masih jomblo !” cibir Elsa.

“Sebulan yang lalu jadi mantan jomblo. Pacarku selingkuh sama cowok bule. Gimana sebagai sesama korban selingkuh, kita jadian aja ?”

“Ngaco !” Elsa melanjutkan langkahnya tanpa mengajak Erwin ikut bersamanya.

Erwin tersenyum, rasanya senang bisa bertemu lagi dengan Elsa. Selama 2 tahun gadis itu tinggal di rumah keluarganya, Erwin hanya sempat bertemu saat pulang liburan, itu pun tidak setiap hari karena setiap libur semesteran, Elsa malah minta ijin bekerja di rumah sakit tanpa dibaya.

Baru saja Elsa keluar dari ruang administasi, seorang pria menghampiri dan menyapanya. Keduanya terlihat akrab membuat Erwin langsung mendekati mereka.

“Rasanya nggak percaya bisa ketemu elo lagi, Sa, kayak dapat kesempatan kedua. Mungkin kita berjodoh makanya ketemu lagi di kampus yang sama.”

“Eheemmm.”

Elsa dan pria muda itu menoleh, menatap Erwin yang langsung memasang wajah sangar. Elsa tersenyum melihat penampilan Erwin sudah cocok jadi bodyguard.

“Kak Erwin, kenalin ini teman SMA-ku, anak kedokteran di kampus ini. Lang, kenalkan ini anak bungsunya tante Silvia.”

“Bukan hanya anaknya tante Silvia, aku juga adik iparnya Elsa.”

Mata Elsa dan Gilang sama-sama membola, terkejut mendengar pernyataan Erwin yang malah tersenyum miring.

“Elo udah nikah, Sa ?” Wajah Elsa merona dan sedikit salah tingkah, sudah terlambat mau bilang tidak apalagi ada Erwin berdiri di dekatnya.

“Iya gue udah nikah setahun yang lalu,” sahut Elsa sambil tersenyum canggung.

Wajah Gilang terlihat kecewa meskipun ia tersenyum tipis. “Biar terlambat, selamat atas pernikahan elo, semoga bahagia selalu.”

“Makasih, Lang.”

Pernikahan gue cuma di atas kertas, Lang. Dokter Edward nggak pernah sedikit pun menganggap gue ada. Salah gue juga yang maksa dia menerima gue jadi istrinya tanpa mau bilang alasannya.

“Sudah beres urusan pendaftarannya ?” Erwin memecah kebekuan di antara Elsa dan Gilang.

“Udah Kak.”

“Kita pulang sekarang.”

Tanpa permisi Erwin menarik lengan Elsa dan membawanya keluar gedung sementara Gilang masih bergeming, menatap gadis yang disukainya sejak kelas 11.

Baru saja hatinya dibuat melayang karena dipertemukan kembali dengan Elsa tapi hanya sesaat, sekarang Gilang merasa seperti dilempar dari ketinggian begitu mendengar Elsa sudah menikah setahun yang lalu.

Gilang menyesal, seharusnya ia mengejar cinta Elsa bahkan setelah gadis itu memutuskan pindah ke Jakarta. Beberapa kali Gilang datang ke Jakarta tapi selalu ragu untuk mengajak Elsa bertemu.

“Mantan ?” tanya Erwin begitu mobilnya sudah meninggalkan kampus. Elsa menggeleng.

“Aku belum pernah pacaran, kak. Gilang memang pernah nembak aku pas kelas 11 tapi aku tolak karena mau fokus belajar untuk mempertahankan beasiswa. Sejak bapak meninggal, aku nggak mungkin menggantungkan hidup pada si mbah yang sudah sepuh jadi aku berusaha mendapatkan beasiswa di kota Yogya.”

“Dan si mbah meninggal pas kamu lulus SMA, ya ? Mommy pernah cerita padaku.”

“Iya, rasanya sedih banget meskipun aku masih punya pakde Naryo dan bude Warsih. Waktu itu aku memang berniat menunda kuliah setahun, kumpulin duit buat kuliah kedokteran di PTN yang ada di Yogya makanya waktu kelas 12 aku nggak daftar dimana-mana. Tapi Gusti Allah punya rencana berbeda, aku malah diminta mommy ke Jakarta dan bebas memilih kuliah dimana aja.”

“Terus kenapa nggak melanjutkan sesuai cita-citamu masuk kedokteran ?”

Elsa tertawa pelan tanpa penyesalan atau nada getir.

“Namanya dibayarin harus tahu diri, Kak. Kuliah kedokteran apalagi swasta mihilnya bukan main, bisa buat beli berhektar-hektar sawah di kampung. Aku pilih jadi perawat karena nggak beda jauh, ujung-ujungnya kerja di rumah sakit juga.”

“Boleh aku tanya satu lagi ?” Erwin melirik sekilas dan melihat Elsa mengangguk-angguk.

“Kenapa kamu bersikeras memilih kak Edward dan menolakku saat mommy berniat menikahkanmu dengan salah satu putranya ?”

Elsa terdiam malah melihat ke samping jendela, kelihatan kalau ia enggan menjawab pertanyaan Erwin. Hanya Kinan yang tahu kenapa Elsa bersikeras memilih Edward yang harus menjadi suaminya meskipun saat itu sudah ada Lily di sampingnya.

1
Soraya
lanjut thor
Nelly Hidayati
Luar biasa
Uthie
itulah akibat Kinan yg bodoh telah menilai laki2 yg salah 😏🤨🤨😤
Putri Chaniago
jgn sampai Erwin mo tanggungjawab terhadap Kinan
Okah Collection
alhamdullilah erwin udah mutusin kinan
Sunaryati
jangan sampai minta pertanggung jawaban Erwin, toh sudah putus
Lee Mba Young
paling tidur ma laki yg kemarin itu kan kapok lah, putus bukan instropeksi diri mlh mabuk hadehhh.
ntar minta Erwin tanggung jawab lagi 😅😅😅😅
Uthie
Hahahaa.... cerita yg paling seru tuhhh kalo ada unsur saling membakar cemburu gtu 🤣🤣👍
Anonymous
k
Soraya
Edward kena sindir terus sama Elsa
Diny Julianti (Dy)
ngeselin hbs diselingkuhin, baik2 m Elsa
Diny Julianti (Dy)
emang enak
Soraya
lanjut thor
Uthie
Pengagum dokter Edward itu kayanya 🤨
Uthie
Aahhhhh..... sweetnya mereka /Drool/
Lee Mba Young
Semoga Erwin dpt jodoh yg baik pling tidak yg pikirannya dewasa gk kayak bocil.
Widi Widurai
lah dirinya ga bsa ngimbangi erwin juga. pengen dimengerti mulu. sedangkan elsa, dia kan berkorban dlu.
Widi Widurai
baguslah. ak pun ga setuju erwin sama kinan. kekanakan. dah ga cocok.
devi aryana
Luar biasa
Uthie
Semoga dapat yg terbaik lagi yaa Erwin 👍🤗🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!