Mungkin hal biasa kalo cewek cupu pacaran sama bad boy, namun kali ini kebalikanya gimana peran sicewe yang urak-urakan, suka balap liar, dan tidak mau diatur malah dia jatuh cinta dengan cowo cupu kutu buku yang anti sosial.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon prettyaze, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mabuk
Terdengar suara samar-samar yang memanggil namanya, sera menoleh dengan kepala yang pusing dia melihat gara datang kearahnya.
gara menghela nafas setelah menemukan gadisnya yang tergeletak di sofa club dalam keadaan mabuk, melihat teman teman sera yang sedang sibuk dengan dunianya masing masing.
gara mengendong sera kedalam dekapannya sembari berkata lirih
"Kenapa mesti kesini setiap ada masalah hm.."
"Gue butuh pelampiasan gara! "
Ucap gadis itu dengan ekspesi marah.
"Kan kamu bisa cerita sama aku ceritain keluh kesah kamu, masalah kamu, siapa tau aku bisa bantu sera"
"Lo itu ga bakal pernah tau"jawab sera dengan ketus.
gara menghela nafas beratnya lagi, dengan telaten dia membawa gadisnya kemobil.
Tak ada percakapan di dalam mobil yang ada sera meracau tidak jelas selama perjalanan
"Ke Apartemen aku aja yaa"tanya gara
sera menganguk sebagai jawaban.
Setibanya di apartemen gara yang mewah dan besar, jika kalian mengira gara itu cowo miskin kalian salah besar meskipun kelihatan cupu dan jadul dia juga salah satu orang kaya dikota ini, orang tuanya punya bisnis dimana-mana. tapi kehidupannya yang tidak bergaul, dan tidak bergaya membuatnya terlihat biasa saja.
gara mengendong sera ke kamarnya sembari melepas sepatu sera. Melihat sera yang sudah tertidur pulas dikasur gara, segera membersihkan diri sembari menyegarkan pikirannya.
Selesai mandi gara ikut bergabung tidur sambil memeluk sera dia berguman "aku ingin jadi orang yang bisa kamu andalkan sera", mengecup kening sang gadis dan menutup mata menyusul sera ke alam mimpi.
Pagi hari sera terbangun melihat dirinya di kamar gara, ia bergegas mandi dan meminjam baju gara yang agak besar, hari ini hari minggu jadi dia tidak khawatir telat sekolah. selesai mandi sera turun kedapur melihat gara yang sedang membuat sarapan.
gara yang melihat sera mendekat
"Kamu udah bangun, ini diminum dulu" memberi minuman pereda mabuk pada gadis di depannya.
"Hmm makasih, kok lo tau gue ada diclub tadi malam? "
"Iya sera.. aku tanya pada asa, aku khawatir.
kamu makan dulu nanti aku anterin pulang, aku mandi dulu ya"
"Iyaa" jawab sera sembari makan sarapan buatan gara.sembari melihat handphone yang penuh notifikasi dari temannya.
Selesai mandi gara bergabung ikut makan bersama sera, gadis itu melihat gara mendekat dengan penampilan berbeda. sera yang sedang makan dengan tenang dan berkata pada gara.
"gara! lo kalo ga pake kacamata ganteng tau... kenapa gak rubah penampilan aja dah "
"huh... emang iya sera, tapi aku udah nyaman penampilan begini" gara dengan malu-malu menatap sera yang masih asik mengamatinya.
Selesai makan gara bersiap untuk mengantar sera pulang, sudah di dalam mobil dan melakukan perjalanan dimana rumah sera dan apartemen gara lumayan jauh tidak ada obrolan didalam mobil hanya ada alunan musik.
tidak terasa sudah sampai dirumah sera.
"Hati-hati ya"
"Iya makasih ya gara.." jawab sera sambil masuk rumah.
Saat masuk kedalam rumah sera sudah dihadang oleh sang ayah yang menatap dirinya tajam.
"Dari mana saja kamu Hah!!! Semalam ga pulang. mau jadi apa kamu. HAH!!"
sera tidak menjawab perkataan sang ayah, ia hanya melanjutkan jalannya menuju kamar.
"Paling habis balapan yah!, atau mabuk-mabukan atau mungkin bahkan jual badan..." ucap angga(kaka tiri) yang mencoba memanasi ayahnya.
"Iya... benar apa yang dikata angga itu hah!!. Ayah tu malu tau gak!, punya anak perempuan kaya kamu!!, susah diatur suka bikin ulah!!" teriak ayah lagi dihadapannya
sera hanya menahan air mata saat mendengar sang ayah mengatakan itu "Urusannya sama ayah apa!!, emang ayah pernah tau kalo aku lagi terpuruk gimana! Aku yang capek!. Asal ayah tau... aku begini karna ayah yaa!!" Teriak kesal sera pada sang ayah.
Segera sera berlari kekamarnya tanpa mempedulikan teriakan sang ayah "Dasar kamu anak kurang ajar"
-next