Ini kisah Riana , gadis muda yang memiliki kekasih bernama Nathan . Dan mereka sudah menjalin hubungan cukup lama , dan ingin melangkah ke jenjang yang lebih serius yaitu pernikahan .
Namun kejadian tak terduga pun terjadi , Riana memelihat Nathan sedang bermesraan dengan teman masa kecilnya sendiri. Riana yang marah pun memutuskan untuk pergi ke salah satu klub yang ada di kotanya .Naasnya ada salah satu pengunjung yang tertarik hanya dengan melihat Riana dan memberikannya obat perangsang dalam minumannya .
Dan Riana yang tidak tahu apa-apa pun meminum minuman itu dan membuatnya hilang kendali atas tubuhnya. Dan saat laki - laki tadi yang memasukan obat akan beraksi , tiba-tiba ada seorang pria dewasa yang menolongnya. Namun sayangnya obat yang di kasi memiliki dosis yang tinggi sehingga harus membuat Riana dan laki - laki yang menolongnya itu terkena imbasnya .
Dan saat sudah sadar , betapa terkejutnya Riana saat tahu kalau laki-laki yang menidurinya adalah calon ayah mertuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rodiah Karpiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua Puluh Dua
Tok... Tok... Tok ..
Suara ketukan pintu pun terdengar saat Nathan mulai mengetuknya , dan setelah mendapatkan persetujuan dari dalam sana , barulah ia membuka pintu ruangan kerja Bagaskara.
" Ada masalah apa , Pa ? Tumben Papa manggil aku kesini ! " Ucap Nathan yang langsung bertanya pada ayahnya itu , tanpa basa-basi . Dan Bagaskara yang sedari tadi berdiri di depan jendela yang menghadap taman belakang pun berbalik untuk melihat keberadaan Nathan.
" Duduk dulu ! Ada yang harus Papa bicarakan dengan kamu , penting ! " Ucap Bagaskara sambil menyuruh Nathan untuk duduk , setelah ia duduk di kursi kebesarannya.
Nathan yang mendengar itu pun langsung mengikuti perkataan Bagaskara , tanpa ada perasaan negatif , Nathan masih bisa tersenyum .
" Jadi , Papa ingin menyampaikan kalau Papa akan menikah lagi ! " Ucap Bagaskara yang sengaja menjeda perkataannya untuk melihat respon Nathan , dan Nathan yang mendengar itu pun terkejut namun masih bisa ia sembunyikan.
" Menikah ? Dengan siapa ? Tante Mira ? " Ucap Nathan dengan beruntun , pasalnya selama ini yang ia tahu ayahnya hanya dekat dengan Mira yang tak lain adalah teman ayahnya saat kecil.
" Bukan ! Papa hanya berteman dengan dia , dan tidak mungkin menikah dengan dia ! " Ucap Bagaskara yang menjawab pertanyaan Nathan dengan tenang , dan Nathan yang mendengar itu pun mengerutkan keningnya.
" Kalau bukan Tante Mira , siapa Pa ? Setahu aku Papa hanya dekat dengan dia ! " Ucap Nathan yang bertanya langsung pada ayahnya itu , saat ini ia sedang malas menebak-nebak.
" Yang pasti kamu kenal dekat dengan dia ! Dan dia merupakan karyawan Papa ! " Ucap Bagaskara yang sengaja berkata seperti itu , ia ingin melihat Nathan kebingungan dengan perkataannya.
" Karyawan Papa ? " Ucap Nathan sambil mengerutkan keningnya heran , dan Bagaskara yang mendengar perkataan Nathan pun langsung menatapnya .
" Iya , ada yang salah ? Apakah salah kalau Papa menikah dengan karyawan sendiri ? " Ucap Bagaskara dengan tenang , dan Nathan yang mendengar perkataan ayahnya itu pun buru-buru menjelaskan.
" Nggak , nggak ada yang salah ! Selama kalian saling suka , kenapa nggak ! Lagian Papa sudah cukup lama menduda , menurut aku nggak masalah kalau Papa menikah lagi dengan siapa pun itu ! " ucap Nathan yang berusaha terlihat dewasa dihadapan ayahnya itu , ia tidak khawatir tidak kebagian harta warisan , karena yang ia tahu ayahnya itu mandul dan ia tidak perlu menghawatirkan sesuatu yang tidak mungkin terjadi.
" Baguslah jika kamu setuju ! Nanti saat Papa melamar dia , kamu harus menemani Papa ! " Ucap Bagaskara sambil menatap anaknya dengan senyuman yang aneh , dan Nathan yang mendengar itu pun menganggukan kepalanya.
" Baiklah , aku akan menemani Papa untuk melamarnya ! Ohh , iya kalau aku boleh tahu siapa namanya ? " Tanya Nathan yang ingin tahu siapa wanita yang ingin dinikahi oleh ayah angkatnya ini.
" Rania . Namanya , Rania ! " ucap Bagaskara sambil tersenyum dan menatap kearah anaknya yang terlihat menegang itu.
" Rania ? " Ucap Nathan yang refleks berkata seperti itu , seketika ia pun teringat dengan mantan kekasihnya yang belum lama putus itu . Namun Nathan menepis pemikiran bahwa ayahnya akan menikah dengan Rania yang ia kenal , pasalnya Rania terlalu muda untuk Bagaskara dan akses bertemu mereka yang jarang terjadi.
" Iya Rania , kalau nggak salah dia itu salah satu pegawai pabrik yang kamu kelola itu ! " Ucap Bagaskara dengan santai. Dan Nathan yang mendengar itu pun tidak bisa menahan rasa terkejutnya , setahu dia yang bernama Rania di pabrik yang dikelolanya hanya satu orang , yang tidak lain adalah mantan kekasihnya sendiri.
" Ohh , iya . Bukannya waktu itu kamu pernah bicara dengannya di kantor kamu ? Masa kamu nggak kenal dia ! " Ucap Bagaskara yang sengaja berkata seperti itu.
" Itu nggak mungkin , Papa sadar kan kalau perbedaan umur kalian itu sangat jauh ! Dan Rania itu mantan pacar aku Pa ! Kenapa papa harus menikah dengan dia ? Memangnya nggak ada wanita yang lain ? " Ucap Nathan yang mulai tersulut emosi , takdir macam apa ini . Bagaimana ayah angkatnya bisa kenal dengan Rania , padahal ia belum sempat memperkenalkannya .
Dan sesaat Nathan pun membeku , sekarang ia ingat kalau disaat ayahnya itu memergokinya dan Rania . Ayahnya itu sudah tahu nama Rania , dan bodohnya ia tidak sadar dengan itu.
" Atau jangan-jangan kalian bermain api dibelakang aku ? " Tanya Nathan dengan menatap tajam ayahnya itu . Dan Bagaskara yang melihat Nathan marah pun hanya bersikap datar.
" Kamu menuduh kami bermain api , padahal kamu sendiri yang memulainya ? Sadar Nathan , karena kamu lah Papa harus menikah dengan Rania ! " Ucap Bagaskara dengan tegas , ia tidak habis pikir dengan anak angkatnya kali ini.
" Kenapa aku ? Aku nggak pernah memulai apa pun ! " Ucap Nathan yang kali ini tidak ragu untuk berdebat dengan Bagaskara.
" Nggak berbuat apa pun? Kalau bukan karena kamu yang selingkuh dengan Claudia , saat ini Rania tidak mungkin hamil anak Papa ! " Ucap Bagaskara yang sudah muak dengan apa yang dikatakan oleh Nathan , dan Nathan yang mendengar itu pun membeku.
" Hamil ? Nggak mungkin , nggak mungkin Rania hamil anak Papa , Papa kan...." Ucap Nathan yang harus terhenti begitu sadar apa yang akan di ucapkannya.
" Mandul ? Itu kan yang mau kamu bilang ! " Ucap Bagaskara yang melanjutkan perkataan Nathan yang terhenti.
" Papa nggak mandul ! Papa bisa punya anak dan itu terbukti dengan Rania yang saat ini sedang hamil darah daging Papa ! " Ucap Bagaskara lagi , saat ini ia sedang menatap Nathan garang.
" Nggak mungkin, kalau Papa bisa punya anak kenapa Mama mengatakan kalau Papa mandul dan tidak bisa punya anak ? " Ucap Nathan dengan linglung , otaknya saat ini sulit menerima fakta yang baru saja ia dengar.
" Itu hanya akal-akalan Mama kamu yang memang sedari awal tidak ingin adanya anak di pernikahan kami ! Kami mengadopsi kamu karena orang tua kami yang menginginkan penerus ! " Ucap Bagaskara yang mau tidak mau berkata sejujurnya pada Nathan .
Nathan yang mendapatkan fakta tentang alasannya di adopsi pun membeku , mengapa hidupnya sekacau ini .
" Meskipun Papa menikah dan memiliki anak kandung papa sendiri , Papa akan selalu menganggap kamu anak pertama papa . Tidak ada yang berubah ! " Ucap Bagaskara lagi sambil menepuk pundak Nathan yang masih terdiam setelah mengetahui semuanya.
.
.
Bersambung....
Dimohon untuk tidak menjadi silent reader ya , aku menunggu keritik dan saran dari kalian 🤭🤗😍