"Aku bosan menjadi polisi pangkat ren dahan, jadi aku memutuskan untuk menikahi Senna demi naik pangkat. Dan maaf Nana, kisah kita selesai sampai di sini."
Nana begitu hancur ketika mengetahui bahwa Darius, sang kekasih meninggalkannya dan menikahi anak komandan mereka.
"Darius, padahal kita berjuang bersama untuk masuk kedalam dunia kepolisian ini, tapi demi pangkat kau meninggalkanku."
Satu tahun kemudian
Nana menatap tak percaya pada lelaki kaya di depannya, lelaki yang tiba-tiba mengajaknya menikah. "haruskah aku terima tawarannya untuk membalas Darius?"
Ikuti kisah mereka di sini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Syarat Jayden
Aku update dua bab
Darius dan juga Sena langsung tersadar ketika mendengar ucapan Jayden, bahkan dengan cepat Darius langsung memalingkan tatapannya dari tangan Nana yang sedang menggenggam tangan Jayden.
Amarah Senna tiba-tiba langsung memuncak karena ternyata dia juga melihat tangan Nana sedang digenggam oleh Jayden, dan tentu saja Sena tahu hubungan apa yang sedang terjadi antara keduanya dan itu membuat Sena emosi. Selama dia sangat membenci Nana, selalu menganggap Nana jauh di bawahnya, tapi sekarang lihatlah Nana malah mendapatkan lelaki yang lebih hebat dari suaminya bahkan berkali-kali lebih hebat dari Darius.
Dengan cepat, Sena pun langsung menarik tangan Darius, kemudian mereka pun melanjutkan perjalanannya. Untuk pertama kalinya dalam hidup, Nana merasakan rasa senang seperti ini.
Biasanya karena hidupnya terlalu pelik, Nana tidak pernah memikirkan pandangan orang-orang terhadapnya, dia selalu pasrah ketika orang-orang menindasnya. Tapi hari ini dia merasakan bagaimana arti kebahagiaan ketika dia mampu membalas perlakuan orang yang telah menjahatinya.
"Ayo!" Jayden langsung menarik tangan Nana, hingga mereka pun langsung masuk ke dalam. Dan ketika mereka masuk ke dalam, reaksi orang-orang yang berpapasan dengan Nana sama seperti reaksi Darius dan juga Sena, mereka tidak percaya wanita yang mereka anggap remeh karena berpangkat rendah sekarang menggandeng tangan Sang Penguasa.
Nama Jayden sudah tidak asing lagi di kantor tersebut, karena selain Jayden berteman dengan jenderal mereka, Jayden juga kerap meminta pengawalan dari kantor polisi tersebut.
"Aku harus menemui pimpinanmu terlebih dahulu, Nanti kabari saja kau pulang jam berapa Aku jemput aku ingin mempertemukanmu dengan putriku." Ketika sudah di tempat yang sepi, Jayden langsung melepaskan tangannya dari Nana hingga Nana pun langsung mengangguk. Dan setelah itu keduanya berpisah Jayden pergi ke ruangan temannya, dan Nana pergi ke ruangannya.
"Jesica kenapa kau menatapku begitu?" Tanya Nana ketika masuk ke dalam ruangan, di kantor polisi itu mungkin hanya Jessica saja yang baik pada Nana, padahal Jessica juga salah satu Putri pimpinan tapi dia sangat berbeda dengan Sena.
"Ti-tidak." Karena ayahnya adalah pimpinan, otomatis Jessica sudah mendengar kabar yang beredar, di mana Nana akan dinikahi oleh Jayden.
Nana yang bingung langsung menundukkan diri di sebelah Jessica, "kenapa kau menghindariku?" Tanya Nana ketika Jessica membalikkan tubuhnya.
"Nana, apa aku pernah membuatmu marah? Apa aku pernah membuatmu kesal?" Jessica langsung mengutarakan pertanyaannya membuat Nana makin tidak mengerti, dia berpikir Jessica belum tahu tentang dia yang datang dengan Jayden, karena tadi Jessica tidak melihat dia datang dengan Jayden.
"Kau benar akan dinikahi Tuan Jayden?" Tanya Jessica setengah berbisik, membuat Nana membulatkan matanya. Dia bingung kenapa Jessica tahu jelas-jelas dia belum mengatakan pada siapapun.
"Kau tau dari mana?" Tanya Nana..
"Petinggi kepolisian sudah heboh dengan kabar pernikahanmu dan Tuan Jayden, dan aku diperintah ayahku untuk lebih berhati-hati denganmu dan jangan sampai menyinggungmu, kau tahu bukan bagaimana power calon suamimu itu, Jadi jika aku ada salah tolong maafkan ya."
Mata Nana terbelalak ketika mendengar itu, jelas-jelas wanita itu bingung bagaimana para petinggi bisa sampai tahu dia akan menikah Jayden, tidak mungkin Jayden memberitahukan kabar ini kepada para petinggi kepolisian, mengingat Dia juga bukan siapa-siapa dan hanya wanita biasa.
"Nana!" Panggil Jesicca ketika Nana melamun hingga wanita itu pun tersadar, walaupun sempat bingung tapi tiba-tiba Nana terpikirkan sesuatu, walaupun barusan dia sempat ragu bahwa Jayden yang menyebarkan berita tersebut, tapi pada akhirnya Nana berpikir bahwa itu bukan urusannya.
Dan sekarang Nana berpikir bahwa waktunya dia menikmati hidup, walaupun nantinya orang lain akan berpura-pura menghormatinya karena dia istri Jayden, tapi sepertinya Nana tidak peduli. Yang terpenting hidupnya bisa lebih baik, dan dia tidak akan mengalami penindasan lagi.
***
"Maaf pembuatmu menunggu lama Raish" ucap Jayden ketika masuk ke dalam ruangan temannya, Jayden sebenarnya mengenal Raish dari mereka kuliah, hanya saja mereka kembali bertemu ketika Jayden keluar dari rumah sakit jiwa.
"Seharusnya kau tidak perlu repot-repot ke sini biar aku saja datang ke rumahmu. Silakan duduk." Rais mempersilahkan Jayden untuk duduk, hingga kini kedua lelaki berbeda profesi itu sudah duduk di sofa dengan posisi berseberangan.
"Kau ingin sesuatu?" Tanya Raish, namun dengan cepat Jayden menggeleng.
"Kau tahu bukan tujuan aku ke sini jadi ....'
"Sebelumnya aku ingin meminta maaf padamu, Aku benar-benar tidak tahu kelakuan bawahanku, karena aku juga jarang datang ke kantor ini. Dan aku juga tidak tahu Nana adalah calon istrimu."Rais dengan cepat meminta maaf, karena walaupun berteman dengan Jayden, tapi mereka tidak terlalu dekat jadi Rais tetap menghormati Jayden, apalagi lelaki di depannya ini adalah Penguasa.
Dia baru mengetahui bahwa ada perundungan yang dilakukan oleh bawahannya pada Nana kemarin malam ketika utusan Jayden datang, tentu saja dia akan menyiapkan sanksi untuk para anak buahnya.
"Aku tau kau tidak bersalah, Aku hanya ingin minta tolong padamu, naikkan pangkat calon istriku, aku tahu harusnya dia naik pangkat setahun yang lalu, tapi karena anak buahmu menjegal langkah calon istriku, jadi Nana tidak naik pangkat dan aku minta tolong padamu secara langsung agar kau mengatur semuanya. Dia calon istriku tolong minta semuanya memperlakukan dia dengan baik."
Raut wajah Jayden begitu tegas, hingga Rais semakin segan, lelaki itu bergegas menggangguk.
"Aku mengerti, aku akan pastikan tidak karena ada lagi hal buruk yang menimpa calon istrimu."
****
Sena dan Darius yang sedang menikmati sarapan mereka di restoran seberang kantor mereka berdinas sama-sama terdiam, setelah mereka memesan makanan, keduanya seperti orang yang kehilangan arah, sepertinya kedatangan Jayden dengan Nana membuat keduanya tersentak kaget hingga sekarang mereka seperti orang linglung.
Darius berpikir bagaimana Nana bersama Jayden, dalam hati dia tidak terima mantan kekasihnya mendapatkan lelaki yang jauh lebih di atasnya bahkan ribuan kali jauh di atasnya, sedangkan Sena dia berpikir, jika Nana benar bersama lelaki itu, tentu saja posisinya akan terbalik dan dia tidak terima posisi Nana ada di atasnya.
"Kau pasti sedang memikirkan dia kan?" Tanya Senna, ketika dia melamun tanpa sengaja dia melihat ke arah suaminya, ternyata suaminya juga sedang melamun itu sebabnya dia langsung bertanya.
"Kenapa juga aku harus memikirkan dia." Darius menepuk-menepuk tangan istrinya, tapi Senna tahu bahwa Darius berbohong.
Dia bisa menebak, bahwa Darius sedang risau sama seperti dirinya. Tapi sepertinya Senna sedang enggan berdebat, jadi dia tidak memperpanjang pembicaraan.
***
Setelah sarapan, Sena dan juga Darius langsung bangkit dari duduknya kemudian mereka berjalan ke kasir untuk membayar lalu kembali keluar dan kembali ke kantor mereka.
Dan tepat ketika mereka masuk, ternyata para anggota yang berada di kantor itu, sedang berjalan terburu-buru ke arah ruangan meeting membuat Darius dan Senna kebingungan, dan ternyata ketika mereka bertanya mereka diperintahkan untuk datang ke ruangan meeting, karena jenderal Mereka tiba-tiba ingin berbicara.
Dan ketika mendengar itu seketika Sena dihinggapi kepanikan, entah kenapa pikirannya tertuju pada Nana, apalagi tadi Nana datang bersama Jayden, wanita itu melepaskan tangan Darius yang sedang dia genggam kemudian mempercepat langkahnya, rasanya Dia tidak sabar untuk pergi ke ruangan itu.
****
Ga romantis lu mah, Jayen 🤭🤭🤭
Lqgu Gamma 🤣