Sarah seorang wanita yang dibenci dan di pandang buruk oleh semua orang, karena berhasil menikahi seorang pria kaya raya dengan cara yang licik.
Semua orang membencinya dan menghinanya, hingga suatu hari ia bertemu dengan orang yang sangat membencinya tapi akhirnya orang itu malah terobsesi kepadanya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
OSP : Bab 2
Arini menatap putri dan juga menantunya, "Hentikan! Kalian berdua hanya bisa adu mulut saja." Jelas Arini dengan tatapan kesal.
Lalu ia mengalihkan pandanganya pada Sarah yang berdiam diri, "Reno akan pulang malam ini." Jelas Arini yang kembali fokus pada majalah milik nya.
Sarah terdiam sejenak saat mendengar hal itu, mungkin sudah 5 bulan yang lalu Reno pulang ke rumah dan itu pun hanya 1 hari di rumah. Lalu pria itu kembali pergi lagi dan menghilang tanpa kabar, Sarah mengganggukkan kepalanya dengan pelan lalu pergi begitu saja.
Ia berjalan ke kamar dan kembali mengingat kata-kata yang di lontarkan oleh Damini kepadanya, ia harus bisa membuat Reno menyentuhnya dan haru bisa mengandung anak pria itu untuk menguatkan posisinya di rumah ini.
Sarah terdiam, ia membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Ada rasa lelah di hatinya saat mengingat bagaimana ia berjuang mati-matian, dan merendahkan harga dirinya untuk mengemis kasih sayang dan pengakuan dari Reno.
"Aku cape.." Gumam Sarah.
Ia mengakui jika dulu ia telah berbuat licik dengan menjebak Reno hingga mereka berakhir di ranjang dan Reno menikahinya, tapi semua itu hanyalah sebuah kebohongan. Bahkan di malam 2 tahun yang lalu itu, ia dan Reno sama sekali tidak melakukan hubungan intim.
Dan sampai sekarang Sarah masih seorang perawan yang belum pernah di sentuh, tapi karena rencana yang Damini rancang membuatnya haru berpura-pura di lecehkan oleh Reno. Tapi akhirnya, ia mendapatkan karma dari perbuatannya sendiri. Reno sama sekali tidak pernah mengganggap nya sebagai seorang istri.
"Mungkin Tuhan sedang menghukum ku." Gumam Sarah seraya menutup matanya.
Hari mulai menjelang malam, Sarah melihat beberapa pelayan tengah sibuk menyiapkan makan malam. Begitu juga dengan Arini yang sibuk membersihkan rumah dan membuat rumah semakin rapi dan cantik.
Malam ini Reno akan pulang ke rumah, Sarah hanya bisa diam dengan perasaan yang bingung dan campur aduk.
"Kakak Ipar, kenapa kau hanya diam saja? Takut yah?" Dina tiba-tiba datang dan menyeringai ke arahnya, seakan tengah mengejek dirinya yang saat ini.
"Takut? Kenapa aku harus takut." Sarah sama sekali tidak menunjukkan perasaan takut dan wajah lemah di depan Dina, ia tidak akan pernah mau di bully oleh orang-orang yang ada di keluarga Darmaji.
"Iya sih.. Kenapa kau harus takut, tapi malam ini ada sebuah kejutan yang sangat besar. Aku yakin Kakak ipar pasti sangat suka." Dona tersenyum dengan ceria, ia seakan sangat senang dan menantikan kedatangan Reno.
Sarah terdiam sejenak, ia merasa ada sesuatu yang tidak besar untuk saat ini.
"Kejutan apa? Dan sepertinya kau sangat senang malam ini?" Tanya Sarah dengan mata yang menatap Dina dengan tatapan penuh selidik.
"Jika aku memberitahu mu saat ini, itu sudah bukan kejutan lagi." Jelas Dina dengan senyuman di wajahnya.
Wanita itu lalu pergi begitu saja meninggalkan Sarah, kini semua orang berada di ruang tamu dan menunggu kedatangan Reno. Begitu juga dengan Sarah, ia duduk di atas sofa dengan mata yang tidak bisa berpaling dari pintu.
Jantungnya terus berdetak dengan kencang, ia tidak bisa membohongi dirinya sendiri. Ia takut dengan apa yang nanti akan terjadi, hingga pintu rumah tiba-tiba terbuka secara perlahan menampilkan sosok pria yang baru saja datang.
Sarah langsung bangkit dari tempat duduknya, dengan mata yang terus menatap sosok tampan yang baru saja tiba. Arini dan Dina tersenyum senang dan langsung menghampiri Reno.
Saat Sarah ingin berjalan mendekat, ia terdiam dan menghentikan langkahnya saat sosok wanita asing berjalan di belakang Reno dan menggandeng tangan pria itu dengan mesra.
Sarah menatap pria yang tersenyum lembut kepada sosok wanita asing, dan juga keluarganya. Ia tidak bisa berkata-kata dengan pemandangan yang tengah ia lihat saat ini.
Mata Reno lalu menatap sosok Sarah yang berdiam diri tak jauh darinya, lalu pria itu mengalihkan pandanganya dan memilih menatap sosok wanita yang berada di sampingnya.
"Kak Dara, Dina kangen banget sama kak dara." Dina tersenyum dan menyapa wanita itu, seakan mereka telah mengenal satu sama lain.
Sarah tertawa di dalam hati, kini ia merasa jika keberadaannya saat ini seperti orang luar yang tidak pernah di anggap oleh mereka semua.
Dara tersenyum dengan sangat lembut, Arini langsung mengajak Reno dan Dara pergi ke ruang makan untuk makan malam bersama. Semua orang berjalan melewati Sarah, dan seakan mengganggap wanita itu tidak pernah ada.
😠😠😠
hehehe