NovelToon NovelToon
Belenggu Cinta Tuan Muda Sombong

Belenggu Cinta Tuan Muda Sombong

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Mengubah Takdir
Popularitas:16.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

Nasib malang dialami oleh gadis muda bernama Viona Rosalina. Karena terlilit hutang yang lumayan besar, Viona dijadikan jaminan hutang oleh orang tuanya. Dia terpaksa merelakan dirinya untuk menikah dengan Dirgantara, seorang pengusaha muda yang terkenal sombong dan juga kejam.

Mampukah Viona menjalani hari-harinya berdampingan dengan pria kejam nan sombong yang selalu menindasnya?

Atau mungkin Viona memilih untuk pergi dan mencari kebahagiaannya sendiri?

Nantikan kisahnya hanya ada di Noveltoon

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11. Berbohong

"Dokter, bagaimana kondisi kakak saya?" tanya Sania.

Sania sangat mengkhawatirkan kondisi Viona yang tiba-tiba pingsan mengeluarkan darah dari hidung.

Sebagai anggota baru, Viona mendapatkan masalah dari kakaknya dan mendapatkan KDRT yang membuatnya jatuh sakit dan kini kondisinya begitu buruk.

Sania hanya takut jika terjadi sesuatu yang buruk pada Viona, tentunya akan tentunya akan menimbulkan masalah besar dari keluarga Viona.

"Untuk saat ini kondisinya sangatlah lemah. Nanti kalau dia sudah sadar sebaiknya lakukan cek di laboratorium. Tapi ngomong-ngomong kenapa wajahnya lebam-lebam begitu? Aku juga melihat di tangannya membiru. Apakah dia mengalami kekerasan di rumah ini?" tanya Dokter Farhat yang tak lain adalah dokter pribadi keluarganya.

Sania menoleh pada Dirgantara yang berdiri dengan bersedekap dada di ambang pintu.

Dirgantara masih juga cuek dan seakan-akan tak peduli dengan kondisi Viona saat ini.

Sania juga bingung memberikan penjelasan pada dokter. Jika ia bilang Viona tengah mengalami kekerasan dalam rumah tangga tentunya dokter akan melaporkan kejadian tersebut pada pihak berwajib tentunya akan menyeret Dirgantara ke dalam bui.

"Tadi dia terpeleset dan terjatuh di kamar mandi hingga mukanya membentur lantai," sahut Dirgantara.

Sania melongok mendengar penjelasan dari kakaknya. Tak disangka Dirgantara ternyata pandai berbohong, dan seolah-olah tidak terjadi kekerasan di rumahnya, padahal jelas-jelas pria itu adalah pelaku kekerasan yang sesungguhnya.

Sania menatap kasihan pada Viona yang terkapar lemas di ranjang dia bahkan masih memejamkan mata mungkin dia merasa sakit hati dan malas untuk berbaur dengan siapapun.

Sebagai seorang perempuan, Ia bisa merasakan bagaimana pedihnya jika diperlakukan dengan sangat buruk oleh seseorang yang menjadi pasangannya. Pria yang seharusnya menjadi pelindungnya malah menjadikannya sebagai musuh.

"Tapi dia nggak apa-apa kan dok nggak ada sesuatu hal yang menakutkan gitu?" tanya Sania.

"Makanya saya meminta pada kalian untuk mengeceknya di laboratorium.Dengan begitu kalian akan mengetahui keadaannya, apakah dia hanya kecapean atau ada penyakit lain yang membahayakan kesehatannya. Kalau prediksi dari saya, saya tafsirkan hanya kecapean, soalnya saya tak banyak mengetahui rasa sakit yang dideritanya. Tapi kalau boleh tau dia ini siapa kalian? Apa saudara atau ...,"

Sania mengarahkan telunjuknya ke arah Dirgantara yang masih diam dengan raut wajah datar.

Pria tak berperasaan, walaupun ada hal yang mengkhawatirkan, dia terlihat biasa saja. Mungkin memang tujuannya ingin membuat Viona mati ditangannya.

"Dia istrinya Abang," jawab Sania.

Refleks Farhat terkejut. Pria keturunan Jerman yang sudah dikenalnya sejak sepuluh tahun yang lalu itu tak mengetahui kalau Dirgantara sudah menikah. Bahkan Dirgantara tak pernah bercerita kalau dirinya sudah bukan lagi perjaka, melainkan sudah berumah tangga.

Padahal Farhat dan Dirgantara sering bertemu di luar dan menghabiskan waktu bersama, tapi tak sekalipun pria egois itu pernah bercerita mengenai perempuan yang spesial di hatinya.

"Ini serius kamu sudah menikah? Kok kamu nggak pernah bilang-bilang sama aku kalau sudah beristri? Sejak kapan kamu menikah? Kamu punya istri secantik ini dan tidak pernah cerita pada kawanmu ini? Keterlaluan! Bahkan di hari bahagiamu kau tidak mau berbagi denganku? Teman macam apa kau ini!"

Farhat mengolok-ngolok dirgantara yang sudah melupakannya sebagai teman.

Padahal di antara mereka sering bilang, siapapun yang menikah duluan maka dia harus memberikan traktiran satu minggu penuh untuk berpesta menikmati minum-minuman bersama.

Untuk mengalihkan pembicaraan temannya, Dirgantara nyelonong keluar dari kamar tamu. Dia tak ingin Viona terganggu oleh celotehan teman-temannya yang berstatus sebagai dokter umum.

"Hei! Kenapa kau pergi? Kau belum menjawab pertanyaanku!"

"Bacot!!"

Farhat mengemasi alat-alat kesehatan yang dibawanya lalu melangkahkan kakinya keluar dari kamar Viona meninggalkan Sania.

Pria itu tak terima saat Dirgantara mengabaikannya dan malah nyelonong pergi.

"Hei Bung!! Bisakah kau berhenti! Kau berjalan sudah seperti kuda. Aku ingin bicara denganmu, tolong hargailah aku!"

Dirgantara menghentikan langkahnya tepat di atas anak tangga dan menoleh ke belakang menatap teman dokternya itu berjalan terburu-buru mengejarnya.

Farhat hanya merasa penasaran saja dengan sikap Dirgantara yang kini mulai tertutup dan tidak mau bercerita mengenai pribadinya.

"Apakah aku ada salah sama kamu, sampai kamu menghindariku seperti ini? Aku rasa pertanyaanku tidak terlalu sulit untuk dijawab. Apakah salah kalau aku ingin mengetahui banyak hal mengenai pribadimu? Maksudnya tentang pernikahan dengan Nona Viona?"

Dengan melayangkan  tatapan kesal, Dirgantara pun menjawabnya. "Apakah aku harus selalu membuat laporan setiap hari mengenai kegiatanku? Dan apakah aku juga harus bercerita padamu, jika aku melakukan hubungan intim dengan istriku? Tidak semua bisa aku katakan, Farhat! Aku juga punya privasi yang tidak harus diketahui oleh orang lain. Kalau aku tidak memberitahumu mengenai pernikahanku, berarti pernikahanku itu privasi yang tak semua orang harus mengetahuinya. Jangan berlebihan."

Farhat mematung. Dirgantara menekan setiap kata yang diucapkan. Dia hanya tak suka ada orang terlalu kepo dengan kehidupannya.

Pernikahan yang tidak dilandasi oleh rasa suka, bukanlah hal yang harus dibanggakan dan dipertontonkan pada semua orang. Bahkan keluarga besarnya saja tak pernah mengetahui dirinya sudah menikah.

"Sorry. Aku tadi terbawa emosi. Jujur aku kecewa banget sama kamu, tapi ucapanmu ada benarnya. Tidak semua masalah kita, harus diketahui  oleh banyak orang, tapi kan masalahnya ini pernikahanmu. Pernikahan itu sakral loh, jangan bilang kau menikah tanpa sepengetahuan dari keluargamu juga?"

Bicara mengenai keluarga, Dirga tersenyum getir. Semenjak Ayah dan Ibunya meninggal, tak satupun dari keluarganya ada yang mempedulikannya. Dia hanya hidup berdua saja bersama adik perempuannya. Bahkan nenek ataupun kakeknya tak pernah sekalipun datang untuk menjenguknya.

Karena merasa diabaikan dan tidak dianggap keberadaannya, ia putuskan untuk hidup mandiri tanpa harus bergantung pada siapapun. Ia jalani apa yang diwariskan oleh orang tuanya, dan mengembangkan bisnisnya tanpa campur tangan keluarganya.

"Keluarga mana yang kamu maksud? Papa dan mamaku sudah meninggal. Aku hanya tinggal bersama adikku saja. Aku tidak punya keluarga yang lain. Kalau memang aku punya keluarga, tentu saja aku tidak diasingkan seperti ini, bukan? Bukan sendiri dua hari kau mengenaliku, tapi kita sudah mengenal lebih dari sepuluh tahun, dan kau banyak mengetahui seluk beluk pribadiku. Jadi jangan tanyakan keluarga padaku, karena di sini aku tidak punya keluarga selain adikku."

Farhat menepuk bahunya dengan mengulas senyuman tipis. Dia bisa merasakan apa yang telah dirasakan oleh Dirgantara.

Dirgantara banyak berubah menjadi egois dan takkan mempedulikan orang lain karena dia sendiri tidak pernah dipedulikan oleh orang lain. Sebagai sahabat yang baik, dia sudah seharusnya menjadi penghibur untuk mengurangi kesepiannya.

"Aku paham dengan sikapmu. Sorry, aku benar-benar minta maaf karena terlalu ikut campur urusan pribadimu. Aku harap kau tidak marah karena ulahmu. Kalau pernikahan ini sudah menjadi keputusanmu, maka kau juga harus bisa menjaganya dengan baik, karena sesuatu yang sudah kau ambil, itu akan menjadi tanggung jawabmu."

Uluh ... Uluh ...! Gemes banget sama Dirgantara. Tapi tau sendiri kan? Dia berubah jutek karena apa? Jangan terlalu menyalahkannya, dimaklumi saja gimana rasanya diabaikan 🥺😭

1
4U2C
kalau cerai katakan cerai,,kalau masih ada perasaan lebih baik rujuk balik bersama demi angel,,jangan disitu-situ aja kisahnya,,berulang kali tentang kisah silam tak habis-habis sampai bila mahu selesai kalau itu-itu saja yang diingat,,selesaikan dengan hati dingin jangan selesaikan dengan hati yang tengah panas.semoga pengseketaan Dirga dan Viona bisa diselesai dengan cepat.
kaylla salsabella
semoga kesalahpahaman ini cepat selesai thor
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
ayo semangat viona
ardiana dili
semangat kak
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰🥰
ardiana dili
semangat kak
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
nah dengarin nasehat mami mu vi
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
kan ...kan rasain kamu Dirga
Hesty
up gi thorrr
kaylla salsabella
wuhhaaaaa ... rasain kamu dirga
ardiana dili
lanjut
4U2C
sabar katamu Dirga🤣🤣🤣🤣 sabar wanita ada batasnya.
Hesty
uup fi thoor.. bikindirga ga ketemu viona....
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
wah ini Sonia belum tahu ...klu tahu viona pergi habis kamu Dirga ....


wuhhaaaaa bagus vi .....beri pelajaran buat dirga
4U2C
Dirga hatimu busuk sekali,,sudah tahu Anita yang pecundang masih juga mahu sama Anita atau keduanya sama pencundang🤣🤣🤣🤣🤣 bulllsiitttt deh Dirga..Viona kenapa harus bertahan uang ada pakailah untuk kabur husssss geram.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!