Baca 'Bangkitnya Pendekar Naga' terlebih dulu, agar bisa mengikuti alur cerita ini.
Pada saat era kekacauan, para Kultivator berlomba-lomba untuk mengembangkan diri agar bisa mempertahankan wilayahnya masing-masing.
Sekte Naga Langit yang merasa kehilangan atas kepergian Shen Long, mereka juga harus mengembangkan kemampuannya agar bisa bertahan dari gejolak Kultivator Iblis.
Shen Long yang terdampar di Pulau Es, harus mencari cara agar bisa kembali ke Sekte Naga Langit.
Namun dalam perjalanan pulang ke Sekte Naga Langit, bukanlah perkara mudah, karena rintangan yang harus Shen Long hadapi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 13. Lima Sumberdaya Langka
Shen Long juga berencana membuat kediaman mereka berdua lebih baik lagi, sehingga dia bisa mengeluarkan tenaganya lebih banyak lagi.
Dengan demikian Shen Long bisa tertidur pulas setelah bekerja keras.
Mendengar rencana suaminya yang ingin membuat kediaman mereka lebih baik lagi, Ouyang Ning begitu bersemangat, karena itu artinya dia dan Shen Long bisa membina keluarga baru di tempat itu, meskipun sangat asing.
" Baiklah, aku akan mencari kayu yang bisa digunakan untuk keperluan kita disini." Shen Long yang terlihat antusias, langsung melesat ke arah hutan yang cukup jauh dari padang rumput.
Di dunia itu, Shen Long dengan mudah mengeluarkan Qi miliknya, sehingga dengan mudah membawa beberapa potongan kayu yang memiliki ukuran cukup besar.
" Suamiku... Hari ini aku akan memasak hidangan yang lebih enak lagi." Ouyang Ning juga tidak ingin kalah, dengan peralatan yang dibawa Shen Long sebelumnya, dunia aneh itu seakan tidak menjadi halangan baginya.
Terlebih dengan adanya sungai yang begitu jernih dimana terdapat ikan-ikan yang cukup banyak, sehingga mereka tidak kesulitan untuk mencari makanan.
Waktu terus berjalan, kini Shen Long telah menyelesaikan pekerjaannya, untuk membuat sebuah bangunan yang dibimbing oleh Ouyang Ning.
" Rumah ini sangat menarik. Seakan mengingat kembali ketika bersama kedua orang tuaku." Gumam Ouyang Ning, sambil menatap bangunan yang berdiri di samping pohon besar.
Di belakang rumah kediaman mereka, pagar berjejer rapi dan memanjang, tempat Shen Long meletakkan beberapa hewan hidup yang tidak membahayakan Ouyang Ning.
Sedangkan api abadi telah dirombak sedemikian rupa, sehingga api itu akan dijadikan sebagai tempat memasak.
" Istriku, bagaimana menurutmu dengan pekerjaanku ini?" Tanya Shen Long, sambil menatap ke arah karyanya sendiri.
" Jauh lebih sempurna dari yang aku pikirkan." Jawab Ouyang Ning yang begitu bersemangat, sambil membayangkan anak-anak mereka akan terlahir di dunia itu.
Ouyang Ning sama sekali tidak pernah berpikir untuk menjadi seorang Kultivator, karena menjadi orang biasa, jauh lebih menyenangkan.
" Suamiku... Apa aku bisa ikut denganmu pergi ke hutan itu? Aku ingin mencari beberapa jenis tumbuhan yang bisa dimakan." Mengingat Shen Long yang masih kehilangan ingatan, Ouyang Ning menawarkan diri untuk pergi bersama Shen Long ke hutan.
Ouyang Ning berniat untuk menanam berbagai macam Sumberdaya untuk keperluan sehari-hari mereka, agar ketika Shen Long tidak kembali, dia masih bisa bertahan hidup.
" Baiklah, aku akan membawamu pergi ke hutan." Jawab Shen Long, lalu merangkul pinggang Ouyang Ning dan membawanya terbang ke arah hutan.
Saat berada di hutan, Ouyang Ning mulai memungut beberapa tanaman Sumberdaya yang mereka butuhkan.
" Sumberdaya disini memiliki kualitas tinggi. Sayangnya suamiku tidak mengenalinya." Ouyang Ning seakan ingin muntah darah, karena berbagai jenis Sumberdaya di tempat itu dicabut dan dibuang begitu saja oleh Shen Long, saat menebang pohon di tempat itu.
" Ginseng Bumi? Bambu Angin? Jamur Darah? Rumput Roh? Akar Jiwa?" Ouyang Ning tertunduk lesu, saat melihat Sumberdaya yang sangat langka dibuang begitu saja oleh Shen Long.
Bahkan masih banyak jenis Sumberdaya yang lain, meskipun tidak senilai dengan kelima Sumberdaya tersebut.
Jika kelima Sumberdaya tersebut dijadikan sebagai Pil, maka Pil tersebut memiliki kualitas yang sangat tinggi yang tidak pernah ada di daratan murni emas.
Ouyang Ning dengan buru-buru menyeimbangkan tubuhnya, karena tubuhnya seakan goyah saat melihat Sumberdaya tersebut.
" Suamiku... Jika kamu melihat tumbuhan ini lagi, kamu jangan membuangnya lagi." Ouyang Ning berkata dengan nada tenang, karena bagaimanapun Shen Long sekarang sedang kehilangan ingatan.
" Sebelumnya aku bertarung dengan Hewan Roh yang tinggal disini. Aku tidak ingin mereka mendatangi padang rumput, karena tempat ini cukup dekat dengan tempat tinggal kita." Jawab Shen Long dengan santai, karena dia tidak ingin Hewan Roh yang berada di hutan itu menyadari keberadaan mereka di padang rumput.
Namun saat Shen Long ingin menebang pohon, dia harus mencabut dan membuang tumbuhan yang dia anggap sebagai pengganggu.
Mendengar penjelasan dari Shen Long, Ouyang Ning hanya menganggukkan kepala, karena dengan adanya Sumberdaya seperti itu, Hewan Roh akan berkembang pesat.
" Kamu tenang saja, di hutan ini sudah tidak ada lagi Hewan Roh, kecuali hewan biasa." Ucap Shen Long, sambil berjalan mendekati Ouyang Ning.
Ouyang Ning tidak ingin membahas terlalu jauh, lalu melanjutkan untuk mencari berbagai jenis tumbuhan yang bisa dimakan.
" Untuk saat ini, aku tidak bisa menceritakan kepada suamiku tentang Sumberdaya ini, karena sangat berbahaya jika ingatannya belum pulih." Pikir Ouyang Ning, sambil memungut beberapa tanaman.
Meskipun di dunia itu Shen Long bisa menyerap energi dari Sumberdaya itu, namun jauh lebih berfungsi jika menyerapnya di tempat raganya yang lain.
Setelah selesai mengumpulkan beberapa Sumberdaya, keduanya kembali ke kediaman mereka, dimana Ouyang Ning menanam kembali beberapa Sumberdaya di dekat air terjun, karena tempat itu sangat sejuk.
Sementara itu Shen Long kembali melanjutkan untuk Berkultivasi dibawah pancuran air terjun.
Sedangkan Ouyang Ning hanya bertugas untuk mengerjakan pekerjaan rumah seperti yang dilakukan warga biasa.
" Ternyata hidup seperti ini sangat damai." Ouyang Ning merentangkan kedua tangannya, menghirup udara segar di sekelilingnya.
Dengan peralatan seadanya, Ouyang Ning membuat beberapa barang sebagai perlengkapan rumah kediamannya.
Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Ouyang Ning kembali ke sungai, untuk membersihkan diri.
" Suamiku... Waktunya untuk istirahat!" Ouyang Ning memanggil Shen Long, mengingat hari mulai gelap.
Ouyang Ning menyadari bahwa sudah tiga hari Shen Long sama sekali tidak tertidur, sehingga dia begitu khawatir dengan kesehatan suaminya.
Shen Long menghentikan Kultivasinya, lalu menoleh ke arah Ouyang Ning yang sudah berendam di sungai.
Dengan satu kali lompatan, Shen Long telah berada di depan Ouyang Ning, untuk membersihkan tubuhnya juga.
" Biar aku yang mencuci pakaianmu." Ouyang Ning melepaskan pakaian yang melekat pada tubuh Shen Long.
Terlebih dengan hanya mereka berdua saja yang berada di dunia itu, Ouyang Ning tidak segan menunjukkan keindahan tubuhnya di hadapan sosok yang sangat dia cintai.
Melihat Ouyang Ning yang begitu perhatian kepadanya, Shen Long tersenyum sambil menatap keindahan wanita di depannya.
" Istriku... Kenapa giok ungu itu menempel pada keningmu?" Tanya Shen Long, sambil mengusap giok ungu di kening Ouyang Ning yang membuat kecantikan wanita itu semakin sempurna.
Sesaat tatapan Shen Long tertuju pada cahaya putih yang berbentuk bulan sabit yang berada di giok ungu, meskipun hanya samar-samar.
" Setelah ingatanmu kembali, kamu akan mengetahuinya sendiri. Tapi berjanjilah untuk menemaniku disini." Ouyang Ning tersenyum lembut, sambil merangkul pinggang Shen Long, hingga kulit mereka yang tanpa penghalang saling bersentuhan.
Terlebih dengan air di sungai itu begitu jernih, sehingga tubuh keduanya begitu jelas dilihat, sehingga Shen Long juga membalas pelukan wanita itu, sambil menikmati kesejukan air di tempat itu.
/Grin//Grin//Grin/
agak lambat thor
alur ceritanya bikin bosen
biar makin penasaran,,,😊😊😊