Temanhidupkusaatkecil

Lanjut lagi guys sama cerita ku

•

•

• 

Happy reading:))))

•••

Chapter 5: Kembali lagi?????

Fahmi pun sampai di sekolah nya ia pun memarkirkan mobil nya, lalu keluar dari mobil sport tersebut.

Baju yang di keluarkan, kerah yang berantakan, semakin memperlihatkan kenakalan nya.

Mungkin guru melihat Fahmi berpakaian seperti itu akan menegurnya dan akan kesal pada nya, berbeda dengan para gadis, mereka malah tergila-gila melihat penampilan Fahmi yang seperti itu.

Terdengar suara teriakan para gadis, yang mengidam-idamkan ketampanan Fahmi.

"Aduh calon imam ganteng banget"

"Ada pangeran baru dateng nih"

"Ih ayank Fahmi makin guanteng aja"

Begitulah kiranya teriakan para wanita tersebut. Fahmi tidak memperdulikan hal itu, lalu tiba-tiba ada tiga orang pemuda seumuran nya menghampiri nya.

"Hei Mi, tumben banget Lo udah dateng jam segini?"cibir Rayyan

Fahmi pun menoleh ke arah Rayyan, sambil menatapnya dengan tatapan tajam. "Hmm, kenapa gak boleh emang nya?"tanya nya dengan nada dingin nya.

"Slowww dong jangan dingin dingin, yah kan biasa nya Lo si paling telat iya gak guys?"ucap Rayyan sedikit takut, lalu bertanya pada kedua sahabat nya.

Randi dan Dimas pun mengangkat kedua bahu nya

"Dih Lo pada mah gak bisa gw ajak kompromi"ucap Rayyan kesal

Fahmi pun tak memperdulikan ketiga nya ia langsung berjalan lurus ke arah koridor untuk pergi ke kelas nya.

"Dih tu anak jiwa es nya kayak nya kambuh lagi"cibir Dimas

"Ayo susul aja"ujar Randi di angguki kedua nya

Mereka pun berlari menyusul Fahmi ke koridor

Skip

Sekarang jam pelajaran pertama pun dimulai,para siswa siswi sudah berada di kelas semuanya.

Tak lama dari itu guru pun datang.

"Selamat pagi anak-anak"sapa nya

"Pagi pak"balas murid

"Hari ini bapak akan mengatur posisi duduk kalian"ucapnya

"Meja yang kiri di geser ke sebelah kanan, kalian duduk menjadi berdua, posisi duduk tidak bisa di tukar, mau duduk nya cewek cowok, mau duduk nya cewek sama cewek atau yang lainnya, tetap posisi tidak bisa ditukar!"ucapnya tegas.

Nazwa yang mendengar hal itu pun melihat ke arah Fahmi yang sedang menunduk dengan kedua tangan nya di jadikan sebagai bantalan nya.mata nya tertutup namun ia tidak tidur.

Yang lain sudah menggeser tempat duduk, kecuali Nazwa yang malah melamun.

"Hei Nazwa, kenapa kamu tidak menggeser bangku nya?"tanya nya pada Nazwa

"Hmm a-anu pak, boleh gak kalo tempat duduk nya mau pindah?"tanya nya

"Memang nya kenapa?, kamu tidak mau duduk bersama Fahmi?"Tanya nya Nazwa pun mengangguk

"Nazwa tukeran sama gw aja tempat duduk nya"ujar salah satu gadis

"Jangan Nazwa tukeran nya sama gw aja"sahut nya

Para gadis yang menyukai Fahmi mereka ingin bertukar tempat duduk bersama Nazwa.

"Sudah, Nazwa kamu duduk saja sama Fahmi tidak ada penolakan!"tegas Pak Wahyu.

Nazwa  pun mengangguk dengan pasrah, lalu ia pun menggeser kursi dan bangku nya ke sebelah Fahmi.

Fahmi tidak melihat ke arah nya sedikit pun.

"Gw mau tukeran tempat duduk dong Wa"ucap teman baru Nazwa yang bernama Risa

Risa duduk di depan Nazwa dan akhirnya ia harus sebangku dengan Rayyan.

"Gw juga mau nya gitu, tapi gw takut nya di hukum sama pak Wahyu"balas Nazwa

Pak Wahyu yang melihat Nazwa dan Risa mengobrol pun langsung menegur nya.

"Sudah Nazwa Risa kalian jangan ngobrol"ucapnya di angguki Nazwa dan Risa.

Skip

Tring tring tring,Bel berbunyi.

Bell istirahat pun berbunyi para siswa siswi berhamburan pergi ke kantin, berbeda dengan Nazwa dan Fahmi mereka malah diam di kelas dengan keadaan hening karena yang lain pergi ke kantin.

Drtttt drtttt drttt, Suara handphone

Handphone Nazwa berbunyi ada panggilan masuk dari seseorang

"Nomor siapa ya?"batin Nazwa

Nazwa pun mengangkat panggilan tersebut takut nya itu nenting.

"Hallo"ucap Nazwa

"[Hallo Wa, gimana kabar nya?"tanya seseorang di sebrang sana

"Ini Abang Zay?"tanya Nazwa

"[Iya ini abang]"balas nya

"Aaaaaaaa Abang Nazwa kangen sama Abang!!"teriak Nazwa melengking di penjuru kelas

Fahmi yang mendengar teriakan Nazwa pun berdecak kesal.

"[Astaghfirullah dek, telinga abang sakit lho denger kamu teriak]"Ucap zayyan kesal.

"Hehe maaf Abang, abisnya Nazwa kangen banget sama Abang"

"[Sekarang Abang lagi di rumah, nanti pulang sekolah Abang jemput kamu]"ujar nya

"Ihh ko Abang gak ngasih tau dulu kalo mau pulang"kesal Nazwa

"[Kan biar surprise]"

"Iya iya, udah dulu yah bang Nazwa mau belajar dulu"

"[Iya papay bakpao]"

"Nazwa bukan bakpao"

"[Iya, babay Adek abang]"

"Babay abang"balas nya

Tut.

Sambungan telpon pun dimatikan

Nazwa pun menaruh kembali handphone nya ke sakunya.

"Hufhhhh"Nazwa pun menghela nafas Lalu tiba tiba ada seseorang menghampiri nya dan

Byurrrrr

Orang tersebut dengan sengaja menumpahkan minuman nya tepat di wajah Nazwa.

Nazwa pun berdiri, lalu menatap orang tersebut

"Heh Lo murid baru, berani berani nya yah deketin pacar gw"ucap nya tiba tiba

"Lo siapa sih, pacar Lo siapa?"tanya Nazwa dengan nada sedikit tinggi

"Gw Ara pacar nya Fahmi, Lo berani banget yah ganjen sama Fahmi"ucapnya lantang

"Oh Lo pacar nya Fahmi yaa?"tanya Nazwa

"Iya emang kenapa?, Lo iri?, oh gw tau pasti Lo pengen rebut Fahmi dari gw kan?ngaku deh lo"cerocos cewek yang bernama Ara itu

"Dih, sorry dia bukan tipe gw"balas Nazwa, Fahmi yang mendengar adu mulut mereka hanya acuh, sedang kan murid di kelas itu sudah sibuk mengumpul melihat adu mulut antara mereka berdua.

"Narsis banget Lo jadi orang"cibir Ara

"Gak nyadar diri banget jadi orang"balas Nazwa lalu ia pun kembali duduk.

Ara yang merasa dirinya dikacangin ia pun menjambak rambut Nazwa.

"Awww apa apa an sih lo"kesal Nazwa, Ara menarik rambut nya hingga membuat Nazwa tertarik ke belakang, tangan Nazwa memegang tangan yang menjambak rambut nya.

"Lo pelakor gak tau malu!"ucap nya dengan nada tinggi, Fahmi masih saja mengacuhkan mereka dan ia masih setia pada posisi nya yang tertunduk dengan mata yang tertutup namun ia tidak tidur.

"Heh Lo gak punya kaca atau gimana, Lo gak liat penampilan Lo kayak lonte gini"ucap Nazwa sambil merasakan rasa sakit dari jambakan itu.

PLAKKK

Ara menampar pipi kiri Nazwa dengan tangan satunya lagi, dan membuat Nazwa menoleh ke arah kanan.

Fahmi yang muak akan hal itu pun langsung beranjak berdiri lalu ia

BRAKKK

Fahmi pun menggebrak meja "LO BERANI NYAKITIN DIA, GW KELUARIN LO DARI SEKOLAH INI!"Teriak Fahmi menggema di seluruh penjuru kelas.

Ara pun melepas jambakan itu, Nazwa hanya menunduk sambil memegang pipi nya yang terasa panas karena tamparan itu.

"Fah-Fahmi kenapa kamu marah?"tanya Ara belibet, karena ia pertama kali melihat Fahmi marah seperti ini.

"Lo berani banget nyakitin orang yang gw sayang, kalo Lo berani lagi nyakitin Awa, Lo berurusan sama gw"ucap Fahmi lantang.

Satu kelas itu kaget mendengar apa yang Fahmi katakan, termasuk ketiga sahabatnya.

"Dan satu lagi, Lo bukan siapa-siapa gw,jangan pernah ngaku ngaku jadi pacar gw"ucap Fahmi, lalu Ara pun berlari keluar dari kelas itu.

Nazwa saat ini hanya menunduk dengan air mata yang terjatuh.Fahmi menatap nya dengan perasaan iba.

"Hati gw hancur liat Lo kayak gini"Batin Fahmi

"Aw-"ucapan Fahmi terpotong oleh Nazwa yang langsung mengambil tas nya dan membereskan buku nya.

"Ris gw mau tukeran tempat duduk aja sama Lo"ucap Nazwa pada Risa namun di tahan oleh tangan Fahmi.

"Jangan pindah"ucapnya dengan nada lembut.lalu menyandarkan kepala nya di bahu Fahmi.

"Lo siapa gw gak pernah kenal sama Lo"ucap Nazwa dengan nada dingin.

"Awa"lirih Fahmi dengan mata yang berkaca-kaca.lalu ia melingkar tangan nya di pinggang Nazwa.

"Ris gw mau pindah"pinta nya pada Risa, Fahmi semakin mempererat pelukan.

"Lo siapa gw gak pernah kenal sama Lo!"ucap Nazwa dengan nada bicara sedikit tinggi

"Awa jangan pindah huaaaaa"tangisan Fahmi tiba-tiba pecah.

Teman sekelas Fahmi kaget melihat Fahmi menangis seperti itu, terutama ketiga sahabatnya.

"Mi Lo kesurupan atau gimana?"tanya Dimas heran.

"Astaga Fahmi Lo kenapa mewek?"tanya Rayyan seraya meledek.

"Fiks ini di Fahmi kesurupan"sahut Randi.

"Awa jangan pindah hiks hiks hiks"ucap nya sesenggukan

"Aku seneng Mamen yang dulu kembali lagi, tapi aku masih marah sama Mamen kemarin dia bentak aku"batin Fahmi

"Lo siapa sih gw gak pernah kenal sama lo, Lo orang asing tiba tiba meluk gw lagi lepasin cepetan!"ucap Nazwa

"Ngak huaaaaaa"tangisan nya malah semakin mengeras.

"Kayak nya Fahmi sayang banget deh sama Lo"ucap Risa

"Dih sayang dari mana, kenal aja kagak"ucap Nazwa lalu memaksa melepaskan tangan Fahmi dari pinggang nya.

Fahmi kembali memeluk pinggang Nazwa, "Awa jangan gitu, maafin Mamen, maafin Mamen udah bentak Awa"lirih nya lalu menyembunyikan wajah nya di tekuk leher Fahmi

"Ih lepasin!"bentak Nazwa

Fahmi pun pasrah melepaskan tangan nya dari pinggang Nazwa, lalu ia pun berlari keluar dari kelas.

"Tuh anak kenapa aneh bener"heran Dimas

"Gw takut nya dia nekad bunuh diri, mending kita susul aja"ujar Randi di angguki keduanya, lalu mereka bertiga pun menyusul Fahmi ke luar.

Risa yang kepo pun menghampiri Nazwa Dan duduk di bangku Fahmi.

"Wa yang tadi beneran Fahmi?"tanya nya pada Nazwa

"Hmm"balas nya

"Kok Lo bisa sih bikin es kayak dia cair?"tanya nya

"Es maksud Lo?"tanya Nazwa kembali

"Dia itu orang yang paling dingin di sekolah ini, senyum aja jarang banget, bukan jarang tapi malah gak pernah, terus barusan malah nangis bikin gw heran"ucap Risa panjang lebar

"Kepo lu kek Dora"ucap Nazwa

"Ihh Wa ceritain dong, Lo sama Fahmi ada hubungan apa?"tanya nya lagi

"Nanti kapan kapan gw ceritain"ujar nya di angguki Risa

Skip

Di lain tempat Fahmi terus berlari ia sudah tidak ada lagi di area sekolah, ia sekarang berada di pinggir jalan.

"Maafin Mamen, Awa"batin Fahmi

Ia terus berlari tanpa tau arah tuju nya kemana

Ketiga sahabatnya terus

mengejar Fahmi.

Fahmi ia menyebrang tanpa melihat kanan kiri dan

BRAKKK

•••

CIEEEEE MAKIN PENASARAN HEHEHE.

UDAH DULU YAA LANJUT BESOK LAGI AUTHOR MAU ISTIRAHAT DULU ABIS GEBOR 3 BAB:(((

•••

MAAF KALO ADA YG TYPO ATAU APA GITUU

SEE YOU NEXT CHAPTER:))))

＞＞＞＞＞＞＞＞＞＞