Sinopsis: Terlena oleh Zina
Alvian dan Mesya, dua mahasiswa yang jatuh cinta di kampus, menjalani hubungan yang penuh dengan kebahagiaan dan romantisme. Namun, kesibukan dan ketidakpercayaan mulai merusak hubungan mereka, memunculkan konflik dan cemburu. Setelah berbagai pertengkaran dan introspeksi diri, mereka memutuskan untuk berpisah guna memperbaiki kualitas diri masing-masing. Meski berpisah, mereka menghargai pelajaran berharga dari hubungan tersebut dan melanjutkan hidup dengan lebih bijaksana. apakah Mesya akan bertemu Alvian di jenjang yang lebih serius lagi ? baca kisahnya seorang juga !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mra_ author, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERTUKARAN PELAJAR
Pada malam itu, Mesya tampil cantik dengan gaun sederhana yang memperlihatkan senyumnya yang mempesona. Alvian sudah menunggu di meja mereka, terlihat segar dengan kemeja putih dan jeans favoritnya.
"Hai, Mesya. Kamu terlihat cantik sekali malam ini." hati Alvian berdebar melihat kecantikan Mesya.
"Terima kasih, Alvian. Kamu juga tampan. Aku senang kita bisa merayakan ini bersama." pipi Mesya merah menahan malu.
"Aku juga senang. Aku tahu kamu bekerja keras untuk proyek ini, dan aku selalu bangga padamu." puji Alvian.
Mereka memesan makanan favorit mereka dan mulai berbicara tentang banyak hal. Mesya menceritakan semua pengalaman dan tantangan yang ia hadapi selama mengerjakan proyek tersebut, sementara Alvian mendengarkan dengan penuh perhatian dan sesekali memberikan komentar yang membuat Mesya tertawa.
"Tantangan terbesar adalah saat kami harus mengubah seluruh konsep di menit-menit terakhir. Tapi, timku sangat solid dan kami berhasil menyelesaikannya tepat waktu." Mesya menceritakan detail pekerjaan nya
"Kamu hebat, Mesya. Itu menunjukkan betapa kuatnya kamu dalam menghadapi tekanan. Aku yakin kamu akan sukses besar di masa depan." puji Alvian
"Terima kasih, Alvian. Dukunganmu sangat berarti bagiku. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi tanpa kamu di sisiku." Mesya memberikan senyuman manis yang dari tadi Alvian inginkan.
"Aku akan selalu ada untukmu, Mesya. Kita akan menghadapi semua tantangan bersama." ucap Alvian
Mereka menghabiskan malam dengan tertawa, berbicara, dan menikmati kebersamaan. Alvian merasa bahagia melihat senyum Mesya yang begitu tulus, sementara Mesya merasa tenang dengan kehadiran Alvian di sisinya. Namun, mereka tidak menyadari bahwa ujian baru sedang menunggu di depan.
Beberapa hari setelah makan malam itu, Alvian menerima tawaran untuk mengikuti program pertukaran pelajar ke luar negeri. Tawaran ini sangat menggiurkan karena bisa membuka peluang besar untuk karirnya di masa depan. Namun, ia juga tahu bahwa ini berarti harus berpisah dengan Mesya untuk sementara waktu.
Alvian memutuskan untuk membicarakan hal ini dengan Mesya. Mereka bertemu di taman kampus, tempat favorit mereka untuk berbicara dari hati ke hati.
"Mesya, aku mendapat tawaran untuk mengikuti program pertukaran pelajar ke luar negeri. Ini kesempatan yang sangat baik untuk masa depanku." ucap Alvian
"Wah, itu kabar yang luar biasa, Alvian! Aku senang mendengarnya. Tapi, berapa lama kamu akan pergi?" ucap Mesya
"Program ini berlangsung selama satu tahun. Aku tahu ini waktu yang lama, dan aku tidak ingin kita berpisah. Tapi, aku juga tidak bisa menolak kesempatan ini."
"Aku mengerti, Alvian. Ini adalah kesempatan besar untukmu. Aku mendukungmu sepenuhnya, meski itu berarti kita harus berpisah sementara waktu." ucap Mesya
"Mesya, aku tidak ingin kehilanganmu. Aku tahu ini akan sulit, tapi aku percaya kita bisa melaluinya bersama." gumam Alvian
"Aku juga percaya, Alvian. Cinta kita cukup kuat untuk menghadapi jarak dan waktu. Kita bisa tetap saling mendukung meski berjauhan." Mesya mencoba menenangkan Alvian
Mereka saling berpelukan. Menenggelamkan ke dalam pelukan yang sangat amat di rindukan oleh keduanya, merasakan kekuatan cinta yang ada di antara mereka. Meski merasa sedih harus berpisah, mereka berdua tahu bahwa ini adalah ujian lain yang harus mereka hadapi bersama.
Beberapa minggu berikutnya, Mesya dan Alvian mencoba menghabiskan lebih banyak waktu bersama sebelum Alvian berangkat. Mereka menikmati setiap momen, mencoba mengabadikan kenangan indah yang bisa mereka bawa selama berpisah.
Suatu hari, sebelum keberangkatan Alvian, mereka memutuskan untuk pergi ke pantai, tempat di mana mereka pernah memiliki momen yang sangat berharga. Mereka berjalan-jalan di tepi pantai, merasakan angin laut yang menyegarkan dan menikmati kebersamaan mereka.
"Alvian, aku akan sangat merindukanmu. Tapi, aku percaya bahwa kita akan bertemu lagi dengan lebih kuat dan lebih dewasa." ucap Mesya
"Aku juga akan sangat merindukanmu, Mesya. aku yakin kita bisa melalui ini bersama. Jarak dan waktu tidak akan memisahkan kita." jawab Alvian
"Iya, kita harus percaya pada cinta kita. Aku akan menunggu kamu kembali, Alvian."
"Aku juga akan menunggu saat kita bisa bersama lagi, Mesya. Aku mencintaimu."
Mereka saling berpelukan, merasakan kehangatan yang ada di antara mereka.
Hari keberangkatan Alvian tiba. Mesya mengantarnya ke bandara, berusaha untuk tidak menangis dan bersedih . Mereka saling mengucapkan selamat tinggal dengan penuh harapan dan cinta.
"Mesya, jaga dirimu baik-baik. Aku akan selalu merindukanmu."
"Kamu juga, Alvian. Aku akan selalu menunggu kabar darimu."
Alvian menarik Mesya kedalam pelukanya, teringat setiap momen yang mereka buat dengan peNuh cinta dan kebersamaan. Mesya merasa sedih harus berpisah, tetapi ia juga merasa bangga dengan Alvian yang berani mengambil kesempatan besar ini.
Alvian melambaikan tangan terakhir kali sebelum memasuki gerbang keberangkatan. Mesya menatapnya dengan penuh harapan, berharap bahwa jarak dan waktu akan membuat mereka lebih kuat.
Hari-hari berikutnya terasa berat bagi Mesya. Ia sering merindukan Alvian dan semua momen yang mereka lalui bersama. Namun, ia mencoba untuk tetap kuat dan fokus pada kuliahnya. Ia tahu bahwa Alvian juga sedang berjuang di tempat yang jauh, dan ia tidak ingin mengecewakan Alvian dengan menunjukkan kelemahannya.
Mereka berdua berusaha menjaga komunikasi melalui pesan dan panggilan video. Meski jarak memisahkan mereka, cinta mereka tetap kuat. kesetiaan dan komunikasi adalah kunci hubungan mereka tetap baik.
"Alvian, bagaimana kabarmu di sana? Apa kamu sudah mulai terbiasa dengan lingkungan baru?" Mesya ingin mengetahui keadaan Alvian disana
"Aku baik, Mesya. Lingkungannya sangat berbeda, tapi aku mulai terbiasa. Bagaimana denganmu?" jawab Alvian
"Aku baik juga. Aku mencoba fokus pada kuliah dan menjaga diriku agar tetap sibuk." jawab Mesya
"Aku senang mendengarnya, Mesya. kita pasti bisa melalui ini semua bersama sama. alvian terus mempertahankan cinta nya
"Iya, Alvian. Kita pasti bisa melalui ini bersama." jawab Mesya
Mereka saling menguatkan satu sama lain, meski jarak memisahkan mereka. Mereka tahu bahwa cinta mereka cukup kuat untuk menghadapi semua rintangan.
Meski tantangan terus datang, Mesya dan Alvian tetap berjuang untuk menjaga cinta mereka. Mereka tahu bahwa ujian ini akan membuat mereka lebih kuat dan lebih dewasa. Mereka berdua percaya bahwa suatu hari nanti, mereka akan bersatu kembali dengan cinta yang lebih kokoh dan matang.
cuma itu ceritanya terlalu singkat aja. kan mana mungkin hidup itu hanya sedikit konflik.. dan juga kegiatan dan cara berbicara terlalu biasa.. semangat melatih public speaking ya✌️
jangan lupa mampir di karyaku ya..
diriku adalah masa depanku
setetes air diujung ranting
terjebak dalam masa lalu
thanks ✌️