Zavier Jonathan Prawira adalah anak tunggal dari seorang pengusaha terkenal di daerah ibukota Jakarta yaitu Farhat Prawira dan Astri Ivanka. laki-laki bertubuh tinggi, berkulit putih, memiliki rahang yang tegas, hidung mancung serta bibir merah muda yang sedikit tebal itu juga merupakan ketua geng yang cukup disegani oleh masyarakat, yakni Skanetra yang memiliki 100 anggota dengan 5 anggota inti yaitu Zavier Jonathan Prawira (Ketua), Bara Pradipta Putra (Wakil), Bagas Aditya Pramana, Rian Laskara Langit, Raga Bramantyo Nugroho. selain itu, mereka juga cukup terkenal di lingkungan sekolahnya, SMA Taruna Nusantara. tak jarang siswi disekolah itu memuja-muja ketampanan yang mereka miliki.
Zavier memiliki sifat yang dingin, cuek, irit bicara dan anti berurusan dengan wanita-wanita, itu disebabkan karena ibunya yang menorehkan trauma pada dirinya. namun pada suatu hari ada gadis cantik yang tiba-tiba masuk ke dalam hidupnya. ia bernama Kanaya Johanna Gantari karena tantangan dari temannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 10
Setelah selesai makan malam bersama Farhat dan Kanaya, Zavier pun langsung mengantarkan Kanaya pulang.
Zavier menghentikan motornya didepan rumah Kanaya.
"Makasih ya kak, lo mau mampir dulu?" Basa-basi Kanaya.
"Emangnya boleh?" Tanya Zavier sambil menaik turunkan kedua alisnya, karena tumben sekali gadis itu menawarinya mampir, biasanya langsung disuruh pulang.
"Nggak sih, gue tadi cuma basa-basi aja hehehe" Jawab Kanaya sambil menampakkan deretan giginya.
"Karena lo udah nawarin, jadinya gue mau mampir" Zavier pun turun dari motornya dan memasuki rumah Kanaya, sedangkan Kanaya masih diam membisu.
Kanaya menggerutu seraya menghentakkan kakinya. "Nyesel gue udah basa-basi!" Gumamnya.
Setelah berada di dalam rumah Kanaya, Zavier langsung mendudukkan bokongnya disofa ruang tamu rumah Kanaya.
"Eh nay, gue minum nya es jeruk aja ya!" Pinta Zavier. padahal Kanaya belum menawarkan apapun padanya, tapi Zavier dengan seenaknya sudah lebih dulu meminta minum, es jeruk pula.
Kanaya segera ke dapur dan tak lama ia kembali dengan membawa nampan dan gelas berisikan air minum.
"Nih, minuman buat lo" Ucap Kanaya setelah dirinya berada didekat Zavier.
"Kan gue minta es jeruk, malah lo kasih air putih!" Ketus Zavier.
"Sebenarnya tadi warnanya oranye cuma pas disini warnanya langsung luntur deh jadi putih" Ucap Kanaya dengan senyum manisnya.
Sedangkan Zavier hanya geleng-geleng kepala.
"Disini lo cuma tinggal sama pembantu dan supir lo doang?" Tanya Zavier, sebab setiap kali ia berkunjung, ia tak pernah bertemu kedua orangtua Kanaya.
"Gue tinggal sama orangtua gue kok, cuma mereka sibuk kerja aja, ayah juga jarang pulang dengan alasan banyak kerjaan" Jawab Kanaya.
"Weekend gini juga masih banyak kerjaan?" Tanya Zavier lagi. ia heran saja karena ayahnya pun yang seorang pengusaha, ia masih sempat pulang bahkan jika weekend Farhat sering mengajak Zavier untuk sekedar makan bersama saja.
"Mereka sih bilangnya gitu, mungkin kalo gue udah sakit parah baru mereka ke rumah" Ucap Kanaya sambil tersenyum getir.
"Kadang para orangtua lupa kalo anak gak cuma butuh materi, tapi perhatian mereka juga" Kata Zavier dengan wajah yang serius.
"Tumben banget omongan lo bener kak" Ucap Kanaya meledek.
"Ck, merubah suasana aja lo gue lagi serius ini!" Decak Zavier kesal.
"Iya maaf" Ucap Kanaya seraya tersenyum lebar.
Zavier diam saja dan tak menjawab perkataan Kanaya.
"Oh iya kak, karena tadi gue udah nemenin lo makan, dan sekarang gue mau imbalan" Pinta Kanaya.
"Apa?" Zavier mengernyitkan dahinya.
"Lo maskeran bareng gue" Jawab Kanaya.
"Gak gue gak mau, kayak cewe aja!" Tolak Zavier.
"Pokoknya harus mau, lagian maskeran bukan cuma buat cewek kok, cowok juga bisa!" Kata Kanaya keukeuh kemudian ia meninggalkan Zavier dan mengambil masker yang akan mereka gunakan.
Mau tak mau Zavier pun menurutinya.
"Cuci muka dulu kak!" Perintah Kanaya.
Zavier pasrah dan menuruti perintah gadisnya itu.
Setelah Zavier kembali dengan wajah yang basah, Kanaya pun memberikan tissue dan Zavier pun menerimanya.
"Kak, lo pake ini ya" Kata Kanaya seraya memberikan bando karakter barbie berwarna pink.
"Enggak, gak mau gue, lo aja yang pake" Tolak Zavier mentah-mentah. mau ditaruh dimana harga dirinya jika anggota Skanetra melihat ketuanya memakai bando karakter barbie, berwarna pink pula.
"Ih, gue kan pake yang unicorn ini dan lo pake yang itu, ayolah kak pake pleasee" Ucap Kanaya sambil menunjukkan puppy eye nya.
"Yaudah" Zavier pasrah.
Kanaya tersenyum senang. "Lo diem aja kak, biar gue yang pakein maskernya" Pinta Kanaya.
Entah apa dan kenapa jika melihat Kanaya tersenyum seperti sekarang jadi kebahagiaan tersendiri bagi Zavier.
Setelah selesai memakaikan Zavier masker, Kanaya kemudian memakaikan ke wajahnya.
"Selesai!" Kata Kanaya tersenyum puas melihat betapa rapinya karya yang ia poles diwajah Zavier.
"Sampe berapa lama gue harus pake ini?" Tanya Zavier, karena ia tidak pernah memakai masker wajah seperti itu.
"Kira-kira 15-20 menit" Jawab Kanaya.
"Lama banget, gue 10 menit aja lah" Tawar Zavier.
"Gak bisa dong, maskernya belum kering kalo 10 menit" Kanaya kesal karena Zavier selalu saja seenaknya. "Kita foto dulu deh kak" Lanjut Kanaya seraya meraih ponselnya.
"Gak, nanti lo upload lagi!" Tolak Zavier.
"Gak kok, gue gak akan upload, janji" Bujuk Kanaya supaya cowok itu mau berfoto.
"Yaudah pake handphone gue" Kata Zavier sambil memberikan ponselnya kepada Kanaya.
Mereka pun berfoto menggunakan handphone Zavier.
Setelah puas berfoto, Kanaya pun menyerahkan handphone itu kepada pemiliknya.
"Nanti kirim ke gue ya fotonya" Pinta Kanaya.
Zavier berdeham saja.
"Sambil nunggu maskernya kering, kita nonton aja gimana?" Usul Zavier.
"Nonton apa kak?" Tanya Kanaya.
"Diam aja, liat nanti filmnya" Jawab Zavier sambil tersenyum miring.
Zavier pun beranjak dari sofa lalu meraih remot dan mulai memencet tombol yang ada di remot.
"Aaaaa, kenapa film horror sih kak" Kanaya kaget setelah layar televisi itu menampakkan sosok kuntilanak.
"Kenapa? lo takut?" Tanya Zavier mengejek.
"Enggak kok" Jawab Kanaya berbohong, padahal film horror adalah film yang sangat di hindari karena ia penakut.
"Bagus deh, kalo gitu kita nonton ini aja" Ucap Zavier santai.
Belum lima menit menonton, Kanaya sudah menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya, dan ia menonton lewat sela-sela jarinya yang ia buka sedikit.
Zavier pun merasa jengah dengan gadisnya itu. "Kalo gitu mah bukan nonton filmnya, tapi nonton jari lo doang!" Cibir Zavier.
Dengan iseng, Zavier menurunkan kedua telapak tangan Kanaya yang menutupi wajahnya.
"Aaaaaaa!" Teriak Kanaya saat layar televisi menampakkan sosok kuntilanak lagi dan kini tangannya memegang erat lengan Zavier. sesekali juga ia menyembunyikan wajahnya dibalik bahu Zavier.
Zavier tertawa puas sampai maskernya sedikit retak.
"Udah kak, matiin tv nya please" Kanaya memohon kepada Zavier.
Karena tak tega dengan wajahnya yang memohon itu, Zavier pun mematikan televisinya.
Setelah itu, mereka pun mencuci wajahnya hingga benar-benar bersih.
*****
Tak terasa kini waktu menunjukkan pukul setengah 12 malam. Zavier segera pamit pulang kepada Kanaya, karena kasihan gadis itu sedari tadi sudah menguap yang menunjukkan bahwa kekasihnya itu sudah mengantuk.
