NovelToon NovelToon
Indigo X Zombie Apocalypse

Indigo X Zombie Apocalypse

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Zombie / Hari Kiamat / Hantu / Roh Supernatural / Penyelamat
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mobs Jinsei

Kisah tentang tiga anak indigo yang berjuang demi hidup mereka di dalam kiamat zombie yang tiba tiba melanda dunia. Mereka mengandalkan kemampuan indigo mereka dan para hantu yang melindungi mereka selama mereka bertahan di tempat mereka, sebuah rumah angker di tengah kota.

Tapi pada akhirnya mereka harus meninggalkan rumah angker mereka bersama para hantu yang ikut bersama mereka. Mereka berpetualang di dunia baru yang sudah berubah total dan menghadapi berbagai musuh, mulai dari arwah arwah penasaran gentayangan, zombie zombie yang siap menyantap mereka dan terakhir para penyintas jahat yang mereka temui.

Genre : horror, komedi, drama, survival, fiksi, misteri, petualangan.

Mohon tinggalkan jejak jika berkenan dan kalau suka mohon beri like, terima kasih sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 22

Setelah Reno tenang kembali, dia menurunkan Felis dan keduanya bergandengan berjalan untuk masuk ke dalam tenda, namun sebelum tangan Reno membuka tirai tenda, “tap,” pundaknya di tepuk seseorang dari belakang, Reno menoleh dan berbali, ternyata Vina berdiri di belakangnya bersama dengan seorang gadis yang kakinya terluka dan memakai tongkat,

“Reno kan, sori ya gue nyamperin lo, gue mau bilang terima kasih karena udah menolong Indah, buat gue dan kakak gue, Indah udah kayak saudara, jadi gue bener bener terima kasih,” ujar Vina.

“Maaf, nama saya Meta, saya kakak dari Vina, saya juga mau mengucapkan terima kasih kepada kamu,” ujar gadis bernama Meta yang kakinya terluka dan memakai tongkat.

“I..iya, sama sama...saya tidak berbuat apa apa,” ujar Reno sambil memalingkan wajahnya.

Felis berlari masuk ke dalam, tak lama kemudian “sreeg,” Dewi membuka tirai dan berdiri di depan Reno dan Felis menggandeng tangan Reno.

“Ada apa, Vina ?” tanya Dewi.

“Oh elo Wi, sori ya gue negor laki lo, gue cuman mau bilang makasih, lo masih inget kakak gue Meta kan ?” tanya Vina.

“Oh kamu Dewi ya,” ujar Meta.

“Kak Meta ? um...iya aku masih ingat,” ujar Dewi.

“Apa kabar Wi, udah lama kita ga ketemu ya,” balas Meta.

“I..iya,” balas Dewi.

Reno melihat Dewi yang nampak risih ketika bertemu dengan Meta, kemudian dia maju ke depan Dewi,

“Maaf, gimana kabar Indah ?” tanya Reno basa basi.

“Dia udah siuman, tapi masih lemas, bangun bangun dia menangis dan ketakutan, untung aja ga kenapa napa,” jawab Meta.

“Iya, gue bener bener kaget denger Indah di bawa ke ruang kesehatan dan kaget denger ceritanya, ampir aja, makanya gue makasih banget ama lo berdua Ren, Wi,” ujar Vina.

“Iya sama sama, Vin,” balas Dewi.

“Oh ya Wi, kamu masih bisa ngeliat hantu ? masih suka ngayal ?” tanya Meta.

“Hus, kak, apa apaan sih, itu kan cerita dulu, sekarang ya udah beda, bener ga Wi,” Vina langsung menjawab pertanyaan Meta.

Dewi tidak menjawab dan diam saja, dia menunduk, kemudian dia mundur sedikit ke belakang menjauh dari Meta dan Vina,

“Reno ya, dulu dia suka cerita ama kita loh, katanya di rumah kita ada hantunya, padahal aku, Vina dan Indah ga liat apa apa, dulu kasihan deh, dia sering di ledekin dan di bully di sekolah,” ujar Meta.

“Kak, kenapa bahas yang kayak gitu sih, kenapa kakak kasih tau Reno soal itu, kasihan kan Dewi, sori ya Wi,” ujar Vina marah.

“I..iya ga apa apa,” ujar Dewi.

“Hantu ya, gue juga sering kok liat hantu, bahkan gue tinggal ama hantu, bener ga Wi,” celetuk Reno yang mengerti maksud dari ucapan Meta.

“Reno,” ujar Dewi melihat Reno.

“Ah masa sih, hantu kan ga ada, kamu ama Dewi cocok dong hehe,” ujar Meta meledek.

“Iya bener kak, kita cocok, makanya tunangan, bener ga Wi,” balas Reno tersenyum sambil memperlihatkan cincinnya.

Melihat cincin yang di pakai Reno, Meta langsung terdiam, kemudian wajahnya sedikit berubah dan melirik ke Dewi,

“Yuk Vin, kita temenin Indah, permisi dulu ya Ren, Wi,” ujar Meta berbalik.

Ketika Meta berjalan sedikit menjauh dari mereka, Vina menghampiri Reno dan Dewi, dia langsung memegang kedua tangan Dewi.

“Sori ya Wi, kakak gue emang kayak gitu, ga usah di pikirin ya Wi,” ujar Vina.

“Iya Vin, ga apa apa,” balas Dewi.

“Sori juga ya Ren, gue ga enak banget ama lo,” ujar Vina kepada Reno.

“Iya...santai,” ujar Reno sambil memalingkan wajahnya.

“Udah ya, gue jalan dulu,” ujar Vina.

Vina berbalik dan berlari mengejar Meta yang berjalan tertatih menggunakan tongkat, Reno merangkul Dewi dan mereka bertiga kembali masuk ke dalam. Setelah duduk di dalam,

“Wi, yang tadi itu siapa sih ?” tanya Reno.

“Dia kakaknya si Vina, waktu gue kelas tujuh smp, dia udah kelas sembilan. Waktu gue maen ama Vina dan Indah di rumahnya, gue emang ngeliat hantu perempuan pakai baju merah berdiri di bawah foto neneknya, gue kasih tau Vina dan Indah, mereka sih iya iya aja, ga tau nya kak Meta denger dan dia langsung nanya nanya ama gue, awalnya gue ga sadar kalau dia ngeledek gue, sampe gosip gue bisa lihat hantu dan anak aneh tersebar di sekolah, abis itu banyak yang mulai membully gue sampe akhirnya gue pindah sekolah ke sekolah deket rumah kakek,” jawab Dewi.

“Berarti waktu itu lo pindah ke rumah kakek lo bukan karena Felis baru dateng dong ?” tanya Reno.

“Iya, gue bohong, ga mungkin gue cerita soal ini ama lo Ren, Felis kira kira baru 2 tahun waktu itu, dia tinggal bareng gue di rumah om gue trus ikut pindah ke rumah kakek gara gara gue di bully,” jawab Dewi.

“Gue ngerti kok Wi, ngerti banget, gue juga suka di bully dulu waktu gue ngomong soal hantu, sejak itu gue diem dan menjauh dari orang ya karena gue ga mau di bully,” balas Reno.

“Hehe kita sama ya,” ujar Dewi.

“Yap sama, gue malah udah kenyang di tabokin orang gara gara nolongin tuh orang...hadeh,” ujar Reno.

“Hehe dasar, abis ini jangan kasih orang lain nabok lo ya, cuman gue yang boleh nabok lo,” ujar Dewi.

“Hah maksudnya apa ? lo mau tabokin gue ?” tanya Reno.

“Hehe becanda,” jawab Dewi.

“Trus sekarang gimana ? kita di sini kira kira sampe berapa lama ya ?” tanya Reno.

“Ga tau juga, tapi kalau diem aja kayak gini ga enak juga,” jawab Dewi.

“Nah itu dia, gue liat yang lain kayaknya sibuk kerja macem macem di depan, rasanya ga enak kalau cuman bengong ngeliatin mereka,” ujar Reno.

“Felis sih maunya pulang ke rumah,” celetuk Felis.

“Kamu masih mau pulang ?” tanya Dewi.

“Iya, disini Felis ga betah,” jawab Felis.

“Baru juga sehari kan, coba dulu ya,” balas Reno.

“Felis ikut kak Reno dan kak Dewi aja deh,” balas Felis.

Felis berdiri dan berjalan ke sleeping bag nya, dia berbaring dan memeluk boneka beruang yang memang sudah ada di situ. Reno dan Dewi terdiam, mereka tahu kalau sebenarnya Felis sedang ngambek karena kemauannya untuk pulang tidak di turuti,

“Yah kalau boleh jujur sih, emang enakan di rumah, biar bosen tapi kita ngerasa bebas, bener ga,” ujar Reno.

“Emang, tapi ya mau gimana lagi, cepat atau lambat kita harus di evakuasi juga. Lo liat kan hantu mas Budi di belakang mba Ajeng, kalau dia di solo dan dia jadi hantu, berarti kan solo juga udah hancur kayak jakarta dan kalau seluruh indonesia kayak jakarta, berarti emang ga ada tempat aman,” balas Dewi.

“Lo sadar juga rupanya,” ujar Reno.

“Jelas aja gue sadar, gue puyeng mikirin gimana kita bertiga kedepannya,” ujar Dewi.

“Hehe...sama dong kayak gue, gue juga puyeng...takut juga,” balas Reno.

“Glutuk,” terdengar bunyi jatuh di depan tenda mereka, Reno langsung menoleh melihat Dewi yang juga sedang meliha dirinya, keduanya langsung berdiri dan membuka tirai, ternyata di balik tenda,  Ajeng berdiri kaku dengan wajah terkejut sampai mulutnya menganga, Reno melihat dia membawa mangkuk plastik yang berisi buah, jatuh ke berantakan di lantai. Melihat Reno dan Dewi membuka tirai,

“Kalian...barusan ngomong apa ?” tanya Ajeng.

“Ah,” Reno dan Dewi tidak bisa menjawab, mereka melihat hantu mas Budi yang menggelengkan kepala sambil memegang kening dengan tangannya di belakang Ajeng.

1
Yulitasari Daniel
tetap sehat Thor agar bisa up terus
Fitri
jangan jangan pak yohan yang jahat
anggita
like👍☝iklan. moga novelnya lancar.
Mobs Jinsei: makasih kak dukungan nya /Pray/
total 1 replies
anggita
reno, dewi, podo" sama" 🤫
anggita
👋😡 pembukaan cerita marah nampar orang.
heyza. 617
bikin cerita kok setengah setengah buruan update
Mobs Jinsei: update tiap malam kak
total 1 replies
Aryanti endah
Luar biasa
Mobs Jinsei: makasih dukungan nya kak /Pray/
total 1 replies
FJ
padahal aku dah berpikir, emang bisa dibuka?
Mobs Jinsei: Tembus kak
total 1 replies
adib
wah genre baru... makasih thoe
Mobs Jinsei: sama sama kak, semoga suka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!